Renungan Fajar : Rabu, 6 Sya'ban 1443 H / 9 Maret 2022 M
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
وَكُلُّ شَيْءٍ فَعَلُوْهُ فِى الزُّبُرِ
وَ كُلُّ صَغِيْرٍ وَّكَبِيْرٍ مُّسْتَطَرٌ
"Dan segala sesuatu yang
telah mereka perbuat tercatat
dalam buku-buku catatan.
Dan segala (sesuatu) yang
kecil maupun yang besar
(semuanya) tertulis."
(QS. Al-Qamar 54: Ayat 52-53)
Sahabat2 : RF
Allah Ta’ala telah menugaskan
para Malaikat yang mulia
untuk mengawasi dan
mencatat perbuatan dan
ucapan manusia.
Mereka mencatatnya dalam
lembaran catatan amal
yang akan dibaca oleh
manusia pada
hari Kiamat kelak.
Para Malaikat yang mulia ini
benar-benar sangat amanah
dan teliti dalam mencatat.
Mereka mencatat semua
ucapan dan perbuatan
manusia, secara detail dan
terperinci, baik yang zhohir
maupun batin.
Pada saat itulah semua
manusia akan teringat apa
yang dulu telah ia lakukan.
Semua telah tercatat
dengan lengkap dan tiada
kekeliruan sedikit pun.
Diriwayatkan dari ‘Abdullah
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu
‘anhuma, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
"Kita adalah umat yang
terakhir (di dunia),
tapi yang pertama dihisab
(di akhirat).
Seorang sahabat bertanya,
"Dimanakah umat-umat
yang lainnya dan Nabi
mereka?” Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Kita adalah yang terakhir
dan yang pertama.”
(HR. Ibnu Majah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari