Kamis, Mei 18, 2023

Gua Kudahaya

 Alhamdulillah


Acara Napak Tilas Perjuangan 

Gua Kudahaya (dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Divisi IV ALRI tanggal 17 Mei 1947) sudah selesai dan peserta sudah pulang ke rumah masing - masing.

 

dan Alhamdulillah Beberapa Anggota Relawan Khadimul Ummat bisa turut berpartisipasi mengikuti acara hingga selesai


terimakasih kepada panitia pelaksana

Terima kasih  kepada Kepala Desa Birayang Surapati dan Kepala Desa Cukan Lipai.


Terima kasih juga kepada warga Tambulihan


Terimakasih kasih para senior ilmu dan pengalaman yang sangat berharga untuk anggota kami  untuk lebih mengenal sejarah para pendahulu bangsa ini, khususnya para pejuang di bumi Murakata, bumi Banjar dan tentunya untuk tanah air tercinta Negara Kesatuan Republik Indonesia 


sangat senang melihat kawan-kawan mengikuti acara kegiatan yang menapak wajah sejarah Banua kita, Barabai, sebagai basis kedua setelah Kandangan dalam peta perjuangan dan Gua Kudahaya bagian tak terpisahkan dari sejarah perjuangan itu 


Semoga kita semua dan belajar dari semangat juang yang semakin terlupakan. Bingkas peluru, riwasan bayonet hingga berkubang dalam danau airmata dan darah para pejuang yang semata-mata karena demi apa yang saat ini kita nikmati. Terlalu naïf dan ceroboh kiranya jika kita tak tahu atau tak mau tahu dengan semangat juang itu. Terlalu pongah agaknya jika kita menyatakan, itu jaman mereka, dan ini sudah jaman yang menjadi hak kami. Bukankah dalam tiap tetes darah dan airmata mereka disana juga terkandung gelak tawa dan canda kita saat ini? Bukankah dalam tiap bulir peluh dan jejak kaki telanjang mereka, ada kita yang berdiri saat ini?


Apakah seorang Daeng Lajida beserta pasukan tempur ALRI D. IV mereka yang berbasis di Barabai mendapatkan tempat yang layak dalam pergumulan kita saat ini? Apakah rintihan akibat siksaan dan hantaman popor senapan tentara KNIL yang diterima Damanhuri hanya berupa pada sematan sebuah bangunan Rumah sakit dan ruas Jalan?


Marilah, kita buka lembar itu sebelum usang ditelan waktu. Kita ceritakan kembali, kita kobarkan kembali kepada rekan, kawan, terutama adik-adik kita yang saat ini mungkin saja tidak tahu dan tidak kenal siapa mereka yang telah mamancurkan darah demi keberadaan kita saat ini. 


Barabai, sebagai basis perjuangan, tentu merekam peristiwa demi peristiwa memancurnya darah anak negeri. Mari kita gali hal itu, mari kita belajar dan mengibarkan kembali semangat juang mereka ddalam konteks kekinian. 


MERDEKA!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari