Senin, Januari 31, 2022

Catatan seorang Edwan Ansari

 Catatan Pagi.


Sudah menjadi hal yang wajar, bila kita semua mendambakan hidup yang berkecukupan tanpa adanya rasa kekurangan. Tapi yang namanya taqdir, jalan hidup kita kadang tidak sama dengan apa yang kita harapkan. Sehingga terkadang mungkin kita berpikir bahwa kita tak seberuntung kawan_kawan kita yang dilahirkan dari keluarga yang kaya raya, atau pun dari keluarga terpandang. 


Yang tidak pernah merasakan bagaimana sulitnya tak punya uang sedangkan makan dan susunya anak_anak kita tidak bisa ditahan dan ditunda-tunda. Atau yang karena kita tidak punya jabatan dan kedudukan penting, sehingga orang_orang tidak mau percaya bahkan mendengar apa yang kita ucapkan. 


Sedangkan kita bukanlah siapa-siapa. Kita hanya orang biasa yang setiap menginginkan sesuatu, kita harus bekerja keras dahulu agar bisa mewujudkan keinginan tersebut.


Bukannya kita tidak bisa bersyukur dengan apa yang sudah di berikan Tuhan,  bukan juga kita iri ataupun dengki atas apa yang diperoleh kawan kawan kita. Tapi lebih kepada menyadarkan diri kita  atas kondisi dan keadaan yang terjadi terhadap diri kita.


Menyadarkan diri sendiri atau sadar diri bahwa kita bukanlah siapa_siapa itu penting, sehingga kita tidak terlalu sakit hati dan kecewa, misalnya ketika kawan_kawan seperjuangan dulu tidak peduli bahkan lupa dengan kita. 


Atau dengan kata lain "SADAR DIRI" agar kita tetap punya "HARGA DIRI".

Minggu, Januari 30, 2022

Nama Organisasi : Khadimul Ummat



Khadimul Ummat adalah organisasi kerelawanan yang menisbatkan diri untuk melayani ummat dalam dibidang Dakwah, Sosial, kemanusiaan serta Pendidikan bukan partai politik atau underbow partai politik manapun, Ia bersifat independen


1.Asas Keagamaan Organisasi Khadimul Ummat adalah ISLAM


2.Asas Kebangsaan Organisasi Khadimul Ummat adalah PANCASILA


 AQIDAH & MADZHAB


1.Organisasi Khadimul Ummat beraqidahkan AHLU SUNNAH WAL JAMA’AH


2.Organisasi Khadimul Ummat bermadzhab AQIDAH ASY’ARI dan FIQIH SYAFI’I


WAWASAN KEAGAMAAN


Organisasi Khadimul Ummat memiliki 5 Wawasan Keagamaan Yaitu:


1.Pedoman Khadimul Ummat : Al-Qur’an, As-Sunnah, Al-Ijma dan Al-Qiyas


2.Motto Khadimul Ummat : Ikhlas dan Ikhtyat serta Tawakkal melayani ummat mencari ridho Allah SWT.


3.Semboyan Khadimul Ummat : Berkhidmat kepada ummat Serta Rajut Kebersamaan dalam Taat kepada Allah SWT


4.Filsafat Khadimul Ummat : Pertolongan Allah SWT senantiasa kepada para Pelayan Ummat


5.Pedoman Khadimul Ummat : Berjuang adalah Kewajiban Sedang Kemenangan adalah Anugerah Allah SWT



 VISI DAN MISI


VISI Khadimul Ummat adalah terwujudnya kehidupan Islam yang Rahmatan Lil’Alamin serta penuh rasa persaudaraan, kepedulian sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di NKRI


MISI Khadimul Ummat adalah menisbatkan diri untuk melayani ummat dalam dibidang Dakwah, Sosial serta Pendidikan


Organisasi Khadimul Ummat Memiliki 5 (Lima) Paradigma Juang yaitu:


1. Pendidikan Agama

2. Da’wah 

3. Melayani Ummat

4. Kemanusiaan dan Siaga Bencana

5.Pengembangan Media yang Jujur dan Amanah



Sayap Juang Khadimul Ummat


1.Laskar Khadimul Ummat

2. Annisa Khadimul Ummat

3.Badan Kemanusiaan Khadimul Ummat

Didirikan di Hulu Sungai Tengah dan berkedudukan di Hulu Sungai Tengah, dengan 11 Markaz Kecamatan dan 1 Markaz Bersama

Barabai, 30 Desember 2020

Ketua Umum :

Habib Nasir bin Usman Alhabsy


Sekretaris Umum:

Muhammad Edwan Ansari,Spd.I


Dengan Anggotanya yang Banyak dengan Simpatisan Ribuan Orang tentunya Khadimul Ummat dalam menjalankan visi misinya mengatur strategi menjalankan organisasi dengan beberapa cara salah satunya dengan adanya sayap-sayap juanganya

dan Selanjutnya Khadimul Ummat akan dibuatkan akta Notaris Organisasinya, mohon do'a semuanya.

Semoga Allah selalu meridhoi segala ikhtiar kami

Sayap juang

Laskar Khadimul Ummat 

Ketua : Ahmad Faisal,Spd.I

Badan Kemanusiaan Khadimul Ummat

Ketua : Baini Saleh. Spd.I

Annisa Khadimul Ummat 

ketua : Aida Rahmi


Selayang Pandang tentang Hubungan harus komando Organisasi dan sayap juangnya


Selayang Pandang tentang Hubungan  komando Organisasi dan sayap juangnya




Khadimul Ummat sebagaimana yang telah di jelaskan sebelumnya adalah organisasi Kerelawanan yang menisbahkan diri untuk melayani Ummat dalam bidang dakwah, sosial, kemanusiaan serta pendidikan


Bukan partai politik maupun underbow partai politik maupun dan ia bersifat independen


dalam kegiatannya Khdimul Ummat untuk mencapai tujuan organisasi mempunyai tiga sayap juang


yaitu Laskar Khadimul Ummat, Annisa Khadimul Ummat dan BK (Badan Kemanusiaan) Khadimul Ummat


berikut selayang pandang tentang ketiga sayap juang ini


1. Laskar Khadimul Ummat adalah bagian dari struktur organisasi Khadimul Ummat


Untuk merealisasikan tujuan dan untuk memaksimalkan kerja organisasi, Khadimul membentuk Khadimul Ummat (Anggota Biasa) dan laskar Khadimul Ummat


Anggota Biasa sendiri  biasa melaksanakan kegiatan sosial keagamaan seperti pengajian, bakti sosial hingga pendidikan. Lalu apa tugas laskar Khadimul Ummat


Laskar Khadimul Ummat lebih menyerupai pasukan khusus yang bisa diperuntukkan untuk kegiatan apa saja di bawah komando langsung Ketua Khadimul Ummat  dan pengurus inti Khadimul Ummat itu sendiri


"Seluruh aktivitas Khadimul Ummat ditangani secara langsung dan dikomandoi oleh ketua umum dan pengurus


pemilahan anggota Laskar sendiri adalah mereka yang di berikan pelatihan khusus tentang kelaskaran baik fisik maupun mentalnya


karena laskar lebih kepada kegiatan fisikis

misalnya Khidmah di majelis, mengawal Habaib dan ulama di majelis-majelis ta'lim, turut langsung membantu ketika ada terjadi kebakaran dan lain sebagainya


dalam kegiatannya laskar juga di tuntut untuk lebih disiplin dan melakukan aktifitas sesuai dengan buku saku laskar (menghafal surat-surat pendek, wirid dan lain sebagainya )yang pada akhirnya untuk pengembangan rohani laskar tersebut jadi setiap anggota Khadimul Ummat bisa menjadi Laskar Khadimul Ummat dengan spesifikasi dan syarat tertentu 


Setiap Laskar itu pasti Anggota Khadimul Ummat tetapi setiap anggota Khadimul Ummat itu belum tentu Laskar


dan setiap Laskar Khadimul Ummat boleh menjadi anggota BK Khadimul Ummat begitu juga sebaliknya


Laskar Khadimul Ummat diketuai oleh Wali Laskar yang dibantu oleh pengurus lainnya hingga pengurus kecamatan


2. Annisa adalah organisasi sayap juang khusus perempuan.


Untuk memaksimalkan peran perempuan dalam organisasi Khadimul Ummat


"Peran Annisa Khdimul Ummat itu sangat potensial di Khadimul Ummat. Khadimul Ummat tidak hanya beranggotakan laki-laki tetapi juga ada  perempuan yang punya semangat sosial kemanusiaan yang tinggi. Untuk itu dibentuklah Annisa Khadimul Ummat agar peran perempuan semakin maksimal dan bermanfaat banyak untuk umat,


dan setiap anggota Annisa Khadimul Ummat sendiri itu pasti Anggota Khadimul Ummat dan setiap anggota Annisa juga boleh menjadi Anggota BK (Badan Kemanusiaan) Khadimul Ummat bahkan jika nantinya diperlukan bisa menjadi Laskar Khadimul Ummat khusus perempuan


Kegiatan Annisa Khadimul Ummat sendiri lebih kepada pengembangan diri para perempuan baik skil, intelektual dan lain sebaginya untuk segi sosial salah satu program sosial Annisa adalah Program Keluarga Berkah (Bantuan Sembako untuk para Dhuafa khususnya Perempuan)



3. BK Khadimul Ummat – adalah Badan Kemanusiaan salah satu sayap juang dari dibawah Naungan Khadimul Ummat yang bergerak dibidang Kemanusiaan ( Humanity )


BK Mempunyai beberapa program kemanusiaan 

BK uga menyalurkan bantuan apabila mengalami bencana-bencana yang terjadi

Seperti Bencana ataupun musibah dan tragedi kemanusiaan  yang terjadi Banjir dll

Tanpa mengenal dari suku, ras, agama apapun, BK menyalurkan bantuan-bantuan kepada yang berhak mendapatkannya.

dan BK mempunyai program sosial kemanusiaan yang sangat banyak tentunya akan selalu bekerjasama dengan badan juang yang lainnya


mungkin itu sedikit selayang pandang tentang ketiga sayap juang Khadimul Ummat


kerjasama, sinergitas semua anggota adalah kunci kesuksesan organisasi


Barabai, 30 Desember 2021 


Ketua Umum :

Habib Nasir bin Usman Alhabsy


Sekretaris Umum:

Muhammad Edwan Ansari,Spd.I






Penulis: Muhammad Saufi

Editor : Ahmad Faisal


COPYRIGHT © Media Khadimul Ummat  Hulu Sungai Tengah 2021



________________________

Mau tau organisasi sosial kemanusiaan lainnya

ada Relawan Pemburu Berkah silakan klik

www.semut pemburu berkah.com

dan mau tau info lewat Akun YouTube Channel klik saja disini Relawan Khadimul Ummat YouTube Channel

Terus Update Informasi kegiatan-kegiatan Relawan Khadimul Ummat Hulu Sungai Tengah share terus informasinya

dukung terus syiar dan Khidmah kami untuk ummat

___

Just Iklan

Blog Channel klik sebuah Ikhtiar Sederhana Anak Desa dan klik YouTube Channel Sang Leader




Bagikan Sembako untuk beberapa Warga di Kecamatan Limpasu para pemuda ini terus berikhtiar untuk membantu masyarakat, Para Anak muda yang bergabung dalam Relawan  Khadimul Ummat, melalui Laskar Khadimul Ummat Markaz Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah membagikan paket sembako untuk warga kurang mampu maupun orang-orang tua jompo, Minggu (30/01/2022).



“Yang kita bagikan dalam kegiatan kali ini berupa paket sembako, yang kami berikan untuk kaum dhuafa dan warga yang berhak dan layak untuk diberikan bantuan


pengurus Markas kecamatan Laskar  Khadimul Ummat Limpasu Syahrul Arifin Menjelaskan paket sembako ini merupakan hasil Penggalangan Dana di pasar Birayang dan didepan markaz kemarin yang dilakukan para anggota Khadimul Ummat dari uang tersebut dibelanjakan paket sembako yang dibagikan saat ini.  Karena Khadimul Ummat itu dari Ummat untuk Ummat


Fitrianor Anggota Laskar Khadimul Ummat lainya juga menambahkan" Kami berharap pembagian sembako dapat membantu masyarakat, selain itu, pembagian sembako ini merupakan bagian dari kepedulian sosial para Anggota Khadimul Ummat HST yang InsyaAllah istiqamah dan amanah dalam membantu masyarakat


"Dengan terlaksananya kegiatan ini, setidaknya dapat membantu meringankan beban masyarakat, 


"Saat ini juga masih banyak yang belum pulih ekonominya karena pandemi, tentunya hal tersebut menjadi tanggung jawab kita bersama untuk saling meringankan,” pungkasnya. 


Sementara itu, salah satu penerima paket, mengaku sangat berterima kasih dengan bantuan sembako. Bantuan paket sembako ini sangat bermanfaat untuk keluarganya


“Saya berterima kasih kepada Relawan Khadimul Ummat HST atas segala apa yang diberikan pada hari ini


dan dalam hal ini juga Edwan Ansari selaku Sekretaris Umum Khadimul Ummat Menyampaika Arahan dari Ketua Al Habib Nasir Alhabsy untuk menyampaikan bahwasanya

Apa yang kami salurkan dan Berikan ini tak lepas dari sumbangsih seluruh masyarakat para dermawan yang telah membantu kami dalam setiap kegiatan penggalangan dana kami baik di Simpang sepuluh Barabai, di depan markas di jln Andul Muis Ridhani maupun Donasi dan tiitipan dari para dermawan


Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh dermawan, karena tanpa kerjasama dan bantuan dari semuanya program sosial kemanusiaan kami tidak akan bisa berjalan dan juga terima kasih telah memberikan kepercayaan dan amanah itu kepada kami, karena kepercayaan ummat adalah modal utama kami, dan juga kalau ada pian-pian (anda) menemukan ataupun mengetahui ada warga yang menurut Pian layak untuk diberikan bantuan silakan anda hubungi kami baik di kolom komentar berita ini maupun lewat Anggota kami yang anda kenal, kita bantu secara gotong royong sama sama di kegiatan kami berikutnya"Tutupnya


Pewarta: Muhammad Saupi

Editor : Ahmad Faisal


COPYRIGHT © Media Khadimul Ummat  Hulu Sungai Tengah 2022

Jangan lupa klik videonya



Berikut Beberapa Dokumentasi yang sempat di abadikan oleh tim Humas Markaz Khadimul Ummat Kecamatan Limpasu













 COPYRIGHT © Media Khadimul Ummat  Hulu Sungai Tengah 2022

________________________________________________________

Tentang Khadimul Ummat

wwww. khadimulummat.com

Alamat Markaz Khadimul Ummat


Jln Abdul Muis Ridhani, Sungai Tabuk Barabai Kecamatan Barabai (Seberang Kantor dinas pemuda dan olahraga) dekat Kantor PLN


Bagi yg berminat untuk bergabung bersama kami baik laki-laki maupun perempuan silakan untuk mampir di Markaz  Khadimul Ummat atau menghubungi anggota kami ...







































Mau tau organisasi sosial kemanusiaan lainnya

ada Relawan Pemburu Berkah silakan klik

www.semut pemburu berkah.com

dan mau tau info lewat Akun YouTube Channel klik saja disini Relawan Khadimul Ummat YouTube Channel

Terus Update Informasi kegiatan-kegiatan Relawan Khadimul Ummat Hulu Sungai Tengah share terus informasinya

dukung terus syiar dan Khidmah kami untuk ummat

___

Just Iklan

Blog Channel klik sebuah Ikhtiar Sederhana Anak Desa dan klik YouTube Channel Sang Leader




Jumat, Januari 28, 2022

 STRUKTUR KEPENGURUSAN ANNISA KHADIMUL UMMAT


*Ketua :* Aida Rahmini

*Sekretaris :* 

1. Lina Aulia

2. Nurulfitria Elma

*Bendahara :* 

1. Noorhidayah

2. Sapniati

*Humas :* Vena Anzaliya

*Wakabit Dakwah :* Ervina


 *Koordinator (Zona 1)* 

Kecamatan Pandawan, Barabai, LAU, LAS, Haruyan, Batu Benawa, Hantakan

Dikoordinasi oleh :

1. Khairunnisa

2. Fina totini

3. Anis Fitriani


 *Koordinator (Zona 2)* 

Kecamatan BATARA, BAS, BAT, Limpasu.

Dikoordinasi oleh :

1. Fitriani

2. Bahdatun Sari

3. Jaitun Aliyah

Kamis, Januari 27, 2022

 "Didalam kitab Risalah Muawwanah Milik Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad ada sebuah hadist Qudsi : من أصبح مرضيا لوالديه مسخطا لي فانا عنه راض ومن اصبح مسخطا لوالديه مرضيا لي فأنا عنه ساخطا


Artinya: “Barangsiapa yang di pagi harinya menggembirakan kedua orang tuanya dan membuat-Ku murka, maka Aku ridha kepadanya. barangsiapa di pagi hari menyakiti kedua orang tuanya dan membuat-KU ridha. maka Aku murka kepadanya”., 

 Di hadist ini dapat di fahami bahwa keridhoan Allah tergantung pada keridhoan kedua orang tua. Maka wajiblah setiap orang untuk mencari keridhoan dari kedua orang tuanya. Untuk mendapatkan ridho dari Allah Ta'ala.


PONDOK PESANTREN NURUL MUHIBBIN ILUNG

 Engkau harus meyakini bahwa tidak ada di muka bumi ini orang yang lebih utama, lebih sempurna, lebih mulia daripada Syekh-mu. Dan hendaknya engkau meyakini bahwa derajat para masyayikh (Syekh-syekh) lain di bawah derajat Syekh-mu, sekalipun Syekh-syekh tersebut memiliki kemuliaan yang besar di mata manusia. 


| Al Habib 'Ali bin Hasan Al 'Atthas ra |

 [


𝐎𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐈𝐊 𝐈𝐓𝐔 𝐁𝐀𝐍𝐘𝐀𝐊 𝐓𝐄𝐌𝐀𝐍,  𝐓𝐄𝐓𝐀𝐏𝐈 "𝐏𝐄𝐍𝐘𝐄𝐑𝐔 𝐊𝐄𝐁𝐀𝐈𝐊𝐀𝐍" 𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐁𝐀𝐍𝐘𝐀𝐊 𝐌𝐔𝐒𝐔𝐇


```Imam Ibnu Qudamah pernah ditanya, "Apa bedanya Orang Baik (Shalih) dan Penyeru Kebaikan (Mushlih)?"


Beliau menjawab:


 الصالح خيره لنفسه والمصلح خيره لنفسه ولغيره.


Orang Baik (Shalih), melakukan kebaikan untuk dirinya, sedangkan Penyeru Kebaikan (Muslih) mengerjakan kebaikan untuk dirinya dan untuk orang lain.


الصالح  تحبُه الناس. والمصلح تعاديه الناس .


Orang Baik, dicintai manusia, Penyeru Kebaikan dimusuhi manusia.


Beliau ditanya lagi oleh muridnya, "Kenapa demikian?"


Jawabnya:


الحبيب المصطفى(صلى الله عليه وسلم) قبل البعثة أحبه قومه  لأنه صالح .


Rasulullah sebelum diutus sebagai Rasul, beliau dicintai oleh kaumnya karena beliau adalah orang baik.


ولكن لما بعثه الله تعالى صار مصلحًا فعادوه وقالوا ساحر كذاب مجنون.


Namun ketika Allah ta'ala mengutus nya sebagai Penyeru Kebaikan, kaum nya langsung memusuhinya dengan menggelarinya sebagai Tukang sihir, Pendusta, Gila, dll.


Ibnu Qudamah kemudian menambah kan:


 لأن المصلح يصطدم بصخرة 

أهواء من يريد أن يصلح من فسادهم


Karena Penyeru Kebaikan 'menyikat' batu besar nafsu angkara dan memperbaikinya dari kerusakan.


Itulah sebabnya kenapa Luqman al Hakim menasihati anaknya agar BERSABAR ketika melakukan perbaikan, karena dia pasti akan menghadapi permusuhan. Disebutkan dalam Al Quran:

 

يا بني أقم الصلاة وأمر بالمعروف وانهَ عن المنكر واصبر على ما أصابك. 


"(Lukman berkata) Hai anakku tegakkan shalat, perintahkan kebaikan, laranglah kemungkaran, dan bersabar lah atas apa yang menimpamu."


Berkata Ahlul Ilmi:


مصلحٌ واحدٌ أحب إلى الله من آلاف الصالحين.


"Satu penyeru kebaikan lebih dicintai Allah daripada ribuan orang baik (yang tidak menyerukan kebaikkan)."


Sesungguhnya melalui penyeru kebaikan itulah, Allah menjaga umat ini. Sedang orang baik hanya cukup menjaga dirinya sendiri,,


Copy pst

 Saat kamu di atas, temanmu akan tahu siapa kamu. Saat kamu di bawah, kamu akan tahu siapa temanmu

-Imam Ali as

 Al imam Al Quthb Al Arif Billah Sayyidil Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi Rohimahullah (Shohib Maulid Simthud Durror ) mengatakan :


ومن الدليل على محبتك لله، محبتك لاولياه، ومن الدليل على محبة الله لك، محبة الاولياء لك، لأنهم واسطة بينك وبين ربك.


Termasuk bukti kecintaanmu kepada Allah yaitu : kecintaanmu kepada para wali Allah, dan termasuk bukti kecintaan Allah kepada dirimu yaitu : kecintaan para wali'Nya kepadamu, karena mereka para Wali Allah adalah sebagai perantara/wasilah di antara dirimu dan Tuhanmu.


📚Ref.kitab Kunuzus Sa'adatil Abadiyyah Minal Anfasil Aliyyah Al Habsyiyyah.

Jumat, Januari 21, 2022

 *Selamat Dari Maut Karena Sedekah*


Untuk kesekian kalinya Allah menunjukkan kuasanya bagi orang-orang yang gemar berbagi pada saya. Insya Allah info ini valid langsung dari rekan kerja saya di BWA (Badan Wakaf Al-Qur'an).

.

Musibah yang menimpa saudara kita di balikpapan berupa kecelakaan sebuah truk kontainer yang menghantam beberapa kendaraan roda empat dan dua, terjadi pada jumat 21 januari 2022.

.

Kecelakaan yang terjadi pada pukul 06.19 WITA ini menyisakan kedukaan yang mendalam bagi kaum muslimin khususnya keluarga korban. Pasalnya ada 43 korban luka ringan hingga berat dan 4 orang meninggal dunia. 

.

Ada cerita bagus dari kejadian ini, sepupu dari istri rekan saya rupanya menjadi salah satu korban dari 43 orang yang saya sebutkan tadi. Siti Marwiyah dan suaminya Bowo, pagi itu seperti biasa mereka selalu pergi ke toko kue untuk membeli beberapa kue yang akan dibagikan gratis. Hal ini rutin setiap jumat mereka lakukan. "Andaikan tadi gak mampir beli kue untuk jumat berkah lewat lampu hijau tapi setiap jumat pasti mampir beli kue untuk jumat berkah jadi gak dapat lampu hijaunya dan stop paling depan" ujar Siti Marwiyah. "Saya dan mas Bowo paling depan itu stop lampu merah paling kiri" sambung Wanita berumur 50 tahun itu. 

.

Kita sama-sama bisa melihat di video yang beredar bahwa kemungkinan selamat dari kecelakaan itu sangatlah kecil, namun Allah memiliki kehendak lain untuk Siti Marwiyah dan Bowo, Allah menyelamatkan mereka dari maut dengan luka ringan berupa gesekan pecahan kaca yang menyayat sedikit di telapak tangannya. "Alhamdulillah kak, orang-orang yg mau nolong aja bingung kita berdua gak apa-apa, orang-orang kanan kiri belakang pada luka-luka gak karuan kak, ada yg patah kakinya, sobek kakinya macam-macam sudah gak tau lagi karena kejadiannya cepat betul" tutur Marwiyah.

.

Tidak hanya itu, kue beserta bungkusnya yang dibeli Marwiyah masih utuh dan tidak rusak sama sekali. Seakan Allah tahu bahwa di kue itu ada rizki yang harus diberikan ke orang yang membutuhkan melalui tangan Marwiyah. Masya Allah merinding saya nulis ini. "Itu angkot nomer 3 bawa karyawan pertamina, angkotnya terbalik ke samping jadi ban mobilnya menimpa kaki. Yang lain rebah semua, kuasa Allah Masih utuh kuenya" tutur Marwiyah. 

.

Peristiwa ini menjadi pengingat saya dan kita semua, salah satunya bahwa ketika kita sudah terbiasa melakukan kebaikan dengan ikhlas dan lillah, maka sesuai hadist Nabi bahwa kebaikan berupa sedekah itu bisa menjadi penolak bala/bencana. 

.

Semoga Allah selalu memberikan ibroh dan hikmah disetiap peristiwa yang terjadi dan semoga Allah memberikan kita keistiqomahan dalam berbuat kebaikan melakui sedekah. 

.

Tangerang, 21 Januari 2022

Hendrick Ganda S

Narrated by Edy Susaka.





Kamis, Januari 20, 2022

Biografi Singkat Guru Danau KH Asmuni

 Guru Danau merupakan panggilan akrab atau nama populer bagi Tuan Guru Asmuni. Nama “Danau” yang dilekatkan pada dirinya sebenarnya merupakan nama singkat dari tempat kelahiran dan tempat tinggalnya, Danau Panggang. Danau Panggang merupakan salah satu Kecamatan di daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara yang terletak sekitar 24 km dari kota Amuntai. 

Saat ini (2011), Guru Danau berusia 56 tahun. Ini berarti dia lahir pada tahun 1955 di Danau Panggang. Ayahnya bernama Haji Masuni dan ibunya bernama Hajjah Masjubah. Dia merupakan anak ketiga dari delapan bersaudara. Ayahnya berasal dari daerah Danau Panggang sedang ibunya beretnis Dayak Bakumpai berasal dari daerah Marabahan yang pindah ke Danau Panggang. Dari garis ibunya Guru Danau menjadi bagian dari zuriat Syekh Muhammad Arsyad alBanjari. Sewaktu kecil, Guru Danau bernama Zarkasyi. Oleh seorang habib yang bernama Habib Salim Mangkatip nama itu diubah menjadi Asmuni. Menurut Guru Danau, Asmuni itu berarti berharga. 

Guru Danau hidup di lingkungan keluarga yang sederhana dan taat beragama. Orang tuanya dahulu bekerja sebagai buruh kapal dengan pendapatan yang pas-pasan. Pendapatan yang pas-pasan itu tidak menghalangi semangat orangtuanya untuk membiayai pendidikannya di sejumlah pesantren baik yang berada di Kalimantan Selatan maupun di Pulau Jawa. Guru Danau termasuk beruntung, karena tidak banyak orang di daerahnya yang mampu dan memiliki kesempatan untuk berangkat ke Pulau Jawa untuk belajar meski dalam waktu singkat. 

Guru Danau menempuh pendidikan tingkat dasar di Madrasah Ibtidaiah Pesantren Mu‟alimin Danau Panggang (tamat tahun 1971) dan Madrasah Tsanawiyah Pesantren Mu‟alimin Danau Panggang (tamat tahun 1974). Setelah itu dia meneruskan studinya di tingkat atas (aliyah/ulya) di Pesantren Darussalam Martapura (tamat tahun 1977). Selama belajar di Martapura, selain belajar di Pesantren Darussalam, Guru Danau juga belajar dengan sejumlah ulama (tuan guru) yang bertebaran di Martapura. Salah satu ulama Martapura tempatnya belajar adalah Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Ijai (w. 2005), salah satu ulama karismatik yang disebut juga dengan nama Guru Sekumpul. 

Setelah tamat di pesantren Darussalam, Guru Danau sempat pulang ke kampung halamannya. Tidak lama kemudian, pada tahun 1978, atas anjuran Guru Ijai dia kembali belajar di Pesantren Datuk Kalampaian Bangil di Jawa Timur. Di sini dia belajar dengan ulama Karismatik keturunan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, yaitu Kyai Haji Muhammad Syarwani Abdan (w. 1989). Sebelum ke Bangil, Guru Danau terlebih dahulu ke Wonosobo menemui para habaib yang ada di sana dan mengambil tarikat Naqsyabandiyah dari salah seorang habaib bersama dengan Habib Lutfi Pekalongan. Setelah selesai belajar di Bangil, Guru Danau tidak segera pulang, dia terus memperdalam pengetahuan agamanya dengan mengunjungi dan belajar secara singkat kepada sejumlah ulama. Salah satu diantara ulama tempatnya belajar adalah Kyai Haji Abdul Hamid Pasuruan. Kegiatan belajar singkat dengan sejumlah ulama di Jawa ini dilakukan oleh Guru Danau untuk mendapat berkah ilmu dengan bertemu dan belajar kepada mereka. Hanya saja, studi Guru Danau di Pulau Jawa terutama di Bangil tidak berlangsung lama, hanya beberapa bulan. Dia kembali ke kampung halamannya untuk membuka pengajian. 

Pada tahun 1980 Guru Danau menikah dengan Hj. Jamilah yang berasal dari Bitin. Inilah satu-satunya istri Guru Danau. Dia tidak ingin melakukan poligami seperti yang dilakukan oleh beberapa ulama Banjar lainnya. Baginya, tidak ada alasan untuk dirinya beristri lebih dari satu. Apalagi dari perkawinannya itu, dia memperoleh tiga belas orang anak (enam putra dan tujuh putri). Dengan anak sebanyak ini, Guru Danau merasa tidak perlu menambah istri. 

Setelah berumah tangga dan memiliki anak, aktivitas dakwahnya tidak terganggu. Malah sebaliknya, aktivitasnya semakin meningkat. Dia semakin aktif mengisi pengajian dan mengajar di pesantren. Seiring dengan itu, namanya pun semakin dikenal dan jadwal ceramahnya juga semakin padat. Di sela-sela kesibukannya itu, Guru Danau tidak lupa untuk tetap belajar. Secara rutin dia tetap mengikuti pengajian Guru Ijai di Martapura baik ketika masih di Keraton maupun setelah pindah ke Sekumpul. Guru Danau terus mengikuti pengajian Guru Ijai sampai sang guru meninggal dunia pada tahun 2005. 

Ketika ingin membuka pengajian, Guru Danau terlebih dahulu meminta izin kepada Guru Ijai. Sang Guru mengizinkan dengan syarat tidak boleh bapintaan (meminta dana dari masyarakat), harus memakai halat (dinding) yang memisahkan laki-laki dan perempuan, dan harus ikhlas. Agar seorang guru dapat ikhlas mengajar, dia harus memiliki kemandirian ekonomi. Dengan kemandirian ini, seorang guru dapat berkonsentrasi mengajar dan berdakwah tanpa mengharap imbalan uang. 

Guru Danau membuka pengajian agama di Desa Bitin pada tahun 1978 (sebelum menikah) dan mengajar di Pesantren Salatiah. Pada tahun 1980, dia kembali membuka pengajian di kampung halamannya sendiri, Danau Panggang. Pada tahun-tahun awal, peserta pengajian Guru Danau di Bitin dan Danau Panggang tidak banyak. Bahkan, pada awal aktivitas dakwah dan pengajiannya itu, terdapat orang-orang tertentu yang tidak senang kepadanya. Dia difitnah sebagai penceramah yang keras dan suka mengomel. Fitnah ini bertujuan agar orang tidak mau belajar kepadanya dan tidak mau mendengar ceramahnya. Untuk menangkal fitnah ini, Guru Danau memanfaatkan radio orari yang ramai digunakan ketika itu untuk menampilkan citra dirinya. Setelah dua bulan masyarakat mendengar ceramahnya, mereka pun menemukan gaya ceramah Guru Danau yang sesungguhnya. Ternyata Guru Danau tidak sejelek yang mereka bayangkan. Bahkan sebaliknya, mereka justru tertarik mengikuti pengajian dan ceramahnya. Setelah fitnah itu terhenti dakwah melalui radio Orari ini dihentikan seiring dengan semakin bertambahnya jamaah yang menghadiri pengajiannya hingga lama-kelamaan mencapai ribuah orang. 

Pengajian di Bitin dilaksanakan pada Sabtu malam (malam Minggu) sedang di Danau Panggang dilaksanakan pada Senin Malam. Di Bitin, pusat pengajian bertempat di rumah Guru Danau di sekitar Pasar Bitin. Rumah ini terbuat dari kayu yang sederhana. Ruang dalam rumah yang dipakai untuk pengajian tidak luas. Tidak banyak jamaah yang bisa ditampung dalam rumah ini. Hanya mereka yang menjadi murid dekat sang guru atau tamu khusus saja yang dapat berada di sini. Karena tidak ada lapangan yang luas, ribuan jamaah pengajian menempati teras dan halaman rumah penduduk sekitar. Banyak dari mereka yang duduk berbaris di pinggir-pinggir jalan hingga mencapai beberapa kilometer. Hal serupa juga terjadi pada pengajian di Danau Panggang. Pusat pengajian bertempat di Mushalla Darul Aman, yang tepat berada di samping rumah Guru Danau. Mushalla Darul Aman merupakan mushalla kecil yang hanya mampu menampung puluhan jamaah. Ribuan jamaah yang jumlahnya lebih besar dari pengajian di Bitin harus menempati teras dan halaman rumah penduduk sekitar serta ruas jalan yang ada. Demikian juga demikian dengan mesjid yang ada disekitar tempat pengajian itu. 

Pada dekade 1990-an (1998), Guru Danau kembali membuka pengajian di Mabuun Tanjung (Kabupaten Tabalong). Pada awalnya, Mabuun merupakan sarang pelacuran dan perjudian. Guru Danau berusaha memberantas penyakit sosial ini dengan cara menghubungi pihak-pihak berwenang untuk menutupnya. Namun usaha ini tidak berhasil. Akhirnya, beliau membuka pengajian di tempat itu. Dengan adanya pengajian yang dihadiri oleh ribuan jamaah ini, praktik pelacuran dan perjudian itu berhenti dengan sendirinya. Pengajian di Mabuun ini kemudian menjadi pengajian Guru Danau yang terbesar karena dihadiri oleh puluhan ribu jamaah. Kuantitas jamaah yang hadir di tempat ini jauh lebih besar dibanding pengajian di Danau Panggang dan MUJIBURRAHMAN DKK Ulama Banjar Kharismatik 123 Bitin. Pengajian di Mabuun dilaksanakan pada malam Rabu setiap setengah bulan sekali. Jarak setengah bulan sekali (tidak seminggu sekali) dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada jamaah pengajian untuk mengumpulkan uang untuk keperluan transportasi mendatangi tempat pengajian. Jamaah yang bertempat tinggal di kawasan Amuntai, Paringin, atau yang berada di kawasan Kalimantan Tengah (seperti Murung Raya) memiliki persiapan yang lebih luas untuk menghadiri pengajian di Mabuun. Komplek pengajian Guru Danau di Mabuun lebih luas dan lebih baik kondisinya dibanding pengajian di Bitin dan Danau Pannggang karena memiliki area yang lebih luas yang memungkinkan menampung puluhan ribu jamaah. Dengan kuantitas jamaah yang mencapai puluhan ribu jamaah ini, Pengajian Guru Danau di Mabuun disebut-sebut sebagai pengajian terbesar di kawasan Banua Anam. 

Dengan jumlah jamaah pengajian yang begitu banyak, tidak aneh kalau murid Guru Danau tersebar di mana-mana di Banua Anam. Murid-murid Guru Danau terutama murid-murid awalnya sangat taat dan setia kepadanya. Bahkan, sebagiannya berkhadam (berkhidmat) kepadanya dengan setia. Jika Guru Danau bepergian ke suatu tempat untuk keperluan pengajian, ceramah, ziarah atau keperluan lainnya, murid-murid dekatnya selalu mengikutinya. Karena itu, tidak mengherankan jika konvoi iringan-iringan mobil rombongan Guru Danau mencapai puluhan bahkan seratus buah mobil. Jika rombongan ini melintas, segera menjadi perhatian masyarakat karena panjangnya iring-iringan itu. Bahkan, pernah Guru Danau mencarter dua pesawat untuk mengangkut dirinya dan rombongannya menuju Jakarta. 

Selama bepergian ke beberapa daerah terutama di wilayah Kalimantan Tengah, Guru Danau sering berganti-ganti mobil saat dalam perjalanan. Mobil ketika pergi dan ketika pulang berbeda. Menurut Guru Danau, hal ini dia lakukan untuk kepentingan keamanaan. Dia mengungkapkan, bagaimanapun ada saja orang-orang yang tidak senang dengannya. Misalnya, dia mengaku telah berhasil mengislamkan 1400 orang Kristen Dayak di wilayah dakwahnya. Ini tentu membuat pastur-pastur Kristen marah dan tidak senang kepadanya. Karena itu, kalau Guru Danau melakukan perjalanan ke wilayah Kalimantan Tengah atau melewati kampung-kampung Dayak dia selalu berhati-hati. Orangorang yang tidak senang kepadanya bisa saja melakukan hal-hal yang tidak diinginkan seperti mencelakai dengan menggunakan parang maya (santet khas Dayak). 

Materi pengajian yang disampaikan oleh Guru Danau di beberapa pengajiannya meliputi materi tauhid, fiqih, tasawuf, hadis, tafsir, kisah-kisah dan lainnya. Beberapa kitab yang pernah diajarkan oleh Guru Danau di pengajiannya, diantaranya adalah Irsyad al-‘Ibad (Zainuddin al-Malibari), Nasha`ih al-‘Ibad (Nawawi al-Bantani), Muraqi al-‘Ubudiyyah (Nawawi alBantani), Risalah al-Mu’awanah (Abdullah al-Haddad), Nasha`ih al-Diniyyah (Abdullah al-Haddad), Tuhfah al-Raghibin (Muhammad Arsyad al-Banjari), Syarah Sittin (Ahmad Ramli), Tanqih al-Qawl (Nawawi al-Bantani). Dilihat dari daftar kitab yang digunakan, Guru Danau lebih banyak menggunakan kitabkitab berbahasa Arab daripada kitab Arab-Melayu. Walaupun begitu, pengajiannya tetap mudah diikuti oleh jamaah karena isi kitab-kitab itu diterjemahkan dan diberi penjelasan yang „ringan‟ oleh Guru Danau. 

Cara penyampaian Guru Danau dalam pengajian maupun ceramahnya cukup unik. Guru Danau termasuk ulama yang sangat humoris. Dalam setiap ceramah atau pengajiannya dia selalu menyampaikan cerita-cerita lucu, jokejoke, pantun-pantun, dan singkatan yang diplesetkan yang memancing tawa. Bahkan, Guru Danau tidak segan bercanda dengan murid-muridnya yang berada pada baris depan. Gaya ceramah seperti ini sedikit banyaknya diwarisi Guru Danau dari gurunya, Guru Ijai. Guru Ijai juga sering menyisipkan humor dalam penyampaian pengajiannya termasuk bercanda dengan murid-murid pada lingkar terdepan pengajiannya. Bahkan, Guru Danau pernah mengatakan bahwa Guru Ijai itu lebih lucu (humoris) daripada dirinya. Baginya, humor itu penting disisipkan dalam ceramah pengajian agar orang awam dan orang tua dapat terus mengikuti pengajian tanpa merasa bosan dan berat. 

Dalam menyajikan isi kitab pengajian, Guru Danau hanya membaca beberapa baris saja. Tetapi penjelasannya cukup luas dan terkadang tidak selalu terfokus dan relevan dengan substansi kitab atau teks yang dibaca karena banyak disisipi oleh cerita, humor, ilustrasi, canda dan sebagainya. Teknik seperti ini tampaknya sangat disukai oleh jamaahnya. Selain mendapat tuntunan, mereka juga mendapat „hiburan‟ yang menyenangkan. Teknik ini merupakan salah satu daya tarik orang untuk menghadiri pengajian Guru Danau. 

Cara penyampaian Guru Danau juga didukung oleh bahasa yang dominan digunakannya, yaitu bahasa Banjar. Bahasa ini merupakan bahasa yang digunakan mayoritas jamaahnya. Penggunaan bahasa lokal ini kemudian dibumbui dengan contoh-contoh dan Ilustrasi-ilustrasi yang pas dengan kondisi lokalitas sosiobudaya dan keseharian masyarakat sekitar sehingga isi ceramahnya sangat merakyat. Dengan cara seperti ini materi yang disampaikannya mudah dipahami oleh jamaahnya yang berasal dari berbagai lapisan sosial. Daya tarik Guru Danau tidak hanya terletak pada kemampuannya dalam berdakwah tetapi juga adanya persepsi umum bahkan kepercayaan dari jamaahnya bahwa orang-orang yang mengikuti pengajian Guru Danau dapat menjadi kaya atau paling tidak membawa berkah berupa rezeki yang bertambah. Beberapa murid dekatnya menjadi bukti nyata. Contohnya adalah murid sekaligus sopir pribadinya yang telah memiliki kekayaan yang mencapai empat milyar rupiah. Murid-murid awalnya bahkan menyebutnya sebagai wali Allah. Beberapa kisah kekeramatan mengenai Guru Danau yang berasal dari murid-muridnya banyak yang mengarah pada meningkatnya rezeki orang-orang yang mengikuti pengajiannya. Mereka yang mengaji dengannya akan memiliki usaha yang berhasil dan mampu naik haji. Peningkatan kesejahteraan jamaah pengikut pengajiannnya seringkali dihubungkan dengan berkah Guru Danau. 

Persepsi ini ditambah dengan isi ceramah Guru Danau sendiri yang banyak mengarahkan dan memotivasi jamaah pengajiannya untuk giat bekerja dan hidup mandiri. Guru Danau menganjurkan jamaahnya untuk mengikuti para nabi. Tidak ada satu pun nabi yang tidak bekerja dalam hidupnya. Mereka bekerja dan hidup mandiri. Persepsi dan kepercayaan ini semakin terbangun dengan melihat pada figur Guru Danau sendiri sebagai ulama yang memiliki kekayaan dan penghasilan besar dari beberapa usaha bisnisnya. Dari beberapa bisnis Guru Danau yang terpenting adalah usaha emas dan sarang burung walet di daerah Tanjung. Usaha ini ternyata menghasilkan keuntungan besar. Dari usaha bisnis emasnya, Guru Danau berhasil memiliki emas mencapai 30 kilogram. Dari usaha sarang burung walet Guru Danau juga meraih keuntungan milyaran rupiah. Usaha burung walet ini dipelajarinya dari seorang habib di Jawa. Usaha lainnya adalah membeli tanah sebagai investasi. Tanah itu bisa dijual suatu saat. Dari beberapa usahanya ini, Guru Danau mengakui bisnis sarang burung walet lebih disukainya daripada bisnis emas karena lebih mudah dan menghasilkan untung yang banyak. 

Dengan pendapatan yang besar dari bisnisnya, wajar jika Guru Danau menjadi orang kaya. Dia memiliki 22 buah rumah dan memiliki beberapa mobil mewah (dua buah mobil jenis Alphard). Dengan jumlah rumah sebanyak itu, dia dapat menyediakan rumah masing-masing untuk ketiga belas anaknya. Dengan mobil Alphard yang dimilikinya, dia dapat bepergian ke mana-mana dengan nyaman. Walaupun memiliki ini semua, Guru Danau tetap berpenampilan sederhana dan bersahaja. Rezeki yang cukup berlimpah ini tidak digunakan untuk bermegah-megah. Tetapi digunakannya untuk kepentingan dakwah Islam. Menurutnya, mereka yang mengurusi akhirat tidak seharusnya kalah dengan mereka yang mengurusi masalah dunia. Ulama yang memiliki usaha dan kekayaan sendiri akan lebih ikhlas dalam berdakwah dan mengajar karena tidak memiliki kepentingan untuk mendapat bayaran dari jamaahnya. Dengan kemandirian dan kekayaan yang dimilikinya, Guru Danau dapat membiaya semua pembangunan komplek pengajian dan pesantren yang didirikannya tanpa bantuan pihak lain. Dia tidak mau meminta bantuan dana dari masyarakat (bapintaan) karena khawatir ada yang tidak ikhlas. Demikian juga dia tidak mau menerima dana yang berasal dari pemerintah dan partai politik. Menurutnya, jika satu kali saja mendapat bantuan pemerintah, ulama tidak bisa lagi untuk menasihati penguasa. Bahkan cenderung untuk dimanfaatkan oleh mereka yang memiliki kepentingan tertentu. Kemandirian inilah yang membuat dirinya tidak bisa diintervensi dan didikte oleh penguasa dan partai politik. Dia juga menolak dana atau bantuan dan hadiah yang tidak jelas sumber dan status kehalalalannya. Hadiah yang diberikan oleh para pejabat berupa mobil atau lainnya juga tidak diterimanya. Meskipun tidak mau menerima pemberian atau bantuan pemerintah dan menjaga jarak dengan partai politik, Guru Danau tetap dekat dengan sejumlah pejabat. Dia bersedia menghadiri undangan ceramah dari para bupati dan gubernur dengan syarat pejabat yang bersangkutan menghadirinya. Dia tidak segan-segan memuji pejabat yang menurutnya memiliki reputasi baik dan sebaliknya juga tidak segan-segan memberi nasihat kepada pejabat yang menurutnya melalaikan kepentingan rakyat. Dia sering menasihati pejabat agar membuat jalan raya yang bagus untuk rakyat daripada hanya membangun perkantoran. Jalan yang baik jelas dinikmati rakyat tetapi kantor yang mewah hanya dinikmati oleh para pejabat. 

Selain memiliki tiga pengajian besar, Guru Danau juga mendirikan dan membina beberapa pesantren. Pada tahun 1982, ia mendirikan pesantren Darul Aman di Kecamatan Babirik (Hulu Sungai Utara). Sampai saat ini pesantren ini tetap berjalan dan pada tahun 2011 ini jumlah santrinya mencapai 800 orang. Nama Darul Aman sendiri mengikuti nama Langgar Darul Aman di Keraton tempat Guru Ijai mengajar. Guru Danau juga menamai mushalla di samping MUJIBURRAHMAN DKK Ulama Banjar Kharismatik 127 rumahnya dengan nama Darul Aman, sama dengan nama langgar gurunya di Keraton Martapura. Pesantren lain yang dibinanya adalah Pesantren Raudatus Sibyan di Desa Longkong Kecamatan Danau Panggang dan Pesantren Ar Raudah I di Jaro Tabalong dan Ar Raudah II di Pangkalanbun. Jadwal dan mobilitas dakwahnya yang padat membuat Guru Danau tidak memiliki waktu yang cukup untuk aktif mengajar di pesantren. Area dakwahnya yang meliputi wilayah Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur tidak memungkinkannya untuk mengajar secara rutin di pesantren. Akhirnya, aktivitas mengajarnya di pesantren digantikan oleh guru-guru staf pengajar Pesantren Darul Aman. 

Aktivitas lain yang juga banyak menyita waktunya adalah menerima tamu dengan berbagai kepentingan. Setiap harinya rumah beliau banyak dikunjungi tamu dari berbagai daerah. Mereka yang bertamu ini berasal dari berbagai lapisan mulai dari pejabat, ulama, politisi, kalangan akademis, pengusaha hingga rakyat biasa. Mereka datang dengan berbagai kepentingan. Para pejabat yang datang paling tidak untuk silaturahmi, mohon doa, dukungan, atau memberi hadiah (walaupun ditolak). Politisi biasanya meminta dukungan dan ajakan kepadanya untuk masuk partai. Tawaran seperti ini selalu ditolak oleh Guru Danau. Dia tidak mau berpolitik dan tidak mau dimanfaatkan untuk kepentingan politik partai tertentu. Sementara kalangan masyarakat awam biasanya datang untuk berkonsultasi mengenai berbagai masalah baik masalah agama, masalah bisnis dan masalah keseharian lainnya. Ada juga sejumlah orang yang datang sambil membawa botol air mineral (aqua) dan disodorkan kepadanya untuk dibacakan doa tertentu. Ketika tim peneliti berkunjung ke rumahnya pada tanggal 27 November 2011 di Danau Panggang, sejumlah tamu yang berkunjung kepadanya justru berkonsultasi mengenai bagaimana cara mengelola sarang burung walet yang baik agar dapat membuahkan hasil yang maksimal. Konsultasi seperti ini tidak mengherankan karena dia merupakan pengusaha sarang burung walet yang sukses. 

Untuk kepentingan melayani tamu yang berkunjung kepadanya, Guru Danau menyediakan waktu-waktu tertentu. Pada hari Minggu waktu yang disediakan mulai pukul sebelas sebelum zuhur. Pada hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis, Guru dapat dikunjungi setelah salat zuhur hingga menjelang ashar. Itupun kalau Guru Danau tidak melakukan kunjungan dakwah atau mengisi ceramah di tempat lain. Para tamu yang datang harus menyesuaikan kedatangannya dengan waktu-wkatu yang telah disediakan itu karena dia jarang  ada di rumah. Prinsip hidupnya, tiada hari tanpa dakwah, membuatnya harus selalu berada di mana-mana di tengah-tengah jamaahnya. 



(Biografi singkat ini dikutif dari Jurnal Ilmiah Ilmu Ilmu Keislaman Al Banjari Vol. 11, No. 1, Juli 2012, halaman 119 - 128).


di Tulis ulang oleh Muhammad Edwan Ansari

Editor : Rahimah

COPYRIGHT © Catatan Seorang Edwan Ansari

_______________________________________

mau tau organisasi sosial yang konsisten melayani Ummat, silakan klik

www.semut pemburu berkah.com

Buka juga organisasi relawan ini, dengan klik 

wwww.khadimul ummat.com

Atau Berita lainya di 

www.edwan ansari.com

ada juga akun YouTube Channel di

Abah Rafli Channel

Atau Aktivitas Sosial lewat Khadimul Ummat dan Semut Pemburu Berkah di

Relawan Khadimul Ummat Channel

Follow juga akun Instagram Edwan Ansari di @Semut_pemburu_berkah dan @edwan_ansari

terus Update Informasi-informasi kami





BIOGRAFI UST. H. M. AIDIL FAKHRANI – Pengasuh ponpes Nurul Muhibbin Ilung

 BIOGRAFI UST. H. M. AIDIL FAKHRANI – Pengasuh ponpes Nurul Muhibbin Ilung

Ust. H. Muhammad Aidil Fakhrani atau yang sering di sebut Guru Idil atau H. Fakhrani dilahirkan di ilung tengah pada senin tanggal 25 Nopember 1968 bertepatan dengan 5 Ramadhan 1388 dari pasangan alm. H. Kacil Idris dan almh. Hj. Kastan, pendidikan diniyah beliau di tempuh di madrasah ibtidaiyah Ilung Tengah pada tahun 1975 yang mana ayah beliau adalah salah satu pendiri madrasah tersebut , kemudian melanjutkan sekolah menengah di SMPN 1 Batang Alai Utara pada tahun 1981 dan dilanjutkan lagi kejenjang yang lebih tinggi yaitu MAN Mesjid Agung Barabai/MAN 1 Barabai pada tahun 1984, Ayah beliau H. Kacil adalah merupakan salah satu tokoh terkemuka di kalangan masyarakat, khususnya di desa ilung tengah, memiliki pendidikan yang keras terhadap anak-anaknya terlebih lagi dalam masalah agama dan perilaku hidup, sehingga meskipun beliau menempuh pendidikan umum, beliau tetap dalam didikan dan pengawasan yang ketat dari ayah beliau, agar anak-anaknya terhindar dari pergaulan yang merusak moral,

Setelah Ust. H. M. Aidil Fakhrani menyelesaikan pendidikan Aliyah pada tahun 1987, Allah memberikan jalan yang lebih baik bagi beliau yaitu ingin memperdalam ilmu agama islam di pondok pesantren Ibnul Amin Pamangkih, kabar inipun sangat menggembirakan bagi kedua orang tua beliau, terlebih lagi ayah beliau yang menginginkan semua anak-anaknya menempuh pendidikan agama lewat pesantren, bahkan semua saudara kandung beliau setelah menempuh pendidikan madrasah diniyah/ibtidaiyah langsung di kirim kependidikan pesantren. Sebelum Ust. H. M. Aidil Fakhrani masuk Ibnul Amin Pamangkih, terlebih dahulu beliau silaturrahmi kepada salah seorang ulama yang cukup masyhur di tengah masyarakat yaitu KH. Abdurrahman bin Ahmad mandintang atau di kenal dengan guru mandintang  yang mana beliau adalah salah satu murid Syekh Yasin Al Padani, silaturrahmi tersebut di maksudkan untuk meminta do’a restu dan nasehat untuk masuk ke Ibnul Amin Pamangkih,

Ust. H. M. Aidil Fakhrani masuk pondok pesantren Ibnul Amin Pamangkih pada tahun 1987, pendidikan pesantren bukanlah hal yang mudah bagi beliau, terutama kehidupan sehari-hari yang bebeda dari sebelumnya, bahkan selama satu tahun pertama beliau tidak pernah menghunjurkan kaki pada saat tidur malam dikarenakan tempat tidur yang bedempetan, namun berkat kesabaran yang kuat beliaupun di percaya menjadi ketua dapur dan  juga ketua konsol Hulu sungai tengah, pada masa tahun kedua, duka pun melanda, yaitu sang ayah H. Kacil yang sangat di cintai berpulang kerahmatullah, namun duka tersebut tidak membuat beliau berlarut dalam kesedihan, bahkan menjadikan himmah dan semangat yang kuat dalam menuntut ilmu. Kehidupan pesantren pun banyak memberikan pelajaran dan didikan terutama dari guru-guru beliau, diantaranya ialah 1.KH. Mukhtar 2. KH. M. Abrar 3.KH. M. Arsyad 4.KH. Supian Lc 5. A. Nurani 6. H. Majeni dan yang lainya terlebih lagi perilaku yang di ajarkan oleh pengasuh pondok pesantren ibnul amin tersebut yaitu KH. MAHFUDZ AMIN dari kesabaran, keikhlasan, keteguhan hati, keuletan dan keistiqamahan baik secara ibadah ataupun dalam mengelola pondok pesantren dan para santri, sampai pada akhirnya beliau menamatkan pendidikan di ibnul amin pamangkih pada tahun 1992 Dengan hati yang berat beliaupun keluar dari ini pondok pesantren yang sudah banyak memberikan pendidikan dan ilmu agama

Berselang beberapa bulan setelah keluar dari ibnul amin pamangkih beliaupun pergi ke martapura pada 1992 untuk lebih memperdalam ilmu agama, namun sebelum beliau menuntut ilmu di martapura baik itu di pondok pesantren ataupun di luar pesantren  terlebih dahulu beliau di ajak sepupu beliau H. Husni untuk bersilaturrahmi dengan ulama karismatik KH. M ZAINI GHANI atau yang di kenal dengan Abah Guru Sekumpul dengan maksud mohon do’a restu dan nasehat serta meminta izin untuk mengambil ilmu dengan guru-guru yang ada di martapura,

Ust. H. M. Aidil Fakhrani memulai pendidikan di pondok pesantren darussalam martapura pada 1993 sampai dengan 1996 dan diteruskan dengan guru-guru di luar darussalam. Banyak berbagai macam ilmu dan didikan yang beliau dapatkan dari guru-guru beliau di antaranya 1. KH. SYUKUR  2. KH. Muaz 3. KH. SYUKRI UNUS 4. KH. JARKASI NASERI 5. KH. M. BADARUDDIN 6. KH. KHATIM SALMAN LC 7. KM. MUNAWWAR Terlebih-lebih lagi abah guru sekumpul yang sangat beliau teladani,

Hingga pada sekitar tahun 1998 beliau pulang dan menetap di ilung tengah, namun masih menghadiri pengajian abah guru sekumpul dengan pulang pergi ilung-martapura. Setelah waktu berlalu ust. H. M. Aidil Fakhrani pun menikah dengan Hj. Siti Ruhani-Kandangan Pada tahun 1999 Di usia beliau 31 tahun, dari pernikahan ini di karuniai dua orang putera dan dua orang puteri.  Kemudian pada tahun 2001, Allah berikan beliau rezki yang lebih dengan mendirikan pondok pesantren dan panti asuhan darul muttaqin ilung yang kini sudah menjadi nurul muhibbin ilung, yang sebelum mendirikan nya beliau meminta izin terlebih dahulu kepada pengasuh ke 2 pondok pesantren ibnul amin pamangkih KH. MUKHTAR HS dan juga meminta izin kepada Abah Guru Sekumpul melalui sepupu beliau H. Husni dan abah guru sekumpul pun memberikan sumbangan sebanyak lima juta rupiah pada masa itu yang digunakan untuk pembagunan sebuah musholla yang masih berdiri kukuh hingga saat ini, hingga biografi ini di muat, ust. H. M. Aidil Fakhrani masih memimpin pondok pesantren nurul muhibbin ilung

Semoga Allah panjangkan umur beliau dalam ta’at kepada Allah Swt dan membimbing umat nabi Muhammad Saw dan disehatkan badan serta di luaskan rezkinya ,aamiin


Sumber : https://nurulmuhibbinilung.wordpress.com/2020/05/03/biografi-ust-h-m-aidil-fakhrani-nurul-muhibbin-ilung/amp/


ditulis kembali oleh Muhammad Edwan Ansari

COPYRIGHT © catatan seorang Edwan Ansari

_______________________________________

mau tau organisasi sosial yang konsisten melayani Ummat, silakan klik

www.semut pemburu berkah.com

Buka juga organisasi relawan ini, dengan klik 

wwww.khadimul ummat.com

Atau Berita lainya di 

www.edwan ansari.com

ada juga akun YouTube Channel di

Abah Rafli Channel

Atau Aktivitas Sosial lewat Khadimul Ummat dan Semut Pemburu Berkah di

Relawan Khadimul Ummat Channel

Follow juga akun Instagram Edwan Ansari di @Semut_pemburu_berkah dan @edwan_ansari

terus Update Informasi-informasi kami

Catatan Seorang Edwan Ansari 2022

Penulis : Muhammad Edwan Ansari

Editor : Rahimah

COPYRIGHT © Catatan Seorang Edwan Ansari 2022

_______________________________________

mau tau organisasi sosial yang konsisten melayani Ummat, silakan klik

www.semut pemburu berkah.com

Buka juga organisasi relawan ini, dengan klik 

wwww.khadimul ummat.com

Atau Berita lainya di 

www.edwan ansari.com

ada juga akun YouTube Channel di

Abah Rafli Channel

Atau Aktivitas Sosial lewat Khadimul Ummat dan Semut Pemburu Berkah di

Relawan Khadimul Ummat Channel

Follow juga akun Instagram Edwan Ansari di @Semut_pemburu_berkah dan @edwan_ansari

terus Update Informasi-informasi kami

Sejarah Kampung Hidayat Indragiri Riau

'Sejarah Kampung Hidayat'

Kampung Hidayat terletak di Desa Teluk Dalam, Kecamatan Kuala Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. 

Dari kota Tembilahan - Ibu kota Kab. Indragiri Hilir, anda dapat menempuh perjalanan ke Kampung Hidayat dengan menggunakan speed boat hanya dalam waktu 20-25 menit saja, yakni ke arah hilir muara sungai Indragiri. 

Kampung ini tergolong pedesaan yang masih asri dengan alamnya. Di kiri kanan jalan anda akan melihat barisan pohon kelapa rakyat yang berjejer rapi menghijau. 

Kampung Hidayat ini diambil dari nama Parit Hidayat yang merupakan salah satu parit utama yang membelah jejeran perkebunan kelapa dan rumah warganya. 

Asal usul nama 'Parit Hidayat' sendiri tak dapat dipisahkan dari peran tokoh agama yang bernama Syekh Abdurrahman Siddiq bin Syekh Muhammad Afif Al Banjary yang akrab dikenal dengan gelar Tuan Guru Sapat. 

Parit Hidayat adalah pemberian dan izin kelola oleh pihak kerajaan Indragiri kepada Tuan Guru Sapat. Pada waktu itu, saat Tuan Guru Sapat menyetujui permintaan sultan untuk menjadi mufti, beliau mengajukan beberapa syarat yakni diantaranya tidak bersedia digaji oleh kerajaan dan tidak bersedia menetap di kerajaan melainkan meminta izin memilih salah satu parit di dekat Sapat untuk dikelola menjadi perkebunan dan pusat pendidikan Islam. Dari sinilah cikal bakal pendirian pusat pendidikan yang amat ternama di zamannya hingga ke negeri dan kerajaan tetangga. 

Atas izin dari sultan beliau pun membuka suatu parit yang ditujukan untuk membuat perkebunan kelapa sebab beliau tak bersedia menetap di Rengat - Ibu kota Kerajaan Indragiri. Beliau berniat dari hasil bertanam dan memanen kelapa tersebut dapatlah digunakan untuk mencukupi segala hajat warga masyarakat yang ingin belajar, bertanya tentang agama atau pun hal-hal yg diperlukan selama menjadi mufti kerajaan. 

Di kisahkan, bahwa saat membuka perkebunan yang awalnya memang berupa hutan belantara yang lebat banyak dijumpai binatang buas dan binatang berbisa. 

Beberapa pengikut Tuan Guru yang sempat menyertai beliau membuka kebun tersebut mengakui akan keberanian, ilmu berkebun serta beberapa karomah Tuan Guru Sapat.

Setelah perkebunan jadi, parit hidayat pun mulai didatangi oleh para pendatang untuk menanyakan berbagai masalah agama, meminta fatwa dan menuntut ilmu secara langsung.

Tuan Guru kemudian mendirikan gubuk-gubuk kecil tempat menginapnya para tamu dan santrinya. Pada fase selanjutnya beliau pun mendirikan pusat pendidikan yang langsung beliau sendiri yang membina santri-santrinya. 

Salah satu prinsip Tuan Guru Sapat dalam membina santrinya ialah tidak memungut biaya pendidikan se-peserpun terutama bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah. 

Adapun segala keperluan santri selama belajar diperoleh dari hasil berkebun. Dalam hal ini yakni Tuan Guru juga mengajarkan santrinya menata dan menjadi petani kebun kelapa. 

Dalam beberapa penuturan pelaku dan peneliti sejarah, santri yang belajar kepada beliau tak kurang 180 orang. Makan minum semua santrinya itu ditanggung untuk 3 kali makan dalam sehari. Jadi, membutuhkan antara 15-45 KG beras dalam setiap harinya. 

Cikal bakal parit yang telah ditanami kelapa dan suasana pendidikan keislaman inilah kemudian lahir suatu perkampungan yang kelak masyhur dengan nama 'Kampung Hidayat'. Yang mana diberi nama oleh beliau dengan harapan kelak dari sinilah wasilah datangnya 'Hidayah' kepada masyarakat luas. 

Kampung Hidayat semakin berkembang pesat lagi setelah didirikannya masjid yang menjadi salah satu situs sejarah terkait penamaan kampung Hidayat. Masjid ini diberi nama masjid Al Hidayah dan masih berdiri kokoh hingga saat ini. Di sisi lain, pasca itu ada pula masyarakat umum yang juga turut membuka perkebunan kelapa milik pribadinya dengan niatan ingin mendekat dan belajar kepada Tuan Guru Sapat.

Lahir dan berkembangnya Kampung Hidayat tak terlepas dari peran Tuan Guru Sapat sebagai Mufti Kerajaan Indragiri kala itu. Beliau menjabat menjadi mufti selama lebih kurang 27 tahun yakni selama dua periode pemerintahan kerajaan Indragiri, mulai dari Raja Uwok Raja Muda Indragiri ke-25 (1902-1912 M) dan Sultan Mahmud Syah Sultan ke-26 (1912-1963 M).

Dari fakta sejarah tersebut dapatlah pula disimpulkan bahwa Kampung Hidayat berdiri diawal masa Tuan Guru Sapat menjadi mufti yakni sekitar tahun 1908 M serta berkembang selama lebih kurang 27 tahun sampai masa pengunduran diri beliau sebagai mufti kerajaan. 

Adapun setelah itu, 'Kampung Hidayat' hanya berkembang beberapa tahun sampai kewafatan sang mufti di tahun 1939 M. 

Dari beberapa catatan sejarah, pasca kewafatan sang mufti murid-murid beliau hampir semua kembali ke kampung halamannya masing-masing. Namun, ada pula yang membuka tempat pendidikan Islam di beberapa lokasi yang tersebar dari Indragiri hingga ke Jambi dan sekitarnya. Ada pula yang melanjutkan pendidikan ke negeri lain bahkan hingga ada yang ke jazirah Arab. 

Adapun pihak keluarga dari Tuan Guru Sapat ada pula yang berpindah ke beberapa wilayah di Indragiri hingga ke Bangka, Kalimantan serta beberapa daerah terdekat seperti Sapat dan Tembilahan. Kampung Hidayat pun sempat menjadi kampung 'mati' selama bertahun-tahun. Perkebunan dan pendidikan keislamannya menjadi sepi dan tak terawat. 

Ditambah lagi mulai masuknya penjajahan Jepang di wilayah Kuala Indragiri dan sekitarnya. 

Di era berikutnya, Kampung Hidayat yang berbatasan dengan Desa Sungai Piyai sebagai desa akses persembunyian perjuangan gerilya telah menjadi kampung yang tidak aman ditinggali. Wal hasil, kampung ini mengalami masa kemundurannya hingga masa Agresi Belanda 1 dan 2. Banyak fakta sejarah menyebutkan betapa tokoh-tokoh ulama/pejuang besutan Tuan Guru saat beliau mengajar di Sapat - sebelum membuat pusat pendidikan di Hidayat, kemudian berperan aktif sebagai pejuang Sabilillah yang mempertahankan kemerdekaan Indonesia pasca proklamasi. 

Belum ada data yang jelas yang dapat dijadikan rujukan utama mengenai tahun dibuka dan direhabilitasinya kembali 'Kampung Hidayat' pasca kefakumannya. Namun, dugaan kuat ada dua sebab utama berdirinya kembali 'Hidayat fase kedua'. Pertama peran zuriat Tuan Guru Sapat yang ingin menjaga dan meneruskan sisa-sisa peninggalan Tuan Guru Sapat dan yang kedua ialah warga masyarakat yang menelusuri kebun-kebun peninggalan orang tuanya yang sempat dibangun bersama atau setelah Tuan Guru membuka lahan untuk perkebunan di waktu itu. 

Peran Tuan Guru Sapat membuka 'Kampung Hidayat' telah berhasil meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Indragiri dan sekitarnya di zaman itu. Hal ini sebab beliau telah mampu memadukan pendidikan keislaman, perekonomian rakyat serta konsep perkebunan yang baik dan tertata rapi.

Magnet dan situs terkuat sebagai sisa peradaban masa lalu yang tetap lestari hingga kini di Kampung Hidayat ada 4 hal utama, yakni : Kubah Makam Tuan Guru Sapat, Masjid Al Hidayah, Rumah Besar (Rumah Peninggalan Tuan Guru), Serta Sumur Bersejarah.  

Dari fase kedua sisa peradaban/new Hidayat inilah sinar 'Kampung Hidayat' menyebar ke berbagai wilayah penjuru negeri sebagai tempat kunjungan wisata religi, sejarah dan ziarah ulama. 

....

Dinukil dan ditulis ulang dari beberapa rujukan tulisan, buku dan cerita 








Penulis : Muhammad Edwan Ansari

Editor : Rahimah

COPYRIGHT © Catatan Seorang Edwan Ansari 2022

_______________________________________

mau tau organisasi sosial yang konsisten melayani Ummat, silakan klik

www.semut pemburu berkah.com

Buka juga organisasi relawan ini, dengan klik 

wwww.khadimul ummat.com

Atau Berita lainya di 

www.edwan ansari.com

ada juga akun YouTube Channel di

Abah Rafli Channel

Atau Aktivitas Sosial lewat Khadimul Ummat dan Semut Pemburu Berkah di

Relawan Khadimul Ummat Channel

Follow juga akun Instagram Edwan Ansari di @Semut_pemburu_berkah dan @edwan_ansari

terus Update Informasi-informasi kami

Senin, Januari 17, 2022

mau tau organisasi sosial yang edwan ansari sebagai foundernya

mau tau organisasi sosial yang konsisten melayani Ummat, silakan klik

www.semut pemburu berkah.com

Buka juga organisasi relawan ini, dengan klik 

wwww.khadimul ummat.com

Atau Berita lainya di 

www.edwan ansari.com

ada juga akun YouTube Channel di

Abah Rafli Channel

Atau Aktivitas Sosial lewat Khadimul Ummat dan Semut Pemburu Berkah di

Relawan Khadimul Ummat Channel

Follow juga akun Instagram Edwan Ansari di @Semut_pemburu_berkah dan @edwan_ansari

terus Update Informasi-informasi kami

Kumpulan blog edwan

Penulis : Muhammad Edwan Ansari

Editor : Rahimah

COPYRIGHT © Catatan Seorang Edwan Ansari

mau tau organisasi sosial yang edwan ansari sebagai foundernya

https://semutpemburuberkah.com

Buka juga organisasi relawan ini

https://khadimulummat.com

Atau Berita lainya di 

https://edwanansari.com

ada juga akun YouTube Channel di

Abah Rafli Channel

Atau Aktivitas Sosial lewat Khadimul Ummat dan Semut Pemburu Berkah di

Relawan Khadimul Ummat Channel

Follow juga akun Instagram Edwan Ansari di @Semut_pemburu_berkah dan @edwan_ansari

terus Update Informasi di Blog-blog informasi kami

Bang Edwan Ansari Sang Founder Semut Pemburu Berkah

 Berburu Berkah itulah yang terus kita lakukan, melayani Ummat, membantu Ummat

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada kami berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat















_________________________
Sebuah Ikhtiar Sederhana Relawan Semut Pemburu Berkah
COPYRIGHT © Relawan Semut Pemburu Berkah Kalimantan Selatan 2021


mau tau organisasi sosial yang edwan ansari sebagai foundernya

https://semutpemburuberkah.com

Buka juga organisasi relawan ini

https://khadimulummat.com

Atau Berita lainya di 

https://edwanansari.com

ada juga akun YouTube Channel di

Abah Rafli Channel

Atau Aktivitas Sosial lewat Khadimul Ummat dan Semut Pemburu Berkah di

Relawan Khadimul Ummat Channel

Follow juga akun Instagram Edwan Ansari di @Semut_pemburu_berkah dan @edwan_ansari

terus Update Informasi di Blog-blog informasi kami

Pasca Insiden Crash Bang Edwan Ansari

 Kasarangan, Minggu 16 Januari 2022







Pagi ini seperti biasanya Ulun berangkat menjemput rezeki untuk berdagang di acara resepsi perkawinan ataupun lainnya

dinginnya pagi tak menjadi alasan untuk bermalas-malasan


Jam 4.40 Ulun bangun, sambil menunggu azan Subuh setelah mandi sarapan dan rutinitas wajib lainnya biasanya jam enam atau kurang biasanya langsung berangkat


tetapi hari ini Hujan turun membasahi bumi murakata..

sembari menunggu hujan agak reda Ulun hanya chat via grup WhatsApp dimana para pedagang keliling bersilaturahmi

Canda tawa, silaturahmi antar sesama pedagang keliling yang berjuang untuk sebuah tanggung jawab untuk keluarga tercinta masing-masing

sebagian kawan-kawan sudah ada yg update telah berada di lokasi tempat yg akan mereka menggelar dagangannya


Ulun masih sibuk chat dengan beberapa pedagang via message pribadi


Akhirnya hujan mulai mereda, setelah menyiapkan segala sesuatunya ulun berangkat


bismillah tawakkaltu Allahu


dikarenakan hujan maka tujuan awal yg sebenarnya ingin ke daerah kecamatan pandawan Ulun putar haluan ke arah yg berbeda


Hampir jam tujuh jam di dinding berdetak, Ulun turun dari rumah untuk berangkat ke lokasi tujuan berdagang


setelah berkomunikasi dengan kawan-kawan sesama pedagang, akhirnya Ulun putuskan menghubungi Ahmad Hasan dan kami putuskan untuk berangkat bersama ke Tabat Samhurang

(itulah silaturahmi kami antar Pedagang walaupun kadang jualan sama tapi silaturahmi senantiasa terjaga, apa yg sering Ulun bilang...."ba usaha rakat mudah-mudahan kulihan Baberkat"


karena dagang itu bukan cuman soal mental tapi juga iman

Mental yang siap menjalani dengan segala dinamikanya, hujan, panas, kadang sepi, kadang ramai pembeli, bahkan kadang tak jarang Ulun ketemu teman-teman yang memandang kami pejuang receh ini dengan pandangan rendah atau bagaimana, tapi bagi Ulun pribadi itu tak jadi masalah toh apa yang ulun kerjakan halal dan Ulun merasa hasil uang receh yang di dapat jauh lebih baik dari milyaran uang hasil korupsi atau menipu rakyat, 


dan kami berangkat menuju Desa Tabat Samhurang, di dalam perjalanan ke Tabat Samhurang setelah melewati Pondok Pesantren Muhajirin, melewati kebun Rambutan pesantren 


dan ada Jalanan masih berair dan ada genangan air di beberapa titik berselang beberapa meter berikutnya insiden musibah itu terjadi


ada sedikit tanah di jalan, akhirnya licin jalan, ban Ulun depan oleng dan


Braakkkk ..... Sepeda motor Ulun oleng dan langsung roboh menghantam aspal. .

Gerobak oleng kiri dan Ulun yang sudah terjatuh di aspal tertindih Gerobak yang tiba-tiba roboh tepat menimpa Ulun


Kejadiannya begitu cepat, walaupun Ulun sadar ketika sepeda motor oleng kiri dan begitu tertimpa gerobak ulun pada posisi terjepit tidak bisa bergerak hanya bisa teriak


"San Aku Takapit"

"San Aku di Bawah"


Hanya itu yg bisa Ulun teriakan


Alhamdulillah ada 2 orang pengendara yg juga kebetulan lewat membantu Hasan mengangkat gerobak agar Ulun bisa keluar dari posisi tengkurap di bawah gerobak,


begitu Ulun keluar, Ulun lihat sepeda motor dan langsung Hasan copot penyambung gerobak dgn sepeda motor


Kami balik angkat gerobak ke posisi semula


Alhamdulillah.. Allah SWT masih sayang dan Ulun tidak ada luka yg berarti


hanya bagian lututnya celana Ulun sobek, .


Terimakasih kepada paman dua pengendara sepeda motor yang telah membantu Ulun


Terutama kepada Ahmad Hasan 


Semoga Allah memberikan balasan kebaikan untuk pian-pian barataan


Ulun akan ingat selalu

"Hutang Harta bisa dibayar, hutang Budi akan senantiasa kekal abadi"


dan kami lanjutkan perjalanan menjemput rezeki ke acara resepsi walaupun sebenarnya ada sedikit perih di ujung jempol kaki yg lecet tergores


Allah Yarham ...Fi Amanillah


itulah sedikit cerita Ulun hari ini, perjuangan mencari nafkah untuk menafkahi anak istri keluarga kecilku


seorang Ayah dengan dua orang putra,

(Muhammad Edwan Ansari)


Berikut dokumentasi yg sempat direkam hasan

Link YouTube

https://youtu.be/C7U_168kIxQ



Penulis : Muhammad Edwan Ansari


Editor : Rahimah


COPYRIGHT © Catatan Seorang Edwan Ansari 2021


mau tau organisasi sosial yang edwan ansari sebagai foundernya

https://semutpemburuberkah.com

Buka juga organisasi relawan ini

https://khadimulummat.com

Atau Berita lainya di 

https://edwanansari.com

ada juga akun YouTube Channel di

Abah Rafli Channel

Atau Aktivitas Sosial lewat Khadimul Ummat dan Semut Pemburu Berkah di

Relawan Khadimul Ummat Channel

Follow juga akun Instagram Edwan Ansari di @Semut_pemburu_berkah dan @edwan_ansari

terus Update Informasi di Blog-blog informasi kami