[
๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐, ๐๐๐๐๐๐ "๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐" ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐
```Imam Ibnu Qudamah pernah ditanya, "Apa bedanya Orang Baik (Shalih) dan Penyeru Kebaikan (Mushlih)?"
Beliau menjawab:
ุงูุตุงูุญ ุฎูุฑู ูููุณู ูุงูู ุตูุญ ุฎูุฑู ูููุณู ููุบูุฑู.
Orang Baik (Shalih), melakukan kebaikan untuk dirinya, sedangkan Penyeru Kebaikan (Muslih) mengerjakan kebaikan untuk dirinya dan untuk orang lain.
ุงูุตุงูุญ ุชุญุจูู ุงููุงุณ. ูุงูู ุตูุญ ุชุนุงุฏูู ุงููุงุณ .
Orang Baik, dicintai manusia, Penyeru Kebaikan dimusuhi manusia.
Beliau ditanya lagi oleh muridnya, "Kenapa demikian?"
Jawabnya:
ุงูุญุจูุจ ุงูู ุตุทูู(ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ) ูุจู ุงูุจุนุซุฉ ุฃุญุจู ููู ู ูุฃูู ุตุงูุญ .
Rasulullah sebelum diutus sebagai Rasul, beliau dicintai oleh kaumnya karena beliau adalah orang baik.
ูููู ูู ุง ุจุนุซู ุงููู ุชุนุงูู ุตุงุฑ ู ุตูุญูุง ูุนุงุฏูู ููุงููุง ุณุงุญุฑ ูุฐุงุจ ู ุฌููู.
Namun ketika Allah ta'ala mengutus nya sebagai Penyeru Kebaikan, kaum nya langsung memusuhinya dengan menggelarinya sebagai Tukang sihir, Pendusta, Gila, dll.
Ibnu Qudamah kemudian menambah kan:
ูุฃู ุงูู ุตูุญ ูุตุทุฏู ุจุตุฎุฑุฉ
ุฃููุงุก ู ู ูุฑูุฏ ุฃู ูุตูุญ ู ู ูุณุงุฏูู
Karena Penyeru Kebaikan 'menyikat' batu besar nafsu angkara dan memperbaikinya dari kerusakan.
Itulah sebabnya kenapa Luqman al Hakim menasihati anaknya agar BERSABAR ketika melakukan perbaikan, karena dia pasti akan menghadapi permusuhan. Disebutkan dalam Al Quran:
ูุง ุจูู ุฃูู ุงูุตูุงุฉ ูุฃู ุฑ ุจุงูู ุนุฑูู ูุงููู ุนู ุงูู ููุฑ ูุงุตุจุฑ ุนูู ู ุง ุฃุตุงุจู.
"(Lukman berkata) Hai anakku tegakkan shalat, perintahkan kebaikan, laranglah kemungkaran, dan bersabar lah atas apa yang menimpamu."
Berkata Ahlul Ilmi:
ู ุตูุญู ูุงุญุฏู ุฃุญุจ ุฅูู ุงููู ู ู ุขูุงู ุงูุตุงูุญูู.
"Satu penyeru kebaikan lebih dicintai Allah daripada ribuan orang baik (yang tidak menyerukan kebaikkan)."
Sesungguhnya melalui penyeru kebaikan itulah, Allah menjaga umat ini. Sedang orang baik hanya cukup menjaga dirinya sendiri,,
Copy pst
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari