Senin, Januari 01, 2024

Tahan sejenak untuk tidak merubah kaki setelah sholat Jum'at, sempatkan baca Fatihah, Qulhu, Al Falaq dan An Nas masing-masing 7 kali.

 JUM'AT


Tahan sejenak untuk tidak merubah kaki setelah sholat Jum'at, sempatkan baca Fatihah, Qulhu, Al Falaq dan An Nas masing-masing 7 kali.


Maka: 1) akan Allah ampuni dosanya yang lalu dan yang akan datang, 2) dianugerahkan padanya pahala sejumlah bilangan orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya, dan 3) Allah pelihara agamanya, dunianya, keluarga serta anaknya. 


(Dikutip dari Sabilal Muhtadin karangan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari).


SYEKH Abdul Wahab Sya'rani pernah berkata:


"Barang siapa yang selesai wiridan sholat Jum'at membaca "ilaihi lastu lil firdausi ahlan, wa la aqwa 'alan naril jahim. Fa hab li taubatan waghfir dzunubi fa innaka ghofirudz-dzambil 'adzim", sebanyak 5 kali, niscaya meninggal dalam keadaan Islam".


INI dibaca usai Jum'atan sebelum keluar masjid :


Allahumma inni ajabtu da'wataka, wa shallaitu faridhotaka, wan-tasyartu kama amartani, farzuqni min fadlika.


Dikutip dari "Senjata Mu'min" karangan Tuan Guru Haji Husein Qadri al-Banjari.


Copyright by : Markaz Semut Pemburu Berkah, Desa Kasarangan, Labuan Amas Utara

02 Desember 2024,


-Muhammad Edwan Ansari -

Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Amin Al-Banjari adalah Ulama Kuala Tungkal-Jambi yang Mengajar di Madrasah Saulatiyah Mekah. .

 Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Amin Al-Banjari adalah Ulama Kuala Tungkal-Jambi yang Mengajar di Madrasah Saulatiyah Mekah.

.



Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Amin Al-Banjari atau yang lebih di kenal dengan Syekh Abdul Hamid Tungkal lahir 01-07 1348H/1929M di Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat Jambi.

.

Pendidikan dasarnya diperoleh dari orang tuanya dan madrasah lingkungan setempat, kemudian pada tahun 1360-1362H kedua orang tuanya menunaikan ibadah haji, Syekh Abdul Hamid pun ikut serta. Setelah selesai melaksanakan rukun Islam yang ke-5, ayahnya menyuruh Syekh Abdul Hamid menuntut ilmu di Mekah tepatnya di Madrasah Saulatiyah.

.

Sebuah madrasah yang didirikan oleh imigran India, Syekh Rahmatullah Ibnu Khalil al-Hindi al-Dahlawi pada tahun 1292H. Madrasah ini telah mencetak ulama-ulama besar di antaranya Hadratussyekh Hasyim Asy’ari (Pendiri pondok pesantren Tebuireng dan Nahdlatul Ulama), KH. Ahmad Dahlan(Pendiri Muhammadiyah), dan lain-lain.

.

Pada tahun 1363-1364H beliau menyelesaikan studinya. Setelah lulus dari madrasah tersebut beliau ditunjuk oleh Syekh Muhammad Sulaiman untuk mengajar di Madrasah Saulatiyah. Untuk menjadi pengajar di sana ada beberapa tahap yang harus dilalui, salah satunya  adalah para ulama yang tinggal di luar maupun dalam Mekah, memiliki nilai ijazah yang tinggi semasa belajar.

.

Seperti masih haus ilmu, selain mengajar di madrasah tersebut beliau juga meneruskan belajar di salah satu sekolah di Saudi hingga mendapatkan ijazah pada tahun 1374H dan melanjutkan studi di universitas di Mekah selama 4 tahun hingga mendapat ijazah pada tahun 1378H.

.

Kemudian pada tahun 1382 beliau pindah ke Thaif dan mengajar di situ. Lalu kembali lagi ke Mekah pada tahun 1385H dan mengajar di Madrsah Abdullah bin Zubair. Setelah itu menjadi guru di Madrasah Tarbiyah Islamiyah Ja’far bin Abi Thalib pada tahun 1395H.

.

Lalu beliau ditunjuk oleh pemuka Arab Saudi untuk mengajar Bahasa Arab di salah satu Sekolah di Klang Selangor, Malaysia tepat pada tahun 19 September 1979M sampai tahun 1983M dan kembali ke Mekah mengajar di Madrasah Malik Abdul Aziz hingga pensiun pada tahun 1404H.

.

Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Amin Al-Banjari menikah di Mekah dengan Asma’ binti Ahmad Syerozi Baweyan sekitar tahun 1364H.

.

beliau juga adalah katib dan murid kesayangan syekh ahyad bogor mufti syafi'iyah mekah,

semua amaliyah wiridan paten dan ilmu rajahan wafak dari syekh ahyad bogor beliau tulis dalam sebuah karya bernama "BULUGUL MUROD FI MAJMU'IL AURAD" isinya sungguh luar biasa sekali,sangat berharga dan paten luar biasa.

dan alhamdulillah ulun ada punya kitabnya ini dari fotocopyan asli tulisan tangan syekh abdul hamid tungkal jambi,

murid2 beliau yang sekarang ada di jambi sana diantaranya yang di izinkan mencetak dan meng ijazahkan serta mengajarkan kitab ini adalah:

kh. ahmad gazali kuala tungkal jambi

kh. muhammad ali jambi

kh muhyiddin hasan basri almakki

diluar jambi juga ada yaitu:

kh. sofyan marbu adik kh nuruddin marbu

dan menurut cerita: syekh abdul hamid tungkal wafat di pangkuan kh.sofyan marbu yg waktu itu kh.sofyan marbu disuruh syekh abdul hamid tungkal membacakan alquran surah arra'ad,sambil syekh abdul hamid berebah dipangkuan kh.sofyan marbu,

dan saat itu wafatlah beliau Pada tanggal 18 Januari 1990 menghembuskan napas terakhirnya di rumah kediamannya di Mekah dan di makamkan di Ma’la.

.

Al-Fatihah.

.

Karya-Karya Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Amin Al-Banjari di antaranya adalah: 

(1) Petunjuk yang Indah, ini banyak dijual dipasaran daerah tungkal jambi

(2) Tabshiroh, tentang haji dan umroh, 

(3) Jadwal Baru dalam Pelajaran Bahasa Arab, 

(4) Bulughul Murad fi Majmu’ awrad, ini ulun ada bisi kitabnya.

(5) Al-Anwar Bahiyyah fi Bayaani Firqotunnaajiyah fil Aqidah, 

(6) Muhibah Dzil Ihsan, 

(7) Tadzkirtunnaafi’ah fil Qodhoya almuaashoroh, dan 

(8) Hasyiyah Fathul Muli Ala’il ala Syarah Mahalli wa Hasyitain Umairoh wa Qalyubi, dan lain-lain.


Copyright by : Markaz Semut Pemburu Berkah,

Desa Kasarangan, Labuan Amas Utara


02 Desember 2024,

-Muhammad Edwan Ansari -

Mufti Pertama Singapura, Haji Sanusi bin Mahmud bin Syekh Abdurrahman Shiddiq Al-Banjari.

 Mufti Pertama Singapura, Haji Sanusi bin Mahmud bin Syekh Abdurrahman Shiddiq Al-Banjari.



Beliau mahir berbahasa Arab dan Inggris. Menimba ilmu agama kepada kakek beliau Mufti Indragiri Syekh Abdurrahman Shiddiq. 


Pernah menimba ilmu di Makkah kepada Sayyid Muhammad Amin Kutbi, Sayyid Muhsin Al-Musawa, dan Syekh Hasan Masyath. Kemudian lanjut ke Universitas Al-Azhar Mesir hingga mengantongi Syahadah Alimiyyah (titel alim dan syekh, setingkat doktor).


Saat di Makkah mengajar bahasa Inggris. Ketika di Mesir, selain kuiiah, juga bekerja di Atase Kebudayaan KBRI, dan banyak menerjemahkan dokumen-dokumen berbahasa Arab - Melayu.


Menulis beberapa karya tulis, di antaranya ada yang berkaitan dengan Ilmu Falak. Bagaimana peran dan pengaruh beliau, bisa ikuti diskusi besok siang seputar "Khazanah Ilmu Falak Banjar".

Markaz Semut Pemburu Berkah,

Desa Kasarangan, Labuan Amas Utara


02 Desember 2024,

-Muhammad Edwan Ansari -


Al-Allamah Al-Muhaddis Al-Falaki, itulah gelar yang disematkan kepada Sayyid Hamid bin Alawy Al-Kaff (1345-1437 H).

 Al-Allamah Al-Muhaddis Al-Falaki, itulah gelar yang disematkan kepada Sayyid Hamid bin Alawy Al-Kaff (1345-1437 H).



Beliau merupakan Khalifah Syekh Muhammad Yasin bin Isa Al-Fadani. Kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan.


Pernah menimba ilmu di Pondok Pesantren Darussalam Martapura. Di antara guru beliau saat mondok di Darussalam adalah Tuan Guru Haji Abdul Qodir Hasan (Pengasuh keempat Darussalam, Pendiri NU Kalsel), Tuan Guru Haji Anang Sya'rani Arif (Mufassir Muhaddis), dan Tuan Guru Haji Husin Qodri (Penulis Senjata Mu'min).


Setelah dari Darussalam Martapura, Sayyid Hamid menimba ilmu di Haramain, kepada para ulama terkemuka disana, hingga mengajar di Darul Ulum Makkah dan Masjidil Haram dengan berbagai disiplin ilmu keislaman, termasuk di antaranya ilmu falak.



Markaz Semut Pemburu Berkah

Desa Kasarangan, Labuan Amas Utara 

02 Januari 2024

-Muhammad Edwan Ansari -

Syekh Muhammad Syibli bin Syekh Ismail An-Naqari Al-Banjari merupakan satu di antara Ulama Banjar yang hafal seluruh isi kitab I'anatuth Thalibin.

 Hafal Kitab I'anatuth Thalibin 


Syekh Muhammad Syibli bin Syekh Ismail An-Naqari Al-Banjari merupakan satu di antara Ulama Banjar yang hafal seluruh isi kitab I'anatuth Thalibin.




Beliau adik Syekh Ahmad Mughni atau Paman Tuan Guru Haji Muhammad Bakhiet Barabai. Lahir 1913 meninggal di Jambi tahun 1993.


Beliau belajar kepada ulama terkemuka di Haramain, antara lain kepada Syekh Syarwani Abdan dengan mengkhatamkan kutubus sittah. Saat mengajar kutubus sittah, Syekh Syarwani mengajarnya dengan hafalan.


Syekh Muhammad Syibli kemudian juga mengajar di Kota Makkah. Di antara murid beliau adalah Syekh Muhammad Nuruddin Marbu yang saat itu masih anak-anak. Syekh Nuruddin belajar kepada beliau Matan Jurumiyah, Matan bina', Kailani, mutammiyah, Syarah Mukhtasar Jiddan, dan Syarah Tahrir.


Syekh Muhammad Syibli ahli di berbagai disiplin ilmu, terutama di bidang ilmu fiqh dan nahwu. Beliau hafal kitab Tahrir dan Syarahnya karya Syaikhul Islam Zakariya al-Anshori, hafal kitab Fathul Mu'in dan Qurratul 'Ain karya Syekh Zainuddin Malibari, serta hafal kitab I'anatuth Thalibin karya Sayyid Abu Bakar Syatha.


Demikian sedikit kutipan dari kitab Fawa'ih al-Wurud al-Banjariyah karya Syekh Abdussalam An-Naqari Al-Banjari.


Kasarangan, Labuan Amas Utara 02 Desember 2024


-Muhammad Edwan Ansari -

Bolehkah masjid menerima zakat? Pertanyaan ini dijawab oleh Guru Bangil

Bolehkah masjid menerima zakat? Pertanyaan ini dijawab oleh Guru Bangil dengan tulisan Arab Melayu. Dimuat dalam Bahtsul Masail yang beliau susun.





KH. Hasyim Asy'ari pernah bertanya kepada Guru Bangil KH. Muhammad Syarwani Abdan (1915-1989). 


Bolehkah masjid menerima zakat? Pertanyaan ini dijawab oleh Guru Bangil dengan tulisan Arab Melayu. Dimuat dalam Bahtsul Masail yang beliau susun. Koleksi Ustadz Ahmad Syafe'i.


Syekh Muhammad Syarwani Abdan merupakan paman sekaligus guru spiritual Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghoni (Guru Sekumpul). Beliau merupakan Khalifah Wali Quthb di Makkah Sayyid Muhammad Amin Kutbi.


Guru Syarwani pernah menimba ilmu kepada Syekh Kasyful Anwar Martapura, Qadhi M Thaha, KH. Ismail Khatib Dalam Pagar, dan Guru Mukhar Thalib. 


Kemudian menimba ilmu di Haramain kepada ulama terkemuka, di antaranya Syekh Hasan Masyath, Sayyid Muhammad Amin Kutbi, Syekh Umar Hamdan, Syekh Muhammad Ali bin Abdullah al-Banjari, Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki, Syekh Muhammad Arabi, Syekh Abdulloh Bukhari, Syekh Saifullah Dagistan, Syekh Syafi'i Kedah, Syekh Sulaiman Ambon, Syekh Ahyad Bogorz, dll. 


Beliau bersahabat dengan Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani, Syekh Ismail Zain Al-Yamani, dan KH. Abdul Hamid Pasuruan.


Guru Bangil juga dipercaya mengajar di Masjidil Haram Makkah. Beliau ahli dalam berbagai disiplin ilmu keislaman, terutama tafsir, hadis, fiqh, dan tasawuf. 


Di antara karya beliau adalah Adz-Dzakhiratus Tsaminah li Ahlil Istiqomah (simpanan berharga), risalah tuntunan sholat, dan terjemah dan syarah Burdah.


Muhammad Edwan Ansari


Kasarangan, 02 Januari 2024