Kamis, Oktober 17, 2024

Datu Ahmad Balimau memiliki nama asli Haji Ahmad bin Mufti haji Muhammad As'ad ..Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

 Datu Ahmad Balimau memiliki nama asli Haji Ahmad bin Mufti haji Muhammad As'ad ..Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.




Mufti Syekh Muhammad As'ad binti Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari (Datu Kalampayan).


Makam Datu Ahmad balimau terletak di Balimau, Kalumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan


SEKILAS MANAQIB DATU AHMAD BALIMAU KANDANGAN.


Datu Ahmad Balimau adalah salah satu keturunan dari syekh Muhammad Arsyad atau yang kita kenal dengan sebutan Datuk Kalampayan, seperti yang kita ketahui bahwa Datuk kalampayan memiliki banyak keturunan yang menlanjutkan jejak beliau berdakwah sampai saat ini.


    Haji Ahmad bin Mufti haji Muhammad As'ad atau yang kita kenal dengan sebutan Datu Ahmad Balimau, memiliki jalur nasab yang bersambung kepada datuk kalampayan sebagai berikut Haji Ahmad bin Mufti haji Muhammad As'ad bin Syekh Muhammad As'ad bin Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad al Banjari.


    Datu Ahmad Balimau belajar langsung kepada datuknya yaitu syekh Muhammad Arsyad, ketika sudah mempuni di dalam memahami dari pelajaran yang datuknya, beliau di tugaskan agar menyebarkan dakwah di desa Balimau kabupaten Kandangan, Kalimantan Selatan.


    Datu Ahmad Balimau dikenal sebagai seorang yang tegas didalam mendirikan syariat islam dan menegakkannya, serta sebagai orang yang dikelan ulet didalam mengajarkan pemahaman islam di tempat dakwahnya.


Karomah Datu Ahmad Balimau


    Ada kisah menarik terkait karomah Datu Ahmad Balimau yang tersebar dimasyarakat secara umum, dikisahkan bahwa Datu Ahmad Balimau pada mukanya tidak berkubur ditempat yang sekarang, tetapi pada awalnya beliau di makamkan di suatu tempat yang kemudian disekitar tempat tersebut ada orang – orang yang bermaksiat.


    Pada waktu malam makam beliau mengeluarkan cahaya dan makam beliau tiba – tiba sudah berpindah ketempat yang sekarang ini yang berada di di Balimau, Kalumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, lebih tepatnya makam beliau terletak dikandangan, banyak para penziarah yang terus berdatangan ke makam beliau, dan menjadi salah satu tempat ziarah yang cocok bagi kalian datangi untuk berziah dan menggali sejarah tentang perkembangan islam di kota kandangan.


📜 *KISAH DATU AHMAD (BALIMAU, KANDANGAN)*


Tugas dakwah tidaklah mengenal waktu dan tempat, dari sekian banyak keturunan Datu Kalampayan yang berdakwah di luar daerah adalah 'Alimul Allamah Haji Ahmad bin Alimul Allamah Mufti Haji Muhammad As'ad anak dari Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, beliau adalah salah satu ulama yang sempat menimba ilmu secara langsung dari Datuk beliau yaitu Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan dari ayahnya sendiri yang merupakan seorang Mufti di kala itu, seorang yang berilmu lagi mengamalkan ilmunya, rendah hati, pemurah, penyabar dan disegani segenap lapisan masyarakat karena berani menegakkan kebenaran.


Beliau mendapat tugas untuk menyebarkan ilmu di daerah Balimau Kandangan, dengan ilmu yang beliau miliki dari hasil belajar dengan datuk nenek beliau yang berpengetahuan luas, beliau melakukan dakwah, beliau merupakan anak ketiga dari 12 bersaudara keturunan dari mufti Syekh Muhammad As'ad bin Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, adapun anak anak dari Syekh Muhammad As'ad adalah:


1. Alimul Allamah Haji Abu Thalhah, wafat dan dimakamkan di Tenggarong, Kutai Kalimantan Timur


2. Allimul Allamah Haji Abu Hamid, wafat dan dimakamkan di Ujung Pandaran, Sampit Kalimantan Tengah


3. Allimul Allamah Haji Ahmad wafat dan dimakamkan di Balimau, Kandangan Kalimantan Selatan


4. Allimul Allamah Haji Muhammad Arsyad Lamak Mufti Pagatan dimakamkan di Pagatan, Tanah Bumbu Kalimantan Selatan


5. Allimul Allamah Haji Sa'dudin wafat dan dimakamkan di kampung Taniran, Kandangan Kalimantan Selatan


6. Saudah

7. Rahmah

8. Saidah

9. Salehah

10. Sunbul

11. Limir

12. Afiah


Menurut cerita masyarakat makam beliau yang sekarang, yang terletak di daerah Balimau adalah bukan tempat beliau di makamkan pertama kali. Dahulunya setelah beliau wafat dimakamkan di satu tempat namun tanpa diketahui makam tersebut hilang, tapi pada satu malam makam beliau hilang tersebut terlihat satu cahaya terang benderang dari makam beliau yang pertama berpindah ke makam beliau yang sekarang ini. Juga menurut penuturan masyarakat setempat di tempat makam beliau yang pertama telah dijadikan sarang maksiat oleh para perampok, oleh sebab itulah maka makam beliau berpindah dengan sendirinya dengan ijin Allah SWT ke tempat yang lebih baik.

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله سيدنا محمد..

Mudahan berkah dunia akhirat.

Aamiin Aamiin ya rabbal Aalamiin.


 di ambil dari berbagai sumber di edit dan di tulis ulang, di posting ulang oleh :   


Muhammad Edwan Ansari,S.Pd.I


......,

Kasarangan, Labuan Amas Utara, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan


copyright@catatanEdwanAnsari



                      


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari