Jumat, April 15, 2022

Bagi yang gugur jasadmu boleh hancur jiwamu tetap hidup." Demikian kalimat yang terukir pada Tugu Perjuangan Hambawang Pulasan.

 "Bagi yang gugur jasadmu boleh hancur jiwamu tetap hidup." Demikian kalimat yang terukir pada Tugu Perjuangan Hambawang Pulasan.



Tugu ini dibangun sebagai bentuk saksi sejarah perjuangan rakyat Hulu Sungai Tengah dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia yang kita kenal dengan Pertempuran Hambawang Pulasan.


Pertempuran pertama terjadi pada hari Kamis pertengahan bulan Mei 1947 atau bertepatan dengan tanggal 18 bulan Ramadhan. Sebanyak 12 pejuang  yang melakukan penyanggulan terhadap tentara Belanda yaitu H.Aberani Sulaiman sebagai pimpinan dengan anggota pejuang Made Kawis, H. Damanhuri, Jamhar, Sapar (Daeng Lajida), Hamdi, M. Suni, Ibur, Tuhani, Karim, Jahri dan Utuh Kandangan.

Dalam pertempuran Hambawang Pulasan ini, satu dari pejuang gugur sebagai kusuma bangsa yaitu Made Kawis, sedangkan dari pihak Belanda sebanyak 48 orang.


Pertempuran kedua terjadi di pertengahan Agustus 1948 dengan pimpinan Aliansyah beserta 13 pejuang lainnya. Dalam pertempuran ini pihak pejuang tidak ada yang gugur. Pihak Belanda juga tidak ada yang tewas namun beberapa orang banyak yang terluka akibat terkena peluru yang ditembakkan oleh para pejuang.

https://edwanansari.blogspot.com/2020/01/pertempuran-hambawang-pulasan.html

https://edwanansari.blogspot.com/2020/01/pertempuran-hambawang-pulasan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Muhammad Edwan Ansari