Minggu, Juli 03, 2022

Haji Ahmad Libaru pengarang kitab (Tashilul Mubtadi)berisikan ilmu fiqih tauhid & tasauf berbahasa indonesia latin

 Sabujurnya lawas sudah handak mencari & ziarah ke makam sidin ini.Cuma kada tahu & kada kaubaran han mancari jua,ada batakun lawan kakawan iya sama kada tahu jua.

Alhamdulillah hari ini tadi baastilah mancari & batatakunan jua lawan orang yg tatuha disana akhirnya dapat jua.Sulit dicari karena makam sidin ini kada ada palkatnya & batu nisannya kada bangaran jua.


Ini lah makam pengarang kitab (Tashilul Mubtadi)berisikan ilmu fiqih tauhid & tasauf berbahasa indonesia latin.Beliau orang Kalibaru cuma bermakam didesa Tawia..Jadi sedikit cerita yg ulun dapat bahwa makam sidin ini asalnya berkubah seperti biasa ja,tapi setelah bini sidin meninggal lalu dikuburkan batatai lawan laki.Begitu lubang kubur digali ternyata pas takana peti laki sidin.Subhaanallah,peti mati yang didalamnya adalah jasad sang suami yaitu tuan guru H.Ahmad kada hancur,bahkan bentuknya kaya kayu ulin.Padahal beliau sudah dikubur sekitar 30 tahunan.Nah setelah itulah kubah beliau diperbaiki,dibagusi seperti saat ini...Mudahan menambah khazanah pengetahuan kita tentang cerita para wali2 Allah yg ada dibumi kita murakata ini..




Makam Alimul Al 'Allamah Syekh H.M.Kasan & Alimul Al 'Allamah Syekh H.Hasbullah bin Sykh H.M Kasan .Kedua makam ini letaknya di dua tempat tapi di desa yg sama yaitu desa benua kepayang...

 Makam Alimul Al 'Allamah Syekh H.M.Kasan & Alimul Al 'Allamah Syekh H.Hasbullah bin Sykh H.M Kasan .Kedua makam ini letaknya di dua tempat tapi  di desa yg sama yaitu desa benua kepayang...


Syekh K.H Hasbullah ini kata warga sekitar dulu termasuk Ulama yg tegas jua,sidin itu bila melihat anak2 basalawar handap ditawak sidin jar.Itu lah mungkin sidin memberi pelajaran dengan hal supaya yg salah itu jangan dibiasakan.Padahal anak2 itu kan masih belum berdosa,tapi jangan dibiasakan basalawar handap.Karena mun terbiasa kena bisa sampai ka tuha bapakaian yg terbuka auratnya.Dan itu adalah dosa jadinya.Dan memang mulai dari kecil itu lah waktu yg pas untuk melatih seorang anak supaya terbiasa melakukan hal yg baik & positif...

Memang zaman telah berubah,kalau dulu misalnya anak kita salah lalu ditegor oleh org lain maka org tuanya sangat berterima kasih.Tapi kalau sekarang kayanya sudah terbalik,melakukan hal yg demikian justru bisa akn jadi masalah bagi kedua org tuanya.


Syekh K.H Hasbullah telah menjadi contoh bagi kita semua bahwa beliau adalah benar2 seorang ulama yg sangat memperhatikan kita supaya selamat di akhirat nanti,yaitu dgn memberikan tegoran kpd anak org lain yg melakukan pelanggaran terhadap hukum Allah maka itu bearti intinya beliau telah menyelamatkan org tua dari si anak tadi.Sbb jikalau seorang anak telah melakukan perbuatan dosa maka otomatis dosanya juga akan dipikul oleh org tuanya...






Makam Mualim Guru Hasan Baseri bin Abdul Ghani (Sungkai

Tuan Guru Hasan Baseri bin Abdul Ghani (meninggal tahun 1991)  Sungkai, Kabupaten Banjar






Datu H.Usman,kubah dingin(Padatuan dari tuan guru Syairazi)kandangan.Letak makam ini yaitu berada didesa benua kepayang

 Makam Datu H.Usman,kubah dingin(Padatuan dari tuan guru Syairazi)kandangan.Letak makam ini yaitu berada didesa benua kepayang.

Mendengar dari cerita warga sekitar makm bahwa Makam ini ditemukan dulu oleh guru Syairazi atas petunjuk dari almrhum guru Sekumpul.Karena makam dtu Usman ini tidak kelihatan,yg ada kelihatan cuma makam keluarga sidin yg berdekatan dengan makam datu Usman ini yg sekarang makam itu juga dikubahi.Setelah digali ditemukan lah batur ulin  yg terpendam yg tidak lain adalah makam datu Usman.

Setiap tahun dimakam ini selalu di adakan haulan yg langsung dipimpin oleh guru Syairazi(pimpinan majlis Ta'lim Rhaudhatul Ghana)kandangan yg dihadiri oleh tidak sedikit jema'ahnya.



Bulan ini tadi dimesjid  benua kepayang telah di adakan majlis Ta'lim yg di isi oleh guru Syairazi yg mana mesjid tidak muat menampung jema'ahnya.Dan bulan depan Insya Allah kata warga Majlis Ta'limnya akan di adakan di area kubah datu Usman.Kebetulan waktu ziarah hari Jum'at tadi kita menyaksikan para warga telah bergotong royong untuk membangun Majlis yang mana Majlis itu akan di isi oleh Gru Syairazi pada setiap bulannya 1 kali...




K.H Nawawi (muassis) Pimpinan Ponpes Annawawiyah Murung atau Pantai Batung

Makam para pimpinan ponpes Murung/pantai batung.

1 .K.H Nawawi (muassis)

2.K.H M.Syahid bin H.Nawawi

3.K.H Zainuddin bin H.Nawawi

4.K.H M.Yahya bin H.Hasyim







Letak makam ini yaitu disamping langgar berkebelakang yang langgar itu letaknya sebelum ponpes Murung/pantai Batung.(lupa nama langgarnya)

Makam Habib Hasan bin Abdullah bin Husein bin Awad Al Bahasyim. Letak makamnya digang kabun dekat mesjid mujahidin Barabai. Yang tahu tentang sosok beliau minta tolong berbagi infonya😊🙏

 Makam Habib Hasan bin Abdullah bin Husein bin Awad Al Bahasyim.

Letak makamnya digang kabun dekat mesjid mujahidin Barabai.

Yang tahu tentang sosok beliau minta tolong berbagi infonya😊🙏




Tuan Guru Haji Abdurrahman bin Ismail (barabai)

 *Muallim Tuan Guru Haji Abdurrahman bin Ismail (barabai),ulama banua yang penuh prestasi dan jasa dalam bidang pendidikan dan ummat serta bangsa,sang pelopor UIN & UnLam*

******

Tuan Guru H. Abdurrahman Ismail yg diberi gelar oleh masyarakat yaitu guru mesir mandingin berasal dari keluarga sederhana, putera seorang ulama yang bekerja sebagai petani bernama Ismail dan ibunya bernama Mariyah. Beliau dilahirkan pada tahun 1914 di desa Mandingin sekitar dua kilometer dari kota Barabai, Kalimantan Selatan. Beliau putera satu-satunya dan tertua dari empat bersaudara. di ceritakan bahwa sewaktu ibundanya hamil, suatu malam bermimpi kedatangan bulan, mungkin suatu isyarat bahwa bayi yang dikandungnya bakal menjadi seorang penerang yang memberi cahaya ditengah-tengah masyarakat bahkan bangsa dan negaranya.


Ketika beliau berumur tujuh tahun, beliau dimasukkan oleh ayahnya pada sekolah umum,yaitu nama nya “Volkschool”, kemudian pada sore atau malam harinya beliau belajar bahasa Arab dan pengetahuan agama, terutama dengan orang tua beliau sendiri dan juga dengan ulama-ulama di sekitar. Memang orangtuanya bercita-cita agar beliau dapat meneruskan pelajarannya ke Mesir dan untuk itu perlu diberi bekal pengetahuan agama dan khususnya bahasa Arab. Barangkali orangtua beliau sudah membaca sifat, bakat dan kemauan serta motivasi beliau dalam menuntut ilmu pengetahuan, memang kenyataan beliaupun memang seorang yang pandai dan rajin.


Semenjak muda, beliau termasuk anak yang rajin dan giat belajar ilmu-ilmu agama. Otak cerdas, pikiran tajam dan sikap beliau tangkas. Gambaran fisik beliau adalah berkulit putih, bersih, tampan dan berwibawa, berpadu dengan sifat jujur ikhlas, halus budi bahasa, peramah dan suka bergaul dengan siapa saja, tenggang rasa  terhadap teman sepergaulan dan seperjuangan serta berpakaian selalu rapi.


Setelah tamat Volkschool beliau tidak melanjutkan sekolah lagi. Beliau hanya memperdalam ilmu agama, terutama dengan orang tuanya sendiri, dan para alim ulama lainnya.Pada tahun 1927 beliau dikirim oleh orang tua beliau ke Mesir. Beliau berangkat ke Mesir bersama-sama dengan H. Abdul Hamid Karim, H. Dr. T. Abdul Jalil dan H. Mastur Jahri, MA yang semuanya berasal dari Kalimantan Selatan. Di Mesir beliau dan rombongan disambut oleh teman-teman yang terdahulu, seperti H. Juhri Sulaiman, H. Mansur Ismail, H. Muh. As’ad dan H. Muhammad Rafi’i (dua bersaudara). Di Mesir beliau memasuki Al-Azhar Kairo, sejak dari pendidikan Dasar, Menengah, Atas dan Sarjana.

Beliau bisa dikatakan sebagai sedikit orang yang mengikuti sejak dari pendidikan Dasar sampai Sarjana, dengan memperoleh gelar kejuruan (Takhasus/MA).


Setibanya beliau di tanah air dari Mesir pada tanggal 1 Juni 1947, maka banyak organisasi atau perguruan yang meminta beliau aktif dan berpartisipasi bersama mereka.Kesemuanya, disambut baik oleh beliau, namun kebanyakan beliau memenuhinya berupa kunjungan yang diisi dengan tabligh. Bisa dimengerti kemudian, jika dalam kurun waktu yang relatif singkat semua masjid di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, telah dikunjungi beliau untuk memotivasi atau menggembleng umat agar bersemangat dan memperluas cakrawala berpikirnya yang berorientasi jauh kedepan.


Setiba di tanah air, tak berapa lama beliau sudah membuka pengajian (Majlis Ta’lim) di rumah orangtuanya di desa Mandingin dan ternyata pengajian ini maju pesat karena mendapat respons positif dan antusiasme dari masyarakat sehingga sampai tidak dapat menampung jamaah yang kian melimpah ruah. Atas bantuan seorang muslim yg baik hati dan dermawan,yaitu H. Abdul Hamid,maka di dirikanlah sebuah gedung sekolah 5 lokal, semi permanen lengkap dengan kursi dan meja serta peralatan sekolah lainnya. Bangunan gedung sekolah itu selesai awal tahun 1948 yang berfungsi ganda, yaitu tempat pengajian bagi masyarakat terutama untuk orang dewasa dan sebagai tempat belajar bagi para remaja. Sekolah itu bernama Sekolah Menengah Islam Pertama (SMIP) Mandingin.

Beliau juga pernah memimpin Madrasah Muallimin, resminya mulai tanggal 3 Maret 1950, beliau memimpin sampai dengan diangkatnya beliau sebagai Kepala Penerangan Agama Propinsi Kalimantan Selatan pada tahun 1957.

Pada tahun 1968 beliau mendirikan sebuah Langgar di samping kediaman beliau. Menurut salah seorang keluarganya, H. Basirun, Langgar itu dibuat, di samping untuk shalat berjama’ah, juga merupakan wadah/tempat mahasiswa yang belum puas di bangku perkuliahan pada Fakultasnya atau masyarakat umum yang ingin menimba ilmu pengetahuan agama pada beliau. Langgar ini diberi nama Darul Hijrah, karena penduduk di sekitar langgar ini pada umumnya adalah pendatang dari berbagai daerah.

Beliau wafat di banjarmasin pada tanggal 7 februari 1972 & di makamkan dikubur muslimin desa Mandingin/seberang Stadion,semoga ALLAH lapangkan kubur beliau,,aaamiin,,





KH.Muhammad As’ad

 Biografi/Riwayat


H.Muhammad As’ad menurut beberapa kalangan yang sempat mengenal beliau dari dekat, diantaranya KH.Abdul Gani yang menyebut beliau sebagai seorang ulama yang konsekuen, tegas dan mempunyai keikhlasan yang tinggi dalam berjuang menegakkan kalimatullah. Sementara Drs.H.M.Asy’ari, MA (mantan Rektor IAIN Antasari) menyebut beliau sebagai seorang ulama yang selama hayatnya selalu berjuang untuk menyampaikan syiar-syiar Islam kepada ummat manusia, tanpa mengenal lelah. Dalam bahasa yang lain adalah ‘izzul lslam wal muslimin. Selain itu beliau dikenal sebagai spesialis ilmu hadits, yang hafal lebih kurang enam ribu hadits.


Hal itu sesuai dengan prinsip hidup yang telah dipilih H.Asad, yakni selalu bertekad sampai akhir hayat untuk mengajarkan hadits-hadits Rasulullah SAW. Tokoh ulama kelahiran tanggal 1 Januari 1908 di Jatuh, Kecamatan Pandawan, adalah anak dari pasangan H.Muhammad Yusuf dengan Hj.Safiah.


Beliau memulai pendidikan dari Sekolah Rakyat (SR) tahun 1919 di Jatuh, tempat kelahiran beliau. Kemudian melanjutkan ke Madrasah Ma’had Rasyidiyah Khalidiyah tingkat Tsanawiyah tahun 1926 di Amuntai. Setelah itu mengikuti pendidikan Shalathijah tahun 1930 di Mekkah AI Mukarramah. Dan pada tahun 1933 masuk Darul ‘Ulum AI Azhar University Cairo tingkat Qiamul Ali di Mesir.


KH. Muhammad As’ad ketika menuntut ilmu di KSA, beliau berguru kepada lebih 30 (tiga puluh) orang ulama terkenal disana diantaranya Syeikh Yamani dan Syeikh Jamal Maliki. Di Mesir beliau memperdalam ilmu hadits dan tafsir dan berguru khusus kepada Syeikh Abdul Hay Al Kathani.


Sebagai seorang spesialis ilmu hadits, tidak kurang 6000 (enam ribu) hadits yang dihafal di luar kepala.


Setelah menyelesaikan pendidikan tersebut, KH.Muhammad As’ad kembali ke kampung halaman untuk mengabdikan diri, yakni menjadi Guru Kepala pada Sekolah Islam Barabai Kota, Guru Kepala pada Persatuan Perguruan Islam (PPI) di Jatuh, Pandawan. Sempat menjadi guru pada Madrasah Muallimin Barabai. Pernah diangkat menjadi Qadi di Barabai, dan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari di Barabai.


Beliau meninggal hari Jum'at 27 Desember 1991 / 21 Jumadil akhir 1412 H. dan dimakamkan didepan mesjid Agung Riadhus Shalihin Barabai,juga berdekatan dengan makam Qadhi K.H Dahlan.





KH. Ismail Kaderi Beliau pernah menjadi Pimpinan MUI Dati II HST 2 Priode 1979/1989)

 KH. Ismail Kaderi

(Beliau Ulama kelahiran Birayang 12 Juli 1923. Pendidikan : Volkschool lalu melanjutkan ke Shoulatiyah Al Hindiyah "Hejaz" 1943 kemudian ke Takhasshush Madrasah Indonesia "Hejaz" 1945 lalu memperdalam lagi dengan mengikuti Kursus Munazharah & Thalabah Masjidil Haram 1946/1947. Beliau pernah menjadi Pimpinan MUI Dati II HST 2 Priode 1979/1989)


Makam beliau berada dipemakaman umum jalan Bintara Barabai Timur .Berdekatan pula dengan makam K.H Abdullah Majrul.





makam M.Abdul Gafur bin Seman desa Murung ta'al/benua kepayang

Setiap makam keramat yang ditemui didaerah H.S.T Barabai ini rata2 ber balambika kuburnya.Apakah ini ciri khas kebanyakan makam para aulia dibumi murakata atau apa WaLLahu a'lam.Yg jelas ujar bila kubur itu berbalambika maka itu ciri bagus.Tapi amun bawah barumahan ber balambika nah itu kada bagus jar😊.



 Ini adalah makam M.Abdul Gafur bin Seman desa Murung ta'al/benua kepayang.

Tentang beliau kita belum tahu infonya 🙏

masyarakat Hantakan disebut makam Datu Kuduy. Makam ini terletak di samping Puskesmas lama desa Hantakan.

 Mendengar cerita dari warga  bhw pada peristiwa banjir bandang Hantakan 2013 makam ini tidak disentuh air bah(air bah itu baliung).

Pada waktu musibah puskesmas Hantakan terbakar ,makam ini tidak disentuh api.Bahkan kain2 kuning itu pun kada tagulung(kerucut).Padahal lokasi makam ini berdampingan lwn Puskes.Anehnya pohon nyiur yg ada disebelah makam justru hangit..

Kemudian waktu musibah banjir bandang 2021 tadi makam ini kada basah,cuma yg jelas dulu bahwa(sebut lah kubah)makam ini kada hancur yg padahal kalau dipredeksi pasti hancur sudah.Ini ke ajaiban yg terjadi terhadap makam ini.

Makam ini terletak di samping Puskesmas lama desa Hantakan.

Tidak ada yg tahu siapa nama beliau & dari mana asalnya beliau karena memang beliau bukan asli org Hantakan & tidak ada dzuriyatnya disana.Semasa hidup beliau memang aneh orangnya yg dalam bahasa jawa mungkin disebut Nyeleneh(majdzub).

Kalau berjalan sampai ketiman biasanya,sampai ke Haliau mau jua jar kisah.Bahasa yg sering beliau ucapkan"lipak2 libung".Kdd yg mengerti jua apa maksud sidin itu.Menurut info yg ulun dengar dari warga2 yg pernah sempat berjumpa dgn beliau sewaktu hidup bahwa dari ucapan sidin/kelakuan yg aneh aneh itu biasanya adalah suatu pertanda akan terjadi sesuatu.Misalnya akan terjadi banjir.Dan memang itu terbukti terjadi.Dan org tuha dulu juga mamadahi bahwa beliau ini jangan dihulut2 sbb bisa katulahan.Ada cerita cuma bujur apa kada nya Allahu A'lam,bahwa ada yg manyipak sidin & akhirnya org yg manyipak sidin itu lumpuh hingga sampai akhir hayatnya.


Nah ini lah sedikit cerita yg ulun dengar dari beberapa warga.Masalah kebenaran dari cerita kita serahkan kpd Allah yg maha tahu.


Ini lah makam yg oleh masyarakat Hantakan disebut makam Datu Kuduy.Sering bangat makam ini oleh masyarakat diziarahi,mungkin kembang2 kenanga yg ada di atas makam sidin ini hampir kada balayuan,ada  tarus yg ma andaki.Ujar jua lah😊 banyak dari org yg punya nadzar jadi qabul.Mungkin ini lah ke istimewaan sidin,yg semasa hidup org nya dlm pandangan makhluk( ma'af sprt org gila) tapi dlm pandangan Allah mulia.

Akhir2 ini makam ini ada ja jua diziarahi oleh org2 luar Hantakan.

Dan setiap tahun oleh masyarakat desa Hantakan haul beliau selalu di adakan.


Kurang lebih minta halal minta ridha atas postingan ulun ini🙏

semoga bermanfa'at ...




Makam K.H Abdurrahman Mandintang,lokasi desa Ayuang.. Beliau adalah salah satu muridnya Syekh Yasin Isa Al Fadani.. Disebelahnya adalah makam anak beliau Ustadz M.Surur..

Makam K.H Abdurrahman Mandintang,lokasi desa Ayuang..

Beliau adalah salah satu muridnya Syekh Yasin Isa Al Fadani..


Disebelahnya adalah makam anak beliau Ustadz M.Surur..





KH. Usman adalah putera dari H. Abubakar dan Hj. Zamrut. Beliau dilahirkan di Barabai sekitar tahun 1900.

(1900-1971)




KH. Usman adalah putera dari H. Abubakar dan Hj. Zamrut. Beliau dilahirkan di Barabai sekitar tahun 1900. Pendidikan yang pernah beliau dapatkan adalah Madrasah Ibtidaiyah di Barabai, kemudian dilanjutkan mengaji kitab dengan sisten salafiyah di Martapura, dan akhirnya mengaji ke tanah suci Mekkah.


Dengan latar belakang pendidikan tersebut, beliau selanjutnya dipercaya menjadi guru agama pada beberapa madrasah atau perguruan Islam di daerah Hulu Sungai Tengah. KH. Usman juga sempat diangkat menjadi kepala Kantor Urusan Agama. Pada waktu itu beliau dipanggil dengan sebutan H. Usman Mufti. Beliau sempat pula menjadi Dosen IAIN Antasari di Barabai hingga tahun 1966.


Kipah KH. Usman pada masa pergerakan antara lain pernah menjadi anggota Syarikat Islam (SI), Ketua pengurusMusyawaratuthalibin di Barabai (sebuah organisasi keagamaan yang bergerak di bidang dakwah dan pendidikan). Disamping itu turut mendirikan organisasi Persatuan Perguruan Islam (PPI) di daerah Hulu Sungai. Sesudah proklamasi kemerdekaan, KH. Usman bersama tokoh pergerakan di daerah Barabai dan sekitarnya mengambil sikap mendukung proklamasi kemerdekaan, serta bergabung dengan para pejuang yang membela Negara Kesatuan Repulik Indonesia. Ia ikut menggalang kekuatan rakyat untuk menghadapi penjajah Belanda/NICA yang datang kembali ke Hulu Sungai setelah Jepang menyerah.


Sebagai konsekuensi logis dari sikapnya itu, KH. Usman sempat dua kali merasakan masuk penjara. Prinsip perjuangan yang tidak bisa ditawar-tawar ialah anti penjajahan, yakni tidak mau dijajah. Hidup bermartabat dalam kemerdekaan merupakan prinsip hidup yang ia pegang teguh. KH. Usman sempat membuat karya tulis berjudul Bimbingan Manasik Haji dan Umrah.


Dari perkawinannya dengan Hj. Hafsah dan Hj. Intan, beliau dikaruniai 15 orang anak, yaitu H. Muchtar Usman, H. Ahmad Zaki Usman, H. Abd. Rahman Usman, Hj. Afisah, Mahfuz Usman, H. Abd. Mugni Usman, H. Abdullah Usman, H.M. Taha Usman, Hj. Fauziah Usman, H.M. Farid Usman, Hj. Aisyah Usman, H. Sjachruddin Usman, Hj. Norwedad, Hj. R. Fatimah, dan Najat Tabassum.


Tokoh ulama, sosok berpengaruh, pemimpin umat serta masyarakat, juga perintis kemerdekaan itu telah meninggal dunia pada tanggal 13 Nopember 1971. Jenazah beliau dimakamkan di pemakaman keluarga H. Ahmad Aqil jalan Trikesuma Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

TG. K.H. Abd.Ghanie berdampingan dengan makam anak beliau yaitu Gru Usman bin K.H Abd.Ghani.

 Menurut cerita ini adalah makam salah satu dari paguruan wali katum tabu darat yaitu TG. K.H. Abd.Ghanie berdampingan dengan makam anak beliau yaitu Gru Usman bin K.H Abd.Ghani.


Makam ini terletak di kampung Telaga Air Mata tepat dibelakang Majlis Burdah wa Ta'lim Alhabib Ali Al kaff.


Mungkin kawan2 ada yg lebih tahu tentang sosok beliau,maka silahkan ditambahkan!!!

Tentu itu sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita bersama tentang sejarah para ulama bahari ditanah bumi murakata ini🙏



Makam K.H Syamsun bin H.Shaleh.

 Makam K.H Syamsun bin H.Shaleh.

Meninggal 1 J.Awal 1406 / 9 Januari 1986.

Makam ini terletak didesa Mandingin,tepatnya dibelakang orang jualan mie ayam sebelum rumah kediaman muallim K.H Ismail Ramli.

Melalui postingan ini mudahan dapat info tentang beliau.




Datu Kalaka di Desa Kalaka Kecamatan Pandawan

 DATU kalaka ... Datu Kalaka, Belanda datang!"




"Benarkah? Di mana mereka?"

"Di sana! Mereka akan memasuki desa kita."


"Sekarang, beritahu semua penduduk desa untuk masuk ke dalam rumah mereka. Jangan pergi keluar. Mereka mencari saya, jadi beritahu mereka untuk tidak khawatir!"


"Baiklah Datu, saya akan memberitahu penduduk desa sekarang!" orang itu segera berlari dan mengatakan kepada penduduk desa untuk tinggal di dalam rumah mereka.


Siapakah Datu Kalaka dan mengapa Belanda mencarinya? Nah, Datu Kalaka adalah seorang pemimpin. Orang menamainya 'Datu' sebagai simbol penghormatan kepadanya. Datu Kalaka adalah orang yang kuat.


Dia menguasai keterampilan seni bela diri dan memiliki kekuatan supranatural. Orang-orang mengatakan dia bisa mengubah dirinya menjadi apa saja! Datu Kalaka menggunakan semua kekuatannya untuk melindungi rakyat.


Belakangan ini, kehidupan mereka terganggu oleh Belanda. Pada awalnya mereka datang dengan damai. Mereka ingin melakukan bisnis dengan orang-orang lokal. Wilayah ini subur. Semua jenis pohon tumbuh dengan sangat baik. Dan Belanda tertarik untuk membeli hasil panen. Bisnis berjalan dengan baik.


Namun perlahan Belanda mencoba untuk menipu, mereka ingin mencuri dan menguasai daerah. Mereka ingin memiliki semua panen!


Untungnya, rencana Belanda untuk menduduki tempat itu dihentikan oleh Datu Kalaka. Dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk memastikan bahwa Belanda tidak akan menginjakkan kakinya lagi mereka di wilayahnya.


Belanda tahu bahwa Datu Kalaka hidup di desa. Tapi mereka tidak pernah bisa menemukannya. Mengapa? Itu karena Datu Kalaka selalu bersembunyi dan bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Dan penduduk desa selalu membiarkan dia bersembunyi di rumah-rumah mereka. Mereka membantunya karena Datu Kalaka juga membantu penduduk desa.


Belanda telah kehilangan kesabaran pada Datu Kalaka. Mereka datang ke desa dengan kekuatan penuh. Mereka datang dengan banyak tentara yang dilengkapi dengan senjata! Mereka datang ke desa dan bertanya kepada warga desa tentang Datu Kalaka. Dan ketika penduduk desa mengatakan mereka tidak tahu di mana ia berada, Belanda memukul mereka!


"Hei, lihat! Ini Datu Kalaka!! Tangkap dia sekarang!" kata seorang tentara.


Datu Kalaka berlari sangat cepat. Dia tidak ingin bertarung di desa. Ia takut bahwa penduduk desa akan menjadi korban.


"Hei berhenti! Atau kami akan menembakmu!" kata Panglima.


"Ha ha ha ... tangkap saya jika Anda bisa!" kata Datu Kalaka.


Dia berlari sangat cepat dan Belanda mengikutinya. Mereka tidak ingin kehilangannya. Mereka tahu betapa berbahayanya dia. Dan itu sebabnya mereka membawa senjata! Mereka diperintahkan untuk menangkap Datu Kalaka hidup atau mati.


Datu Kalaka terpojok. Semua Belanda di mana-mana.


"Ha ha ha ... Kami akan menangkapmu sekarang. Kau tidak bisa pergi ke tempat lain," kata seorang tentara.


"Saya tidak ingin menyerah!" kata Datu Kalaka.


Dia memanjat pohon besar dan kemudian melompat dari pohon itu. Para prajurit mengejarnya. Mereka melihat ke arah mana Datu Kalaka melompat. Dan ketika mereka tiba mereka tidak melihat siapa pun. Sebaliknya mereka menemukan ayunan.


Ketika mereka mendekati ayunan mereka menemukan seorang bayi di dalam ayunan. Tapi bayi itu berbeda dari bayi lainnya. Bayi itu begitu besar. Itu adalah bayi raksasa! Para prajurit yang ketakutan.


"Hei lihat! Bayi itu begitu besar. Jika bayi sebesar ini, bagaimana dengan orang tuanya? Mereka pasti raksasa!"


Mereka tidak tahu bahwa Datu Kalaka telah mengubah dirinya menjadi bayi raksasa. Para prajurit lari dan mereka tidak kembali ke desa.


Ketika Datu Kalaka sudah meninggal, ia dimakamkan di desa. Desa itu kemudian disebut sebagai desa Kalaka. Sampai saat ini, makam tersebut masih dalam Kalaka Kalimantan Selatan. makam ini begitu besar. Masyarakat setempat percaya bahwa Datu Kalaka dimakamkan di sana. ***Wallaahu A'lam

K.H Yusuf bin Atun desa Kambat Selatan dibelakang sekolahan madrasah.

 Ini adalah makam seorang ulama yang selalu berda'wah menyebarkan islam khususnya dalam ilmu tauhid yang selalu berjalan berda'wah menggunakan sepeda tunjak dengan membawa kitab bergantungan di satangnya dan selalu memberi salam kepada orang yang ditemuinya.Beliau adalah TG K.H Yusuf bin Atun.

MeninggL pada tgl 10 Shafar 1412 H(sekitar 30 tahun yang lalu.)

Letak makam ini yaitu di desa Kambat Selatan dibelakang sekolahan madrasah...





Kai Azamulrabi bin M.ShalehTiman Hulu samping belakang mesjid Al Aman ,desa Murung B kec.Hantakan.. .

 Nama beliau (shahibul makam ini)adalah Kai Azamulrabi bin M.Shaleh..

Mendengar Ceritanya dari anak beliau bahwa kai Rabi ini dulu mangaji lawan tuan guru yg ada di negara kab.HSS Kandangan & menikah disana tapi setelah itu bapisahan(cerai).

Lalu sidin bulik & bagana di kampung kelahirannya malajari orang yg dikampung sidin sorang tentang masalah tauhid.Tapi ada jua beberapa yg dari luar kampung umpat balajar,di antaranya Kai Sanusi bulayak.

Waktu meninggal sidin dimakamkan ditanah sidin sorang yaitu parak lawan rumah sidin.9 bulan setelah meninggal ada dari dzuriyat sidin yg mimpi bahwa makam sidin itu kana banyu pacirin.Jar sidin "aku kanajisan.".

Nah setelah itu dibongkar lah makam sidin untuk dipindahkan ke lokasi makam yang ada sekarang ini.Dan ternyata Subhanallah setelah dibongkar benar makam sidin itu ka aliran banyu pacirin & ternyata saat itu diketahuilah bahwa jasad maupun kain kafan sidin masih bagus.Maka mulai waktu itu lah orang2 tahu bahwa istilahnya itu beliau punya karamat ..Maka sampai wahini ada yang banadzar atau apalah & mungkin qabul lalu ada yg ma andak kain kuning & kembang ke makam sidin ini


Waktu banjir bandang 2021 tadi makam sidin ini bersih seperti kdd kemasukan banyu banjir,karena kadada talihat bulanak di lantai proclin makam sidin ini.Padahal makam sidin ini lebih rendah kira2 sekilan dari lantai pelatar rumah anak sidin yg ada dibelakangnya.Tapi pelatar rumah anak sidin itu ba bulanak(licak)bekas kena banyu banjir jua.Itu lah herannya ...

Ada lagi yg aneh bahwa makam ini asalnya belum dibuat rurumahannya,waktu itu hari sa hujan2 tarus.Ketika makam sidin ini di naungi di ulahkan rumahannya apakah suatu kebetulan atau suatu karamah bagi sidin bahwa harinya ampih sa hujan2.


Mungkin sebagian masyarakat Timan hulu ada ja yg kada tahu lagi tentang kisah sidin pemilik makam ini.Padahal makam ini berada didesa Timan Hulu samping belakang mesjid Al Aman ,desa Murung B kec.Hantakan...



Wallaahu A"lam.....

Semoga bermanfaat khususnya bagi kawan2 yg ada di Murung B😊🙏

Makam datu Karering desa jungan,Bakapas. Kalau dari Barabai jalan tengkarau Banua jingah kira2 6 kilo an ja....

Makam datu Karering desa jungan,Bakapas.

Kalau dari Barabai jalan tengkarau Banua jingah kira2 6 kilo an ja....