Rabu, April 30, 2025

KH.ABDUL WAHID AL MAKKI AL BANJARI. Pimpinan Pondok pesantren Darul Hidayah Barabai

 *KH.ABDUL WAHID AL MAKKI AL BANJARI*

Pimpinan Pondok pesantren Darul Hidayah Barabai



Tuan Guru Abdul Wahid al-Makki al-Banjari adalah salahseorang ulama yang ada di kota Barabai Hulu Sungai Tengah. Beliaudilahirkan di Barabai tahun 1949. Beliau merupakan anak keduadari 12 bersaudara. Nama dan silsilah beliau secara lengkap adalahHaji Abdul Wahid bin Haji Anwar Zaini bin Ahmad Zaini bin HajiMuhammad Ali. Singkat HAZ di belakang nama beliau merupakan singkatan dari nama ayahnya, yaitu Haji Anwar Zaini. Sedang ibunya bernama Fatimah binti Muhammad Semman. Dari pihak ayah, silsilah beliau sampai kepada Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dan Ahmad bin Pangeran Diponegoro. Silsilahnya dengan Syekh Muhammad  Arsyad adalah Abdul Wahid bin Anwar Zaini bin Nursamahbinti Abu Bakar bin Maimunah binti Qaddhi Ahmad Barabai binHanifah bin Anang Mahmud bin Sari binti Khalifah Zainuddin bin Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.Tuan Guru Abdul Wahid menikah dengan Juwairiah bintiHaji Ahmad Abdul Hadi ketika beliau sedang menuntut ilmudi Makkah. Neliau dikaruniai lima orang anak. Salah satunyameninggal di Makkah ketika kecil. Keempat anaknya yang masihhidup adalah Muhammad Makki, Siti Aminah, Siti Maimunah, danHamidah. Mereka semua merupakan guru-guru yang mengajar diMa’had (Pesantren) Darul Hidayah Barabai.


pada usia 21 tahun beliau berangkat ke Makkah al-Mukarramah bersama orang tuanya untuk menuntut ilmu agama. Di kota suci umat Islam ini beliau tinggal selama 10 tahun, dari 1970 hingga 1980.

Di antara guru-gurunya tempatnya belajar selagi masih di

Barabai adalah Habib Muhammad, Haji As’ad, Haji Ra’iy, Haji

Abdurrahman. Sementara guru-gurunya di Makkah adalah Syekh

Hasan Muhammad al-Masysyath (w. 1399 H), Syaikh Yasin al-Fadaniy (w. 1410 H), Syaikh Ismail ‘Utsman Zein al-Yamani al-

Makki (w. 1414 H), Syaikh Abdullah bin Sa’id al-Lahji (w. 1408 H),

Syaikh Muhammad Iwadh al-Yamani, Syaikh Zakariya Bila, Syaikh

Muhammad Syibli, Syaikh Abdul Karim al-Banjari, Syaikh Adnanial-Afghani, Syekh Abdul Karim al-Bukhari, Syekh Saifurrahman,Syaikh Suhaili al-Maghribi, Syaikh Sa’id al-BakistaniSyekh Sayyid‘Alawi bin Abbas al-Maliki, Syaikh Sayyid Muhammad bin Alawi

al-Maliki, Syaikh Muhammad Yahya Aman al-Makki, Syaikh SayyidMuhammad al-Arabi al-Falistini, Syaikh Hasan Sa’id al-Yamani,

Syaikh Muhammad Nur Saif, Syaikh Muhammad Amin al-Kutbi,

Syaikh Jabir al-Yamani, Syekh Sayyid Umar al-Yamani, SyaikhMuhammad Ali al-Yamani, Syaikh Sayyid Hasan al-Qadri,Syaih

Muhammad Makki al-Fakistani al-Hindi.


Tuan Guru Abdul Wahid termasuk ulama yang zuhud danwara`. Beliau tidak mengejar popularitas sehingga undangan danpermintaan agar beliau tampil atau pengajian beliau ditampilkandi televisi lokal atau dimuat di surat kabar beliau tolak denganhalus. Beliau juga tidak berkenan menerima bantuan dana yangtidak jelas sumbernya dan kehalalannya meskipun itu berasal daripejabat pemerintah.

beliau juga membuka majelis taklimdi Masjid Darul Hidayah dan di rumah beliau. Di majelis ini beliaumengajarkan kitab-kitab mu’tabar dan juga mengajarkan kitabatau risalah yang beliau tulis sendiri. Jadwal pengajian beliaudalam seminggu cukup padat, ada yang dilaksanakan pada waktupagi, sore dan adapula yang dilaksanakan malam hari. Pengajianbeliau dihadiri masyarakat umum dan santri baik laki-laki maupunperempuan. Di antara kitab mu’tabar yang beliau ajarkan adalah

Ihya` ‘Ulum ad-Din

 karya Imam al-Ghazali dan

Nasha`ih al-‘Ibad

 karya Syekh Nawawi al-Bantani. Sementara kitab atau risalah yangmerupakan karya beliau sendiri yang diajarkan di pengajian diantaranya adalah

Qawl al-Hidayah, Subul an-Najah, Shawt al-Hidayah,Thuruq as-Salamah

, dan

Dhiya` al-Qulub


karya tulis beliau :

Karya tulis Tuan Guru Abdul Wahid cukup banyak karenabeliau termasuk ulama Banjar kontemporer yang produktifmenulis. Beliau telah menghasilkan karya dalam berbagai disiplinkeislaman. Di antara karya-karya tulis beliau adalah: 

1) Nasha`ihad-Diniyyah wa Qiyadah ash-Shalihin

2) Nur al-‘Ibadah  Dawa`al-Qulub

3) Shawt al-Hidayah Mukhtashar  Ma’rifah Waliy Allah al-Haqq wa an-Nafs

4) Dhiya` al-Qulub wa al-‘Uqul Mukhtashar Bayan al-Halal wa al-Haram wa Syubhah ‘ala al-Islam

5) Subul an-Najah Mukhtashar  Bayan al-‘Amilin  Dunya

6) Thuruq as-Salamah

7) Qawl al-Mukhtar  Ushul at-Tafsir 

8) Is’af al-Fiqh al-Islamiy

9) Tadzkirah al-Lisan min al-Ahadits al-Mawdhu’ah ‘ala Sayyid al-Basyar 

10) Qiyadah al-‘Ubudiyyah

11) At-Tafsir li Ibn Anwar Zayni

12) Risalah al-Ka’bah al-Musyarrafah

13) Wadh’ al-Murtafa’  Masa`il al-

 Ma`mum wa al-Imam

14) Qawl al-Hidayah

DLL..... 

modh²an Allah panjangkn umur beliau dn Allah sehatan beliau dn Allah kabulkan hajat² beliau baik d dunia terlebih d akherat,🤲Amiinn  .. 

Selasa, April 29, 2025

arti dan maksut kode SC,EC,SP dan SL pada kemasan pestisida, sebenarnya masih banyak lagi kode-kode lainnya

 Ketika membeli pestisida, mungkin sahabat tani melihat ada kode huruf SC,EC,SP maupun SL dikemasan pestisida tersebut.

 Namun apakah sahabat tani tau apa arti kode tersebut? Di kesempatan kali ini saya akan membahas Arti Kode SC,EC,SP dan SL pada kemasan pestisida untuk menambah pengetahuan   bolo tani yang belum tau.

 


 SC 

kode huruf SC adalah singkatan dari Suspension Consentrate yang artinya bahwa pestisida tersebut berbentuk cairan kental seperti susu dan apabila di campur air akan membentuk seperti partikel-partikel yang melayang didalam air, jenis pestisida ini mudah larut dalam air namaun perlu adukan ketika mengaplikasikannya . cara pengaplikasiannya dengan di semprotkan menggunakan sprayer.


EC

kode EC adalah singkatan dari Emulsifiable Consentrate yang artinya pestisida tersebut berbentuk cair dan berminyak . Jenis ini sangat sulit tercampur dengan air ,makanya apabila akan mengaplikasikan harus di aduk dahulu agak lama hingga benar-benar tercampur. Pestisida dengan kode EC dipercaya ampuh untuk mengendalikan OPT sasaran. Jenis ini tidak bisa di aplikasikan apabila cuaca panas terik. Cara mengaplikasikan pestisida dengan kode ini adalah di semprotkan menggunakan sprayer juga.

 


SP

kode SP adalah singkatan dari Soluble Powder artinya pestisida tersebut berbentuk tepung halus yang mudah larut dalam air, untuk menggunakan pestisida dengan kode SP tidak perlu mengaduk terlalu lama. Pestisida ini umumnya menggunakan konsentrasi tinggi saat mengaplikasikannya.

 Cara aplikasinya juga dapat dengan cara di semprotkan ke tanaman.


SL

kode SL adalah singkatan dari Soluble Liquid artinya pestisida dengan kode ini memiliki bentuk cairan kental halus (liquid) . Jenis ini mudah larut dan menyatu dengan air dan tidak memiliki endapan jika dicampur air. Cara mengaplikasikannya dengan di semprotkan menggunakan sprayer.

 

 Demikianlah arti dan maksut kode SC,EC,SP dan SL pada kemasan pestisida, sebenarnya masih banyak lagi kode-kode lainnya. Apabila ada yang ingin bertanya,tanyakan saja, saya akan jawab jika bisa saya jawab. Semoga bermanfaat.

 Terimakasih 

ditulis oleh : Muhammad Edwan Ansari

Sabtu, April 26, 2025

Hama pengerek batang

 "Hama pengerek batang "




Penggerek batang padi adalah hama yang merusak tanaman padi dengan cara menggerek atau menggali batang, sehingga menyebabkan pucuk layu, mengering, dan mati, serta menyebabkan malai putih. Serangan ini dikenal sebagai sundep atau beluk oleh petani, yang menyebabkan anakan kerdil atau gabah hampa. 


Gejala Serangan:


Fase Vegetatif:

 Larva penggerek batang menggerek bat

ang padi, menyebabkan pucuk layu, mengering, dan mati. 

Fase Generatif:

 Serangan menyebabkan malai muncul putih. 

Sundep dan Beluk: Anakan kerdil atau gabah hampa akibat serangan penggerek batang. 

Jenis Penggerek Batang Padi:

Penggerek batang padi kuning, Penggerek batang padi putih, Penggerek batang padi bergaris, Penggerek batang padi merah jambu. 

Pengendalian:

Pengaturan Pola Tanam: Waktu tanam yang tepat dapat membantu menghindari serangan.

Lampu Perangkap: Lampu perangkap dapat digunakan untuk menangkap hama penggerek batang.

Parasitoid: Pemanfaatan parasitoid dapat membantu mengendalikan populasi penggerek batang.

Pengendalian Kimiawi: Penggunaan insektisida dapat membantu mengendalikan serangan, namun harus digunakan dengan hati-hati. 

Penyebab Sundep dan Beluk:

Mati bagian pangkal tanaman yang digerek oleh larva penggerek batang.

Kematian anakan atau tanaman muda akibat serangan pada fase vegetatif. 

Catatan:

Penggerek batang padi merupakan salah satu hama utama yang dapat menyebabkan kehilangan hasil panen yang signifikan. 

Penyebab utama sundep dan beluk adalah serangan penggerek batang pada fase vegetatif dan generatif. 

Pengendalian penggerek batang padi dapat dilakukan melalui berbagai cara, baik secara non-kimiawi maupun kimiawi.

Kamis, April 17, 2025

KH. MUHAMMAD SARNI

 KH. MUHAMMAD SARNI


   










KH. Muhammad Sarni bin H. Jarmani bin H. Muhammad Shiddiq al-Alabi.  Lahir di Alabio, Amuntai, 1921 M (1339 H). Masa kecil bersekolah di Sekolah Rakyat (SR) 6 tahun, setelah itu sempat menempuh pendidikan di Normal Islam Rantau.


Pada masanya beliau membuka majelis taklim di rumah beliau sendiri. Adapun yang diajarkan adalah masalah ilmu tauhid, fiqih dan tasawuf, dan juga ilmu-ilmu lainnya seperti ilmu nahwu dan tasrif, ilmu tajwid dan lain-lain. Di samping bertani beliau juga diangkat sebagai Pembantu Petugas Pencatat Nikah, Talak dan Rujuk (P3 NTR). Tugas sebagai Petugas P3NTR atau “Pangulu” beliau emban kurang lebih sepuluh tahun, yaitu sejak tahun 1960 sampai 1970-an.


Karena luasnya keilmuan beliau, maka beliau sering diminta oleh masyarakat untuk memberikan ceramah pada kegiatan-kegiatan tertentu, tidak saja oleh masyarakat setempat tapi juga oleh masyarakat di luar kota Amuntai. Beliau pernah diminta mengajarkan ilmu Tasawuf di Tamban, Kabupaten Barito Kuala (Batola) pada tahun 1973. Setelah sebelumnya juga pernah diminta untuk mengajarkan ilmu tasawuf di Sampit, Kalimantan Tengah selama lebih kurang lima tahun.


 


Beliau mengarang beberapa kitab diantaranya :


-         “al-Bahjatuh al-Mardhiyah fi al akhlaq al-Diniyah” (Banjarmasin : Murni)


-         “Fath al ‘arifin fi Bayan a’mal al Salikin wa al washilin ila Allah Ta’ala”


-         “Mabady ilmu al-Figh”


-         “Mabady ilmuTasawuf” (Banjarmasin : TB. Murni)


-         “Tuhfah ar Raghibin fi Bayani Thariqi al-Salikin” (Banjarmasin : Tb. Murni)


-          “Hidayat al-Mubtadiien”,   


-         “Tuhfah al-Ikhwan “, dan


-         “Penuntu Cara Berhilah”


 

       Beliau telah berpulang ke rahmatullah pada malam Jum’at,  21 Juli 1988 ( bertepatan dengan 6 Zulhijjah 1408 H). Makam di Sungai Tabukan Alabio. 


Diantara kalam beliau:


“Tidak dibenarkan seseorang itu memperhambakan diri kepada Allah sebelum mengetahui ilmu tauhid, maka oleh karena itu pelajarilah akan dia sampai mengerti, tuntutlah dengan bersungguh-sungguh kepada ahlinya hingga menjadi pengetahuan yang yaqin (ilmu yaqin), keimanan yang bertambah kuat, tidak bergoyang ditimpa sesuatu”  (Dipetik dari kitab “Tuhfah al-Ikhwan” karangan KH. Muhammad Sarni bin H. Jarmani bin HM. Shiddiq, Penerbit : Toko Buku “Murni”, Pasar Sukaramai, Banjarmasin)


- Semut Pemburu Berkah

Rabu, April 16, 2025

Paket Pupuk untuk Padi...

Paket Pupuk untuk Padi...

Kebiasaan petani setelah melihat serangan hama dan penyakit, kemudian baru mencari obat untuk mengatasinya. Petani juga perlu persiapan tuk mengatasi serangan hama & penyakit.


1. AMBITION 

    Merupakan Zat Aktivator Tanaman (ZAT) Ambition dari Bayer mengandung asam amino, asam fulvat, dan unsur mikro. Cocok untuk semua fase, baik fase Vegetatif maupun fase Generatif. Masa Vegetatif untuk meningkatkan jumlah anakan padi dan masa Generatif untuk meningkatkan pengisian bulir padi.


2. SAPPORO 

    Merupakan Insektisida dgn kandungan bahan aktif Emamektin Benzoat 52 g/l yg bersifat racun kontak dan lambung., Insektisida ini dapat digunakan untuk mengendalikan hama ulat grayak, penggerek batang, pelipat daun dll


3. TANDEM

     Merupakan Fungisida mengandung 2 bahan aktif azoksistrobin 200 g/l dan difenokonazol 125 g/l. Tandem 325 SC adalah fungisida sistemik yang dapat mengendalikan berbagai penyakit jamur pada tanaman padi, spt bercak daun, kresek, busuk leher dan memiliki zat pengatur tumbuh untuk memaksimalkan pengisian bulir padi. Fungisida ini hanya cocok untuk masa Generatif.


4. MKP (Nomo Kalium Fosfat)

    Pupuk MKP Pak Tani sangat cocok untuk fase Generatif yg mengandung 52% fosfat (P2O5) dan 34% kalium oksida (K2O). Pupuk ini membantu merangsang pertumbuhan akar, pembungaan, dan mencegah kerontokan bunga dan buah sehingga pengisian bulir padi menjadi maksimal hinga pangkal malai.


5. ULTRADAP 

    Pupuk Ultradap Pak Tani sangat cocok untuk masa Vegetatif mengandung 12% Nitrogen (N) dan 60% Phosphate (P2O5), dapat mempercepat pertumbuhan akar sehingga mempercepat kesuburan padi dan meningkatkan anakan padi.


6. JAVA GREEN 

     Pupuk Java Green merupakan pupuk mikro dgn kandungan unsur mikro, seperti magnesium (Mg), besi (Fe), mangan (Mn), seng (Zn), boron (B), dan tembaga (Cu), dgn ketersediaan unsur hara yg seimbang sehingga dapat meningkatkan kesuburan dan daya tahan padi dari penyakit.

Selasa, April 15, 2025

Usman Menantu Datu Kalampayan

 Usman Menantu Datu Kalampayan



Usman adalah suami pertama Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari (Datu Kalampayan). Berarti ia menantu pertama dari Datu Kalampayan, karena mengawini anak pertamanya dengan Puan Bajut. Kurang diketahui identitis Usman ini, apakah keturunan orang biasa saja atau keturunan bangsawan atau zuriat Nabi Muhammad Saw yang dikenal sebagai Syarif dan Sayyid. Entahlah, yang jelas dari hasil perkawinannya dengan Syarifah memperoleh anak yang bernama Mufti H. As’ad yakni Mufti pertama dari Kesultanan Banjarmasin yang mewarisi ilmu kakeknya Datu Kalampayan, terutama dalam ilmu Tafsir, ilmu Hadis, ilmu Tauhid, ilmu Fiqih, ilmu Tasawuf dan hapal Alqur’an.


Usman tidak diketahui kemana perginya atau dimana rimbanya setelah terjadi atas pemasakhan perkawinannya dengan Syarifah. Ceritanya, Syarifah setelah dewasa dinikahkan oleh keluarganya dan keluarga kerajaan dengan Usman atas nama wali hakim karena ayahnya berada di tempat jauh dan pada waktu itu tak mungkin dihubungi atau dikontak sama sekali. Sementara ayahnya, Datu Kalampayan di Makkah juga menikahkannya dengan Syekh Abdul Wahab Bugis atas nama wali mujbir (boleh memaksa). Kedua pernikahan tersebut sah pada tempatnya masing-masing. Pernikahan yang di Martapura sah hukumnya dan pernikahan yang di Makkah sah juga hukumnya sesuai syarat dan rukunnya yang ditentukan. Suatu kejadian yang sangat pelik, yang harus segera diselesaikan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Karena kalau tak dituntaskan secepatnya banyak hati yang akan terluka dan banyak pula yang merasa berdosa sebab kemungkinan telah melakukan perkara menyimpang dari ajaran agama.


Di sini Datu Kalampayan, mendemonstrasikan keahliannya bukan hanya dalam bidang ilmu Fiqih tapi juga ilmu Falaq demi kepastian hukum, keadilan dan fairplay sehingga hasilnya melegakan semua pihak dan sesuai dengan Syariat Islam. Singkat ceritera, seusai menghitung waktu pernikahan antara yang di Martapura dan yang di Makkah ternyata persis sama tahun, bulan, minggu hari dan jamnya, hanya saja yang berbeda pada menitnya. Pernikahan di Makkah terlebih dahulu beberapa menit daripada pernikahan di Martapura. Dengan demikian pernikahan di Martapura tidak bisa dilanjutkan meskipun sudah mempunyai anak, batal demi hukum dan sekaligus mengukuhkan pernikahan yang di Makkah untuk diteruskan. Dalam ilmu Fiqih, perkara yang seperti ini disebut sebagai Fasakh, meskipun penyebabnya beda-beda. Mau tidak mau kedua belah pihak menerima putusan yang bernas itu, Usman harus melepaskan Syarifah dengan ikhlas dan menyerahkannya kepada Syekh Abdul Wahab Bugis.


Sebaliknya, Syekh Abdul Wahab Bugis harus menerima Syarifah dengan lapang dada, meskipun sudah dicampuri atau bekas Usman. Menurut Tuan Guru H. Irsyad Zen tak berapa lama dari kejadian tersebut Usman menghilang, pergi jauh, berangkat merantau untuk madam di daerah Palembang, Sumatera Selatan. Di Palembang sekarang terdapat daerah yang juga bernama Martapura seperti di Kalimantan Selatan, yang kemungkinan besar menjadi tempat madamnya Usman.


Kemudian, Mufti H. Muhammad As’ad bin Usman kawin dengan Hamidah di Balimau, Kandangan memperoleh anak dua belas orang yakni 1. H. Abu Thalhah 2. H. Abu Hamid 3. H. Ahmad 4. Mufti H. M. Arsyad 5. H. Sa’duddin 6. Saudah 7. Rahmah 8. Sa’diyah 9. Shalihah 10. Sunbul 11. Limir 12 ‘Afiat. Hanya dari 1-6 yang mempunya keturunan, sedangkan dari 7-8, tidak mempunyai keturunan.


Syekh H. Abu Thalhah bin Mufti H. Muhammad As’ad bin Usman yang berkubah di Tenggarong (Kalimantan Timur) banyak menurunkan anak, cucu dan zuriat di Tanah Laut, Tanah Bumbu (Pagatan, Sungai Danau, Batulicin), Kotabaru (Kalimantan Selatan) dan Tenggarong (Kalimantan Timur).

Syekh H. Abu Hamid bin Mufti H. Muhammad As’ad bin Usman yang berkubah di Samuda, Sampit (Kalimantan Tengah), banyak menurunkan anak, cucu dan zuriyat di Pontianak, Sambas (Kalimantan Barat) dan Sampit (Kalimantan Tengah).

Syekh H. Ahmad (Datu Balimau) bin Mufti H. Muhammad As’ad bin Usman yang berkubah di Balimau, Kandangan (Kalimantan Selatan), banyak menurunkan anak. cucu dan zuriat di Balimau, Wasah, Amuntai, Banjarmasin, Barabai, Rantau, Martapura, Kelumpang, Kotabaru (Kalimantan Selatan), Bangil (Jawa Timur), Yogyakarta, Cibadak (Jawa Barat),

Manado (Sulawesi Utara), Sapat, Tembilahan (Riau), Pulau Pinang (Bangka-Belitung), Padang (Sumatera Barat) dan Kuala Tungkal (Jambi).

Mufti H.M. Arsyad (Mufti Lamak) bin Mufti H. Muhammad As’ad bin Usman yang berkubah di Pagatan, Tanahbumbu (Kalimantan Selatan), banyak menurunkan anak, cucu dan zuriyat di Amuntai, Martapura, Pagatan (Kalimantan Selatan), Mojokerto,Jember, Tulung Agung, Surabaya (Jawa Timur), Sapat, Tambilahan (Riau) dan Kuala Tungkal (Jambi).

Syekh H. Sa’duddin (Datu Taniran) bin Mufti H. Muhammad As’ad bin Usman yang berkubah di Taniran, Kandangan (Kalimantan Selatan), banyak menurunkan anak, cucu dan zuriyat di Kapuh, Bamban, Wasah, Kandangan, Lok Bangkai, Karias, Amuntai, Barabai, Sungai Seluang, Gambut, Nagara, Banjarmasin, Banjarbaru, Kotabaru (Kalimantan Selatan), Tembilahan (Riau) dan Makkah (Timur Tengah).

Saudah binti Mufti H. Muhammad As’ad bin Usman, banyak menurunkan anak, cucu zuriyatnya di Riao, Sambas, Pontianak (Kalimantan Barat), Makassar, Ujung Pandang (Sulawesi Selatan), Palu (Sulawesi Tengah), Kendari (Sulawesi Tenggara), Bruko, Manado (Sulawesi Utara), Gorontalo, Mandar (Sulawesi Barat) dan Martapura (Kalimantan Selatan).

Terlihat dari zuriyat Usman ini nyaris tersebar di seluruh Kalimantan bahkan ada hampir di seluruh Sulawesi, sebagian Sumatera dan Jawa serta di Makkah dan Madinah. Allah Yarham.


Foto ziarah Senin 14 April 2025.

Komplek pemakaman Sulthan Adam,Martapura.

Senin, April 14, 2025

Makam Tuan Guru H. Muhammad Khalid & Hj. Ummi Hani, orangtua dari Pahlawan Nasional KH. Dr. Idham Khalid.

 Makam Tuan Guru H. Muhammad Khalid & Hj. Ummi Hani, orangtua dari Pahlawan Nasional KH. Dr. Idham Khalid.





Tuan Guru H. Muhammad Khalid adalah seorang guru agama, penghulu, khatib, dan pendakwah yang banyak mengislamkan masyarakat primitif di pedalaman Kalimantan. Selain itu, beliau merupakan seorang pendekar yang ahli dalam ilmu bela diri.
Adapun secara nasab, beliau keturunan dari Khatib Dayan, seorang pendakwah asal Demak pada masa awal berdirinya Kesultanan Banjar. Meskipun memiliki garis nasab yang mulia, beliau selalu mengajarkan kepada anak-anaknya bahwa kemuliaan seseorang tidak terletak pada darahnya, melainkan pada amal perbuatan dan darma baktinya.
Beliau wafat pada malam Jum'at tanggal 12 Muharram 1374 H bertepatan dengan 9 September 1954 M.
Letak makam di Desa Patarikan, Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.
لهم الفاتحة...🤲🏻

Minggu, April 13, 2025

Tuan Guru H. Jamaluddin bin H. Muhammad Hanafiah Al Banjari.

 Makam Tuan Guru H. Jamaluddin bin H. Muhammad Hanafiah Al Banjari.





Letak: Desa Taniran Kubah, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan.


Tuan Guru H. Jamaluddin bin H. Muhammad Hanafiah bin H. Abdul Ghani bin Syaikh H. Muhammad Thayyib bin Mufti H. Muhammad As'ad bin Syarifah binti Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari atau yang biasa dipanggil Mu'allim dilahirkan di Desa Taniran Kubah pada hari Kamis tanggal 7 Jumadil Awwal 1356 H bertepatan dengan 15 Juli 1937 M, beliau merupakan Pendiri Pondok Pesantren Ibnu Sa'id.


Tuan Guru H. Jamaluddin adalah alumni Pondok Pesantren Darussalam Martapura tahun 1960 M, menekuni pekerjaan sebagai guru agama, dan pernah menjadi Ketua Yayasan Pendidikan Dakwah Islam Taniran periode pertama. Pekerjaan yang beliau tekuni dalam bidang pendidikan sebenarnya cukup banyak, namun yang paling menonjol ada dua yaitu Pengurus Madrasah Tsanawiyah Sullamus Sa'adah Taniran Kubah dan Pimpinan Pondok Pesantren Ibnu Sa'id Taniran Kubah periode pertama.


Dalam bidang dakwah, beliau mengasuh beberapa majelis taklim, antara lain:


1. Majelis Taklim As Sa'adah.

2. Majelis Taklim Al Abrar (Sungai Kudung).

3. Majelis Taklim Langgar Darul Lathif (Taniran).

4. Majelis Taklim Tawia.


Pengajian yang beliau sampaikan ialah mengenai ilmu Fiqih, Tauhid, dan Tasawwuf.


Semasa hidupnya, beliau hanya menikah dengan satu orang perempuan bernama Hj. Marhamah. Dari pernikahan itu, beliau dikaruniai delapan orang anak, yaitu:


1. Husnul Muttaqim.

2. Siti Aisyah.

3. Tuan Guru H. Muhammad Muhsin.

4. Hasanah.

5. Tuan Guru H. Fadhil Ihsan.

6. Nur Shalihah.

7. Rabiatul Adawiyah.

8. Muhammad Nur.


Tuan Guru H. Jamaluddin berpulang ke rahmatullah pada hari Kamis tanggal 25 Rabi'ul Akhir 1421 H bertepatan dengan 27 Juli 2000 M dalam usia 63 tahun, dimakamkan di samping Masjid As Sa'adah Taniran Kubah.


Semboyan hidup beliau: 𝘏𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘣𝘢𝘥𝘢𝘩.


Al Fatihah...


رب فانفعنا ببركتهم واهدنا الحسنى بحرمتهم وأمتنا في طريقتهم ومعافاة من الفتن.



ULTRADAP dan AMBITION

 ULTRADAP dan AMBITION sama-sama sebagai penyubur tanaman.



Namun keduanya memliliki perbedaan yang memang tidak bisa dibandingkan antara satu dan lainnya, ULTRADAP dan AMBITION memiliki kandunga yang berbeda yang berperan masing-masing.
ULTRADAP
adalah pupuk yang mengandung unsur hara makro seperti nitrogen, phospat dan kalium yang bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan akar, mencegah kerontokan bunga serta mempercepat pertumbuhan tunas baru.
AMBITION
adalah zat aktivator tanaman yang mengandung asam amino dan unsur hara mikro yang bermanfaat untuk membantu pertumbuhan tunas baru dan membantu pembentukan bunga dan buah.
ULTRADAP dan AMBITION memiliki kandungan yang berbeda yang memiliki peran masing-masing, maka dari itu tidak bisa dibandingkan. Semuanya bagus sesuai peran kandungannya.
Demikianlah penjelasan tentang perbedaan ULTRADAP dan AMBITION. Semoga bermanfaat

Makam Datu H. Bukhari.

 Makam Datu H. Bukhari.


Letak: Desa Pamangkih, Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan.


Datu H. Bukhari memiliki nama asli Raden Kusumaningrat, beliau berasal dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang merupakan penerus Kerajaan Mataram Islam. Menurut Guru Abdul Aziz bin Tuan Guru H. Ahmad Sam'ani, Datu H. Bukhari datang ke Pamangkih dengan tujuan mengajarkan agama Islam. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan salah satu tetua Pamangkih kepada penulis. Tuan Guru H. Ahmad Sam'ani (Basirih) bernasab kepada Datu H. Bukhari melalui silsilah ibu beliau.


Al Fatihah...


رب فانفعنا ببركتهم واهدنا الحسنى بحرمتهم وأمتنا في طريقتهم ومعافاة من الفتن.



Sabtu, April 12, 2025

Tuan Guru Qadhi H. Abdullah Shiddiq Al Banjari & Tuan Guru Qadhi H. Ghazali Al Banjari.

Makam Tuan Guru Qadhi H. Abdullah Shiddiq Al Banjari & Tuan Guru Qadhi H. Ghazali Al Banjari.






Letak: Desa Taniran Kubah, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan.


Tuan Guru Abdullah Shiddiq dilahirkan di Kampung Wasah Ilir, Kecamatan Simpur (Kandangan) pada tanggal 10 Oktober 1895. Ayahnya bernama Muhammad Sa'id merupakan keturunan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari. Ayahnya adalah anak dari Datu Taniran (Tuan Guru Sa’duddin bin Mufti Muhammad As’ad bin Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari).


Sebagai keturunan ulama besar dan hidup di tengah keluarga yang agamis, Abdullah Shiddiq sejak kecil telah dididik pengetahuan keagamaan baik di lingkungan keluarga maupun di sekolah dan pengajian yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Tidak puas hanya belajar di kampungnya, Abdullah Shiddiq muda juga belajar ke beberapa daerah. Selain di Wasah Ilir (Kandangan), beliau juga belajar ke Amuntai, Nagara, Martapura (Dalam Pagar) dan Banjarmasin. Di Wasah Ilir ia belajar pada Tuan Guru Abbas selama 3 tahun, di Taniran ia belajar dengan Tuan Guru Ghazali selama 2 tahun, di Nagara ia belajar dengan Tuan Guru Muhammad Said selama 2 tahun, di Amuntai ia belajar dengan Tuan Guru Abdussamad selama 2 tahun, di Martapura ia belajar dengan Tuan Guru Ismail Khatib Dalam Pagar selama 2 tahun, dan di Banjarmasin ia belajar dengan Mufti Jamaluddin Sungai Jingah selama 4 tahun. Rata-rata guru beliau yang ada di sejumlah daerah itu adalah ulama yang merupakan keturunan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari. Tampaknya ini merupakan bagian dari tradisi di kalangan zuriat Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari untuk belajar kepada ulama atau tuan guru yang merupakan keturunan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari juga.


Setelah Abdullah Shiddiq belajar agama dengan sejumlah ulama berpengaruh di Kalimantan Selatan pada masanya, beliau kemudian berangkat ke Timur Tengah untuk menuntut ilmu di Timur Tengah (Makkah). Bersama dengan sejumlah penuntut ilmu dari Kalimantan Selatan, beliau belajar dengan sejumlah ulama besar di Makkah di antaranya Syekh Ali al-Maliki, Syekh Jamal al-Maliki, Syekh Ali bin Abdullah al-Banjari, Syekh Said Syaththa asy-Syafi’iy, dan Syekh Abbad Abdul Jabbar al-Hanafiy. Dengan beberapa ulama besar ini, beliau belajar selama 5 tahun. Setelah memperdalam dan memperluas pengetahuan keislamannya di Timur Tengah beliau kemudian kembali ke tanah air.


Setelah tiba di kampung halamannya, Abdullah Shiddiq aktif mengajar agama dan mengikuti organisasi Islam yang ada di daerahnya. Aktivitasnya di bidang pendidikan adalah mengajar di beberapa tempat. Beliau pernah mengajar di Sekolah Islam Wasah Ilir (1925-1927), di Lokpaikat Kandangan (1927-1929), di Taniran (1930-1933) dan di Sekolah Pandai Kandangan Kota (1934-1937). Di bidang hukum, peradilan dan pemerintahan, beliau pernah menjadi anggota Lid Banjar Raad di Banjarmasin (1938-1941), Mufti Kandangan (1938-1946), Menjadi Kepala Kantor Urusan Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan (1950-1953), ketua Kerapatan Qadhi Kandangan, Rantau dan Nagara (1953-1976). Meski beliau telah pensiun sebagai PNS pada tahun 1959, namun masyarakat masih menganggap dan menyebut beliau sebagai qadhi, sehingga gelar Qadhi Tuha Kandangan tetap melekat pada diri beliau hingga wafat. Di bidang organisasi, beliau pernah menjadi ketua Djamiah Islamiyah daerah Hulu Sungai di Kandangan (1941-1945), menjadi Pengurus besar Musyawaratuthalibin, menjadi ketua MUI Hulu Sungai (1947 hinga wafat), dan pernah pula menjadi Ketua Yayasan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari. Di bidang politik, beliau pernah menjadi anggota Dewan Daerah Banjar (1947-1948) dan pernah pula menjadi anggota DPRD Kalsel sebagai perwakilan dari ulama.


Sebagai ulama berpengaruh, beliau tidak hanya dihormati dan dimuliakan oleh masyarakat, tetapi juga disegani oleh penjajah Belanda dan Jepang. Penguasaan dan keahliannya di bidang fiqih membuatnya menjadi rujukan masyarakat dalam masalah-masalah keagamaan. Tidak mengherankan jika kemudian beliau diangkat sebagai mufti, qadhi, dan kemudian menjadi ketua MUI di daerahnya. Posisinya sebagai qadhi tetap diakui hingga akhir hayatnya.


Tuan Guru Abdullah Shiddiq wafat pada tanggal 16 Juni 1976. Beliau meninggalkan 16 orang anak, yaitu H. Hilmi, Hj. Hamiah, Hj. Halimah, H. M. Siraj, H. Tabrani Adzanys, Hj. Faizah, Hj. Nurhaiyah, H. Marzuki, H. Rif’ah, M. Thaha, M. Ridwan, M. Syahrani, Abdul Mu’thi, Abdul Hadi, Mursyidah dan Abdul Halim.


Al Fatihah...


رب فانفعنا ببركتهم واهدنا الحسنى بحرمتهم وأمتنا في طريقتهم ومعافاة من الفتن.


ditulis ulang : Muhammad Edwan Ansari

Senin, April 07, 2025

Tuan Guru H. Hasbullah bin Syaikh H. Ismail Al Allabi.

 Makam Tuan Guru H. Hasbullah bin Syaikh H. Ismail Al Allabi.






Letak: Kuburan Muslimin, Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan (Depan SDN 2 Alat).


Tuan Guru H. Hasbullah merupakan guru sekaligus kakak kandung dari Tuan Guru H. Ahmad Mughni atau Ayah Nagara. Menurut cerita, beliau inilah yang dahulu menjadi tulang punggung membiayai adik-adiknya menuntut ilmu.


Tuan Guru H. Hasbullah adalah anak keempat dari tujuh bersaudara pasangan Syaikh H. Ismail dan Hj. Fatimah, adapun saudara-saudara beliau, yaitu:


1. Hj. Sa'diyah, kawin dengan H. Tuh Halus, melahirkan Tuan Guru Mu'allim H. Muhammad Suni.

2. Tuan Guru Abdul Wahab, wafat di Kuala Tungkal, Jambi. Banyak memiliki anak di antaranya H. Muhammad Ali Abdul Wahab, Tuan Guru H. Abdullah Abdul Wahab, dan lainnya.

3. Kumala, melahirkan Muhammad Ghazali, anak tunggal.

4. Tuan Guru H. Hasbullah, bertempat tinggal dan wafat di daerah Hantakan, Barabai. Memiliki anak yang bernama Tuan Guru Muhammad Ramli.

5. Aluh Acil, dikawinkan dengan murid Syaikh H. Ismail yang alim bernama Tuan Guru H. Kaderi dan memiliki anak bernama H. Muhammad Saleh Fauzi (Banjarmasin).

6. Tuan Guru H. Ahmad Mughni atau Ayah Nagara, di antara anak beliau yaitu Tuan Guru H. Muhammad Bakhiet dan Tuan Guru H. Abdussalam.

7. Tuan Guru Muhammad Syibli, memiliki anak yang bernama Tuan Guru H. Zainal Abidin, Tuan Guru Muhammad Nadhlah (Barabai), dan Ustadz Muhammad Zain (Kuala Tungkal).


Al Fatihah...


رب فانفعنا ببركتهم واهدنا الحسنى بحرمتهم وأمتنا في طريقتهم ومعافاة من الفتن.


ditulis ulang oleh: Muhammad Edwan Ansari