Datu Arsyad di Pagatan
Datu Arsyad atau Mufti Lamak adalah panggilan populer dari Mufti Muhammad Arsyad bin Mufti Muhammad As'ad bin Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari (Datu Kalampayan). Beliau merupakan kakak kandung Datu Ss'dydin Taniran Kandangan, adik kandung Datu Ahmad Balimau, Datu Abu Thalhah Tenggarong dan Datu Sbu Hamid Pandaran, Sampit.
Menurut ceritera yang bisa dipercaya bahwa yang memukan makam beliau dan sekaligus membangun kubahnya adalah Syekh H. Abdurrahman Siddiq yang dikenal sebagai Satu Sapat, Mufti dari Kerajaan Inderagiri, Tambilahan, Riau. Datu Sapa adalah salah satu cucu beliau dari Shafura anak beliau yang kawin Tuan Guru H. M. Afif (Datu Landak). Syahdan, Datu Sapat ditemui kakeknya (Datu Arsyad atau Datu Pagatan) melalui mimpi atau di alam Ruhani agar dirinya berlaya dari Tambilahan, Riau,r ke Pagatan , Kalimantan Selatan untuk menemukan letak makam beliau.
Sebenarnya orang sekitar sudah mengetahui makam aneh itu di suatu alkah pekuburan yang mengeluarkan cahaya, tapi mereka tidak tahu siapa yang bersemayam di dalam pusara itu. Setelah Datu Sapat datang ke Pagatan memenuhii panggilan telepati secara gaib ini, jelaslah sudah diketahui siapa tokoh di makam tersebt yakni Tuan Mufti Muhammad Arsyad kakek dari Datu Sapat. Dari sini, Datu Sapat dan masyarakat sekitar bergotong-royong membangun kubah yang cukup megah. Mungkin sering mengalami perbaikan dari waktu ke waktu sehingga seperti sekarang ini, bukan saja megah, tapi ditata sangat indah, sejuk dan nyaman. Aku di sana bersama dua teman merasa sangat betah dan malas untuk beranjak pulang
Di dalam kubah, selain makan beliau juga ada makam buyut beliau ecara berdampingan, Tuan Guru H. Mahmud Siddiq salah satu putera dari Syekh Abdurrahman Siddiq (Datu Sapat).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari