Jumat, Juli 25, 2025

Tuan Abdul Ghani bin Abdul Manaf adalah ayah dari Ulama besar Kalimantan Selatan, Syekh M. Zaini bin Abdul Ghani. Beliau dilahirkan pada 4 rajab 1340 H/ 2 maret 1921

 Tuan Abdul Ghani bin Abdul Manaf adalah ayah dari Ulama besar Kalimantan Selatan, Syekh M. Zaini bin Abdul Ghani. Beliau dilahirkan pada 4 rajab 1340 H/ 2 maret 1921. 


Beliau juga adalah keturunan Syekh M. Arsyad Al Banjari (Datu Kalampayan Martapura). Tuan Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin M. Seman bin H.M Sa'ad bin H. Abdullah bin Mufti H.M. Khalid bin Khalifah Hasanuddin bin Syekh M. Arsyad Al Banjari.


Menurut riwayat, beliau adalah seorang yang sabar dan sholeh. Kuat menyembunyikan cobaan tanpa mengeluh kesiapapun dan sangat menghayati sifat sifat ketuhanan Allah SWT. Maka tak lah mengherankan beliau menurunkan dzuriyat yang alim lagi sholeh


Beliau adalah seorang yang sholeh dan sabar dalam keadaan apapun. Beliau tergolong orang yang ekonominya lemah, namun beliau tetap memiliki sifat pemurah. Hal ini tampak saat anak beliau mengaji kepada guru. Walau beliau sulit ekonomi, beliau tetap memberi bantuan untuk meringankan beban sang guru.


Abdul Ghani bin Abdul Manaf kawin dengan Hj. Masliyah binti Hj. Mulya. Dari perkawinan ini melahirkan Syekh M. Zaini bin Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul Martapura) dan Hj. Rahmah.


Sumber : Sumber : buku "Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari" tulisan Abu Daudi halaman 43, sub judul "Allimul Allamah Khalifah H. Hasanuddin bin Syekh Muhammad Arsyad" hal 142


#pengikut #sorotan #gurusekumpul

Arif billah Al-Muhaddist wal-Mufassir asy-Syeikh Haji Anang Sya'rani bin Fathul Jannah Haji Muhammad Arif bin Al-Alim Al-Fhadil Haji Abdullah Khattib bin Al-Alim Al-Allamah Khalifah Haji hasanuddin bin Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari

 Al-Arif billah Al-Muhaddist wal-Mufassir asy-Syeikh Haji Anang Sya'rani bin Fathul Jannah Haji Muhammad Arif bin Al-Alim Al-Fhadil Haji Abdullah Khattib bin Al-Alim Al-Allamah Khalifah Haji hasanuddin bin Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari, pendidikannya dimulai diusia dini, ia mengaji kepada beberapa ulama yang ada di Martapura di antaranya kepada pamannya yang bernama KH Kasyful Anwar, maka dibawah pengawasannya inilah ia bersama sepupunya yakni KH Syarwani Abdan Bangil banyak mendapatkan ilmu pengetahuan,pada tahun 1350 H/1930 M ia dan sepupunya Syekh Muhammd Syarwani Abdan Bangil berangkat ke Tanah suci Makkah untuk menunaikan Ibadah Haji sekaligus menimba ilmu ditempat sumbernya dengan diantar langsung oleh sang paman yakni KH.Kasyful Anwar,setibanya mereka di Tanah Suci Makkah dalam didikan dan pengawasan sang paman keduanya belajar dengan tekun, ibarat "Siang Bercermin Kitab Malam Bertongkat Pensil",diantara guru guru yang banyak memberikan pelajaran  kepada nya adalah:


1.Al-'Alim al-Allamah as-Sayyid Amin al-Kutbi


2.Al-'Alim al-Allamah Syeikh Umar Hamdan


3.Al-'Alim al-Allamah Syeikh Ali bin Abdullah al-Banjari


4.Al-'Alim al-Allamah Syeikh Bakri Syatha


5.Al-'Alim al-Allamah Syeikh Muhammad Ali bin Huseinal-Maliki


6.Al-'Alim al-Allamah Syeikh Ahyad al-Bughuri


dari didikan mereka yang penuh keikhlasan akhirnya ia menjadi ulama ternama dan ahli dalam bidang ilmu hadist dan tafsir,ia pun menyandang gelar "Muhaddist" yaitu seseorang yang ahli dan hafal dalam matan hadist beribu ribu lengkap dengan sanadnya,ia juga Khalifah dari gurunya yaitu Syeikh Umar Hamdan.karena ketekunan ia bersama sepupunya Syekh Muhammad Syarwani Abdan bangil maka terkenallah mereka berdua di tanah Suci hingga di beri gelar Dua Mutiara dari Banjar.


setelah 22 tahun menimba ilmu dari Tanah Suci Makkah dan sempat menjadi pengajar di Masjidil haram maka sekitar tahun 1952 ia kembali ke tanah air,setibanya dikampung halaman ia langsung menerima tongkat estafet kepemimpinan dari gurunya yakni KH.Kasyful Anwar.selain sebagai pemimpin di Darussalam Al-Muhaddist KH Anang Sya'rani arif juga mengadakan pengajian khusus guru guru dikediamannya di Kapung melayu,Al-Muhaddist sendiri terkenal sebagai seorang ulama yang tak kenal lelah dalam mengajar,sekalipun beliau dalam keadaan sakit,walau ia mengajar dengan berbaring,ia juga dikenal sebagai ulama yang sangat gesit dalam memecahkan masalah,sehingga apabila ada guru guru yang menmui masalah yang sulit,maka kepadanyalah mereka pergi untuk mencari jalan keluar atau pemecahannya,beliau juga sangat mencintai ilmu dan para penuntut ilmusehingga sampai akhir hayatnya ia masih aktif dan tetap mengajar.diantara murid murid beliau adalah KH.Mahfuzh Amin (Abah Pengasuh pondok Pesantren Ibnul Amin Pemangkih),Abah Guru Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Sekumpul Al-Banjari,KH.Salim Ma'ruf,KH.Mukhtar HS (pengasuh Pondok Pesntren Ibnul Amin sekarang) dan banyak lagi yang lainnya.


diantara kitab kitab karangan beliau adalah

1.Thanwirut Thulab (ilmu yang menguraikan tentang Ushul Hadist)

2.Hidayatuz Zaman (berisi hadist hadist tentang akhir zaman).

Sebelum beliau wafat  Aulia Allah ini berwasiatdan menunjuk KH.Muhammad Salim Ma'ruf sebagai gantinya menjadi Pimpinan di Madrasah Darussalam sepeninggalnya,akhirnya pada tanggal 14 Jumadil Awwal (1969 M) roh beliau yang mulia berpulang ke Rahmatullah membawa amal bakti yang tiada terhingga,jasad beliau di makamkan di Kampung melayu tengah,Martapura Kalimantan selatan,mudah mudahan Allah SWT mengumpulkan beliau dan seluruh guru guru kita,seluruh kaluarga kita  bersama baginda Nabi Muhammad SAW,para Nabi dan orang orang sholeh sebelum kita amiinnn Ya Robbal alamin,akhirul kalam kalau ada kekurangan dalam penyampaian riwayat ini alfaqir minta ampun minta redha sebesar besarnya kepada saudaraku semua,wabillahi taufik wal hidayah Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.



#pengikut #sorotan #gurusekumpul