Demang Lehman one of the best Warrior from south borneo
Tanggal 27 febuary adalah tanggal wafatnya salah satu Warrior tanah banjar yang fenomenal, yakni Demang Lehman.
Beliau adalah salah satu tokoh panglima perang rakyat kalimantan melawan penjajahan belanda khususnya bagi wilayah kesultanan banjar yang dulu luasnya hampir keseluruh pulau kalimantan, awal kariernya Beliau diangkat sebagai ajudan Pangeran Hidayatullaah II karena kesetiaan dan kecakapannya beliau diangkat pula menjadi kepala distrik riam kanan dan dianugrahi dua buah pusaka kesulthanan yakni Keris Singkir dan Tumbak Kalibelah.
Diantara serangan yang beliau lakukan dan terlibat didalamnya adalah Pertempuran Benteng Munggu Thayor, Serangan terhadap Belanda di Keraton Bumi Selamat Martapura; Pertempuran Benteng Tabanio, Pertempuran di Benteng Gunung Lawak, dan Ia terlibat aktif dalam pertempuran di tiga lokasi ( Banua Lima, Sekitar Martapura dan Tanah Laut serta sepanjang Sungai Barito), Pertempuran para pejuang di Kandangan, Penyerangan ke Benteng Amawang, Pertempuran daerah Barabai dan Pertempuran Gunung Madang. Dari seluruh pertempuran itu belanda tidak pernah berhasil membinasakannya, hingga tertangkapnya Demang Lehman karena pengkhianatan bangsa sendiri yang diupah belanda untuk menjebaknya. Bahkan ketika itu kondisinya yang seorang diri serta lemah karena hanya memakan daun saja selama griliya sempat memporak porandakan puluhan pasukan belanda yang hendak menangkapnya dirumah salah satu orang yang mengkhianatinya.
Pejuang yang satu ini kepalanya dihargai 2.000 gulden oleh belanda, ini bukan jumlah yang kecil pada masa itu, sebagai tanda bahwa belanda hampir berputus asa untuk menaklukannya. ketika Ia dijatuhi hukuman gantung sampai mati orang-orang belanda yang memusuhinya sekalipun mengagumi sosoknya yang menolak berjalan ketiang gantungan dengan ditutup mata, dia enggan untuk membungkuk. Kata petinggi belanda "wajahnya tidak berubah dengan tatapan tajamnya" meskipun sedang menuju pada kematian. Saking takutnya belanda setelah Demang Lehman wafat ditiang gantungan, belanda menyembelih kepala jenazahnya dan membawanya kebelanda hingga sekarang masih tersimpan dimusium dinegri belanda. Wallahu A'lam,
Editor : Muhammad Edwan Ansari
COPYRIGHT © Sahabat Edwan Ansari, Barabai, Kalimantan Selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari