Rabu, Mei 16, 2018

Tugu hawang, Monumen Pertempuran Hawang Kecamatan Limpasu, Hulu Sungai Tengah

Sejarah Monumen Pertempuran Hawang Kecamatan Limpasu, Hulu Sungai Tengah




Sebuah monumen bernama Monumen Pertempuran Hawang berada di Desa Hawang kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Barabai. Dimana tentu saja tujuan dibangunnya monumen atau tugu di tempat tersebut dikarenakan adanya peristiwa sejarah yang terjadi di lokasi tersebut. Peristiwa dimana hanya lokasi tersebut yang menjadi saksi betapa gagah dan beraninya pahlawan Banua dalam upaya merebut kemerdekaan Indonesia dari tangah penjajah dalam hal ini adalah Belanda. Mau tahu ceritanya? Berikut adalah selengkapnya : Sesudah Soekarno Hatta menyatakan sikap dan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Belanda masih mengusik kenyamanan masyarakat Indonesia yang sudah merdeka. Hal ini kemudian menyulut kembali api perlawanan masyarakat pribumi dan juga tentara di Banua untuk menghadang dan melawan. Salah satu pertempuran yang terjadi di daerah Barabai adalah di Desa Hawang. Dimana kala itu, pertempuran hebat tersebut terjadi pada hari Selasa, 21 Desember 1948. Dari segi persenjataan yang digunakan sudah pasti tidak seimbang. Dimana pihak Belanda menyerang dengan sejumlah pasukan yang mempunyai senjata yang lengkap dan juga modern. Namun, tentara sekitar hanya mengenakan senjata seadanya. Meski demikian, tak ada kata menyerah dan gentar. Para pahlawan kita pun penuh semangat dan rela berkorban kala itu hingga akhirnya Belanda pun dipukul mundur karena telah kualahan dalam menghadapi perlawanan para pejuang. Dalam pertempuran yang berlokasi di Desa Hawang ini akhirnya sebanyak 12 pejuang Banua harus gugur sebagai Syuhada. Dan kedua belas pahlawan yang gugur dalam peperangan di Hawang tersebut antara lain adalah : Mastu,Lambik,Hamzah. J,Ruslan. S,Syahran. A,Daeng Muda. Y,Asuh. T,Baseri,Ujal. H.D,Wilson. H.K,Syahdan. M dansatu orang tidak dikenal. Kedua belas pahlawan yang gugur tersebut pun saat ini dimakamkan di Taman Makam Pahlawan “Kusuma Bangsa” yang berlokasi di Pagat Kecamatan Batu Benawa. Perjuangan yang besar yang dilakukan oleh pahlawan Banua inilah akhirnya di Desa Hawang tepatnya di lokasi dimana terjadi peperangan kala itu dibangun sebuah monumen atau tugu pertempuran Hawang. Bangunan ini sendiri dibangun pada 7 Mei 1986. Adapun nama dari Monumen itu sendiri adalah Monumen Peristiwa Pertempuran Hawang Tanggal 21 Desember 1948. Di Monumen ini juga dituliskan 12 syuhada yang gugur dalam pertempuran yang terjad di lokasi tersebut



Dalam pertempuran ini 12 pejuang kita gugur sebagai Syuhada, mereka adalah : Mastu, Lambik, Hamzah. J, Ruslan. S, Syahran. A, Daeng Muda. Y, Asuh. T, Baseri, Ujal. H.D, Wilson. H.K, Syahdan. M dan satu orang tidak dikenal.
Semua pahlawan ini dimakamkan di taman makam pahlawan "Kusuma Bangsa" Pagat kecamatan Batu Benawa Hulu Sungai Tengah.

Untuk mengenang jasa-jasa mereka dan peristiwa patriotik tersebut, maka pada tanggal 7 Mei 1986 di desa Hawang dibangunlah sebuah monumen yang diberi nama “ Monumen Peristiwa Pertempuran Hawang Tanggal 21 Desember 1948 ”.  Dan nama-nama pejuang yang gugur diabadikan di sisi kanan dan kiri dari monumen ini.

Baca juga :

diambil dari berbagai sumber
- http://catatansinalinali.blogspot.com/search/label/Monumen%20Pertempuran%20Hawang?m=0
- https://instakalimantan.blogspot.com/2016/03/tugu-tugu-kota-barabai.html
- https://amataminbarabai.blogspot.com/2012/12/sejarah-perang-hawang-nyaris-hilang.html

Edwan Ansari, Duan Ilung, Muhammad Edwan Ansari, M Edwan Ansari, M.Edwan Ansari















Editor : Muhammad Edwan Ansari

COPYRIGHT © Sahabat Edwan Ansari Kalimantan Selatan

Divisi ALRI birayang

Sebagai anak muda yg lahir di Alai, ganal di Alai, Tumatan Dangu lahir, sudah sewajarnya ulun bangga jadi urang Alai, balalah ka Birayang tatamu tugu munomen perjuangan urang Alai Pangkalan ini terletak tidak jauh dari Pasar Birayang, hanya beberapa puluh meter saja, sebegitu menyeberang jembatan birayang, melewati Monumen Gerilya ALRI, ambil jalan sebelah kiri, tampaklah sudah pangkalan itu. RILA MATI BABANTAL TUMBAK DARI PADA HIDUP DIPERBUDAK, semboyan ini nampak tertulis bertatah dengan hurup besar didinding Beton bercat biru laut sebelah kanan,nampak sangat kontras dengan sinar matahari pagi yang baru bersinar kala itu, ada kesan keberanian, keikhlasan, ketulusan tanpa pamrih dan kekuatan semangat berjiwa rela berkorban maha besar yang kurasakan , kalaupun terasa angkuh…..biarlah, sepantasnya semua ini ada dan diucapkan oleh mereka, ulun ucapkan kata-kata itu berulang, ulun tertunduk begitu kuat rasanya tulisan ini, ulun merasa malu dan merasa tidak pantas berada di tempat itu.bagian tengah dari tempat ulun berdiri nampak logo keemasan berlambang sauh, padi dan kapas dan 5 bamboo runcing.dan pada bagian dinding beton sebelah kiri bertatah tulisan Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan Birayang…ulun uambil secarik kertas dari dalam ransel dan ulun tuliskan disana ‘Terimakasih pahlawan’ . Hari itu, ditempat itu, ulun melihat semboyan bukan hanya ada diucapan, ulun menjadi saksi perkataan Teman sehati_teman sejati di praktekkan dalam arti yang sebenarnya,berbagi peluh, darah dan kesetiaan, ulum merasa malu karenanya….. pertemanan sejati_sehati yang ulun alami hanyalah sampai kepada berbagi rokok,berbagi nasi kotak sisa seminar, kagiatan organisasi lagin kuliah, atawa hasil babagi contekan ujian kala kuliah, berbagi tilam sebagai tempat merebahkan badan pada saat harus keluar dari kost karena sudah tak mampu bayar atau di kala kecil dahulu berbagi nangka, jeruk, pisang tetangga yang kami curi dari kebunnya, ulun usap mata yang sedikit berawan, tidak ada camar terbang, tidak ada angin laut, tidak ada laut biru, tidak ada pula pasir pantai, …….ulun memang bukanlah berada di pangkalan Angkatan Laut dalam arti sebenarnya tapi aku berada di Makam Pahlawan Tentara Angkatan Laut Republik Indonesia Divisi IV pertahanan Kalimantan birayang, hanya ada 26 nisan berbaris 2, terpampang nama di batu nisan itu mulai dari kiri kekanan pada bagian depan Baseri, Amat Anul, H. Damanhuri, H. Saruji , H. Rusli P, H. Ahmad bin Yahya, Anang Acil, A Tuul, Sahran, halid dan Made Gawis, dan Pada Baris ke dua tertulis nama Semarang, Marjuni, Amberi, Caba, Tiung, Baslin, Tukacil, Mayor, Gurdan, Yurkani, Parmali, Mukeri, Masdar, Hamzah dan Aini. Di Monumen Gerilya ALRI yang tidak seberapa jauh dari Makam Pahlawan ini ada tatahan tulisan B.P.R.I.K (Barisan Pemberontak Republik Indonesia), GERPINDOM (Gerakan Pemuda Indonesia Merdeka), GERIMRI (Gerakan Rakyat Mempertahankan Republik Indonesia), MTKI (Mandau Telabang Kalimantan Indonesia), Ps Sabilillah (Pasukan Sabilillah) dan B.B (Banteng Borneo),dalam buku Proklamasi Kesetian Kepada Republik,karangan Wajidi dikatakan bahwa perjuangan revolusi kemerdekaan Indonesia di Kalimantan Selatan dimulai sejak Perang Dunia II berakhir, dan Pengiriman Tentara Republik ke Kalimantan baik secara berkelompok atau sendiri-sendiri lebih memungkinkan melewati laut, tanggal 4 April 1946 dibentuk ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan dengan Panglima Letkol. Zakaria Madun dan Kepala Staf May. Firmansyah, 6 bulan kemudian yaitu tanggal 10 Oktober 1946 dikirimlah ekspedisi penghubung yang di pimpin oleh Letnan II Asli Zuhri dan wakilnya Letnan Muda Mursyid Seman ke Kalimantan dengan tugas pokok membentuk organisasi ALRI Divisi IV di Kalimantan Selatan dan menyatukan organisasi-organisasi perjuangan yang ada ke dalam ALRI Divisi IV, untuk melakukan tugasnya mereka berusaha menemui Hasan Basry di pedalaman Kalimantan Selatan. Setelah melalui serangkaian pertemuan dan Pembicaraan dengan Hasan Basry, maka pada tanggal 18 Nopember 1946 di Desa Tabat Haruyan didirikanlah satu Batalyon dengan nama Batalyon Rahasia ALRI Divisi IV”A” Pertahanan Kalimantan, Hasan Basri diangkat menjadi Komandannya dengan kesediaan menyatukan Laskar-laskar perjuangan di kalimanta Selatan, nah nama-nama badan kelaskaran di Monumen Gerilya ALRI diatas merupakan sebagian dari sekian banyak Badan Kelaskaran yang menggabungkan diri dengan ALRI Divisi IV. Selamat HUT  Proklamasi Gebernur Tentara ALRI Divisi pertahanan kalimantan, 17 Mei 1949 Tugu bahari...Nang kada bapagar....tugu puga Nang bakandang Sahibar ma ingatakan kalu pinda ada nang kalumpanan bahwa hari ini tanggal 17 Mei, tanggal dimana dibaca akannya teks proklamasi di banua kita. PROKLAMASI Merdeka ! Dengan ini kami rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan, mempermaklumkan berdirinya Pemerintah Gubernur Tentara dari ALRI melingkupi seluruh daerah Kalimantan Selatan menjadi bagian dari Republik Indonesia untuk memenuhi Proklamasi 17 Agustus 1945, yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta. Hal-hal yang bersangkutan dengan pemindahan kekuasaan akan dipertahankan dan kalau perlu diperjuangkan sampai tetesan darah yang penghabisan. Tetap Merdeka! Kandangan, 17 MEI 1949. Atas nama rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan Gubernur Tentara, ttd Hasan Basry


editor : .Muhammad Edwan Ansari,S.Pd.I



Edwan Ansari, Duan Ilung, Muhammad Edwan Ansari, M Edwan Ansari, M.Edwan Ansari



Editor : Muhammad Edwan Ansari

COPYRIGHT © Sahabat Edwan Ansari Kalimantan Selatan

Edwan Ansari, Duan Ilung, Muhammad Edwan Ansari, M Edwan Ansari, M.Edwan Ansari
























































Editor : Muhammad Edwan Ansari

COPYRIGHT © Sahabat Edwan Ansari Kalimantan Selatan