Pejuang Banjar Yang Jadi Korban "Becakut Pepadaan"
.
Becakut pepadaan bisa diartikan sebagai berkelahi dengan sesama, baik itu sesama suku, agama, ras dan lain lain. Pada zaman penjajahan Belanda, Belanda sangat mengetahui kelemahan masyarakat Banjar, yaitu dengan ditawari Harta Benda dan kebebasan, dengan syarat mau "Becakut Pepadaan" dengan pejuang Banjar yang lain.
.
Berikut Pejuang pejuang yang gugur dalam Perang Banjar karena Becakut Pepadaan :
.
1. Penghulu Rasyid
Beliau adalah pejuang perang Banjar dari desa Banua Lawas (Tabalong). Beliau dikenal dengan Gerakan Dzikir Baratib Baamal yang luar biasa membuat Belanda kewalahan menghadapinya.
.
Karena berbahaya itulah, Belanda membuat sayembara siapa yang bisa menangkap Penghulu Rasyid, maka akan dihadiahi 1000 gulden Belanda. Hingga akhirnya teman seperjuangan sekaligus keluarga beliau sendiri, yang bernama Teja Kesuma tergiur dan rela membunuh Penghulu Rasyid pada tahun 1816.
.
2. Haji Buyasin
Beliau adalah pejuang perang Banjar dari daerah Subuhur (Tanah Laut) yang dikenal dengan julukan "Berandal Licin", karena kelihaian dan kelincahan beliau dalam menyerang dan membakar tangki minyak Belanda.
.
Sama seperti penghulu Rasyid, beliau dijadikan buronan dan siapa yang dapat menangkap dihadiahi 1000 gulden Belanda. Akhirnya beliau tewas di tangan Kepala kampung beliau yang memihak Belanda yang bernama Pembakal Bunang pada tahun 1866.
.
3. Demang Lehman
Beliau adalah pejuang perang Banjar dari daerah Barabai, Kalimantan Selatan. Beliau juga buronan dengan harga kepala sebesar 2000 Gulden Belanda.
.
Kronologi penangkapan beliau adalah ketika sedang menyusun strategi di gunung Pangkal, Tanah Bumbu. dengan modus memberi tempat menginap oleh seorang penduduk lokal yang bernama Pambrani. Ternyata itu hanyalah jebakan hingga akhirnya Demang Lehman di tangkap dan diadili Belanda dengan hukuman gantung di Martapura pada tahun 1864.
.
Sumber : Kiai Bondan, Amir Hasan (1953). Suluh Sedjaran Kalimantan. Bandjarmasin : Fadjar.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari