Datu Qabul. Begitulah warga Kabupaten Tapin menyebutnya. Nama aslinya ialah Muhammad Mahmud Alqabul.
Makamnya terletak di Desa Baulin, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Meski diperkirakan sudah meninggal, sejak 150 tahun silam. Namun, makamnya baru saja diresmikan pada tahun 2010
Bendahara Makam Datu Qabul, Ahmad Fauzi menceritakan, awal mula diketahuinya makam yang dipercayai sebagai Waliyullah ini
Dijelaskan, sebenarnya warga sekitar telah mengetahui adanya makam Waliyullah (Datu Qabul) ini sejak lama.
Namun, saat itu warga sekitar yang bermukim dan bertani di dekat makam, mengalami penurunan hasil pertanian yang digarap.
“Lalu, warga pun berpindah tempat untuk bertani dan makam beliau pun tidak terawat lagi,” bebernya.
Setelah ulama asal Martapura, Guru Zarkasi datang ke makam Datu Qabul untuk meresmikannya sejak tahun 2010 lalu, lalu para peziarah mulai ramai berkunjung.
“Entah itu yang ada hajat maupun yang hanya ingin tahu dan melihat makam Beliau,” ucapnya.
Kata dia, pihaknya mendapat pesan dari Guru Zarkasi agar meneruskan merawat makam Datu Qabul dan hingga sampai seperti sekarang.
Biasanya, peziarah yang datang memang ada hajat dan terkabul jika sudah berziarah ke makam Datu Qabul ini. Banyak hal aneh dan tak masuk akal di makam. Sebab, pada mulanya sebelum dikenal, warga yang lewat (di makam Datu Qabul) selalu mencium bau wangi yang semerbak,” paparnya.
Ia menyebut, haul Datu Qabul ini dilaksanakan sejak diresmikannya makam oleh Guru Zakaria sejak tahun 2010
Menurut Fauzi, jika acara haul digelar, parkiran mobil hingga ke Margasari atau puluhan kilometer dari kubah. Bahkan, ada hal unik lainnya.
“Seperti yang datang menggunakan kelotok, memang di sini banyak sungai. Namun, kadang pezirah yang datang menggunakan mobil malah ingin merasakan asyiknya naik jukung atau perahu kecil,” katanya.
Fauzi membeberkan, makam Datu Qabul ini sudah dikenal oleh penjuru Indonesia. Termasuk Kaltim, Kalteng dan Kaltara. “Baru saja kemarin ada yang dari Sumatera dan Jambi dengan niatan berziarah ke sini,” lanjutnya.
Terpantau, ada ratusan peziarah yang datang silih berganti untuk mengambil yang dipercayai sebagai berkah dari Waliyullah, Muhammad Mahmud Alqabul atau Datu Qabul.
“Belum pernah ada bantuan (pembangunan) dari pemerintah setempat. Begitupun untuk acara haul, murni dari uang kas yang ada di makam,” bebernya.
Seperti diketahui, jika ingin menuju makam, peziarah harus datang Kabupaten Tapin, Rantau. Lalu ambil jalan arah ke Margasari, Candi Laras Selatan. Tak jauh setelah itu, akan ada kubah makam tersebut yang terletak di sekitar rawa, Desa Baulin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari