Tuan Guru H. Musa Yusuf bin H. Muhammad Yusuf.
Letak: Desa Kahakan, Kecamatan Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan.
Tuan Guru H. Musa Yusuf atau yang biasa disapa Guru Musa dilahirkan di Desa Kahakan Kecamatan Batu Benawa pada hari Senin tanggal 5 Januari 1931 M, beliau adalah seorang ulama yang tawadhu, bersahaja, dan dermawan. Beliau selalu bersikap terbuka dan ramah kepada siapa pun. Dua periode jabatan sebagai Ketua MUI Kabupaten Hulu Sungai Tengah diamanahkan kepadanya, beliau mengaku sebenarnya ingin mengundurkan diri dari memimpin organisasi ini dan memberikan kesempatan kepada ulama yang lebih muda. Namun, di sisi lain beliau juga tidak bisa menolak amanah dan keinginan para anggota lainnya yang memintanya tetap menjadi ketua. Akhirnya, amanah itu pun diembannya hingga beliau wafat.
Guru Musa mendalami agama Islam sejak tahun 1941 M, ayahnya yaitu H. Muhammad Yusuf adalah seorang ulama yang juga merupakan seorang penghulu. Guru Musa belajar ilmu agama di Sekolah Agama Cukan Lipai, Birayang, Batang Alai Selatan. Setelah itu mulai berdakwah ke kampung-kampung. Pada tahun 1980 M, beliau mulai tinggal di Barabai dan mengajar ilmu Nahwu, Sharaf, serta Fiqih di STAI Al Washliyah selama 14 tahun. dan Al fakir sendiri sewaktu kuliah di sana juga sempat belajar dengan beliau.Sampai sekarang, perguruan tinggi di sekitar rumahnya itu menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang masih eksis di Hulu Sungai Tengah. Selain memimpin MUI, Guru Musa mengaku lebih banyak mengisi hari-harinya di rumah serta menghadiri kegiatan organisasi, beliau pun sering menerima kunjungan masyarakat yang ingin bersilaturahmi maupun yang ingin berkonsultasi masalah ilmu keagamaan (mudzakarah). Setiap menjelang Pemilu, beliau sering menerima kunjungan banyak politisi yang minta didoakan.
Di akhir hayatnya, beliau sempat membeberkan rahasia penglihatannya yang masih tajam tanpa bantuan kacamata dan pendengarannya yang juga masih berfungsi dengan baik, kata beliau biasakan sejak kecil tiap bangun tidur sebelum shalat Shubuh untuk mengusap air di kepala bagian bawah sampai ke leher.
Salah satu akhlak yang menonjol dari Guru Musa adalah sikap tawadhunya, ini sangat nampak dalam kehidupan beliau sehari-hari, baik di tengah-tengah keluarganya, murid-muridnya, tamu-tamunya, dan oranglain. Bahkan terhadap bawahan beliau di Kepengurusan MUI Kabupaten Hulu Sungai Tengah, beliau tidak segan-segan menampakkan sikap merendah, seringkali beliau menanyakan berbagai masalah agama yang musykil.
Tuan Guru H. Musa Yusuf berpulang ke rahmatullah pada hari Sabtu tanggal 7 November 2015 M atau bertepatan dengan 25 Muharram 1437 H dalam usia kurang lebih 84 tahun.
Al Fatihah...
رب فانفعنا ببركتهم واهدنا الحسنى بحرمتهم وأمتنا في طريقتهم ومعافاة من الفتن.
Muhammad Edwan Ansari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari