Rabu, Juni 07, 2023

H. Abdul Malik Bin H. Tartum atau yang di kenal di masyarakat dengan sebutan H.Dumalik adalah salah tokoh penyebar ajaran agama islam di daerah kecamatan ilung pasar lama, Barabai, Kalimantan Selatan.

 H. Abdul Malik Bin H. Tartum atau yang di kenal di masyarakat dengan sebutan H.Dumalik adalah salah tokoh penyebar ajaran agama islam di daerah kecamatan ilung pasar lama, Barabai, Kalimantan Selatan.



     Tuan Guru H.Dumalik berjasa besar dalam penyebaran ilmu di daerah ilung pasar lama, mengajari berbagai macam syariat islam seperti memandikan mayit, sholat yang benar dan syiar islam.


     Berdasarkan sumber dari masyarakat sekitar, mengatakan bahwa H.Dumalik belajar ilmu agama di kota Mekkah, dan menunaikan kewajiban hajinya sewaktu belajar di sana.


     Terkait keturunan H.Dumalik beliau memiliki seorang anak yang bernama Ruslan, dan dari cerita masyarakat sekitar ada yang mengatakan bahwa Ruslan tidak memiliki anak, sehingga garis keturunan tersebut terputus.


     Beberapa tahun belakangan Makam tuan guru H.Dumalik sudah di renovasi, yang sebelumnya tidak memiliki kubah sekarang sudah memiliki kubah dan fasilitas, seperti pemakaman para alim ulama pada umumnya.


     Sedangkan untuk letak makamnya terletak di Bungkang Rt 03, Ilung Pasar Lama, dan bersampingan dengan jalan aspal sudah ada jalan khusus untuk menuju kubah tuan guru H.Dumalik


     Begitulah sekilas tentang Tuan Guru H. Abdul Malik Bin H. Tartum, karena sedikitnya informasi yang saya dapatkan dari masyarakat sekitar, maka mohon koreksi jika ada kesalahan ataupun ada informasi yang lebih lengkap dengan menghubungi contact ataupun tuliskan di kolom komentar.

KH.Musa Yusuf atau Guru Musa Barabai

 Sang ketua MUI yang Tawadhu dan bersahaja

,mungkin itulah kenangan yg alfakir ingat


KH Musa Yusuf atau disapa akrab Guru Musa telah menghadap sang pencipta. Sang Guru yang juga Ketua MUI Hulu Sungai Tengah menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 85 tahun.


Meski kini ia tiada, kebersahajaan, kedalaman ilmu serta kemampuannya menjembatani berbagai golongan akan tetap menginspirasi generasi selanjutnya, Ia akan tetap menjadi ayah, guru, dalam menjalani kehidupan ini.


Al Fakir selama Kuliah sering menginap di Rumah Anak beliau yang berada di belakang rumah beliau, dan Al Fakir sering ikut pengajian di rumah beliau walau hanya sekedar membantu bantu menyiapkan apa yg menjadi keperluan beliau, beberapa kali mengantarkan beliau ke bulau jika beliau mengisi pengajian di sana, 


setiap waktu senggang  beliau Sangat sering muthalaah kitab, dan jika ada hukum atau sesuatu yang alfakir tanyakan beliau pasti meminta Al Fakir untuk mencatatnya, 


Kaina kada ingat jar Sidin Mun kada di catat, 

puluhan kali kami ikut shalat berjamaah dengan beliau


tiap kali ke rumah dibelakang kalau waktu makan almarhum Nini (istri beliau) memanggil kami dan bagaimana keadaannya walau sudah kenyang sekalipun Al Fakir akan tetap ikut makan bersama cucu beliau yg merupakan kawan baik alfakir, 


tawadhu, kesederhanaan beliau dan pemurah beliau luar biasa


bagi alfakir almarhum begitu banyak kesan yg tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, karena hampir tiap hari selama 3 tahun lebih alfakir sering kali ke rumah beliau, kadang ikut pengajian, kadang diminta makan oleh Nini, kadang diminta bantu bantu mencari buah kelapa di kebun beliau, pisang dll


bahkan tiap subuh Almarhum ke pasar dengan sepeda tuanya membeli sayur mayur..


sungguh tauladan yg sangat tawadhu

padahal setiap minggunya yg ikut pengajian beliau kebanyakan adalah orang-orang yg sudah katakanlah ustadz dan yg sering alfakir lihat mengisi pengajian di kampung-kampung


Kalau bahasa  kami dlu waktu ikut berkhidmah di rumah beliau" bubuhan tuan guru mances ilmu, 


dalam setiap tawassul kegiatan pengajian atau apa yg alfakir kerjakan nama Almarhum senantiasa akan alfakir sebut untuk dihadiahkan bacaan Alquran kepada beliau


terakhir ketika alfakir ziarah ke maqam beliau, beberapa hari kemudian bertemu anak beliau yg paling bungsu bang Nasir ...beliau menceritakan salah satu permintaan almarhum

untuk maqam beliau untuk tetap sederhana saja 


dan ketika itu tidak Terasa air mata alfakir jatuh ...betapa tawadhunya beliau, dan alfakir jd teringat bagaimana waktu alfakir membonceng beliau di sepeda motor, beliau selalu hanya menunduk dan sembari membaca shalawat Sepanjang perjalanan


Maqam beliau di desa Kahakan...


makam yang bakubah itu mamarina almarhum guru Musa.Letaknya yaitu di desa Kahakan.Nama beliau H.Junaidi bin H.Matnor.


Diluar samping kubah terdapat makam2 dzuriat sidin diantaranya makam Guru Musa(ketua MUI H.S.T periode 2005 hingga 2015).


Orang tua guru musa yang bernama Yusuf juga bermakam didesa ini tapi di lain tempat.Tuan guru musa sendiri lah yg berwasiat minta dimakamkan didekat makam datu beliau ini.Adapun istri guru musa bermakam didesa palajau..

Guru Musa meninggal pada hari Sabtu tgl 7 November 2015 / 25 Muharram 1437 H.