Rabu, November 04, 2009

SISTEM PENDIDKAN NASIONAL

BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang, dan pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia.
Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya dan program yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, Pendidikan keturunan dan pendidikan lainnya. Serta upaya pembaharuannya meliputi landasan yuridis, Kurikulum dan perangkat penunjangnya, struktur pendidikan dan tenaga kependidikan
Agenda pembangunan pendidikan suatu bangsa tidak akan pernah berhenti dan selesai. Ibarat patah tumbuh hilang berganti, selesai memecahkan suatu masalah, muncul masalah lain yang kadang tidak kalah rumitnya. Begitu pula hasil dari sebuah strategi pemecahan masalah pendidikan yang ada, tidak jarang justru mengundang masalah baru yang jauh lebih rumit dari masalah awal. Itulah sebabnya pembangunan bidang pendidikan tidak akan pernah ada batasnya. agar sektor pendidikan mampu mendorong semua proses pemberdayaan bangsa, ia harus direncanakan dan diprogramkan secara sistematis dan proaktif. Untuk dapat melakukan hal ini, kita perlu melakukan upaya-upaya yang bersifat reflektif dan reformatif. Upaya yang bersifat reflektif perlu dilakukan agar kita tidak mengulang hal-hal yang keliru di masa lampau
Pada hakikatnya penulis mengarahkan Langkah-langkah yang dijadikan pokok permasalahan dalam pembuatan makalah ini agar sasaran yang hendak dicapai dapat terwujud. Pokok permasalahan tersebut yaitu Bagaimana cara untuk menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang.






BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

A.KELEMBAGAAN
Kelembagaan Pendidikan Pendidikan nasional dilaksanakan melalui lembaga-lembaga pendidikan baik dalam bentuk sekolah maupun dalam bentuk kelompok belajar. Penyelenggaraan SISDIKNAS dilaksanakan melalui 2 jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah, disingkat PLS.
1) Jalur pendidikan sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan (pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi). Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan-ketentuan pemerintah ada keseragaman pola yang bersifat nasional.
2) Jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang bersifat kemasyarakatan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak berjenjang dan tidak berkesinambungan seperti kursus-kursus di luar sekolah, yang sifatnya tidak formal.
3) Jenjang pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik serta keluasan dan ke dalam bahan pengajaran (UU RI. No. 2 tahun 1989 Bab I, Pasal 1 ayat 5).
 Jenjang pendidikan dasar untuk memberikan bekal dasar, atau pendidikan pertama/setara sampai tamat
 Jenjang pendidikan menengah selamanya 3 tahun sesudah pendidikan dasar, diselenggarakan di SLTA atau satuan pendidikan sederajat
 Jenjang pendidikan tinggi disebut Perguruan Tinggi yang dapat berbentuk akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan Universitas.






B.PROGRAM DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
A. Jenis Program Pendidikan
Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokan sesuai dengan sifat dan kekhususan tatanannya (UU RI. No. 2 tahun 1989 Bab 1 ayat 4 No.2 Tahun 1989).
1) Pendidikan umum adalah pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Pendidikan berfungsi untuk sebagaimana acuan umum bagi jenis pendidikan lainnya.Yang termasuk pendidikan umum: SD, SMP, SMA dan Universitas.
2) Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang pekerjaan tertentu. Sperti bidang teknik tata boga, dan busana perhotelan, kerajinan, administrasi, perkantoran dan lain-lain lembaga pendidikannya seperti STM.
3) Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik/mental yang termasuk pendidikan luar biasa adalah SDLB untuk jenjang dasar, dan PLB untuk jenjang pendidikan menengah memiliki program khusus yaitu program untuk anak tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, dan tuna grahita. Untuk pendidikan gurunya disediakan SGPIB (Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa) setara dengan Diploma III
4) Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan pemerintah dan non departemen
5) Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan khusus yang mempersiapkan peserta didik dalam melaksanakan peranan yang khusus dalam pengetahuan ajaran agama, yang terdiri dari tingkat pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi

B. Kurikulum Program Pendidikan
Istilah kurikulum asal mulanya dari dunia olah raga pada zaman Yunani Kuno. Curir berarti “pelari” dan Curere artinya “tempat terpaku” Kurikulum kemudian diartikan “jarak yang harus ditempuh” oleh pelari (Nana Sujana, 1989: 4) berdasarkan arti yang terkandung kurikulum dalam pendidikan dianalogikan sebagai arena tempat peserta didik berlari untuk mencapai “finish” berupa ijazah, diploma, gelar (Zais, 1976 yang dikutip oleh Muhammad Ansyar dan Nurtain, 1992:7)
Tujuan pendidikan nasional dinyatakan di dalam UU RI No. 2 tahun 1989 pasal 3 (a) terwujudnya bangsa yang cerdas, (b) manusia yang utuh beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (c) budi pekerti luhur, (d) terampil dan berpengetahuan, (e) sehat jasmani dan rohani, (f) berkepribadian yang mantap dan mandiri, (g) bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Jadi tuntutan pendidikan nasional diberlakukan untuk semua satuan pendidikan, dari pendidikan pra sekolah, pendidikan tinggi, pendidikan pra sekolah dan pendidikan luar sekolah, pendidikan anak luar biasa, pendidikan kedinasan dan seterusnya.
Pasal 38 ayat 2 menyatakan: Kurikulum yang berlaku secara nasional ditetapkan oleh Menteri. Pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan pelimpahan wewenang dalam negeri.
Untuk muatan lokal unit kecil lazimnya dimulai dari kurikulumnya sedangkan untuk muatan lokal untuk besar dimulai dari muatan lokalnya. Dapat digambarkan sebagai berikut:
C. Cara Merancang Pengajaran
Cara menjabarkan muatan lokal ke dalam bentuk rancangan pengajaran. Kegiatan ini sudah dimanfaatkan wawasan tentang pendekatan yang digunakan, strategi belajar, metode/teknik, sarana.
1. Faktor penghambat pelaksanaan muatan lokal
- Sifat di pelajaran lokal itu sendiri
- Segi ketenagaan
- Proses belajar mengajar
- Sistem ujian akhir dan ijazah yang diselenggarakan di sekolah
- Sarana penunjang bagi pelaksanaan muatan lokal
2. Faktor penunjang pelaksanaan muatan lokal
- Keinginan dari kebanyakan peserta didik untuk cepat memperoleh bekal dan pekerjaan apapun yang membawa hasil
- Sarana cukup banyak
- Ketenagaan yang bervariasi
- Materi muatan lokal yang sudah tercantum sebagai materi kurikulum dan sudah dilaksanakan secara rutin
- Media masa khususnya media komunikasi visual seperti TV, Radio



C. PEMBAHARUAN PENDIDIKAN
Sistem pendidikan selalu menghadapi tantangan baru, dengan serta merta timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru untuk menghadapi tantangan baru itu pendidikan berupaya melakukan pembaharuan dengan jalan menyempurnakan sistemnya.
Pembaharuan yang terjadi meliputi landasan yuridis, kurikulum dan perangkat penunjangnya, struktur pendidikan, dan tenaga kependidikan
1. Pembaharuan pendidikan yang sangat mendasar ialah pembaharuan yang tertuju pada landasan yuridisnya karena landasan yuridis berhubungan dengan hal-hal yang bersifat mendasari semua kegiatan pelaksanaan pendidikan dan mengenai hal-hal yang penting seperti komponen struktur pendidikan, kurikulum, pengelolaan, pengawasan, ketenagaan.
2. Pembaharuan kurikulum yaitu sifatnya mempertahankan dan mengubah
3. Pembaharuan pola masa studi termasuk pendidikan yang meliputi pembaharuan jenjang dan jenis pendidikan serta lama waktu belajar pada suatu satuan pendidikan
4. Pembaharuan tenaga kependidikan adalah tenaga yang bertugas menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan.

D. DASAR DAN ASPEK LEGAL PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL
Berupa ketentuan-ketentuan yuridis yang sangat mendasar acuan serta mengatur penyelenggaraan sistem pendidikan nasional seperti Pancasila, UUD 1945, GBHN, UU Organik Pendidikan Peraturan Pemerintah dan lain-lain. Sistem pendidikan nasional yang mempunyai misi mencerdaskan kehidupan bangsa
Program utama pembangunan pendidikan, yaitu:
a. Perjuangan dan penerapan kesempatan mengikuti pendidikan
b. Peningkatan mutu pendidikan
c. Peningkatan relevansi pendidikan
d. Pendidikan efisiensi dan efektivitas pendidikan
e. Pengembangan kebudayaan
f. Pembinaan generasi muda
Program pokok pembangunan pendidikan dinyatakan dalam GBHN memberi pedoman bagi upaya merealisasikan pasal 31 dan 32 UUD 1945, yakni bahwa:
 Tiap warga negara mendapat pengajaran
 Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional
 Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia
Untuk menyongsong laju pembangunan nasional maka upaya penyempurnaan UU Organik bidang pendidikan dilakukan terus dan sebagai hasilnya lahirlah UU RI No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sejumlah peraturan pemerintah yaitu pasal-pasal tertentu dari UU RI no. 2 tahun 1989 peraturan pemerintah, yaitu:
- PP No. 27 th 1990 tentang Pendidikan Pra Sekolah
- PP No. 28 th 1990 tentang Pendidikan Dasar
- PP No. 29 th 1990 tentang Pendidikan Menengah
- PP No. 30 th 1990 tentang Pendidikan Tinggi
- PP No. 73 th 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah
- PP No. 38 th 1991 tentang Tenaga Kependidikan
- PP No. 39 th 1992 tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan
Pendidikan nasional Indonesia memiliki cirri khas sehingga berbeda dengan sistem pendidikan nasional bangsa lain, tampak pada landasan, dasar penyelenggaraan dan perkembangannya. Landasan dan dasarnya menjiwai sistem pendidikan sedangkan pola penyelenggaraan dan perkembangannya memberikan warna coraknya. Penyelenggaraannya terwujud pada: jalur, jenjang dan jenis pendidikan berfungsi menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan, pengembangan sistem pendidikan nasional mesti berdasar kepada aspek legal.










BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang, dan pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia.
Jadi sistem pendidikan nasional merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari semua suatu kegiatan pendidikan yang saling berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional dan diselenggarakan oleh pemerintah swasta di bawah tanggung jawab Menteri Dikbud dan Menteri lainnya.
Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya dan program yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, Pendidikan keturunan dan pendidikan lainnya. Serta upaya pembaharuannya meliputi landasan yuridis, Kurikulum dan perangkat penunjangnya, struktur pendidikan dan tenaga kependidikan
B.SARAN
Dewasa ini sistem pendidikan nasional selalu dianggap sepele padahal sangatlah penting. Peserta didik mengetahui cara dan bagaimana mengetahui tentang sistem pendidikan nasional. Jadi kita sebagai pelajar dan peserta didik harus tahu jenis, jalur, program sistem pendidikan nasional.










DAFTAR PUSTAKA

Center for Informatics office of Education an Cultural Research and Development Ministry of Education an Culture, (1990) Jakarta: education Indicator: Indonesia
Depdikbud (1989) UU RI No. 2 tahun 1982 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta; Balai Pustaka
Nana Sudjana, (1989). Pendidikan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: P2G Depdikbud
UUD P4 dan GBHN

ORIENTASI PENGENALAN AKDEMIK DAN KEMAHASISWAAN

ORIENTASI PENGENALAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM(STAI) AL WASHLIYAH BARABAI

Yang Kami Hormati Ketua STAI Al-Washliyah Barabai
Yang Kami Hormati Ketua III STAI Al-Washliyah Barabai
Yang Kami Hormati Ketua MPM STAI Al-Washliyah Barabai
Yang Kami Hormati Ketua DLM STAI Al-Washliyah Barabai
Yang Kami Hormati Seluruh Fungsionaris BEM STAI Al-Washliyah Barabai
Yang Kami Hormati Seluruh Pimpinan Lembaga Kemahasiswaan STAI Al-Washliyah Barabai
Yang Kami Hormati Seluruh Keluarga Besar Mahasiswa STAI Al-Washliyah Barabai

ﺑﺴﻢﺍﷲﺍﻠﺮﺣﻣﻥﺍﻠﺮﺣﻳﻢ

Bismillahirrahmanirrahim

I. PENDAHULUAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Hidup Mahasiswa.
Rekan-rekan yang terhormat, pertama tama marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana berkat rahmat, taufiq dan hidayah-Nya jualah kita dapat berkumpul bersama-sama disini dalam rangka melaksanakan sebuah event atau acara penyampaia laporan pertanggung jawaban acara Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Washliyah Barabai sebagai rangkaian lanjutan dari Acara tersebut yang baru saja kita lewati waktu yang lalu.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai salah satu Lembaga Kemahasiswaan struktural di STAI Al-Washliyah Barabai memiliki peranan yang cukup signifikan dalam memberi warna bagi civitas akademika di kampus STAI Al-Washliyah Barabai
Peranan tersebut dilaksanakan dengan suatu kesadaran dan penuh tanggung jawab bahwa kinerja dan kebijakan organisasi merupakan amanah yang harus dipertanggung jawabkan baik dihadapan sesama manusia maupun di hadapan Allah SWT.
Pertanggungjawaban tersebut tentunya tidak lepas dari faktor alamiah suatu kondisi riil organisasi, yaitu apabila sebuah kegiatan telah berakhir maka harus ada pertanggung jawaban konkrit secara tertulis tentang apa dan bagaimana program itu dilaksanakan. Laporan pertanggungjawaban ini dibuat sebagai salah satu wujud rasa tanggung jawab Panitia orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)Sekolah Tinggi Agama Islam Al- Washliyah Barabai terhadap amanah yang telah dipercayakan
Rapat pertanggung jawaban ini sebagai sebuah komponen demokrasi kampus, bukan hanya berfungsi sebagai wahana untuk memutuskan dan mengambil kebijakan yang bersifat krusial demi keberlangsungan BEM STTAI Al-Washliyah ke-depan. Tapi juga sebagai moment untuk evaluasi bersama terhadap apa yang telah kita lalui pada masa-masa sebelumnya, khususnya terhadap kinerja BEM yang menjadi tonggak stabilitas pemerintahan kampus di STAI Al-Washliyah Barabai dalam konteks student government.
Rekan-rekan yang kami hormati
Rapat pertnggung jawaban ini tidak bisa di interpretasikan sebagai sebuah agenda rutin yang cuma menjalankan formalitas pasca suksesi pembelajaran politik bagi mahasiswa, tetapi ini adalah sebuah agenda sakral yang memuat evaluasi dan proyeksi untuk melihat apa saja kekurangan dan bagaimana solusi agar kedepan kita bisa lebih berkualitas dari segi mutu dan terdepan dalam sikap dalam rangka memajukan BEM STAI Al-Washliyah Barabai Khususnya dan STAI Al-Washliyah pada umumnya kearah yang lebih ideal.
Melalui Rapat pertnggung jawaban kali ini kita berharap akan melahirkan berbagai gagasan baru melalui proses sharing dari berbagai pihak untuk mencari beberapa solusi alternative terhadap kondisi kita pada hari ini, sudahkah kita beranjak dari uforia masa lalu atau kita akan membuat sejarah baru bagi BEM STAI Al-Washliyah Barabai
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini izinkanlah kami menyampaikan laporan pertanggung jawaban acara Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Washliyah Barabai Pealaksanaannya pada tanggal 12-15 September Silam..
Namun kami menyadari sebaik apapun program yang telah diformat dan dilaksanakan, pasti tidak pernah akan terlepas dari kekhilafan dan kekurangan sebagai sebuah konsekuensi tabiat manusia yang telah dikodratkan menjadi tempat persinggahan khilaf dan kekurangan sebagaimana pepatah tak ada gading yang tak retak.
Secara umum laporan pertanggung jawaban ini akan di uraikan berdasarkan sistematika sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN
II. KONDISI OBYEKTIF DAN KEBIJAKAN UMUM
III. SUSUNAN KEPENGURUSAN
IV. REALISASI PROGRAM KERJA
V. DESKRIPSI PROGAM KERJA
VI. EVALUASI UMUM DAN REKOMENDASI
VII. PENUTUP

II. KONDISI OBJEKTIF DAN KEBIJAKAN UMUM
Dalam penyampaian kondisi objektif yang terjadi selama masa pelaksanaan Kegiatan tersebut , secara inisiatif kami menggabungkan paparan ini dengan paparan kebijakan umum. Mengapa kami gabungkan, hal ini berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa yang melandasi lahirnya kebijakan adalah kondisi objektif itu sendiri. Oleh karena ketika dua paparan ini dipisahkan maka akan terjadi kesulitan dalam memahami alasan-alasan apa yang menyebabkan kami mengambil kebijakan-kebijakan tersebut. Maka dengan penggabungan dua paparan ini dalam satu bahasan, kami berharap penjelasan yang kami berikan akan lebih mudah dipahami dan dimengerti sebagai satu kesatuan yang berkaitan, atau dalam kata lain hubungan sebab-akibat.
A. Internal
Sejak Rapat Pertemuan awal yang kami laksanakan pada tanggal 16 Agustus 2009 banyak masa yang telah dilalui, hal ini tentu saja menjadi pengalaman tersendiri bagi kami dalam melaluinya. Tugas pertama sebagai Ketua Panitia Pelaksan adalah menyusun Kapanitiaan sebagai sumber daya dalam mengejawatkan perencanaan yanag kami rencanakan
Keapanitiaan berjumlah 35 orang dengan pembagian didalamnya terdiri atas empat orang sebagai Steering Committee dan 31 orang sebagai Organizing Committee.
Langkah awal semenjak Rapat pertama dan dibentuk kepanitiaan pada tanggal 23 Agustus 2009 adalah melaksanakan orientasi kepanitiaan, yang berfungsi bukan saja sebagai forum silaturrahmi antara sesama panitia, tapi juga menyusun grand strategi program kerja dan kebijakan internal Panitia pelaksana untuk melaksanakan acara dan menyusun schudle dan matrik perencanaan acara. Dari forum ini kemudian disadari bahwa prioritas awal yang harus dilaksanakan adalah Pembuatan Proposal kegiatan dan pengadaan beberapa surat menyurat serta persiapan perlengkapan infrastruktur kepanitiaan untuk kemudahan dan kelancaran dalam melaksanakan Kegiatan.
A. Eksternal
1. Membangun Pencitraan STAI Al-Washliyah Barabai di Mata Publik
Pencitraan lembaga perguruann tinggi di mata publik adalah sebuah program khusus untuk mengupayakan agar lahir sebuah kesadaran dimata publik bahwa perguruan Tinggi
STAI Al-Washliyah Barabai yang merupakan Perguruan tinggi yang eksestensinya sangat di harapakan dan berpengaruh besar terhadap problemantika kehidupan masyarakat Hulu Sungai Tengah dan Kalimantan Selatan Pada Umumnya.
2. Membangun Respon terhadap Persoalan Keummatan
Untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yakni Pengabdian Pada Masyarakat, haruslah dengan mengimplementasikan cita-cita idealisme mahasiswa melalui gerakan-gerakan riil agar tercipta kultur mahasiswa yang respon terhadap persoalan keummatan yang melanda negeri yang merupakan tanggung jawab mahasiswa sebagai agent of social control. Dan ini telah kami implementasikan melalui sistematika acara yang kami Programkan.
III. SUSUNAN KEPANITIAAN.
Organisasi Mahasiswa merupakan bagian integral dari kehidupan kampus yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas dan partisipasi mahasiswa dalam membangun citra sebuah perguruan tinggi. Tak dapat dielakkan, peran ini ikut memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi eksistensi perguruan tinggi yang bersangkutan. Dalam perjalanannya, setiap organisasi tentunya memiliki susunan struktur kepengurusan sebagai bentuk representatif dari bidang-bidang yang tercakup dalam organisasi tersebut.
Dengan penuh kesadaran, ketika mengemban amanah semenjak di bentuk kepanitiaan pada tanggal 23 Agustus 2009 kami merasakan besarnya tanggungjawab yang dipikulkan di pundak kami. Dengan keyakinan dan kemauan serta sikap optimistis akan adanya usaha pembaharuan kearah yang lebih baik, membulatkan tekad kami untuk terus bahu membahu memperjuangkan kedulatan BEM STAI Al-Washliyah dan kesuksesan acara kami. Kerja keras dan curahan pemikiran telah kami coba lakukan, namun kami yakin masih terdapat banyak kekurangan-kekurangan, meskipun telah beberapa hal dapat kami perbuat. Pada awal kepanitiaan, demi tercapainya program perencanaan dan kesussesan acara masing-masing divisit, Ketua Panitia mengambil kebijakan untuk mengangkat dan menambah kapanitiaan Kebijakan ini diambil sebagai upaya pengembangan potensi Mahasiswa khususnya dalam berorganisasi dan juga sebagai upaya untuk kesuksesan acara, berikut susunan Keapanitiaan acara Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Al-Washliyah Barabai :





STEERING COMMITTEE
Koordinator :Masrifani
Anggota :Ramadani
Rahmatullah
M. Baini

ORGANIZING COMMITTEE
Ketua :M.Edwan Ansari
Sekretaris :M.Puad Hasan
Bendahara :Masriyanti

Divisi – divisi
Acara
Rustan Efendi (koord),, Elyana Wati, M.Said, Dinor Efendi, Nurliana
Humas & Pubdekdok
Mahrani (koord), Ajidinor, Hayun Keagamaan
Nurul Ehsan (koord), Pathiah, Sahriani, Nurlatifah

Perlengkapan & Akomodasi
Mahdianor (koord), M.Nor Zaki, Jidinor, M.Amin Konsumsi
Chairunni’mah (koord), Sarifah Noor , Dinur efendi Keamanan
Randi ( Koord), Agus, Nazmie, Tsamratunnisa, Nurwira Saleha
Kesehatan
Pahriani (koord), Laifa Wahdah, Nurlatifah



IV. REALISASI PERENCANAAN ACARA
MANUAL KEGIATAN
ORIENTASI PENGENALAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN (OPAK)
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA STAI AL-WASHLIYAH BARABAI
HARI/TANGGAL TIME'S KEGIATAN
SABTU,12 SEPTEMBER
2009 07.00 - 08.30 APEL PAGI, PEMBUKAAN
08.30 - 09.00 ABSENSI, CEK PESERTA
09.00 - 09.30 TA'ARUF PANITIA
09.30 - 11.00 PROFIL STAI
11.00 - 11.30 MARS STAI
11.30 - 12.00 BREAK
12.00 - 13.30 ISHO
13.30 - 14.00 MARS STAI
14.00 - 15.15 KE AL WASHLIYAHAN
15.15 - 16.30 APEL SORE




MINGGU, 13 SEPTEMBER
2009 07.00 - 08.00
APEL PAGI
08.00 - 09.00 BHAKTI KAMPUS
09.00 - 09.15 ISTIRAHAT
09.15 - 10.30 TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
10.30 - 12.00 OPTIMALISASI PERAN PEMUDA DI ERA OTONOMI DAERAH HST
MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
12.00 - 13.30 ISHO
13.30 - 14.30 BREAK
14.30 - 15.15 INTERNAL KAMPUS (BEM,DLM,MPM)
15.15 - 16.30 APEL SORE

SENIN,14 SEPTEMBER 2009 07.00 - 08.00 APEL PAGI
08.00 - 09.00 BHAKTI KAMPUS
09.00 - 09.15 ISTIRAHAT
09.15 - 10.30 ADMINISTRASI MIKWA
10.30 - 12.00 EKSTERNAL KAMPUS
(HMI, PMII, KAMMI)
12.00 - 13.30 ISHO
13.30 - 14.00 MARS STAI
14.00 - 15.15 INTERNAL KAMPUS
(MAPALA,HIMMAH)
15.15 - 16.30 APEL SORE
SELASA,15 SEPTEMBER 2009 07.00 - 08.00 APEL PAGI
08.00 - 09.00 BHAKTI KAMPUS
09.00 - 09.30 ISTIRAHAT
09.30 - 10.30 TEKNIK DISKUSI DAN DEBAT FORUM
10.30 – 12.00 ETIKA PERGAULAN KAMPUS
12.00 - 13.30 ISHO
13.30 - 15.00 NARKOBA SEBAGAI MUSUH BERSAMA
15.00 - 15.30 INTERMEZO & GAME
15.30 - 16.30 SOS
16.30 - 17.30 PENUTUPAN
17.30 – 18.30 BUKA BERSAMA
18.30 – 19.00 PERPISAHAN

Secara keseluruhan acara berjalan sesuai dengan yang kami rencanakan.
V. EVALUASI UMUM DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil evaluasi intern yang dilakukan panitia, maka dengan ini kami sampaikan beberapa faktor yang kurang mendukung kemaksimalan kinerja kepanitiaan tersebut , diantaranya :
1. Kegiatan yang dilaksanakan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan yang mengakibatkan kurang maksimalnya pelaksanaan
2. Plural dan beragamnya pola pikir sesama panitia menjadikan pola interaksi berjalan kurang maksimal.
3. Tidak adanya sekretariat BEM STAI Al-Washliyah Barabai Sebagai pusat kegiatan mahasiswa, menjadikan hubungan dan pola komunikasi panitia dan mahasiswa agak terkendala. Sehingga tanpa sengaja mengurangi kemaksimalan kegiatan
4. Ketidaksinkronan persepsi aktivis dan Kondisi Internal BEM STAI Al-Washliyah sendiri yang menyebabkan lemahnya keseimbangan dalam maksimalisasi kesuksesan acara itu sendiri secara tidak langsung
5. Kurangnya partisipasi dan militansi mahasiswa secara umum mengakibatkan lembaga kemahasiswaan cenderung menjadi single fighter dalam mempertahankan eksistensi kelembagaan

Bermula dari fenomena tersebut maka Kepanitiaan OPAK ke depan perlu mengambil beberapa langkah solusi alternatif yaitu:

1. Menganjurkan dan memberikan masukan Kepada Ketua III STAI Al-Washliyah Barabai dan Akademik untuk memngusahakan Kalender Akademik dapat di sesuaikan dengan Perguruan tinggi yang lain yang memungkinkan Kegiatan OPAK dapat di laksanakan di luar bulan suci Ramadhan
2. Menerapkan pola kepemimpinan diplomatis, kompromistis dan demokratis demi untuk menjaga stabilitas dan semangat kebersamaan di dalam kepanitiaan
3. Menambah prinsip dan kesadaran bahwa Mahasiswa STAI Al-Washliyah Barabai semua adalah saudara dan satu keluarga, kemudian semua atribut organisasi asal untuk sementara dilepaskan dengan komitment tidak ada kepentingan dan berupaya mensukseskan program yang dirancang bersama. Sehingga imbas pluralisme dapat diminimalisir.
4. Mengadakan Up Grading kepanitiaan guna memacu semangat dan militansi pengurus serta memberikan kesadaran bersama untuk memberikan yang terbiak buat kampus
5. Dinamisasi persepsi dan pandangan dari mahasiswa dan Pihak kampus harus ditinjau kembali agar hubungan yang harmonis akan terbina.
6. Membangun kembali kesadaran kolektif mahasiswa akan pentingnya berorganisasi dan pengembangan potensi dan jati diri sebagai seorang mahasiswa yang berkultur dinamis.
7. Optimalisasi gerakan-gerakan yang berbasis pada aspek intektualisme agar tercipta kepercayaan masyarakat dan sense of belonging antara mahasiswa dan masyarakat

















VI. PENUTUP
Allhamdulillahi Rabbil’ Alamin kami sampaikan dipenghujung kesempatan atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada kami untuk melakukan sesuatu yang mungkin saja bisa berguna untuk mahasiswa STAI Al-Washliyah Barabai bahkan untuk ummat dan bangsa, Kepada Yang Maha Kuasa jualah kami kembali bersandar sambil sesekali menyeka peluh yang tidak pernah berhenti untuk terus mengucur untuk sebentar bertahan demi mendapatkan sekelumit keyakinan bahwa apa yang kami lakukan tidak semuanya salah dan memiliki sisi manfaat untuk semua .Mungkin ini sekedar sebuah perjalanan tapi yakinlah kawan selama kita memiliki niat tulus untuk melakukan perubahan yang berarti maka kita akan merasakan indahnya sebuah kepuasan karena kita bersam pernah memiliki zaman, terlepas sukses atau tidak tapi itu adalah kenyataan yang tidak dapat kita pungkiri bersama!! Pepatah mengatakan Tak Ada Gading Yang Tak Retak, begitu juga halnya dengan kami tidak lepas dengan salah maupun kekeliruan dalam menjalankan kewajiban sebagi insan pemikul amanah. Akhirnya kita hanya pasrah sambil berharap bahwa apa yang kita lakukan bisa mendatangkan keridhoan dari sang Penguasa atas segala-galanya.
Demikianlah laporan yang bisa kami sampaikan dengan segala kerendahan hati, semoga Laporan ini dapat menjadi moment evaluasi bagi perbaikan kita semua menuju ke arah yang lebih baik. Mudah-mudahan segala aktivitas kita selalu diberkahi dan diridhoi-Nya. Amiiien.
Selamat Berjuang Untuk Generasi Mendatang!!!
Billahi taufik wal hidayah
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

TERTANDA KETUA PELAKSANA


M.EDWAN ANSARI