Saat kita membuka buku hari ini, mari juga membuka mata dan hati untuk Meratus. Biarkan kata-kata menjadi lentera yang menerangi hutan-hutan yang terluka.
Biarkan pena kita menjadi alat perjuangan, bukan hanya untuk menulis cerita di kertas, tapi untuk menulis ulang masa depan bumi yang lebih hijau, lebih lestari.
Dalam getar semangat #SaveMeratus, kita belajar bahwa membaca dan menulis adalah tindakan cinta yang harus meluas hingga ke tanah dan udara, hingga ke daun dan akar.
Buku dan hutan bukan dua hal yang terpisah, melainkan satu simfoni perjuangan—simfoni tentang kehidupan yang terus kita jaga, lestari, dan wariskan.
Selamat Hari Buku Nasional. Selamat membaca bumi, menulis nasib, dan menyelamatkan Meratus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari