Kamis, September 12, 2024

Makam Tumenggung Jayapati (Panglima Perang Banjar).

 Makam Tumenggung Jayapati (Panglima Perang Banjar).






Letak: Desa Abung, Kecamatan Limpasu, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan.


Makam ini terletak di dalam hutan jauh dari pemukiman penduduk, oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan makam ini telah dijadikan cagar budaya dan dilindungi undang-undang. Tumenggung Jayapati bersama istri dan keponakannya menyembunyikan diri di hutan Kamuyang sampai mereka wafat dan bermakam di sini.


Tumenggung Jayapati, Jejak Sunyi Para Pejuang Batang Alai.


• 17 Oktober 1860 M


Setelah perang antara Demang Lehman, Tumenggung Antaluddin, dan para pejuang lainnya pada bulan September 1860 M di Benteng Madang Kandangan, dikabarkan bahwa Tumenggung Jayapati sedang menyiapkan gudang logistik perang di Desa Jati untuk menyambut kedatangan Demang Lehman yang mulai bergerak ke Batang Alai. Belanda mengirim Letnan Satu Von Ende dan opsir Van Den Horst bersama 40 serdadu berbayonet untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Sesampainya di Desa Jati, mereka tidak menemukan gudang yang dimaksud dan terus bergerak ke arah hulu menuju rumah Jayapati di Rantawan. Von Ende dan pasukannya mendekat dan ternyata di sana sudah dibangun sebuah benteng (palisade) dengan 120 orang prajurit dan beberapa lila yang siap menyambut kedatangannya, tak pelak peperangan pun pecah namun Von Ende tidak dapat menangkap Jayapati dan memutuskan mundur ke tangsinya di Barabai, Von Ende berucap "Jelas bahwa Jayapati masih hidup dan ia terlihat semakin kuat".


• 28 Oktober 1860 M


Belanda kembali mendapatkan informasi bahwa Demang Lehman sudah berada di Desa Jati untuk menemui Jayapati setelah sehari sebelumnya ia berada di Desa Bulanin. Kali ini Von Ende bersama Coevoet dan 60 serdadu langsung merangsek ke Desa Jati dan di sana ia kaget melihat Demang Lehman berada di atas kudanya bersama Jayapati, Ki Demang Jaya Negara Seman, Diparaksa, dan para pejuang lainnya sudah siap menyambut kedatangan mereka. Perang kembali pecah, kali ini dua orang serdadu Belanda tewas dan Belanda kembali memutuskan mundur untuk kedua kalinya.


Al Fatihah...


رب فانفعنا ببركتهم واهدنا الحسنى بحرمتهم وأمتنا في طريقتهم ومعافاة من الفتن.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari