Tugu Keris di Hulu Sungai Tengah diresmikan Presiden Soekarno pada tahun 1950.
Tugu ini dibangun untuk menggantikan tugu lama yang dibangun Belanda. Di sana, penjajah membangun tugu untuk mengenang serdadunya yang gugur dalam perang.
Begitu lapangan itu direbut pejuang, tugu peninggalan Belanda dirobohkan. Dibangun yang baru.
Maka, melihat usianya, Tugu Keris jelas lebih tua dari Monumen Nasional di Jakarta. Sebab Monas baru mulai dibangun pada Agustus 1961.
Mengapa mengambil bentuk keris? Senjata tajam itu dipilih sebagai simbol perjuangan.
Di bagian prasasti, tertulis, "Bagi mereka yang gugur. Djasadmu boleh hantjur. Djiwamu tetap hidup."
Beberapa tahun kemudian, dibangum lagi tugu dengan model dan ukuran identik. "Tempatnya di Makam Pahlawan Kusuma Bangsa di Desa Pagat Kecamatan
Batu Benawa
tugu ini dibangun untuk mengingatkan generasi muda.
"Bahwa kita patut bersyukur. Berterima kasih kepada pejuang yang telah mengorbankan jiwa dan raganya dalam memperjuangkan kemerdekaan
ada yg baru tau sejarahnya