Selasa, November 11, 2014

PROGRAM VAKSINASI AYAM ADUAN BANGKOK UMUR S/D 21 HARI :

PROGRAM VAKSINASI AYAM ADUAN BANGKOK UMUR S/D 21 HARI : 1. Umur 1 hari, Marek’s, suntik sub cutan belakang leher (ex Romindo) 2. Umur 5 hari, ND+IB Live, tetes mata (MA-5, SHS) dan ND+IBD Killed, suntik sub cutan belakang leher, dosis 0,25 ml / ekor (Nobilis G+ND, SHS) 3. Umur 13 hari, IBD Live, tetes mulut / cekok (Gumboro MB, SHS) 4. Umur 18 hari, AI Killed, suntik otot dada, dosis 0,5 ml / ekor (Caprivac AI Tryvalent, Sanbe). Catatan : Pesanan khusus umur 21 hari dengan harga : ++ Rp.20.000,- / ekor Notes : • Marek’s (Lymphoid Leucosis) wajib dilakukan untuk unggas yang dipelihara jangka lebih dari 1 tahun gejala tampak kelumpuhan, (HUKUM wajib pada manusia seperti hepatitis) • ND (New Castle Deseases) : tetelo • IB (Infectious Bronchitis) : Ngorok, sesak nafas • IBD (Infectious Bursal Deseases) : Kehilangan kekebalan Tubuh. • AI (Avian Influensa) : Flu Burung Program Management dan Vaksin Ayam Kampung Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan dalam memelihara ayam adalah management. Bibit yang baik dengan penanganan yang asal asalan malah menyebabkan panen yang tidak maksimal. Berikut adalah contoh program management pemeliharaan dan vaksin ayam kampung yang kami pakai sampai hari ini. Yang kami pakai adalah program vaksin fast track dimana tidak ada pengulangan vaksin. Program ini cocok apabila masa panen ayam < 70 hari dan untuk menghemat biaya waktu dan tenaga kerja. Apabila Anda masih ragu, dapat menggunakan program vaksin standart berikut. Standart vaksin Umur 4 hari : Vaksin ND-IB dan ND-AI Emulsion Umur 11 hari : Vaksin AI (hanya diberikan apabila saat umur 4 hari tidak divaksin AI) Umur 14 hari : Vaksin Gumboro Umur 21 hari : Vaksin ND Lasota atau ND-IB (optional) Umur 28 hari : Vaksin Gumboro (revaks) NB: untuk cara pemberian vaksin tertera di label kemasan vaksin Fast track Program Umur 4 hari : Vaksin ND-IB dan ND-AI Emulsion Umur 11 hari : Vaksin SHS (optional) Umur 14 hari : Vaksin Gumboro Umur 21 hari : Vaksin Coryza (optional) Umur 28 hari : Vaksin Gumboro 1) Mengendalikan faktor infeksius M. gallisepticum penyebab CRD merupakan bakteri yang memiliki predileksi di kantung udara yang minim pembuluh darah, sehingga untuk pengobatan CRD digunakan antibiotik yang mempunyai distribusi yang baik ke jaringan. Contoh antibiotik yang bisa diberikan antara lain Doxyvet, Neo Meditril, Therapy atau Proxan-S. Sedangkan bakteri penyebab korisa, H. paragallinarum merupakan bakteri yang relatif mudah mati saat di luar tubuh ayam. Hanya saja saat telah menginfeksi ke dalam tubuh ayam dan menduduki sinus infraorbitalis, bakteri ini bisa bertahan sampai akhir hidup ayam. Oleh karena itu seringkali peternak mengkombinasikan antara pengobatan dan vaksinasi dalam pengendalian korisa. Vaksinasi akan menstimulasi terbentuknya titer antibodi dalam tubuh ayam sehingga saat ada serangan korisa tubuh ayam sudah memiliki antibodi yang dapat menekan serangan korisa itu. Jadwal vaksinasi korisa hendaknya dilakukan pada 3-4 minggu sebelum umur serangan korisa. Sedangkan program umum vaksinasi korisa yang direkomendasikan untuk ayam petelur yaitu ketika ayam berumur 6-8 minggu dan diulang saat umur 16-18 minggu. Dan untuk ayam pedaging di umur 1-2 minggu. Vaksin yang bisa dipilih antara lain Medivac Coryza B (berbentuk suspensi), Medivac Coryza T (berbentuk emulsi), dan Medivac Coryza T Suspension (berbentuk suspensi). Jika korisa sudah terlanjur menyerang, maka pengobatan korisa bisa dilakukan melalui air minum dengan Amoxitin, Proxan-S, Doctril, Neo Meditril, Duoko atau Erysuprim maupun secara injeksi dengan Gentamin, Vet Strep atau Kanamin. Pada kasus yang parah, dimana ayam mengalami kebengkakan muka dan nafsu makan serta minumnya berkurang, maka aplikasi pengobatan sebaiknya dilakukan secara injeksi. Berbeda dengan CRD dan korisa, serangan ILT, ND, IB dan AI tidak bisa dikendalikan dengan pemberian obat, karena penyakit ini disebabkan oleh virus. Oleh karena itu, vaksinasi merupakan langkah utama yang wajib dilakukan untuk mencegah serangannya. Vaksinasi ILT pada ayam petelur bisa dilakukan diumur 10-16 minggu (untuk daerah peternakan dengan serangan ILT rendah), atau umur 6-7 minggu (untuk daerah peternakan dengan resiko serangan ILT tinggi) dan diulang umur 16-17 minggu. Sedangkan di ayam pedaging dilakukan umur 2-3 minggu menggunakan Medivac ILT. Pengendalian faktor infeksius di atas merupakan langkah yang spesifik pada masing-masing kasus. Sebaiknya lakukan pula monitoring titer antibodi untuk melihat gambaran titer setiap periodenya sehingga kita bisa menentukan jadwal vaksinasi yang tepat. Berikan pula suplementasi multivitamin seperti Fortevit, Aminovit atau Vita Stress untuk meningkatkan stamina tubuh ayam. Guna mendukung dan mengoptimalkan treatment di atas perlu juga dikombinasikan dengan penerapan tata laksana pemeliharaan dan biosecurity yang baik, diantaranya dilakukan pengisolasian atau pemisahan ayam yang terinfeksi dan telah parah, memperbaiki manajemen pemeliharaan (ventilasi udara, ransum, dll) serta menekan jumlah tantangan bibit penyakit dengan cara melakukan semprot (desinfeksi) kandang menggunakan Antisep atau Neo Antisep(untuk kandang isi), dan Formades atau Sporades (untuk kandang kosong).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Muhammad Edwan Ansari