Mesjid yang berdiri pada simpang tiga sungai dikampung yang sangat tertua, diperkirakan didirikan pada pertengahan abad ke 17. tempat ibadah ini bernama masjid Al A’la (Bahasa Arab : A’la = tinggi), suatu nama yang disesuaikan pula menurut kepercayaan penduduk tentang tingginya halaman masjid tersebut.  Sedangkan sungai yang bercabang dau tersebut bernama Batang Banyu Jatuh yang mengalir menuju Hilir Banua dan cabangnya barnama sungai Ringsang menuju kampung Pamatang. Cabang sungai ini sudah mati dan ditumbuhi pohon rumbia.

Antara Panji-panji dan Al-Qur’an yang mengandung nilai-nilai historis dengan masjid Al-A’la ini tampaknya seakan-akan ada kaitannya satu sama lain. Berdasarkan cerita setempat seperti yang diuraikan ini memanglah hal itu demikian.