Rabu, Mei 16, 2018

17 Mei 1949 Sejarah Perjuangan Bumi Kalimantan, Tugu proklamasi divisi ALRI IV

 Sahibar ma ingatakan kalu pinda ada nang kalumpanan bahwa hari ini tanggal 17 Mei, tanggal dimana dibaca akannya teks pruklamasi di banua kita.

PROKLAMASI
Merdeka !

Dengan ini kami rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan, mempermaklumkan berdirinya Pemerintah Gubernur Tentara dari ALRI melingkupi seluruh daerah Kalimantan Selatan menjadi bagian dari Republik Indonesia untuk memenuhi Proklamasi 17 Agustus 1945, yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta.
Hal-hal yang bersangkutan dengan pemindahan kekuasaan akan dipertahankan dan kalau perlu diperjuangkan sampai tetesan darah yang penghabisan.
Tetap Merdeka!
Kandangan, 17 MEI 1949.
Atas nama rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan
Gubernur Tentara,
ttd
Hasan Basry


Sebuah Catatan Kecil dari Seorang Anak Muda di Bumi Alai ;

Sebagai anak muda yg lahir di Alai, ganal di Alai, Tumatan Dangu lahir, sudah sewajarnya ulun bangga jadi urang Alai, balalah ka Birayang tatamu tugu munomen perjuangan urang Alai Pangkalan ini terletak tidak jauh dari Pasar Birayang, hanya beberapa puluh meter saja, sebegitu menyeberang jembatan birayang, melewati Monumen Gerilya ALRI, ambil jalan sebelah kiri, tampaklah sudah pangkalan itu. RILA MATI BABANTAL TUMBAK DARI PADA HIDUP DIPERBUDAK, semboyan ini nampak tertulis bertatah dengan hurup besar didinding Beton bercat biru laut sebelah kanan,nampak sangat kontras dengan sinar matahari pagi yang baru bersinar kala itu, ada kesan keberanian, keikhlasan, ketulusan tanpa pamrih dan kekuatan semangat berjiwa rela berkorban maha besar yang kurasakan , kalaupun terasa angkuh…..biarlah, sepantasnya semua ini ada dan diucapkan oleh mereka, ulun ucapkan kata-kata itu berulang, ulun tertunduk begitu kuat rasanya tulisan ini, ulun merasa malu dan merasa tidak pantas berada di tempat itu.bagian tengah dari tempat ulun berdiri nampak logo keemasan berlambang sauh, padi dan kapas dan 5 bamboo runcing.dan pada bagian dinding beton sebelah kiri bertatah tulisan Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan Birayang…ulun uambil secarik kertas dari dalam ransel dan ulun tuliskan disana ‘Terimakasih pahlawan’ . Hari itu, ditempat itu, ulun melihat semboyan bukan hanya ada diucapan, ulun menjadi saksi perkataan Teman sehati_teman sejati di praktekkan dalam arti yang sebenarnya,berbagi peluh, darah dan kesetiaan, ulum merasa malu karenanya….. pertemanan sejati_sehati yang ulun alami hanyalah sampai kepada berbagi rokok,berbagi nasi kotak sisa seminar, kagiatan organisasi lagin kuliah, atawa hasil babagi contekan ujian kala kuliah, berbagi tilam sebagai tempat merebahkan badan pada saat harus keluar dari kost karena sudah tak mampu bayar atau di kala kecil dahulu berbagi nangka, jeruk, pisang tetangga yang kami curi dari kebunnya, ulun usap mata yang sedikit berawan, tidak ada camar terbang, tidak ada angin laut, tidak ada laut biru, tidak ada pula pasir pantai, …….ulun memang bukanlah berada di pangkalan Angkatan Laut dalam arti sebenarnya tapi aku berada di Makam Pahlawan Tentara Angkatan Laut Republik Indonesia Divisi IV pertahanan Kalimantan birayang, hanya ada 26 nisan berbaris 2, terpampang nama di batu nisan itu mulai dari kiri kekanan pada bagian depan Baseri, Amat Anul, H. Damanhuri, H. Saruji , H. Rusli P, H. Ahmad bin Yahya, Anang Acil, A Tuul, Sahran, halid dan Made Gawis, dan Pada Baris ke dua tertulis nama Semarang, Marjuni, Amberi, Caba, Tiung, Baslin, Tukacil, Mayor, Gurdan, Yurkani, Parmali, Mukeri, Masdar, Hamzah dan Aini. Di Monumen Gerilya ALRI yang tidak seberapa jauh dari Makam Pahlawan ini ada tatahan tulisan B.P.R.I.K (Barisan Pemberontak Republik Indonesia), GERPINDOM (Gerakan Pemuda Indonesia Merdeka), GERIMRI (Gerakan Rakyat Mempertahankan Republik Indonesia), MTKI (Mandau Telabang Kalimantan Indonesia), Ps Sabilillah (Pasukan Sabilillah) dan B.B (Banteng Borneo),dalam buku Proklamasi Kesetian Kepada Republik,karangan Wajidi dikatakan bahwa perjuangan revolusi kemerdekaan Indonesia di Kalimantan Selatan dimulai sejak Perang Dunia II berakhir, dan Pengiriman Tentara Republik ke Kalimantan baik secara berkelompok atau sendiri-sendiri lebih memungkinkan melewati laut, tanggal 4 April 1946 dibentuk ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan dengan Panglima Letkol. Zakaria Madun dan Kepala Staf May. Firmansyah, 6 bulan kemudian yaitu tanggal 10 Oktober 1946 dikirimlah ekspedisi penghubung yang di pimpin oleh Letnan II Asli Zuhri dan wakilnya Letnan Muda Mursyid Seman ke Kalimantan dengan tugas pokok membentuk organisasi ALRI Divisi IV di Kalimantan Selatan dan menyatukan organisasi-organisasi perjuangan yang ada ke dalam ALRI Divisi IV, untuk melakukan tugasnya mereka berusaha menemui Hasan Basry di pedalaman Kalimantan Selatan. Setelah melalui serangkaian pertemuan dan Pembicaraan dengan Hasan Basry, maka pada tanggal 18 Nopember 1946 di Desa Tabat Haruyan didirikanlah satu Batalyon dengan nama Batalyon Rahasia ALRI Divisi IV”A” Pertahanan Kalimantan, Hasan Basri diangkat menjadi Komandannya dengan kesediaan menyatukan Laskar-laskar perjuangan di kalimanta Selatan, nah nama-nama badan kelaskaran di Monumen Gerilya ALRI diatas merupakan sebagian dari sekian banyak Badan Kelaskaran yang menggabungkan diri dengan ALRI Divisi IV. Selamat HUT Proklamasi Gebernur Tentara ALRI Divisi pertahanan kalimantan, 17 Mei 1949 Tugu bahari...Nang kada bapagar....tugu puga Nang bakandang Sahibar ma ingatakan kalu pinda ada nang kalumpanan bahwa hari ini tanggal 17 Mei, tanggal dimana dibaca akannya teks proklamasi di banua kita. PROKLAMASI Merdeka ! Dengan ini kami rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan, mempermaklumkan berdirinya Pemerintah Gubernur Tentara dari ALRI melingkupi seluruh daerah Kalimantan Selatan menjadi bagian dari Republik Indonesia untuk memenuhi Proklamasi 17 Agustus 1945, yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta. Hal-hal yang bersangkutan dengan pemindahan kekuasaan akan dipertahankan dan kalau perlu diperjuangkan sampai tetesan darah yang penghabisan. Tetap Merdeka! Kandangan, 17 MEI 1949. Atas nama rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan Gubernur Tentara, ttd Hasan Basry


editor : .Muhammad Edwan Ansari,S.Pd.I

Langkah Sejarah Menuju Proklamasi 17 Mei 1949.

Bermula pada tanggal 7 Januari 1949  bertempat di Durian Rabung, Padang Batung, dibentuk Panitia Persiapan Proklamasi dengan ketua H. Aberani Sulaiman, wakil ketua Gusti Aman, sekretaris Hasnan Basuki, dan beberapa orang lainnya sebagai anggota.

Diadakan beberapa kali rapat dalam perumusan kegiatan, tempat rapat sering berpindah-pindah, untuk menghindari patroli Belanda. Selain itu, mata-mata Belanda berada di mana-mana, sehingga setiap pertemuan dilakukan secara hati-hati dan dengan penjagaan yang ketat.

Pada tanggal 15 Mei 1949, dilakukan perumusan teks proklamasi di Telaga Langsat. Perumusan dipimpin oleh H. Aberani Sulaiman, dibantu oleh Pangeran Arya, Gusti Aman, Hasnan Basuki, Budhigawis dan Romansie. 

Perumusan selesai pada jam 03.00 pagi hari tanggal 16 Mei 1949, lalu diketik oleh Romansie sebanyak 10 lembar dengan pita warna merah dan huruf kapital semua. 
Selesai pertemuan, semua anggota berpencar mengecoh mata-mata Belanda namun semuanya berputar-putar menuju Ni’ih tempat rahasia Hassan Basry berada, yaitu daerah Jambu Hulu di rumah Guru Idar. Naskah teks proklamasi dibawa Kardi dan H Ramli untuk diantar ke Hassan Basry.

Sesampainya di Ni’ih, teks proklamasi ditandatangani Hassan Basry di hadapan para pejuang yang telah berkumpul. Setelah itu, dilakukan persiapan kegiatan proklamasi, dengan tempat dipilih di Mandapai pada tanggal 17 Mei1949.

Kegiatan proklamasi dilaksanakan dengan upacara penaikan bendera merah putih. Sebagai komandan upacara adalah Ahmad Kusasi, sedangkan penggerek bendera adalah Abbas Basri dan Kardi. Upacara dihadiri masyarakat setempat dan anggota TNI ALRI DIVISI (A). Setelah pembacaan teks proklamasi oleh Hassan Basri dan penaikan bendera merah putih, bendera kembali diturunkan untuk menghindari serangan Belanda.

Untuk mempublikasikan hasil proklamasi, disuruhlah kurir Tarsan untuk menempel teks proklamasi di pasar Kandangan. Teks proklamasi akhirnya berhasil ditempel pada tanggal 20 Mei 1949, seketika gemparlah masyarakat Kandangan.

di ambil dari berbagai Sumber

Editor: Muhammad Edwan Ansari

COPYRIGHT © Catatan Seorang Edwan Ansari


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Muhammad Edwan Ansari