Senin, Januari 31, 2022

Catatan seorang Edwan Ansari

 Catatan Pagi.


Sudah menjadi hal yang wajar, bila kita semua mendambakan hidup yang berkecukupan tanpa adanya rasa kekurangan. Tapi yang namanya taqdir, jalan hidup kita kadang tidak sama dengan apa yang kita harapkan. Sehingga terkadang mungkin kita berpikir bahwa kita tak seberuntung kawan_kawan kita yang dilahirkan dari keluarga yang kaya raya, atau pun dari keluarga terpandang. 


Yang tidak pernah merasakan bagaimana sulitnya tak punya uang sedangkan makan dan susunya anak_anak kita tidak bisa ditahan dan ditunda-tunda. Atau yang karena kita tidak punya jabatan dan kedudukan penting, sehingga orang_orang tidak mau percaya bahkan mendengar apa yang kita ucapkan. 


Sedangkan kita bukanlah siapa-siapa. Kita hanya orang biasa yang setiap menginginkan sesuatu, kita harus bekerja keras dahulu agar bisa mewujudkan keinginan tersebut.


Bukannya kita tidak bisa bersyukur dengan apa yang sudah di berikan Tuhan,  bukan juga kita iri ataupun dengki atas apa yang diperoleh kawan kawan kita. Tapi lebih kepada menyadarkan diri kita  atas kondisi dan keadaan yang terjadi terhadap diri kita.


Menyadarkan diri sendiri atau sadar diri bahwa kita bukanlah siapa_siapa itu penting, sehingga kita tidak terlalu sakit hati dan kecewa, misalnya ketika kawan_kawan seperjuangan dulu tidak peduli bahkan lupa dengan kita. 


Atau dengan kata lain "SADAR DIRI" agar kita tetap punya "HARGA DIRI".