Monumen Keris
Seperti halnya kota-kota lain di Indonesia, Barabai juga memiliki banyak monumen, diantara sekian banyak monumen terdapat sebuah monumen yang paling bersejarah yaitu "Monumen Keris" yang dikalangan penduduk setempat lebih dikenal dengan sebutan "Tugu Karis" (menurut dialek setempat), letaknya di alun-alun kota Barabai.
Monumen ini adalah monumen pertama yang dibangun di Barabai sesudah masa kemerdekaan dengan tujuan untuk menggantikan monumen yang dibuat oleh pemerintah kolonial Belanda. Adapun maksud pembangunnya adalah untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan setempat yang gugur dalam pertempuran melawan tentara Belanda. Pada tahun 1950an monumen keris ini diresmikan oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno.
Dilihat dari segi usia, monumen keris ini lebih tua jika dibandingkan dengan MONAS di Jakarta yang awal pembangunannya dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961.
Dahulu, apabila hari kemerdekan tugu ini dihiasi dengan berbagai macam bendera merah putih, umbul-umbul serta karangan bunga dan di depan tugu ini dilaksanakan penghormatan kepada para pahlawan.
Di lambung tugu terdapat sebuah prasasti dari marmer yang bertuliskan :
BAGI MEREKA JANG GUGUR
Djasadmu boleh hantjur
Djiwamu tetap hidup
Secara keseluruhan dari sejak dibangun hingga sekarang monumen ini tidak mengalami perubahan yang signifikan (memang seharusnya tidak boleh diubah), namun hanya pada bagian pagarnya saja, dahulu pagarnya terbuat dari rantai besi besar yang memiliki arti "persatuan, kebersamaan dan gotong royong", selain itu pada pojok kiri atas prasasti dahulu terdapat lambang bintang segi lima berwarna emas yang terbuat dari logam, sekarang sudah tidak ada lagi alias hilang oleh tangan-tangan jahil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari