Senin, Juli 04, 2022

BIOGRAFI UST. H. M. AIDIL FAKHRANI – Pengasuh ponpes Nurul Muhibbin Ilung

 BIOGRAFI UST. H. M. AIDIL FAKHRANI – Pengasuh ponpes Nurul Muhibbin Ilung

Ust. H. Muhammad Aidil Fakhrani atau yang sering di sebut Guru Idil atau H. Fakhrani dilahirkan di ilung tengah pada senin tanggal 25 Nopember 1968 bertepatan dengan 5 Ramadhan 1388 dari pasangan alm. H. Kacil Idris dan almh. Hj. Kastan, pendidikan diniyah beliau di tempuh di madrasah ibtidaiyah Ilung Tengah pada tahun 1975 yang mana ayah beliau adalah salah satu pendiri madrasah tersebut , kemudian melanjutkan sekolah menengah di SMPN 1 Batang Alai Utara pada tahun 1981 dan dilanjutkan lagi kejenjang yang lebih tinggi yaitu MAN Mesjid Agung Barabai/MAN 1 Barabai pada tahun 1984, Ayah beliau H. Kacil adalah merupakan salah satu tokoh terkemuka di kalangan masyarakat, khususnya di desa ilung tengah, memiliki pendidikan yang keras terhadap anak-anaknya terlebih lagi dalam masalah agama dan perilaku hidup, sehingga meskipun beliau menempuh pendidikan umum, beliau tetap dalam didikan dan pengawasan yang ketat dari ayah beliau, agar anak-anaknya terhindar dari pergaulan yang merusak moral,

Setelah Ust. H. M. Aidil Fakhrani menyelesaikan pendidikan Aliyah pada tahun 1987, Allah memberikan jalan yang lebih baik bagi beliau yaitu ingin memperdalam ilmu agama islam di pondok pesantren Ibnul Amin Pamangkih, kabar inipun sangat menggembirakan bagi kedua orang tua beliau, terlebih lagi ayah beliau yang menginginkan semua anak-anaknya menempuh pendidikan agama lewat pesantren, bahkan semua saudara kandung beliau setelah menempuh pendidikan madrasah diniyah/ibtidaiyah langsung di kirim kependidikan pesantren. Sebelum Ust. H. M. Aidil Fakhrani masuk Ibnul Amin Pamangkih, terlebih dahulu beliau silaturrahmi kepada salah seorang ulama yang cukup masyhur di tengah masyarakat yaitu KH. Abdurrahman bin Ahmad mandintang atau di kenal dengan guru mandintang  yang mana beliau adalah salah satu murid Syekh Yasin Al Padani, silaturrahmi tersebut di maksudkan untuk meminta do’a restu dan nasehat untuk masuk ke Ibnul Amin Pamangkih,

Ust. H. M. Aidil Fakhrani masuk pondok pesantren Ibnul Amin Pamangkih pada tahun 1987, pendidikan pesantren bukanlah hal yang mudah bagi beliau, terutama kehidupan sehari-hari yang bebeda dari sebelumnya, bahkan selama satu tahun pertama beliau tidak pernah menghunjurkan kaki pada saat tidur malam dikarenakan tempat tidur yang bedempetan, namun berkat kesabaran yang kuat beliaupun di percaya menjadi ketua dapur dan  juga ketua konsol Hulu sungai tengah, pada masa tahun kedua, duka pun melanda, yaitu sang ayah H. Kacil yang sangat di cintai berpulang kerahmatullah, namun duka tersebut tidak membuat beliau berlarut dalam kesedihan, bahkan menjadikan himmah dan semangat yang kuat dalam menuntut ilmu. Kehidupan pesantren pun banyak memberikan pelajaran dan didikan terutama dari guru-guru beliau, diantaranya ialah 1.KH. Mukhtar 2. KH. M. Abrar 3.KH. M. Arsyad 4.KH. Supian Lc 5. A. Nurani 6. H. Majeni dan yang lainya terlebih lagi perilaku yang di ajarkan oleh pengasuh pondok pesantren ibnul amin tersebut yaitu KH. MAHFUDZ AMIN dari kesabaran, keikhlasan, keteguhan hati, keuletan dan keistiqamahan baik secara ibadah ataupun dalam mengelola pondok pesantren dan para santri, sampai pada akhirnya beliau menamatkan pendidikan di ibnul amin pamangkih pada tahun 1992 Dengan hati yang berat beliaupun keluar dari ini pondok pesantren yang sudah banyak memberikan pendidikan dan ilmu agama

Berselang beberapa bulan setelah keluar dari ibnul amin pamangkih beliaupun pergi ke martapura pada 1992 untuk lebih memperdalam ilmu agama, namun sebelum beliau menuntut ilmu di martapura baik itu di pondok pesantren ataupun di luar pesantren  terlebih dahulu beliau di ajak sepupu beliau H. Husni untuk bersilaturrahmi dengan ulama karismatik KH. M ZAINI GHANI atau yang di kenal dengan Abah Guru Sekumpul dengan maksud mohon do’a restu dan nasehat serta meminta izin untuk mengambil ilmu dengan guru-guru yang ada di martapura,

Ust. H. M. Aidil Fakhrani memulai pendidikan di pondok pesantren darussalam martapura pada 1993 sampai dengan 1996 dan diteruskan dengan guru-guru di luar darussalam. Banyak berbagai macam ilmu dan didikan yang beliau dapatkan dari guru-guru beliau di antaranya 1. KH. SYUKUR  2. KH. Muaz 3. KH. SYUKRI UNUS 4. KH. JARKASI NASERI 5. KH. M. BADARUDDIN 6. KH. KHATIM SALMAN LC 7. KM. MUNAWWAR Terlebih-lebih lagi abah guru sekumpul yang sangat beliau teladani,

Hingga pada sekitar tahun 1998 beliau pulang dan menetap di ilung tengah, namun masih menghadiri pengajian abah guru sekumpul dengan pulang pergi ilung-martapura. Setelah waktu berlalu ust. H. M. Aidil Fakhrani pun menikah dengan Hj. Siti Ruhani-Kandangan Pada tahun 1999 Di usia beliau 31 tahun, dari pernikahan ini di karuniai dua orang putera dan dua orang puteri.  Kemudian pada tahun 2001, Allah berikan beliau rezki yang lebih dengan mendirikan pondok pesantren dan panti asuhan darul muttaqin ilung yang kini sudah menjadi nurul muhibbin ilung, yang sebelum mendirikan nya beliau meminta izin terlebih dahulu kepada pengasuh ke 2 pondok pesantren ibnul amin pamangkih KH. MUKHTAR HS dan juga meminta izin kepada Abah Guru Sekumpul melalui sepupu beliau H. Husni dan abah guru sekumpul pun memberikan sumbangan sebanyak lima juta rupiah pada masa itu yang digunakan untuk pembagunan sebuah musholla yang masih berdiri kokoh hingga saat ini, hingga biografi ini di muat, ust. H. M. Aidil Fakhrani masih memimpin pondok pesantren nurul muhibbin ilung

Semoga Allah panjangkan umur beliau dalam ta’at kepada Allah Swt dan membimbing umat nabi Muhammad Saw dan disehatkan badan serta di luaskan rezkinya ,aamiin





Sumber : https://nurulmuhibbinilung.wordpress.com/2020/05/03/biografi-ust-h-m-aidil-fakhrani-nurul-muhibbin-ilung/amp/

Biografi Ustadzt Muhammad Aidil Fakhrani

ditulis kembali oleh Muhammad Edwan Ansari

COPYRIGHT © Semut Pemburu Berkah 

_______________________________________

mau tau organisasi sosial yang konsisten melayani Ummat, silakan klik

www.semut pemburu berkah.com

Buka juga organisasi relawan ini, dengan klik 

wwww.khadimul ummat.com

Atau Berita lainya di 

www.edwan ansari.com

ada juga akun YouTube Channel di

Abah Rafli Channel

Atau Aktivitas Sosial lewat Khadimul Ummat dan Semut Pemburu Berkah di

Relawan Khadimul Ummat Channel

Follow juga akun Instagram Edwan Ansari di @Semut_pemburu_berkah dan @edwan_ansari

terus Update Informasi-informasi kami

Makam KH. Abdurrahman bin H Ahmad (1933-2015) Mandintang , Lokasi desa Ayuang Beliau adalah salah satu muridnya Syekh Yasin Isa Al Fadani

Makam KH. Abdurrahman bin H Ahmad (1933-2015) Mandintang , Lokasi desa Ayuang

Beliau adalah salah satu muridnya Syekh Yasin Isa Al Fadani..




disebelahnya adalah makam anak beliau Ustadz M.Surur



Al fakir sendiri alhamdulillah pernah langsung ikut pengajian Almarhum semasa hidup beliau dan dengan ustadz M surur sendiri juga pernah beberapa kali ikut hadir karena setelah KH Abdurahman meninggal yg melanjutkan pengajian di rumah mualim adalah ustadzt Muhammad surur, ustadzt surur meninggal pada tanggal 22 April 2020





















REZEKI YANG TIDAK DISADARI

 REZEKI YANG TIDAK DISADARI



Dulu, saya mengira sholat dhuha, sholat tahajjud, membaca Al Qur'an dan membaca zikir itu dapat menjadi penyebab terbukanya pintu rezeki (dapat kekayaan harta).


Padahal justru ibadah-ibadah itu sndiri adalah rezeki.


Karena yg saya pahami bahwa rezeki itu adalah berwujud uang, gaji yg besar, banyak order , banyak job, urusan kerjaan lancar, banyak tabungan di bank, punya banyak aset, seperti kendaraan, properti disana-sini


Intinya rezeki itu adalah: "HARTA"


Namun setelah mencari tahu lebih dalam tentang apa makna rezeki dalam Islam, ternyata saya salah besar


Bahwa ternyata, langkah kaki yang dimudahkan untuk hadir ke majelis ilmu, itu adalah rezeki.


Langkah kaki yg dimudahkan untuk shalat berjamaah di masjid adalah rezeki.


Hati yg Allah jaga jauh dari sifat iri hati, dengki, dan kebencian, adalah rezeki.


Punya temen yang sholeh dan saling mengingatkan dalam kebaikan, itu juga rezeki.


Saat keadaan sulit serta penuh keterbatasanpun itu juga rezeki, karena mungkin jika kita dalam keadaan sebaliknya justru akan membuat kita condong bersikap kufur, sombong, angkuh dan bisa lupa diri.


Punya orang tua yang sakit-sakitan, ternyata itu adalah rezeki, karena itu merupakan ladang amal pembuka pintu surga bila kita tulus Ikhlas mengurusnya.


Tubuh yang sehat adalah rezeki.

Bahkan saat diuji dengan sakit, itu juga bentuk lain dari rezeki karena sakit adalah penggugur dosa.


Dan mungkin akan ada jutaan list lainnya bentuk2 rezeki yang kita tidak sadari.


Suami istri dan anak2 sehat itu rezeki, anak-anak dapat bersekolah lancar itu rezeki.


Hidup rukun sama tetangga itu juga rezeki.


Bahkan bila Anda mendapatkan kiriman kajian tausiah keagamaan yg mengajak dan mengingatkan tentang kebajikan, itu juga rezeki, karena Anda akan mendapatkan ilmu darinya.


Justru yang harus kita waspadai adalah ketika hidup kita serba berkecukupan, penuh dengan kemudahan dan kesenangan, padahal begitu banyak hak Allah yang belum mampu atau tidak kita tunaikan.


Astaghfirullah


ۚ ﻭَﻣَﺎ ٱﻟْﺤَﻴَﻮٰﺓُ ٱﻟﺪُّﻧْﻴَﺎٓ ﺇِﻻَّ ﻣَﺘَٰﻊُ ٱﻟْﻐُﺮُﻭﺭِ


"Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu" (Al-Hadid - 57:20)


Senin, 04 Juli 2022

di Sudut Ruang Markaz Khadimul Ummat

Sambil Ngopi tanpa ada cemilannya heeeee