Sabtu, Januari 18, 2020

Tidak semua diantara kita yang terlahir, kemudian besar, menjadi singa dalam hidupnya. Lebih banyak yang sejak kecil, memang sudah "disiapkan" menjadi domba, masuk ke dalam sistem, kemudian hanya turut, ikut apapun yang terjadi.

Tapi jika itu yang terjadi, maka, jadilah singa walau sehari, jangan seumur hidup menjadi domba.

Kita yang sudah sering menemukan di kehidupan sekitar misalnya, masuk dalam sistem yang sudah begitu sejak dulu. Pelayanan buruk, penuh suap dan kolusi, disuruh manut oleh atasan dan kolega, maka jadilah singa walau sehari, lawan sekitar kalian. Mengaum buas.

Kita yang sudah inggin bekerja misalnya praktek kolusi dan nipotisme jadi budaya. Saat masuk tes tertentu misalnya nyontek, di atur sedemikian rupa dan berjamaah dimaklumi bahkan dibiarkan oleh mereka yg paham aturan, maka, jadilah singa walau sehari, anakku. Lawan kondisi tersebut. Mengaum buas. Jangan hanya jadi domba atau kambing terus-menerus, yang hanya bisa mengem-bekkk.

Tidak semua diantara kita ditakdirkan menjadi singa, dalam masyarakat yang masih terbelakang dalam penegakan hukum, nilai-nilai kejujuran, integritas, kita justeru dididik untuk tidak banyak bertanya, tidak banyak protes, ikuti saja kebiasaan. Jika mulai banyak tanya, resikonya bisa panjang. Tapi, apakah kita mau hanya jadi domba seumur hidup? Apakah kita saat usia 50, 60 tahun, berdiri, melihat ke belakang, menyaksikan terbentang panjang sejarah hidup kita yang hanya jadi domba.

Jadilah singa dalam sehari, anakku. Memang tidak ada jaminan itu akan berhasil, tapi bayangkan, jika ribuan, jutaan orang mau menjadi singa dalam sehari, kita akan menyaksikan, perlawanan telah dimulai. Perubahan menuju kebaikan telah digelindingkan.

Mengaumlah! Tunjukkan kalian punya prinsip dan pemahaman hidup terbaik.

Mulailah menjadi singa meski hanya sehari.

 Jika hidup hanya sekedar hidup, maka sama halnya seperti segerombolan bebek yang diusung kesana kemari oleh juragannya. Bisa saja juragannya mengajak kepada kebatilan dan perfitnahan, juga bisa membawa kepada hal-hal yang baik.
Dalam hidup jangan mudah berpangku tangan. Engkau diberi otak agar berfikir, diberi kaki untuk berdiri sendiri dan diberi tangan untuk beramal. Gunakanlah hidupmu yang hanya sesaat ini dengan sebaik-baiknya “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat kepada manusia yang lain”



Jika dihina kita tidak akan menjadi sampah
Jika dipuji kita tidak akan menjadi bulan
Maka jangan risau dengan cacian dan hinaan orang sebab setiap orang mempunyai penilaian yang berbeda
Terus melangkah ke jalan yang benar meskipun kebaikan tidak selalu dihargai

Editor : Muhammad Edwan Ansari

COPYRIGHT © Sahabat Edwan Ansari, Barabai,  Kalimantan Selatan