Alamah H.Abu Hamid bin Mufti H.M As'ad Albanjari, Ujung Pandaran Sampit Kalteng.
Ini Sedikit riwayat Al'Alimul Alamah H.Abu Hamid Albanjari
Beliau adalah salah satu diantara 5 orang bersaudara cicit dari Datu Kalampayan (Syekh Muhammad Arsyad Albanjary) yang kubah mereka banyak diziarahi para peziarah, mereka berlima adalah:
1.Al'Alimul Alamah H. Abu Tholhah (tenggarong, Kaltim).
2.Al'Alimul Alamah H.Abu Hamid (ujung pandaran sampit, Kalteng).
3.Al'Alimul Alamah H.Ahmad (Balimau, Kalsel).
4. Al'Alimul Alamah H. Muhammad Arsyad lamak (pagatan, Kalsel).
5. Al'Alimul Alamah H.Sa'dudin (taniran, Kalsel).
Mereka berlima adalah anak dari cucu pertama Datu Kalampayan yaitu Al'Alimul Alamah Mufti H.muhammad As'ad bin Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad Albanjari (Datu Kalampayan). Nenek mereka yang bernama Syarifah adalah anak pertama Datu Kalampayan dari isteri pertama beliau yang bernama Tuan Bajut.
Beliau Al'Alimul Alamah H.Abu Hamid Albanjari ini juga sempat mendapat didikan langsung dari datuknya. Medan dakwah beliau sampai ke pontianak, sehingga sampailah dakwah datuknya Syekh M.Arsyad Albanjari dikalimantan barat.
Sebagaimana kakaknya Al'Alimul Alamah H.Abu Hamid juga seorang ulama yg berani menegakkan yg hak, ulama yg waro', tawadhu, pemurah dan peramah. Beliau sempat menikah di pontianak dan mempunyai 6 orang anak. Setelah sekian lama dipontianak, maka beliau
berkeinginan pulang kampung untuk berziarah kemakam datuknya sekaligus mengunjungi sanak saudara dibanjar. Karena rute kapal harus singgah dulu ke surabaya, kemudian meneruskan menuju banjar dengan perahu vinicy.
Karena kerasnya angin badai dilaut, perahu yang ditumpanginya terdampar dipesisir kota sampit kalteng. Beliau mendapat sakit, hingga wafat dan dimakamkan disana.
Kepastian riwayat bahwa beliau dimakamkan di ujung pandaran sampit itu adalah ketika salah seorang zuriat Datu Kalampayan bernama M.Muslim orang dalam pagar martapura hendak menikah di sampit, sebelum berangkat dia lebih dulu minta restu kepada Al'Alimul Alamah H.Isma'il Khotib Dalam Pagar, lalu beliau berpesan kepadanya agar sebelum menikah disana nanti hendaklah lebih dulu ziarah kemakam Al'Alimul Alamah H.Abu Hamid di ujung pandaran sampit.
Rabu 8 safar 1443 H bertepatan 15 september 2021 M atas kesepakatan pihak terkait dan zuriat bani Arsyadi makam Beliau dipindahkan ke Muara Ujung Pandaran, karena ditakutkan abrasi air laut yang semakin merusak kubah Beliau dan demi kenyamanan para peziarah nantinya.
#pengikut
#sorotan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari