Selasa, April 13, 2021

KH. Kasyful Anwar

KH. Kasyful Anwar (lahir di Martapura, 28 Maret 1887 – meninggal di Martapura, 17 November 1940  pada umur 53 tahun) adalah ulama asal Martapura yang dilahirkan pada permulaan abad ke-20. Ia dikenal sebagai peletak dasar bagi dibentuknya sistem pendidikan formal Pondok Pesantren Darussalam Martapura dari semula berbentuk majelis Ta’lim.



Ia dilahirkan pada malam Selasa tanggal 4 Rajab 1304 H atau bertepatan 28 Maret 1887 di Kampung Melayu Martapura. Pendidikannya diantaranya dengan mengaji dengan para alim ulama, seperti H. Ismail (ayahnya), dan Syekh Abdullah Khotib (buyut dari Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari). Pada tahun 1313 H ia berangkat ke kota Mekkah Al Mukarramah untuk mengaji ilmu agama hingga tahun 1330 H. Karena kepandaiannya ia sempat dipercaya untuk mengajar di Masjidil Haram selama 3 tahun.


Beberaoa guru-gurunya di Mekkah adalah Habib Ahmad bin Hasan, Syech Umar Hamdan, Syech Muhammad Yahya bin Muhammad Abu Liman, Syech Muhammad Ali bin Husin bin Ibrohim Al-Maliki, Syech Muhammad bin Abu Bakar Ba Junaid, Syech Sayyid Ahmad bin Abu Bakar bin Muhammad Syattho, Syech Muhammad bin Muhammad Ba Fadhol, Syech Muhammad Ahyad bin Idris Al-Bogori, Syech Muhammad Said Yamani, K.H. Muhammad Falaq dan lain-lain.


K.H. Kasyful Anwar dikenal sebagai peletak dasar bagi dibentuknya sistem pendidikan formal Pondok Pesantren Darussalam dari semula berbentuk halaqah (Madrasah Darussalam) yang diprakarsai oleh KH. Jamaluddin dan KH. Hasan Ahmad (tahun 1914). Ia memperkenalkan penjenjangan mulai dari Tahdiriyah selama 3 tahun, Ibtidaiyah 3 tahun, dan Tsanawiyah 3 tahun. Ia juga melakukan pembaharuan dari aspek kurikulum dengan memasukkan aspek pelajaran umum dalam kurikulum pesantren. K.H Kaysful Anwar mejadi pimpinan pesantren sejak tahun 1922 hingga tahun 1940.


Ia merupakan ulama besar Martapura dan darinya muncul para ulama-ulama besar seperti K.H.Anang Sya'rani Arif, K.H. Husin Qadri, K.H. Syarwani Abdan, K.H. Seman Mulia, K.H.Salim Ma'ruf, K.H. Abdul Qadir Hasan, K.H. M. Zaini Ghani, dan lain-lain. Boleh dikatakn ia adalah hadlratus syaikh ulama Martapura pada masa itu. Ia wafat pada malam Senin tanggal 18 Syawal 1359 H atau 17 November 1940 dan dimakamkan di kubah Kampung Melayu Martapura.


K.H. Kasyful Anwar juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Kitab karangannya ada yang telah dicetak dan disebarluaskan kepada khalayak umum dan ada pula yang masih berupa manuskrip. Kitab-kitab ini umumnya dibuat untuk kepentingan pengajaran di Pondok Pesantren Darussalam dan hingga saat ini masih digunakan sebagai kitab wajib yang menjadi pegangan santri tingkat awaliyah di Pondok Pesantren Darussalam dan pondok-pondok pesantren lain yang berafiliasi dengan Darussalam. Kitab susunannya tersebut diantaranya adalah:


Durusutthasrif 4 juz. Kitab tentang ilmu shorof, menguraikan perubahan bentuk-bentuk kata dalam bahasa Arab. Menjadi kitab standar yang digunakan di hampir seluruh pesantren salafiyah di Kalsel

Risalah Fittauhid, Kitab berbahasa Arab yang menguraikan tentang dasar-dasar ilmu Tauhid.

Risalah Fiqhiah, Kitab berbahasa Arab yang menguraikan tentang dasar-dasar ilmu Fiqih.

Risalah Tajwidil Qur’an, Kitab berbahasa melayu yang menguraikan tentang dasar-dasar ilmu Tajwid.


Hasbuna, tentang sholawat Rosul

Risalah Fissirah Sayyidil Mursalin, Kitab berbahasa Arab menguraikan tentang sejarah ringkas kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Terjemah Hadist Arbain, Terjemah dan syarah berbahasa melayu atas hadits-hadits yang ada di kitab Al Arba’in an-Nawawiyyah karangan imam an Nawawi

Jidual Falakiyah, menguraikan tentang rumus-rumus ilmu falak berkaitan dengan penentuan jadwal waktu sholat dan penentuan penanggalan hijriyah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari