Selasa, Maret 20, 2012

Alumni HMI

Muchtar Adam
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Drs.KH.
Muchtar Adam

Drs.KH.Muchtar Adam
________________________________________
Pimpinan Umum Pondok Pesantren Al-Quran Babussalam Bandung Indonesia ke-1

Masa jabatan
18 Januari 1981–Sampai sekarang

Pendahulu Tidak ada
________________________________________
Lahir 10 September 1939 (umur 72)
Selayar, Sulawesi Selatan, Hindia Belanda

Kebangsaan Indonesia

Suami/Istri Siti Sukaesih

Anak Dra.Intan Rosmadewi, M.Pd.
Drs.Firmansyah Mujahid
Anna Rosdiana, S.Ag.
Wahidah Rosyadah, A.Md.
Fajruddin Muchtar, Lc.
Fachruddin Muchtar
Fikri Arafat Ramdhani (Alm)
Almamater IKIP Bandung

Profesi Da’i
Agama Islam

Drs.KH.Muchtar Adam (lahir di Benteng Selayar, Sulawesi Selatan, 10 September 1939) adalah seorang muballigh, ulama, cendekiawan, sekaligus pendiri dan pimpinan umum Pondok Pesantren Al-Quran Babussalam di Desa Ciburial, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Ia adalah pencetus gagasan Dakwah Harus Dipahami dan Dirasakan. (Da’wah Kedah Kahartos Karaos = bhs Sunda).
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Nama dan Nasab
• 2 Masa Muda
• 3 Pendidikan
• 4 Pemikiran Muchtar Adam
• 5 Kontribusi Gagasan
• 6 Karier dan Pekerjaan
• 7 Organisasi dan Kegiatan Sosial
• 8 Karya Tulis
o 8.1 Ditulis Sendiri
o 8.2 Ditulis Bersama Penulis Lain
o 8.3 Sumbangan Tulisan
o 8.4 Makalah Seminar
• 9 Buku Tentang Muchtar Adam
• 10 Rujukan
• 11 Pranala luar

[sunting] Nama dan Nasab
Nama Muchtar merupakan pemberian dari Dr.Muchtar Lutfi, seorang intelektual dan pejuang dari Sumatera Barat sebagai teman seperjuangan ayahnya yang sering bersama-sama keluar masuk penjara pada zaman Belanda, Jepang, dan NICA. Dr.Muchtar Lutfi memberikan nama depannya kepada putra sahabat karibnya, sedang Adam diambil dari nama ayahnya. Ayahnya bernama Tuan Adam , seorang muballigh dan pejuang kemerdekaan di Pulau Selayar. Muchtar Adam lahir sebagai anak ketiga dari wanita bernama Syamintan yang merupakan istri pertama Tuan Adam. Istri kedua Tuan Adam adalah janda pejuang kemerdekaan teman seperjuangannya yang meninggal dunia. Kakek Muchtar Adam adalah seorang guru ngaji dan muballigh, walaupun tidak melalui pendidikan formal, karena saat itu di kampung cukup dengan belajar mengaji, dan jadi guru ngaji di Kampung Palemba Bontobangung, Pulau Selayar. Pengetahuan dan pemahaman agama ayahnya diperoleh hanya melalui persahabatan dengan tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan, yang saat itu terkenal dengan Orang-orang Pergerakan. Bahkan, Tuan Adam bisa membaca dan menulis huruf latin ketika di penjara.
[sunting] Masa Muda
Muchtar Adam dilahirkan di Benteng Selayar, sebuah ibu kota Under Avdeling Selayar Avdeling Bonthain, kota pesisir di Pulau Selayar yang kental dengan etos kerja pelaut yang heroik melawan kolonial. Saat ini menjadi ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar. Hidup dalam keluarga pejuang, ia sering menyaksikan rumahnya digeledah tentara penjajah dan menangkap Tuan Adam dimasukkan ke penjara. Rumahnya menjadi tempat berkumpul dan rapat-rapat para Pejuang Kemerdekaan. Sebagai satu-satunya anak lelaki dalam keluarga, ia harus membantu ibunya mulai dari berjualan kaki lima sampai berladang untuk menopang kehidupan keluarga ketika Tuan Adam di penjara. Setelah menyelesaikan pendidikan SRN di kota Benteng Selayar, ia melanjutkan ke SMI Muhammadiyah di kota yang sama. Ketika belajar di SRN, ia mengikuti kepanduan Hizbul Wathan tingkat Athfal yang memberikan bekal dasar-dasar keterampilan sosial dan kecakapan hidup. Di Athfal, ia mulai menjadi anggota sampai Kepala Regu. Setelah memasuki pendidikan di SMI Muhammadiyah terus bergabung pada Gerakan Kepanduan HW sampai memimpin Pasukan.(150 orang), yang dari Gerakan Kepanduan inilah ia memperoleh banyak keterampilan dalam segala bidang, serta didikan akhlak utama seperti kejujuran, kedisiplinan dan menolong orang lain. Ia tercatat sebagai siswa angkatan kedua yang harus mengikuti kurikulum 100% pelajaran umum setingkat SMP dan 100% pelajaran agama Islam dalam bahasa Arab semua dengan lama belajar selama empat tahun. Sebagai siswa SMI, ia aktif menjadi anggota Ikatan Pemuda Pelajar Islam Indonesia Selayar (IPPIS) sebagai Ketua Bidang Tabligh dan juga bergabung pada PII (Pelajar Islam Indonesia) Cabang Selayar sebagai Ketua Seksi Penerangan di Cabang Selayar. Ketika belajar di SMI Muhammadiyah inilah, ia mengubah sikap dan cara pandangnya dalam menapaki kehidupan karena dibina dan dibimbing langsung oleh KH. Abdul Kadir Kasim alumni Madrasah Tawalib di Padang Panjang, Sumatera Barat. Setelah lulus SMI Muhammadiyah di Benteng Selayar, ia diantar ke Yogyakarta oleh KH. Abdul Kadir Kasim belajar di Madrasah Menengah Tinggi (MMT) yang terletak di depan Mesjid Agung Kauman Yogyakarta dengan beasiswa dari Baitul Maal Kabupaten Selayar. MMT adalah pendidikan lanjutan atas sama dengan SMA A (bahasa) dan pelajaran Islam semuanya menggunakan kitab-kitab bahasa Arab. Di lingkungan MMT, ia dibina dan dibimbing oleh KH. Basyir, Kyai Wardan, dan Kyai Mahfudz serta Guru-guru yang lain. Setelah lulus MMT, ia melanjutkan ke Akademi Tabligh Muhammadiyah. Kendati kuliah hanya tingkat pertama saja, namun kuliah yang diberikan oleh Prof. Ahmad Salabi, Prof . Farid Ma’ruf, dan Prof. Kahar Mudzakir, Buya Hamka, K.A.Badawi, Jarnawi Hadikusumo, Jurban Wahid (guru Ekonomi Islam) dan lain-lain sangat memengaruhi Muchtar Adam dalam mengimplementasikan perintah amar ma’ruf nahi munkar. Setiap libur semester, ia pergi ke Pesantren Jamsaren di Solo untuk belajar aneka Ilmu-ilmu tentang ke Islaman, seperi Fiqhi, Ushul Fiqhi, Filsafat Islam dari KH.Ma’muri, Kristologi dari Arkanuddin. Ia memperoleh Sarjana Pendidikan di Fakultas Kejuruan Sastra dan Seni (FKSS) IKIP Bandung jurusan Sastra Arab. Muchtar menikah dengan Siti Sukaesih gadis asal Bandung yang ditemui ketika masih sama-sama belajar di Yogyakarta, alumni PGAA Muhammadiyah Kauman Yogyakarta.
[sunting] Pendidikan
• SRN di Benteng Selayar lulus tahun 1953.
• SMI Muhammadiyah di Benteng Selayar, lulus 1957.
• Tiap Malam Jumat mengikuti Kulliyatul Muballighin di Suronatan 1958.
• MMT ( Madrasah Menengah Tinggi ) Kauman di Yogyakarta, lulus 1960.
• Akademi Tabligh Muhammadiyah di Yogyakarta 1961.
• IKIP Negeri, di Bandung, sarjana Muda 1970, dan Sarjana Lengkap 1983.
[sunting] Pemikiran Muchtar Adam
Pemikiran Muchtar Adam lebih cenderung pada upaya menghormati hak-hak manusia untuk hidup. Ia berpendapat bahwa hak hidup merupakan prinsip utama yang harus ditegakkan, selanjutnya baru hak mendapatkan pendidikan bagi seluruh manusia tanpa kecuali. Esensi pendidikan adalah sebuah proses yang hendaknya mampu mensucikan peserta didik untuk menemukan dan mempertahankan kesuciannya baik lahir maupun batin. Dengan pendidikan, manusia bisa belajar apa saja dan kepada siapa saja. Belajar yang salah bukan merupakan suatu tindak munafik, tidak murtad, sehingga tidak perlu ditakuti. Sebab salah satu karunia Allah yang mulia adalah akal. Allah telah menyimpan akal dalam jiwa (nafs) manusia. Akal merupakan jalan penghubung kepada Allah berupa wasilah antara jiwa manusia dengan Allah Swt. Inti ajaran Islam ialah ma’rifatullâh, yaitu mengenal, mengimani, mentauhidkan serta mencintai dan mentaati Allah Swt. Hubungan tersebut adalah sumber bagi kehidupan jiwa manusia yang dapat melahirkan akhlak mulia. Hakikat manusia ditentukan oleh eksistensinya dalam hidup berupa suatu karya kesalehan sosial berlandaskan ma’rifatullâh, sebagai implementasi shilaturrahim, sehingga muncul ditengah-tengah masyarakat sebagai rahmatan li al-‘alamin (rahmat bagi semesta alam). Karena didikan ma’rifatullah, bekerja adalah satu kemulian untuk memperoleh hak memiliki dari hasil usaha yang halal. Sebab inti ajaran Islam adalah ma’rifatullâh, inti ma’rifatullah adalah akhlak, dan inti akhlak ialah silaturahim dan inti silaturrahim adalah menggembirakan orang lain. Jadi pendidikan Islam harus berintikan kepada ma’rifatullah agar anak didik menjadi anak soleh, pewaris para nabi, dan meraih status khalifah fil ard. Dalam bukunya “Tazkiyah: Mensucikan Jiwa, Meredam Hawa Nafsu” yang terbit Dzulqo’dah 1429 H (November 2008 M), Muchtar Adam memandang hidup ini melalui upaya tazkiyah, setiap orang dapat mendekatkan dirinya kepada Yang Maha Suci. Tazkiyah merupakan upaya yang sangat efektif untuk mengembalikan manusia kepada hakikatnya sebagai hamba Allah, karena manusia telah diberikan wadah kesucian (fitrah). Orang-orang yang seperti inilah kemudian yang disapa oleh Sang Maha Penguasa Semesta dengan panggilan yang luar biasa indah: “Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai. Maka masuklah ke dalam hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam surga-Ku” (QS. 89: 27-30).
[sunting] Kontribusi Gagasan
Bagi Muchtar Adam, dakwah dilaksanakan sebagai satu gerakan dengan materi dakwah terencana berbasis kebutuhan umat. Sehingga dakwah berlanjut menjadi “al tarbiyah wa al ta’lim” ( pendidikan dan pengajaran) yang bertitik tolak dari QS.22: 54. “Dan orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al-Quran itulah yang hak dari Tuhannya –lalu mereka beriman— dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” Untuk mengimplementasikan ayat tersebut yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam berdakwah, didirikanlah Pondok Pesantren Al-Quran Babussalam di Desa Ciburial, Bandung, pada tanggal 12 Rabiul Awwal 1401 H (18 Januari 1981 M) dengan tujuan melaksanakan pengkajian al-Quran, penelitian masalah dakwah, pendidikan kader dakwah, penyebaran informasi wawasan al-Quran, pengembangan warga pedesaan dalam bidang aqidah, ilmu, sosial, dan ekonomi guna ikut serta mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Swt. Di pesantren ini, santrinya banyak dari kaum miskin, tertindas dan terpinggirkan oleh politik dan kepentingan pejabat yang berkuasa. Santri yang datang dari kalangan tersebut dibebaskan dari biaya hidup dan pendidikan. Di pesantren ini, Islam diperkenalkan kepada santri melalui lintas mazhab dengan harapan saling memahami, menghargai dan berujung kepada silaturahim. Ketika santrinya berada ditengah umat bisa menjelaskan dan mendamaikan perselisihan masalah faham fikih, sehingga umat Islam dalam melaksanakan amal ibadah tidak perlu mempermasalahkan perbedaan mazhab karena semua ada dasarnya. Pemikiran inilah yang kemudian ditulis oleh Muchtar Adam dalam bukunya “Perbandingan Mazhab dalam Islam dan Permasalahannya”. Menurut Prof. Dr. Mohammad Askin, S.H., salah satu karya monumental Muchtar Adam dalam bidang pendidikan terhadap bangsa Indonesia adalah andilnya dalam pembahasan RUU SISDIKNAS yang kini sudah menjadi UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Ia sebagai anggota Komisi VI DPR RI turut aktif dan berjuang mengawal RUU SISDIKNAS dari nol sampai ditetapkan menjadi UU. Umat Islam Indonesia yang merupakan penduduk mayoritas, untuk pertama kalinya setelah Indonesia Merdeka selama 58 tahun, pesantren dan majelis taklim baru diterima sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 setelah gerakan reformasi berhasil menumbangkan rezim Orde Baru yang diktator dan korup.
[sunting] Karier dan Pekerjaan
• Guru SMI (Sekolah Menengah Islam) Muhammadiyah di Benteng Selayar, (1961-1963).
• Guru MMA (Madrasah Menengah Atas) Muhammadiyah di Benteng Selayar, (1962-1963).
• Tukang tembok dan penjual terasi di Bandung, (1963-1965).
• Guru SD Muhammadiyah di Cisitu, Kota Bandung, (1964-1970).
• Guru Agama SDN Merdeka, Kota Bandung, (1966-1967).
• Guru SMP Muslimin di Jln.Ambon, Kota Bandung, (1964-1970).
• Staf Seksi Penerangan Agama Kantor Departemen Agama Kodya Bandung, (1968-1971).
• Tim Dakwah III dan IV Tahanan PKI Bapreru P.Buru, (1971-1973).
• Kasi Penerangan Agama Islam Kantor Departemen Agama Kodya Bandung, (1976-1981).
• Pimpinan Pondok Pesantren Al-Quran Babussalam Bandung, (1981 sampai sekarang).
• Dosen Luar Biasa Agama Islam Fakultas Publisistik Universitas Pajajaran Bandung, (1974-1985).
• Dosen Luar Biasa Agama Islam Fakultas Kejuruan Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pajajaran Bandung.
• Dosen Luar Biasa Agama Islam Fakultas Psikologi Universitas Pajajaran Bandung
• Dosen Luar Biasa Agama Islam Fakultas Teknik Sipil Universitas Ahmad Yani Cimahi-Bandung, (1985-1990).
• Anggota DPR/MPR Republik Indonesia, (1999-2004).
[sunting] Organisasi dan Kegiatan Sosial
• Di Kepanduan Hisbul Wathan (Kepanduan HW) :
o Ketua Regu Tingkat Athfal, (1953)
o Kepala Pasukan Tingkat Pengenal, (1954-1957)
• Di Persatuan Pelajar Indonesia (PII) :
o Ketua Bidang Penerangan PII Cabang Selayar, (1955-1957).
o Anggota PII Cabang Yogyakata, (1958-1960).
o Dewan Penasihat Keluarga Besar PII (KB-PII) Jawa Barat.
• Di Himpunan Mahasiswa Islam :
o Anggota HMI Cabang Yogyakarta, (1961).
• Di Muhammadiyah :
o Pimpinan Muhammadiyah Cabang Bandung Utara, Kota Bandung, (1964-1970).
o Pimpinan Muhammadiyah Cabang Coblong, Kota Bandung, (1974-1979).
o Wakil Ketua Majlis Tabligh Muhammadiyah Wilayah Jawa Barat, (1970).
• Di Majelis Ulama Indonesia (MUI) :
o Kepala Bidang Dakwah MUI Bandung, (1966-1968).
• Di Pendidikan Tinggi Dakwah Islam (PTDI) :
o Sekretaris PTDI Bandung Utara, (1968-1972).
• Di Yayasan Babussalam :
o Pimpinan Pesantren Al-Quran Babussalam (1981 – sampai sekarang).
o Ketua Dewan Pengurus Harian Yayasan Babussalam (1981-2007).
o Ketua Pembina Yayasan Babussalam Bandung (2007- sampai sekarang).
• Di Partai Amanat Nasional :
o Majelis Pertimbangan Partai DPP PAN 1998-2005.
• Di Majelis Mujahidin (MM) :
o Anggota Ahlul Halli wa al-‘Aqdi Majelis Mujahidin tahun 2005-2006. Kemudian mengundurkan diri dari keanggotaan dan kepengurusan MM tahun 2006 karena terjadi priksi yang keras dikalangan pengurus MM dalam menentukan strategi penegakan syariat Islam.
• Di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia :
o Dewan Pakar ICMI Orsat Bandung, (1992).
o Dewan Pakar ICMI Orwil Jawa Barat, (2000-2005).
• Kegiatan Dakwah :
o Pembina Lembaga Pemasyarakatan Banceui di Bandung, (1968-1981).
o Pembina Tahanan PKI Lembaga Pemasyarakatan Kebun Waru di Bandung, (1967-1971).
o Pembinan Tahanan PKI / Komando Jihad Lembaga Pemasyarakatan Kebun Waru di Bandung, (1974-1979).
o Membina Tapol PKI di Pulau Buru, Dakwah di Masyarakat P.Buru, dan Suku Terasing Alifuru di Tefaat Buru Maluku, (1971-1973).
o Mengikuti Muktamar Islam se-Dunia VII untuk Kesatuan Dunia Islam, Teheran,Iran, 24-26 Agustus 1994.
[sunting] Karya Tulis
[sunting] Ditulis Sendiri
1. Metode Praktis Membaca dan Menulis Al-Qur’an (Sistem 9 Jam), Bandung, LPTQ Bandung, 1980.
2. Tafsir Isti’adzah, Banda Aceh, Gua Hira, 1985.
3. Klasifikasi Ayat-ayat Al-Quran, Bandung, Babussalam, 1986.
4. Al-Adzkar: Bimbingan Doa dan Dzikir menurut Al-Quran dan Sunnah, Bandung, Babussalam, 1992.
5. Tafsir Ayat-ayat Haji: Telaah Intensif dari Pelbagai Mazhab, Bandung, Mizan, 1993.
6. Tafsir Salat Safar Lintas Mazhab,Babussalam, Bandung, 1995.
7. Tafsir Ayat-ayat Jenazah: Tinjauan dari 5 Mazhab tentang Salat Jenazah, Bandung, Pesantren Al-Quran Babussalam, 1994.
8. Do’a Ibadah Haji: Berdasarkan Al-Quran dan Al-Sunnah, Bandung, Pesantren Al-Quran Babussalam, 1994.
9. Adab-Adab Safar, Bandung, Penerbit Babussalam, 1995.
10. Jalan Menuju Wahdah Islamiyah Penuh Onak dan Duri: Catatan Perjalanan Ke Iran Mengikuti Muktamar Islam se-Dunia VII untuk Kesatuan Dunia Islam, Bandung, t.p.,1994.
11. Tafsir Ayat al-Tajhiz, Bandung, Babussalam, 1996.
12. Khuruj: Mengunjungi Tempat Bersejarah Umat Islam di Mesir, Sudan, Suriah dan Iran, Bandung, Babussalam, 1997.
13. Al-Hushun al-Mani’ah: Benteng Kekuatan Doa, Bandung, Penerbit Babussalam Press, 2005.
14. Al Ahraz Ahlul Bait Dan doa Penangkal Sihir, Bandung, Babussalam, 1997.
15. Al-Masih al-Dajjal, Bandung, Babussalam, 2002.
16. Perbandingan Mazhab Dalam Islam Dan Permasalahannya, Bandung, Babussalam, 2003.
17. Ijtihad: Antara Teks dan Konteks, Bandung, Babussalam, 2004.
18. Al-Ta’qibat: Doa-doa Harian dan Doa-doa Ba’da Shalat, Bandung, Babussalam, 2005.
19. Tafsir Ayat-ayat Qunut: Menggapai Hakikat Penghambaan, Bandung, Makrifat, 2006.
20. Membuka Tujuh Pintu Surga Menutup Tujuh Pintu Neraka, Bandung, Makrifat, 2006.
21. Istighatsah: Menyingkap Ruang-ruang Spiritual, Bandung, Makrifat, 2006.
22. Kehancuran Bangsa: Menguak Sebab-sebab Kehancuran Satu Bangsa, Bandung, Makrifat, 2007.
23. Ma’rifaturrasul: Kenali Dan Cintai Nabi-Mu Pasti Tidak Akan Sesat Dan Menyesatkan, Bandung, Makrifat, 2007.
24. ‘Ulum al-Quran: Studi Perkembangan Ilmu-ilmu Al-Quran, Bandung, Makrifat, 2008.
25. Tazkiyah: Mensucikan jiwa, Meredam Hawa Nafsu, Bandung, Makrifat, 2008.
26. Samudra Cahaya: Mengungkap Hizb al-Bahar Imam Abu al-Hasan al-Syadzily, Bandung, Makrifat Media Utama, 2008.
27. Ma’rifat al-Rusul: Jejak Cahaya Para Rasul, Bandung, Makrifat, 2009.
28. Ma’rifatul Malaikat: Bersahabat dengan Malaikat, Bandung, Makrifat, 2008.
29. Zionis Dalam al-Quran: Peran Syas bin Qais Menghancurkan Islam, Bandung, Makrifat, 2010.
30. Ramalan Prabu Jayabaya Dan Prediksi Nabi Tentang Kehancuran, Bandung, Makrifat, 2010.
31. Doa-Doa Kesehatan, Bandung, Makrifat Media Utama, 2010 M.
32. Mu’jizat Pengobatan Dalam al-Quran dan Hadits, Bandung, Makrifat, 2011.
33. Khutbah-Khutbah Penggugah Semangat: Kumpulah Khutbah ‘Idain, Bandung, Makrifat, 2011.
34. Tafsir Mustahik Zakat Lintas Mazhab, Bandung, Makrifat Media Utama, 2011 M.
35. Dinamika Perbandingan Madzhab, Bandung, Makrifat Media Utama, 2011.
Naskah buku dalam proses cetak:
1. Ma’rifat al-Rusul jilid II –Shalih ‘a.s.-Ibrahim ‘a.s.-Luth ‘a.s.-Ismail ‘a.s-Ishaq ‘a.s.- Lahirnya Bangsa-Bangsa /Bahasa Dunia.
2. Tartib al-Tatslitsiyah – Rahasia Angka Tiga dalam Islam.
3. Haji Dalam al-Quran Berdasarkan Riwayat Ahlu al-Sunnah dan Ahlu al-Bait ‘am.s.
4. Prinsip-Prinsip Pokok Dalam Khuthbah Wada’ Rasulullah Saww.
5. Memantapkan Dua Kalimah Syahadat ( Syahadatain ).
6. Ciri-Ciri Dekatnya Kiamat ( Yang sudah terjadi ).
7. Khashâis Ummat al-Muhammadiyah.
8. Tolaklah Bala dan Bencana dengan Shilah al-Rahim.
9. Bohong di Dunia ( Tafsir 332 ayat / 69 surah Masalah Bohong).
10. Tafsir Lengkap Basmala.
11. Doa-Doa Dalam al-Quran.
12. Tafsir Klasifikasi Ayat-Ayat al-Quran.
13. Tafsir Syu’ab al-Iman ( Cabang-Cabang Keimanan).
14. Ma’rifat al-Rasul jilid II ( Rumah Tangga Rasulullah Saww).
[sunting] Ditulis Bersama Penulis Lain
1. Safari Rohani Ayatul Hirz, Bandung, Pesantren Al-Quran Babussalam, 1992, ditulis bersama KH. Abd. Kadir Qosim.
2. Ma’rifatullah: Membangun Kecerdasan Spiritual, Intelektual, Emosional, Sosial, dan Akhlak Karimah, Bandung, Makrifat, 2004, ditulis bersama Fadlullah Muh. Said.
3. Marhaban Ya Ramadhan: Persiapan Bathiniah Menjemput Ramadhan mulai Rajab dan Sya’ban, Bandung, Makrifat, 2006, ditulis bersama H.Ujang Tatang W., Lc., dan Fajruddin M.
4. Mengais Hikmah: Cermin-cermin Spiritual Memberdayakan, Bandung, Makrifat, 2008, ditulis bersama Fitri ER.
5. Membina Generasi Qurani, Penerbit Makrifat, Bandung, 2009, ditulis bersama Anna Rosdiana, S.Ag.
6. Ilmu Gharib al-Quran: Bacaan-Bacaan Langkah dalam al-Quran, Bandung, Makrifat, 2011, ditulis bersama Agus Suryaman, S.S.
[sunting] Sumbangan Tulisan
1. Ijtihad: Antara Teks Dan Konteks, dalam buku Ijtihad Dalam Sorotan, Haidar Bagir dan Syafiq Basri (Editor), Bandung, Penerbit Mizan, 1988.
2. Muraqabah: Merasakan Kehadiran Allah, dalam buku Zikir Sufi: Menghapiri Ilahi Lewat Tasawuf, Qamaruddin SF (Editor), Jakarta, Serambi Ilmu Semesta, 2000.
3. Rahasia Adab Makan: Wujud Nyata Ma’rifatullah, dalam buku Hidup Penuh Berkah Melalui Ibadah yang Paling Mudah, Cecep Ramli Bihar Anwar (Editor), kerjasama Penerbit IIMaN dan Penerbit Hikmah, Jakarta, 2001.
4. Meraih Salat Khusyu, dalam buku Salat dalam Perspektif Sufi, Sukardi K.D. (Editor), PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001.
5. Sekali Lagi Al-Quran, dalam buku Belajar Mudah ‘Ulum Al-Quran: Studi Khazanah Ilmu Al-Quran, Sukardi K.D. (Editor), Lentera, Jakarta, 2002.
6. Wawasan Al-Quran Tentang Gempa Bumi & Tsunami di Nangroe Aceh Darussalam, dalam buku Tsunami Aceh, Teuku Abdullah Sanny (Editor), Multi Solusindo Press, Yogyakarta, 2008.
[sunting] Makalah Seminar
1. Imam Ali Dan Hak Asasi Manusia Dalam Nahjul Balaghah: Tinjauan Tafsir Al-Quran, Seminar Internasional “Imam Ali dan Hak Asasi manusia dalam Nahjul Balaghah”, Citywalk 5th floor, Jakarta 20 juni 2009.
2. Gempa dan tsunami Dalam Perspektif Imtaq Dan Iptek: Napak Tilas Kehancuran Bangsa-bangsa dalam Al-Quran, Seminar ICMI “Gempa dan Tsunami dalam Perspektif IMTAQ dan IPTEK”, di Gedung BPPT Ruang Utama lt.III, Jakarta 21 Oktober 2009.
[sunting] Buku Tentang Muchtar Adam
1. Muchtar Adam Meretas Jalan Menuju Ma’rifatullah, Neny Roslianti dan Titin Agusti, Makrifat, Bandung, 2007.
2. Hidup harus Diperjuangkan dan Disyukuri, dalam buku Karya Emas: profil Tokoh & Pengusaha Indonesia, Pusat Profil Dan Biografi Indonesia, Jakarta.
3. Konsistensi Reformasi, Fraksi reformasi DPR RI Periode 1999-2004, Jakarta.
4. Wajah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Pemilihan Umum 1999, F. Harianto Santoso (Editor), Kompas, Jakarta, 2000.
5. Buku Kenangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Periode 1999-2004, Sekretariat Jendral Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Jakarta, 2004.
[sunting] Rujukan
• Muchtar Adam Meretas Jalan Menuju Ma’rifatullah, Neny Roslianti dan Titin Agustin, Bandung:Makrifat, 2007.
[sunting] Pranala luar
• http://www.babussalam.co.id/
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Muchtar_Adam"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1939 | Anggota DPR | Da'i Indonesia | Tokoh HMI | Tokoh ICMI | Tokoh PAN | Tokoh dari Selayar
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
• Halaman ini terakhir diubah pada 15:06, 28 Juni 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Hamid Awaluddin
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Hamid Awaluddin


________________________________________
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia ke-27

Masa jabatan
20 Oktober 2004–9 Mei 2007

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Pendahulu Yusril Ihza Mahendra

Pengganti Mohammad Andi Mattalatta

________________________________________
Lahir 5 Oktober 1960 (umur 50)
Pare-Pare, Sulawesi Selatan, Indonesia

Kebangsaan Indonesia

Agama Islam

Hamid Awaluddin, Ph.D. (lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 5 Oktober 1960; umur 50 tahun) adalah Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia sejak 8 April 2008[1]. Ia pernah menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu dari 20 Oktober 2004-8 Mei 2007. Pada 7 Mei 2007, ia digantikan Andi Mattalata lewat sebuah perombakan kabinet tahap kedua yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Presiden, Jakarta.
Ia menempuh pendidikan sarjana hukumnya di Universitas Hasanuddin dan meraih gelar doktor pada tahun 1998 di American University, Amerika Serikat. Sebelum menjadi menteri, Awaluddian pernah menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum. Saat masih berstatus mahasiswa, ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam Makassar, Sulawesi Selatan. Hamid juga menjadi wakil Indonesia dalam penandatanganan MOU perdamaian dengan Gerakan Aceh Merdeka.
[sunting] Pranala luar
• (Indonesia) Artikel di tokohindonesia.com
• Indonesians hold Independence Day celebrations in Moscow
[sunting] Referensi
1. ^ Berita pelantikan Dubes RI oleh Presiden di situs presidensby.info
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Susanto Pudjomartono
Duta Besar RI untuk Rusia
8 April 2008—sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra
Menteri Hukum dan HAM
2004-2007 Digantikan oleh:
Mohammad Andi Mattalatta, S.H., M.H.

[sembunyikan]
l • b • s
Kabinet Indonesia Bersatu (2004–2009)


Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono | Wakil Presiden: Muhammad Jusuf Kalla


Menko Polhukam: Widodo Adi Sutjipto • Menko Perekonomian: Aburizal Bakrie, Boediono, Sri Mulyani (Plt.) • Menko Kesra: Alwi Shihab, Aburizal Bakrie • Mensesneg: Yusril Ihza Mahendra, Hatta Rajasa • Mendagri: Mohammad Ma'ruf, Widodo Adi Sutjipto (ad-interim), Mardiyanto • Menlu: Hassan Wirajuda • Menhan: Juwono Sudarsono • Menkumham: Hamid Awaluddin, Andi Matalatta • Menkeu: Jusuf Anwar, Sri Mulyani • Menteri ESDM: Purnomo Yusgiantoro • Menperin: Andung A. Nitimiharja, Fahmi Idris • Mendag: Mari Elka Pangestu • Mentan: Anton Apriyantono • Menhut: M. S. Kaban • Menhub: Hatta Rajasa, Jusman Syafii Djamal • Menteri KP: Freddy Numberi • Mennakertrans: Fahmi Idris, Erman Soeparno • Menteri PU: Djoko Kirmanto • Menkes: Siti Fadilah Supari • Mendiknas: Bambang Sudibyo • Mensos: Bachtiar Chamsyah • Menag: Muhammad Maftuh Basyuni • Menbudpar: Jero Wacik, Mohammad Nuh (ad-interim) • Menkominfo: Sofyan Djalil, Mohammad Nuh • Mennegristek: Kusmayanto Kadiman • Menneg KUKM: Suryadharma Ali, Mari Elka Pangestu (ad-interim) • Menneg LH: Rachmat Witoelar • Menneg PP: Meutia Hatta • Menneg PAN: Taufiq Effendi, Widodo Adi Sutjipto (ad-interim) • Menneg PDT: Saifullah Yusuf, Muhammad Lukman Edy, Djoko Kirmanto (ad-interim) • Menneg PPN/Kepala Bappenas: Sri Mulyani, Paskah Suzetta • Menneg BUMN: Soegiharto, Sofyan Djalil • Mennegpera: Muhammad Yusuf Asy'ari • Mennegpora: Adhyaksa Dault • Jaksa Agung: Abdul Rahman Saleh, Hendarman Supandji • Panglima TNI: Endriartono Sutarto, Djoko Suyanto, Djoko Santoso • Kapolri: Da'i Bachtiar, Sutanto, Bambang Hendarso Danuri


Sekretaris Kabinet: Sudi Silalahi



Artikel bertopik biografi tokoh Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Hamid_Awaluddin"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1960 | Tokoh Indonesia | Duta Besar Indonesia | Tokoh Islam Indonesia | Anggota KPU | Tokoh ICMI | Tokoh HMI | Alumni Universitas Hasanuddin | Tokoh dari Parepare | Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia | Menteri Kabinet Indonesia Bersatu
Kategori tersembunyi: Rintisan biografi Indonesia
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• English
• Русский
• Halaman ini terakhir diubah pada 01:32, 21 Agustus 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Ubedilah Badrun
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Ubedilah Badrun adalah aktivis gerakan mahasiswa dan pendiri FKSMJ 1996, sebuah organisasi pergerakan mahasiswa yang kemudian menjadi motor penting gerakan reformasi 1998. Oleh para aktivis Jakarta ia dijuluki sebagai Idiolog FKSMJ. Berbeda dengan tokoh aktivis lainnya yang memilih masuk ke partai politik dan masuk menjadi anggota DPR, ia lebih memilih jalan hening untuk menjadi guru, membentuk karakter anak bangsa dan menggeluti dunia tulis menulis.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Pendidikan dan Aktivitas Internasional
• 2 Kuliah, Aktivitas Organisasi, dan Gerakan Reformasi 1998
• 3 Aktivitas Mengajar dan Karya Tulisnya
• 4 Pranala luar

[sunting] Pendidikan dan Aktivitas Internasional
Ubedilah Badrun lahir di Desa Sendang, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, 15 Maret 1972. Pernah mengikuti kuliah di beberapa perguruan tinggi antara lain di Ma’had Alhikmah Jakarta (1994-1995), STF Driyarkara Jakarta mengambil program Extension Course (1995-1997) dan menyelesaikan S1 di FPIPS IKIP Jakarta (Universitas Negeri Jakarta / UNJ) lulus tahun 1998. Tahun 2003 menyelesaikan S2 di Program Pascasarjana Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI). Di Jepang aktif mengikuti seminar Japan Education Forum (JEF II) tahun 2005 dan Japan Education Forum (JEF III) tahun 2006. Selain itu juga pernah menjadi leader di kegiatan Yoron Adventure School yang diselenggarakan oleh International Youth Association of Japan pada tahun 2005 dan mengikuti kegiatan Indonesia and Togo Homestay of Friendship- Program of International Exchange 2006 yang diselenggarakan oleh Togo Town International Association Jepang pada tahun 2006.
[sunting] Kuliah, Aktivitas Organisasi, dan Gerakan Reformasi 1998
Semasa kuliah pernah terpilih sebagai mahasiswa berprestasi utama (I) IKIP Jakarta tahun 1995 dan memperoleh penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Di tahun yang sama terpilih sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa IKIP Jakarta (kini UNJ). Tahun 1995-1996 aktif membidani lahirnya FKSMJ (Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta) hingga terpilih sebagai Presidium FKSMJ tahun 1996, sebuah organisasi yang menjadi salah satu motor penting gerakan mahasiswa 1998. Selain itu, aktif juga di Lembaga Dakwah Kampus sejak 1993. Tahun 1995 pernah diciduk mabes POLRI saat menjadi pimpinan simpul gerakan demonstrasi menuntut Harmoko diadili dan Golkar dibubarkan di depan gedung Kejaksaan Agung. Pada 26 Desember 1997, ia memimpin demonstrasi menolak pencalonan kembali Soeharto sebagai Presiden RI. Pada 6 Maret 1998, ia pernah mengingatkan B.J.Habibie melalui tabloid Xpose bahwa jika Habibie mau menjadi Wakil Presiden maka ia akan menjadi tumbal karena Soeharto akan jatuh sebagai Presiden, dan pada gilirannya Habibie yang akan menggantikan Soeharto juga akan jatuh karena kondisi bangsa yang rusaknya terlalu sistemik [1]. Di organisasi mahasiswa ekstra kampus, pernah aktif di HMI MPO sebagai Ketua Umum HMI MPO Cabang Jakarta tahun 1997-1998 dan Ketua Umum HMI MPO badan koordinasi (Badko) Jawa bagian barat tahun 1998-1999. Sehari sebelum pendudukan gedung DPR/MPR, ia memimpin rapat strategi gerakan reformasi (Ubedilah menyebutnya gerakan reformasi total untuk menggantikan istilah revolusi) bersama para aktifis FKSMJ dan FKMIJ hingga keputusan pendudukan gedung DPR/MPR itu final. Kemudian, bersama kelompok gerakan mahasiswa lainnya (FKSMJ dan FORKOT), di pagi buta pada tanggal 18 Mei 1998 ia memimpin ratusan massa HMI MPO demontrasi menduduki gedung DPR/MPR hingga jatuhnya Soeharto pada 21 Mei 1998. Pada tahun 1999 masih aktif memimpin demonstrasi menolak Pemilu 1999, melakukan aksi bubarkan Golkar, dan mengusung dibentuknya Dewan Presidium Nasional (DPN). Sebuah lembaga transisional yang bertugas memimpin pemerintahan transisi, mengadili Soeharto beserta kroninya, dan mengadakan pemilu untuk memilih pemerintahan definitif. Gagasan yang muncul pasca jatuhnya Soeharto ini telah memiliki kemenangan moral bahwa mengubah Indonesia memang harus total tidak setengah-setengah, namun gagasan ini kini tertelan waktu seiring terjadinya perubahan politik hasil Pemilu 2004.
[sunting] Aktivitas Mengajar dan Karya Tulisnya
Pernah mengajar di Labschool Jakarta (1997-2002) dan pernah menjadi vice principal di Tokyo Indonesian School (SRIT) sambil mendalami budaya dan politik Jepang hingga akhir tahun 2006. Sepulang dari Jepang, ia kini mengajar di Universitas Negeri Jakarta untuk mata kuliah Sosiologi Politik pada jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial (FIS). Beberapa karya tulisnya telah dipublikasikan di sejumlah media massa baik lokal maupun nasional. Karya tulisnya antara lain Sufistik, Formaslistik dan Aksi Sosial (Harian Terbit, 1995), Menduga Kemungkinan Suksesi Nasional 1998 (dalam buku Perubahan Tanpa Gejolak?, Roch Basuki Mangunprojo, 1997), Pendidikan Politik Yang Buruk (Kompas, 2000), Kultur Universitas? (Transformasi-UNJ, 2001), Membaca Kemungkinan Dua Presiden (Media Indonesia, 2001), Bila Golkar Menang Pemilu 2004 (Jawa Pos, 2003), Di Balik Kemenangan Koizumi (www.hminews.com, 2005), Mr.President : Mr.Cuek (www.kammi-jepang.net, 2006), The American Policy towards Islamic World Should be Changed(www.hminews.com, 2006), dan buku Radikalisasi Gerakan Mahasiswa: Kasus HMI MPO (Media Raushan Fekr, Mei 2006). Selain itu, suami dari Hartini Nara dan ayah dari Qurrota A’yun Nisa (almarhumah), Sana Shabira Turfa, dan Hanna Aisha Adibah ini juga hobi menulis puisi, cerpen, dan berencana menerbitkan sebuah novel.
[sunting] Pranala luar
• (Indonesia)Aksi Kenaikan Tarif 1996
• (Indonesia)Mengingatkan Habibie Sebelum Menjadi Wakil Presiden
• (Indonesia)Dunia Pariwisata dan Demonstrasi
• (Indonesia)Opini di Harian Kompas
• (Indonesia)Opini di Jawa Pos
• (Indonesia)Diskusi dengan Jurnalis di Lampung Post
• (Indonesia)Buku
• (Indonesia)Kritik untuk SBY-JK di KAMMI Jepang
• (Indonesia)Opini tentang Jepang
• (Indonesia)Diskusi dengan Siswa
• (Indonesia)Salah satu persepsi siswa
• (Indonesia)Kumpulan Pemikiran
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Ubedilah_Badrun"
Kategori: Alumni Universitas Indonesia | Aktivis Indonesia | Kelahiran 1972 | Tokoh Islam Indonesia | Tokoh HMI | Pengajar Indonesia
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
• Halaman ini terakhir diubah pada 13:19, 7 Februari 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Ferry Mursyidan Baldan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini tidak memiliki referensi sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa diverifikasi.
Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak.
Artikel yang tidak dapat diverifikasikan dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.

Ferry Mursyidan Baldan


Tanggal lahir: 16 Juni 1961

Tempat lahir : Jakarta

Istri: IR. Hanifah Husein
Partai politik: Partai Golkar

Drs. Ferry Mursyidan Baldan (lahir di Jakarta, 16 Juni 1961; umur 50 tahun) adalah anggota Komisi II DPR RI untuk periode 2004-2009 sekaligus Ketua Pansus Rancangan Undang-Undang Pemilu.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Pendidikan
• 2 Awal hidup
• 3 Karier politik
• 4 Organisasi
• 5 Lain-lain
• 6 Pranala luar

[sunting] Pendidikan
• SD Slipi Jakarta Lulus tahun 1973,
• SMP Al-Azhar Jakarta, 1976
• SMA Negeri XI Jakarta, 1980
• FISIP UNPAD Bandung, 1988
[sunting] Awal hidup
Ferry terlahir sebagai anak kedua dari empat bersaudara, putera pasangan Baldan Nyak Oepin Arif dan Syarifah Fatimah (alm) berasal dari Aceh dan lama bermukim di Bandung, Jawa Barat. Ia memiliki tiga saudara, masing-masing Syafril Ardan Baldan, Zulkautsar Baldan, Mahdan Ridjal Baldan.
Setelah menamatkan pendidikan dasar dan menengah, Ferry melanjutkan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung, lulus tahun 1988. Di masa itu, ia aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan. Antara lain lewat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), ia pernah menjabat Ketua Umum Badko, Jawa Barat (1988-1990) kemudian menduduki jabatan Ketua Umum PB HMI periode 1990-1992]].
Saat kecil Ferry punya dua cita-cita: menjadi seorang pilot pesawat terbang atau menjadi diplomat. Kedua cita-cita itu akan memungkinkannya melanglang buana ke berbagai negara. Upaya maksimal telah dilakukan Ferry untuk meraih mimpi sebagai pilot. Namun, keinginan itu kandas karena ia berkacamata. Perjalanan hidup membawa Ferry menjadi seorang politikus dan anggota parlemen.
[sunting] Karier politik
Tahun 1992, Ferry resmi menjadi anggota Golongan Karya (Golkar) yang kini dikenal sebagai Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya . Kemudian ia terpilih menjadi anggota MPR RI periode 1992-1997 mewakili organisasi pemuda/mahasiswa. Ia pernah menjadi Sekjen DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) pada periode 1998-2003 dan terpilih sebagai Ketua DPP Kosgoro (1994-1999)]]
Pemilu 1997 menjadi pengalaman pertama Ferry menjadi anggota calon legislatif dan mengantarnya sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Bandung. Ia ditempatkan dalam Komisi II yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri, Hukum, Kepolisian, dan Aparatur Negara. Seharusnya masa keanggotaan DPR RI hingga 2002. Tetapi tumbangnya rezim Orde Baru memaksa dipercepatnya pelaksanaan Pemilu. Otomatis masa kerja DPR RI hasil pemilu 1997 hanya sampai 1999
Pada pemilu 1999, Ferry kembali menjadi anggota DPR RI periode 1999 -2004 dan terpilih Wakil Ketua Komisi II. Dalam periode ini, Ferry terlibat penyusunan UU yang dinilai banyak pengamat sebagai landasan menuju Indonesia yang demokratis, yakni UU No 22/1999 tentang Otonomi Daerah, UU No 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, dan Pansus tiga UU Bidang Politik, khususnya UU Parpol dengan Ferry sebagai Ketua Pansus. Nisunny (bicara) 08:58, 26 September 2011 (UTC)
[sunting] Organisasi
• BADKO HMI Jawa Barat – Ketua Umum (1998–1990)
• PB HMI– Ketua Umum (1990–1992)
• Badan Perwakilan Mahasiswa Fisip UNPAD – Anggota (1984-1985)
• Senat Mahasiswa Fisip UNPAD–Ketua Umum (1985-1986)
• DPP AMPI–Sekretaris Jendral (1998 – 2003)
• DPP Partai Golkar – Ketua Departemen Pemuda (1992-2004)
• Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan) Nasional Demokrat (disingkat NasDem atau Nasdem) (2010)
Nisunny (bicara) 08:51, 26 September 2011 (UTC) Nisunny (bicara) 08:55, 26 September 2011 (UTC)
[sunting] Lain-lain
• Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
1. 1997-2004 (Anggota)
2. 1999-2004 (Wakil Ketua Komisi II)
3. 2004-2005 (Ketua Komisi II)
4. 2005-2009 (Anggota Komisi II)
• Anggota MPR – RI (Utusan Golongan) 1992-1997
• Peneliti Lapangan Wilayah Jawa Barat–LP3ES 1989
• Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Otonomi Khusus Aceh (tahun 2001)
• Wakil Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua(tahun 2001)
• Wakil Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden (tahun 2003)
• Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (Tahun 2006)
• Ketua Ikatan Alumni Unpad periode 2008-2012
[sunting] Pranala luar
• (Indonesia) Ferry Tegaskan Tetap di Golkar
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Ferry_Mursyidan_Baldan"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1961 | Anggota DPR/MPR 1999-2004 | Anggota DPR 2004-2009 | Tokoh Islam Indonesia | Tokoh Golkar | Tokoh HMI | Alumni Universitas Padjadjaran | Alumni SMA Negeri 70 Jakarta | Tokoh dari Jakarta
Kategori tersembunyi: Artikel yang tidak memiliki referensi | Artikel yang tidak memiliki referensi September 2011
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
• Halaman ini terakhir diubah pada 08:58, 26 September 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Fuad Bawazier
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Fuad Bawazier


________________________________________
Menteri Keuangan Republik Indonesia ke-19

Masa jabatan
16 Maret 1998–21 Mei 1998

Presiden Soeharto

Pendahulu Marie Muhammad

Pengganti Bambang Subianto

________________________________________
Lahir 22 Agustus 1949 (umur 62)
Tegal, Jawa Tengah, Indonesia

Agama Islam

Dr Fuad Bawazier (lahir di Tegal, Jawa Tengah, 22 Agustus 1949; umur 62 tahun adalah Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII. Ia pernah menjadi aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta pernah dicalonkan menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional. Sebelum menjabat sebagai menteri keuangan, beliau menjabat Dirjen Pajak.
[sunting] Pranala luar
• Situs web resmi Fuad Bawazier
Didahului oleh:
Marie Muhammad
Menteri Keuangan
1998 Digantikan oleh:
Bambang Subianto


Artikel bertopik biografi tokoh Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Fuad_Bawazier"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1949 | Tokoh Indonesia | Orang hidup berusia 62 | Tokoh Islam Indonesia | Politikus Indonesia | Arab-Indonesia | Tokoh HMI | Tokoh dari Tegal | Menteri Keuangan Indonesia
Kategori tersembunyi: Rintisan biografi Indonesia
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
• Halaman ini terakhir diubah pada 23:18, 6 Juni 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Abdul Gafur
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Abdul Gafur


________________________________________
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia ke-4

Masa jabatan
29 Maret 1978–21 Maret 1988

Presiden Soeharto

Pendahulu Maladi

Pengganti Akbar Tanjung

________________________________________
Lahir 20 Juni 1939 (umur 72)
Halmahera, Maluku Utara, Hindia Belanda

Suami/Istri Kemala Motik

Agama Islam

Abdul Gafur Tengku Idris (lahir di Halmahera, Maluku Utara, 20 Juni 1939; umur 72 tahun) adalah salah satu anggota DPR dari Golkar dan mantan Menpora pada era Presiden Suharto. Ia beristrikan tokoh wanita Indonesia, Kemala Motik.
[sunting] Pendidikan
• SD Patani (1946)
• HIS (1953)
• SMP Ternate (1956)
• SMA III-B Jakarta (1959)
• S1 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta (1966)
• Sekolah Dasar Perwira, Solo (1970)
[sunting] Karier
• Kepala Seksi Kesehatan Umum RSAU di Malang (1967-1968)
• Dokter AURI di Kalimantan
• Kepala Poliklinik KB RSAU Surabaya (1969-1979)
• Anggota DPR RI Fraksi TNI (1972-1978)
• Anggota MPR RI (1972-2004)
• Menteri Muda Urusan Pemuda Kabinet Pembangunan III (1978-1983)
• Menteri Pemuda dan Olahraga (1983-1988)
• Anggota DPA RI (1988-1997)
[sunting] Pengalaman Organisasi
• Aktivis IPPI di Ternate (1955-1956)
• Ketua Umum Pelajar SMA III B (1957-1958)
• Anggota HMI (1959)
• Bendahara Senat FK UI (1963-1964)
• Wakil Ketua Dewan Mahasiswa UI (1963-1965)
• Ketua Presidium KAMI UI/Pembantu Umum KAMI Pusat (1966)
• Wakil Koordinator Pemuda Golkar (1971)
• Wakil Presiden Majelis Pemuda Sedunia/Wakil Presiden Dewan Pemuda Asia (1972-1976)
• Ketua KNPI (1973)
• Ketua DPP Partai Golkar (1993-2004)
• Ketua Umum Gabungan Pembangunan Pemuda Indonesia (1990-2004)
• Ketua Umum Jam'iyatul Muslimin Indonesia (1992-2004)
• Ketua Umum Warga Jaya Indonesia (1994-2004)
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Gafur"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1939 | Anggota DPR | Menteri Indonesia | Tokoh Golkar | Alumni Universitas Indonesia | Tokoh Islam Indonesia | Tokoh HMI
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
• Halaman ini terakhir diubah pada 11:04, 17 Juli 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Ahmad Syafi'i Ma'arif
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Prof. Dr. H. Ahmad Syafi'i Ma'arif


Lahir lahir 31 Mei 1935; umur 76 tahun
Sumpurkudus, Sijunjung, Sumatera Barat

Dikenal karena Ketua Umum PP Muhammadiyah

Jangka 2000 - 2005
Pendahulu Amien Rais

Penerus Din Syamsuddin

Anggota dari Maarif Institute for Culture and Humanity
Pasangan Hj. Nurchalifah
Ahmad Syafi'i Ma'arif (lahir di Sumpurkudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, 31 Mei 1935; umur 76 tahun) adalah mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, yang juga dikenal sebagai seorang tokoh dan ilmuwan yang mempunyai komitmen kebangsaan yang kuat. Sikapnya yang plural, kritis, dan bersahaja telah memposisikannya sebagai Bapak Bangsa. Ia tidak segan-segan mengkritik sebuah kekeliruan, meskipun yang dikritik itu adalah temannya sendiri.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Masa muda
• 2 Aktivitas
• 3 Karya tulis
• 4 Referensi
• 5 Pranala luar

[sunting] Masa muda
Sejak kecil ia hidup dalam lingkungan keislaman yang kental. Lulus dari Ibtidaiyah Sumpurkudus, ia melanjutkan ke Madrasah Muallim Lintau, yang kemudian pindah ke Yogyakarta di sekolah yang sama. Ia memang mengambil seluruh pendidikan menengahnya di Mualimin Muhammadiyah. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto, Solo, hingga memperoleh gelar sarjana muda. Setamat dari Fakultas Hukum, ia melanjutkan pendidikannya ke IKIP Yogyakarta, dan memperoleh gelar sarjana sejarah.
Selanjutnya bekas aktivis Himpunan Mahasiswa Islam ini, terus meneruskan menekuni ilmu sejarah dengan mengikuti Program Master di Departemen Sejarah Universitas Ohio, AS. Sementara gelar doktornya diperoleh dari Program Studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat, Universitas Chicago, AS, dengan disertasi Islam as the Basis of State: A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia.
Selama di Chicago inilah, anak bungsu di antara empat bersaudara ini, terlibat secara intensif melakukan pengkajian terhadap Al-Quran, dengan bimbingan dari seorang tokoh pembaharu pemikiran Islam, Fazlur Rahman. Di sana pula, ia kerap terlibat diskusi intensif dengan Nurcholish Madjid dan Amien Rais yang sedang mengikuti pendidikan doktornya.
Penulis Damiem Demantra membuat sebuah novel tentang masa kecil Ahmad Syafi'i Maarif, yang berjudul 'Si Anak Kampung'.[1]
[sunting] Aktivitas
Setelah meninggalkan posisnya sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, kini ia aktif dalam komunitas Maarif Institute. Di samping itu, guru besar IKIP Yogyakarta ini, juga rajin menulis, di samping menjadi pembicara dalam sejumlah seminar. Sebagian besar tulisannya adalah masalah-masalah Islam, dan dipublikasikan di sejumlah media cetak. Selain itu, ia juga menuangkan pikirannya dalam bentuk buku. Bukunya yang sudah terbit, antara lain, berjudul Dinamika Islam dan Islam, Mengapa Tidak?, kedua-duanya diterbitkan oleh Shalahuddin Press, 1984. Kemudian Islam dan Masalah Kenegaraan, yang diterbitkan oleh LP3ES, 1985. Atas karya-karyanya, pada tahun 2008 Syafii mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina.[2]
[sunting] Karya tulis
• Mengapa Vietnam Jatuh Seluruhnya ke Tangan Komunis, Yayasan FKIS-IKIP, Yogyakarta, 1975
• Dinamika Islam, Shalahuddin Press, 1984
• Islam, Mengapa Tidak?, Shalahuddin Press, 1984
• Percik-percik Pemikiran Iqbal, Shalahuddin Press, 1984
• Islam dan Masalah Kenegaraan, LP3ES, 1985
[sunting] Referensi
1. ^ Rachmadin Ismail, Peluncuran 'Si Anak Kampung' Syafii Maarif Dihadiri Para Tokoh, Kamis, 11/02/2010 20:06 WIB - detikNews.
2. ^ Fauzi, Gamawan, Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Ma'arif, Satu Nomor Contoh Produk Merantau, Padang, 1 November 2008, pada Situs Perum LKBN Antara. Diakses 22 Maret 2010.
[sunting] Pranala luar
• Biografi di tokohindonesia.com
Didahului oleh:
Amien Rais
Ketua Umum Muhammadiyah
2000—2005 Digantikan oleh:
Din Syamsuddin

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Ahmad_Syafi%27i_Ma%27arif"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1935 | Tokoh HMI | Tokoh Muhammadiyah | Tokoh ICMI | Alumni Universitas Chicago
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• English
• Français
• Halaman ini terakhir diubah pada 03:10, 24 Januari 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Nurcholish Madjid
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini tidak memiliki referensi sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa diverifikasi.
Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak.
Artikel yang tidak dapat diverifikasikan dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.

Nurcholish Madjid


Lahir Nurcholish Madjid
17 Maret 1939
Jombang, Jawa Timur, Hindia Belanda

Meninggal 29 Agustus 2005 (umur 66)
Jakarta, Indonesia

Pekerjaan Rektor, Cendekiawan, Budayawan

Tahun aktif 1965—2005


Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan:
Cak Nur

Prof. Dr. Nurcholish Madjid (lahir di Jombang, Jawa Timur, 17 Maret 1939 – meninggal di Jakarta, 29 Agustus 2005 pada umur 66 tahun) atau populer dipanggil Cak Nur, adalah seorang pemikir Islam, cendekiawan, dan budayawan Indonesia. Pada masa mudanya sebagai aktifis Himpunan Mahasiswa Islam, ide dan gagasannya tentang sekularisasi dan pluralisme pernah menimbulkan kontroversi dan mendapat banyak perhatian dari berbagai kalangan masyarakat. Nurcholish pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, dan sebagai Rektor Universitas Paramadina, sampai dengan wafatnya pada tahun 2005.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Masa kecil dan pendidikan
• 2 Ide pembaharuan Islam
• 3 Reformasi 1998
• 4 Kontroversi
• 5 Meninggal
• 6 Pendidikan
• 7 Pekerjaan
• 8 Karier (lain-lain)
• 9 Penerbitan (sebagian)
• 10 Kegiatan
• 11 Referensi
• 12 Pranala luar

[sunting] Masa kecil dan pendidikan
Ia dibesarkan di lingkungan keluarga kiai terpandang di Mojoanyar, Mojokerto, Jawa Timur. Ayahnya, KH Abdul Madjid, dikenal sebagai pendukung Masyumi. Setelah melewati pendidikan di berbagai pesantren, termasuk Gontor, Ponorogo, menempuh studi kesarjanaan IAIN Jakarta (1961-1968), tokoh HMI ini menjalani studi doktoralnya di Universitas Chicago, Amerika Serikat (1978-1984), dengan disertasi tentang filsafat dan kalam Ibnu Taimiyah.
[sunting] Ide pembaharuan Islam
Cak Nur dianggap sebagai salah satu tokoh pembaruan pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia.[rujukan?] Cak Nur dikenal dengan konsep pluralismenya yang mengakomodasi keberagaman/ke-bhinneka-an keyakinan di Indonesia.[rujukan?] Menurut Cak Nur, keyakinan adalah hak primordial setiap manusia dan keyakinan meyakini keberadaan Tuhan adalah keyakinan yang mendasar.[rujukan?] Cak Nur mendukung konsep kebebasan dalam beragama, namun bebas dalam konsep Cak Nur tersebut dimaksudkan sebagai kebebasan dalam menjalankan agama tertentu yang disertai dengan tanggung jawab penuh atas apa yang dipilih.[rujukan?] Cak Nur meyakini bahwa manusia sebagai individu yang paripurna, ketika menghadap Tuhan di kehidupan yang akan datang akan bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan, dan kebebasan dalam memilih adalah konsep yang logis.[rujukan?]
Sebagai tokoh pembaruan dan cendikiawan Muslim Indonesia, seperti halnya K.H Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Cak Nur sering mengutarakan gagasan-gagasan yang dianggap kontroversial terutama gagasan mengenai pembaruan Islam di Indonesia.[rujukan?] Pemikirannya dianggap sebagai mendorong pluralisme dan keterbukaan mengenai ajaran Islam di Indonesia, terutama setelah berkiprah dalam Yayasan Paramadina dalam mengembangkan ajaran Islam yang moderat.[rujukan?]
[sunting] Reformasi 1998
Namun demikian, ia juga berjasa ketika bangsa Indonesia mengalami krisis kepemimpinan pada tahun 1998. Cak Nur sering diminta nasihat oleh Presiden Soeharto terutama dalam mengatasi gejolak pasca kerusuhan Mei 1998 di Jakarta setelah Indonesia dilanda krisis hebat yang merupakan imbas krisis 1997. Atas saran Cak Nur, Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya untuk menghindari gejolak politik yang lebih parah.[rujukan?]
[sunting] Kontroversi
Ide dan Gagasan Cak Nur tentang sekularisasi dan pluralisme tidak sepenuhnya diterima dengan baik di kalangan masyarakat Islam Indonesia. Terutama di kalangan masyarakat Islam yang menganut paham tekstualis literalis (tradisional dan konservatif) pada sumber ajaran Islam. Mereka menganggap bahwa paham Cak Nur dan Paramadinanya telah menyimpang dari teks-teks Al-Quran dan Al-Sunnah. Gagasan Cak Nur yang paling kontroversial adalah saat dia mengungkapkan gagasan "Islam Yes, Partai Islam No?" yang ditanggapi dengan polemik berkepanjangan sejak dicetuskan tahun 1960-an [1], sementara dalam waktu yang bersamaan sebagian masyarakat Islam sedang gandrung untuk berjuang mendirikan kembali partai-partai yang berlabelkan Islam. Konsistensi gagasan ini tidak pernah berubah ketika setelah terjadi reformasi dan terbukanya kran untuk membentuk partai yang berlabelkan agama.
[sunting] Meninggal
Cak Nur meninggal dunia pada 29 Agustus 2005 akibat penyakit sirosis hati yang dideritanya. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata meskipun merupakan warga sipil karena dianggap telah banyak berjasa kepada negara.
[sunting] Pendidikan
• Pesantren Darul ‘ulum Rejoso, Jombang, Jawa Timur, 1955
• Pesantren Darul Salam, Gontor, Ponorogo, Jawa Timur 1960
• Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1965 (BA, Sastra Arab)
• Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1968 (Doktorandus, Sastra Arab)
• The University of Chicago (Universitas Chicago), Chicago, Illinois, Amerika Serikat, 1984 (Ph.D, Studi Agama Islam) Bidang yang diminati Filsafah dan Pemikiran Islam, Reformasi Islam, Kebudayaan Islam, Politik dan Agama Sosiologi Agama, Politik negara-negara berkembang
[sunting] Pekerjaan
• Peneliti, Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial (LEKNAS-LIPI), Jakarta 1978–1984
• Peneliti Senior, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, 1984–2005
• Guru Besar, Fakultas Pasca Sarjana, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta 1985–2005
• Rektor, Universitas Paramadina, Jakarta, 1998–2005
[sunting] Karier (lain-lain)
• Anggota MPR-RI 1987-1992 dan 1992–1997
• Anggota Dewan Pers Nasional, 1990–1998
• Ketua Yayasan Paramadina, Jakarta 1985–2005
• Fellow, Eisenhower Fellowship, Philadelphia, Amerika Serikat, 1990
• Anggota Komnas HAM, 1993-2005
• Profesor Tamu, Universitas McGill, Montreal, Kanada, 1991–1992
• Wakil Ketua, Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), 1990–1995
• Anggota Dewan Penasehat ICM, 1996
• Penerima Cultural Award ICM, 1995
• Rektor Universitas Paramadina Mulya, Jakarta 1998–2005
• Penerima Bintang Mahaputra, Jakarta 1998
[sunting] Penerbitan (sebagian)
• The issue of modernization among Muslim in Indonesia, a participant point of view dalam Gloria Davies, ed. What is Modern Indonesia Culture (Athens, Ohio, Ohio University, 1978)
• “Islam In Indonesia: Challenges and Opportunities” dalam Cyriac K. Pullabilly, Ed. Islam in Modern World (Bloomington, Indiana: Crossroads, 1982)
• “Islam Di Indonesia: Tantangan dan Peluang” dalam Cyriac K. Pullapilly, Edisi, Islam dalam Dunia Modern (Bloomington, Indiana: Crossroads, 1982)
• Khazanah Intelektual Islam (Jakarta, Bulan Bintang, 1982)
• Islam, Kemoderanan dan Keindonesiaan, (Bandung: Mizan, 1987, 1988)
• Islam, Doktrin dan Peradaban, (Jakarta, Paramadina, 1992)
• Islam, Kerakyatan dan KeIndonesiaan, (Bandung: Mizan, 1993)
• Pintu-pintu menuju Tuhan, (Jakarta, Paramdina, 1994)
• Islam, Agama Kemanusiaan, (Jakarta, Paramadina, 1995)
• Islam, Agama Peradaban, (Jakarta, Paramadina, 1995)
• "In Search of Islamic Roots for Modern Pluralism: The Indonesian Experiences" dalam Mark Woodward ed., Toward a new Paradigm, Recent Developments in Indonesian Islamic Thoughts (Tempe, Arizona: Arizona State University, 1996)
• Dialog Keterbukaan, (Jakarta, Paradima, 1997)
• Cendekiawan dan Religious Masyarakat, (Jakarta: Paramadina, 1999)
• Pesan-pesan Takwa (kumpulan khutbah Jumat di Paramadina) (Jakarta:Paramadina, --)
[sunting] Kegiatan
• Presenter, Seminar Internasional tentang “Agama Dunia dan Pluralisme”, November 1992, Bellagio, Italia
• Presenter, Konferensi Internasional tentang “Agama-agama dan Perdamaian Dunia”, April 1993, Wina, Austria
• Presenter, Seminar Internasional tentang “Islam di Asia Tenggara”, Mei 1993, Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat
• Presenter, Seminar Internasional tentang “Persesuaian aliran Pemikiran Islam”, Mei 1993, Teheran, Iran.
• Presenter, Seminar internasional tentang “Ekspresi-ekspresi kebudayaan tentang Pluralisme”, Jakarta 1995, Casablanca, Maroko
• Presenter, seminar internasional tentang “Islam dan Masyarakat sipil”, Maret 1995, Bellagio, Italia
• Presenter, seminar internasional tentang “Kebudayaan Islam di Asia Tenggara”, Juni 1995, Canberra, Australia
• Presenter, seminar internasional tentang “Islam dan Masyarakat sipil”, September 1995, Melbourne, Australia
• Presenter, seminar internasional tentang “Agama-agama dan Komunitas Dunia Abad ke-21,” Juni 1996, Leiden, Belanda.
• Presenter, seminar internasional tentang “Hak-hak Asasi Manusia”, Juni 1996, Tokyo, Jepang
• Presenter, seminar internasional tentang “Dunia Melayu”, September 1996, Kuala Lumpur, Malaysia
• Presenter, seminar internasional tentang “Agama dan Masyarakat Sipil”, 1997 Kuala lumpur
• Pembicara, konferensi USINDO (United States Indonesian Society), Maret 1997, Washington, DC, Amerika Serikat
• Peserta, Konferensi Internasional tentang “Agama dan Perdamaian Dunia” (Konperensi Kedua), Mei 1997, Wina, Austria
• Peserta, Seminar tentang “Kebangkitan Islam”, November 1997, Universitas Emory, Atlanta, Georgia, Amerika Serikat
• Pembicara, Seminar tentang “Islam dan Masyarakat Sipil” November 1997, Universitas Georgetown, Washington, DC, Amerika Serikat
• Pembicara, Seminar tentang “Islam dan Pluralisme”, November 1997, Universitas Washington, Seattle, Washington DC, Amerika Serikat
• Sarjana Tamu dan Pembicara, Konferensi Tahunan, MESA (Asosiasi Studi tentang Timur Tengah), November 1997, San Francisco, California, Amerika Serikat
• Sarjana Tamu dan Pembicara, Konferensi Tahunan AAR (American Academy of Religion) Akademi Keagamaan Amerika, November 1997, California, Amerika Serikat
• Presenter, Konferensi Internasional tentang “Islam dan Hak-hak Asasi Manusia”, Oktober 1998, Jenewa, Swiss
• Presenter, Konferensi Internasional tentang “Agama-agama dan Hak-hak asasi Manusia”, November 1998 State Department (Departemen Luar Negeri Amerika), Washington DC, Amerika Serikat
• Peserta Presenter “Konferensi Pemimpin-pemimpin Asia”, September 1999, Brisbane, Australia
• Presenter, Konferensi Internasional tentang “Islam dan Hak-hak Asasi Manusia, pesan-pesan dari Asia Tenggara”, November 1999, Ito, Jepang
• Peserta, Sidang ke-7 Konferensi Dunia tentang Agama dan Perdamaian (WCRP), November 1999, Amman, Yordania
[sunting] Referensi
1. ^ "Islam Yes, Partai Islam No" Tetap Jadi Polemik - Jakarta Press Daring, 22 Desember 2009. Diakses 22 April 2010.
[sunting] Pranala luar
• (Indonesia) Nucholish Madjid di situs Ensiklopedia Tokoh Indonesia
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Nurcholish_Madjid"
Kategori: Kelahiran 1939 | Kematian 2005 | Meninggal usia 66 | Tokoh ICMI | Alumni IAIN Syarif Hidayatullah | Alumni Universitas Chicago | Tokoh HMI | Tokoh Islam Indonesia | Tokoh dari Jombang
Kategori tersembunyi: Artikel yang tidak memiliki referensi | Artikel yang tidak memiliki referensi April 2011 | Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan | Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan April 2011
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• Deutsch
• English
• Français
• Bahasa Melayu
• Nederlands
• Svenska
• Halaman ini terakhir diubah pada 10:12, 7 April 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Dedy Djamaluddin Malik
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Dedy Djamaluddin Malik (lahir di Bandung, 25 Desember 1957; umur 53 tahun) adalah anggota DPR dari PAN. Anak kedua dari tujuh bersaudara pasangan KHR A. Ma'mun Abdul Mu'in dengan Nyi RH Imas Siti Masitoh.
Alumni S1 Fikom Universitas Padjadjaran 1983, disusul gelar S2 pada tahun 1993 dengan tesis yang kemudian dibukukan : "Zaman Baru Islam Indonesia ; Pemikiran dan Aksi Politik Amien Rais, Abdurrahman Wahid, Nurcholis Maadjid dan Jalaluddin Rakhmat". Bukunya yang lain diantaranya "Komunikasi Internasional" (Rosda karya, 1994), "Komunikasi Persuasif", "Hegemoni Budaya" (Bentang Yogyakarta, 1997), "Peradaban Komunikasi", dll.
Ia juga sering menulis artikel di berbagai media lokal dan nasional seperti HU Pikiran Rakyat, Republika, Pelita, Merdeka, dll. Kolom-kolomnya pun beberapa kali muncul di majalah Gatra, Ummat dan Risalah Persis. Makalah-makalahnya dengan topik komunikasi, politik, agama, budaya kerap menyemarakkan temu ilmiah di tingkat lokal maupun nasional.
Sejak 2002 Dedy dipercaya TVRI Jabar dan Banten selaku organizer dan pemandu acara Bruk-Brak, talkshow seni, wisata dan budaya sunda ; yang diselenggarakan atas kerjama STIKOM Bandung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jabar, HU Pikiran Rakyat dan TVRI Jabar dan Banten.
Selain aktif di DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Barat sebagai Wakil Ketua (Kini salah Satu Ketua DPP PAN), Dedy juga menjabat Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Bandung, Wakil Ketua Ikatan Sarjana Komuikasi Indonesia (ISKI) Pusat, Koordinator Majelis Sinergi Kalam ICMI Jabar, Pengurus Korps Alumni HMI Jabar, Sekretaris Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Jabar dan Direktur Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan Komunikasi (LP3K).
Untuk pengembangan disiplin ilmu dia pernah menjadi anggota Speech Communication Association (SCA), International Communication Association (ICA), Asian Mass Communication Research and Information Center (AMIC), dan International Public Relation Association (IPRA).
Dedy Djamaluddin Malik terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Bandung II. Kini sebagai anggota Komisi I (Hankam, Luar Negeri dan Informasi) pada Fraksi FPAN.
[sunting] Pranala luar
• Blog Dedy Djamaluddin Malik

Artikel bertopik biografi tokoh Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dedy_Djamaluddin_Malik&oldid=3697281"
Kategori:
• Orang hidup
• Kelahiran 1957
• Tokoh Indonesia
• Orang hidup berusia 54
• Tokoh dari Bandung
• Anggota DPR
• Tokoh PAN
• Tokoh ICMI
• Alumni Universitas Padjadjaran
• Tokoh HMI
Kategori tersembunyi:
• Rintisan biografi Indonesia
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
• Halaman ini terakhir diubah pada 20.21, 18 Oktober 2010.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Mar'ie Muhammad
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Mar'ie Muhammad


________________________________________
Menteri Keuangan Republik Indonesia ke-18

Masa jabatan
17 Maret 1993–16 Maret 1998

Presiden Soeharto

Pendahulu JB Sumarlin

Pengganti Fuad Bawazier

________________________________________
Lahir 3 April 1939 (umur 72)
Surabaya, Jawa Timur, Hindia Belanda

Agama Islam

Mar'ie Muhammad (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 3 April 1939; umur 72 tahun[1]) adalah mantan Menteri Keuangan pada periode Orde Baru. Ia diberi gelar Mr. Clean karena perjuangannya memberantas korupsi di era-nyay ang masih sarat dengan korupsi.
Pendidikan terakhir yang ditempuh adalah Master of Arts In Economics, Universitas Indonesia. Riwayat pekerjaan pada tahun 1969 - 1972 mengabdi Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara Departemen Keuangan RI. Pada Tahun 1972-1988 mengabdi di Direktorat Jenderal Pembinaan BUMN Departemen Keuangan RI dengan jabatan terakhir sebagai Direktur. Tahun 1988-1993 mengabdi di Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan sebagai Direktur. Pada tahun 1993-1998 sebagai Menteri Keuangan Kabinet Pembangungan VI. Tahun 2001-2004 sebagai Ketua Oversight Committee (OC) BPPN. Tahun 1999 - sekarang sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI). Sekarang ini beliau menjabat Ketua Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI), Ketua Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), dan komisaris utama PT Bank Syariah Mega Indonesia.
[sunting] Rujukan
1. ^ Profil, Bank Mega Syariah, diakses 22 Juni 2008
Didahului oleh:
JB Sumarlin
Menteri Keuangan
1993 - 1998 Digantikan oleh:
Fuad Bawazier


Artikel bertopik biografi tokoh Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Mar%27ie_Muhammad"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1939 | Tokoh Indonesia | Orang hidup berusia 72 | Alumni Universitas Indonesia | Arab-Indonesia | Tokoh HMI | Tokoh dari Surabaya | Menteri Keuangan Indonesia
Kategori tersembunyi: Rintisan biografi Indonesia
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
• Halaman ini terakhir diubah pada 01:47, 7 September 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Didik J. Rachbini
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Didik J. Rachbini
Lahir Didik Junaidi Rachbini
2 September 1960 (umur 51)
Pamekasan, Indonesia

Pekerjaan politikus, anggota DPR RI, Dosen

Pasangan Dr. Ir. Yuli Retnani
Anak Eisha; Fitri; Imam
Prof. Dr. Didik Junaidi Rachbini (lahir di Pamekasan, Jawa Timur, 2 September 1960; umur 51 tahun) adalah seorang tokoh Partai Amanat Nasional yang sekarang menjabat sebagai anggota DPR RI untuk masa bakti 2004-2009.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Biodata
• 2 Pendidikan
• 3 Pengalaman Kerja - Pendidikan
• 4 Pengalaman Kerja - Non Pendidikan
• 5 Pengalaman Organisasi
• 6 Pranala luar

[sunting] Biodata
Propinsi Asal: Jawa Timur
Daerah Pemilihan: Jatim V
Agama: Islam
Istri: Dr Ir Yuli Retnani
Anak: Eisha Maghfiruha Rachbini; Fitri Nurinsani Rachbini; Imam Maulana Rachbini
[sunting] Pendidikan
• S1 IPB (1983)
• S2 Msc. Central Luzon State University Filipina (1988)
• S3 Ph.D Central Luzon State University Filipina (1991)
[sunting] Pengalaman Kerja - Pendidikan
• Asisten dosen IPB (1982-1983)
• Dosen IPB (1983-1985)
• Dosen Universitas Nasional (1993-1994)
• Pembantu Rektor I, Univ Mercu Buana Jakarta (1997)
• Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia (1993-sekarang)
• Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana (1995-1997)
• Wakil Rektor Universitas Mercu Buana (1997-2004)
• Pendiri dan Pengajar di Universitas Paramadina Mulya (1995-sekarang)
• Dosen Program Magister Manajemen UI dan MPKP UI(1998-sekarang)
[sunting] Pengalaman Kerja - Non Pendidikan
• Peneliti LP3ES, Jakarta, (1985-1994)
• Konsultan FAO (1990-1991)
• Kepala Program Peneliti LP3ES (1991-1992)
• Wakil Direktur LP3ES (1992-1994)
• Konsultan UNDP (1993-1995)
• Direktur INDEF (1995-2000)
• Ketua Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor, 2007-2012
• Ketua Yayasan Paramadina (Universitas), 2006-2011
• Wakil Ketua Yayasan Menara Bhakti (Universitas Mercu Buana), 2005-2009
[sunting] Pengalaman Organisasi
• Ketua HMI Cabang Bogor (1982-1983)
• Ketua Pengurus besar HMI (1984-1985)
• Pengurus Pusat ICMI (1995-2000)
• Pengurus Pusat HA IPB (1998-2003)
• Pengurus Pusat PERHEPI (1997-2001)
• Anggota ISEI (1990-sekarang)
• Anggota KKPU (1999-2003)
• Anggota Majelis Pendidikan Tinggi Nasional (1998-2003)
[sunting] Pranala luar
• (Indonesia) www.antarniaga.com
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Didik_J._Rachbini"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1960 | Orang hidup berusia 51 | Anggota DPR | Tokoh PAN | Tokoh ICMI | Alumni Institut Pertanian Bogor | Tokoh Islam Indonesia | Tokoh HMI | Tokoh dari Pamekasan
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
• Halaman ini terakhir diubah pada 15:11, 3 Februari 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Suswono
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Suswono


________________________________________
Menteri Pertanian Republik Indonesia ke-25

Petahana

Mulai menjabat
22 Oktober 2009

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Pendahulu Anton Apriyantono

________________________________________
Lahir 20 April 1959 (umur 52)
Tegal, Jawa Tengah, Indonesia

Kebangsaan Indonesia

Suami/Istri Mieke Wahyuni
Anak Anna Mariam Fadhilah
Adilah Ihsani
Muhammad Usaid Gharizah
Sarah Nabilah
Almamater Institut Pertanian Bogor

Ir. H. Suswono, MMA (lahir di Tegal, Jawa Tengah, 20 April 1959; umur 52 tahun) adalah politikus yang menjabat Menteri Pertanian Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI untuk periode 2004-2009 dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. Suswono menjadi anggota DPR-RI melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IX (Kab. Tegal, Kota Tegal, Kab. Brebes) dan dipercaya membidangi Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan, Perikanan, dan Kelautan di Komisi IV.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Sejarah hidup
• 2 Pendidikan
• 3 Seminar dan Pelatihan
• 4 Piagam/Penghargaan
• 5 Pekerjaan
• 6 Organisasi
• 7 Pemerintahan
• 8 Pranala luar

[sunting] Sejarah hidup
Suswono adalah anak dari H. Asyraf dan Hj. Suratni. Suswono mempunyai empat orang anak: Anna Mariam Fadhilah, Adilah Ihsani, Muhammad Usaid Gharizah, dan Sarah Nabilah dari pernikahannya dengan Mieke Wahyuni
[sunting] Pendidikan
• Program S3 Doktoral Manajemen Bisnis IPB
• Program S2 Magister Manajemen Agribisnis IPB
• Program S1 Sosial Ekonomi Peternakan IPB
• SMA Negeri 1 Slawi - Tegal
• SMP Negeri 1 Slawi - Tegal
• SD Negeri Kalisapu - Tegal
[sunting] Seminar dan Pelatihan
• SEPADYA Depdikbud tahun 1987
• Menghadiri Kongres Mahasiswa Islam Australia di Sidney tahun 1992Elemen B
• Delegasi Departemen Kehutanan dan Perkebunan dalam rangka memenuhi undangan GTZ di Jerman tahun 2001
• Studi Banding Agribisnis MMA IPB di Thailand dan China tahun 2002
Delegasi F-PKS ke Malaysia tahun 2004 dalam rangka advokasi permasalahan TKI di Malaysia
[sunting] Piagam/Penghargaan
• Lulusan Terbaik SEPADYA Angkatan I Kopertis Depdikbud tahun 1987
• Pelajar Teladan Tingkat SLTA Kab. Tegal tahun 1978
[sunting] Pekerjaan
• Dosen Universitas Ibnu Khaldun Bogor
• Dosen Institut Pertanian Bogor
• Asisten Dosen Institut Pertanian Bogor
• Guru Madrasah Aliyah Negeri Bogor
[sunting] Organisasi
• Ketua HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Bogor
• Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB
• Pengurus PII (Pelajar Islam Indonesia) Daerah Tegal
• Ketua PII Komisariat Slawi
[sunting] Pemerintahan
• Tenaga Ahli Menteri Kehutanan tahun 1999-2001
• Anggota DPR RI Periode 2004-2009
• Wakil Ketua Komisi IV DPR RI 2005-2009
• Menteri Pertanian - Kabinet Indonesia Bersatu II 2009-2014
[sunting] Pranala luar
• (Indonesia) Official Site
Jabatan politik
Didahului oleh:
Anton Apriyantono
Menteri Pertanian
22 Oktober 2009—sekarang Petahana
[sembunyikan]
l • b • s
Kabinet Indonesia Bersatu II (Sejak 2009)


Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono | Wakil Presiden: Boediono


Menko Polhukam: Djoko Suyanto • Menko Perekonomian: Hatta Rajasa • Menko Kesra: Agung Laksono • Mendagri: Gamawan Fauzi • Menlu: Marty Natalegawa • Menhan: Purnomo Yusgiantoro • Menkumham: Patrialis Akbar • Menkeu: Sri Mulyani Indrawati, Agus Martowardojo • Menteri ESDM: Darwin Zahedy Saleh • Menperin: M. S. Hidayat • Mendag: Mari Elka Pangestu • Mentan: Suswono • Menhut: Zulkifli Hasan • Menhub: Freddy Numberi • Menteri KP: Fadel Muhammad • Mennakertrans: Muhaimin Iskandar • Menteri PU: Djoko Kirmanto • Menkes: Endang Rahayu Sedyaningsih • Mendiknas: Mohammad Nuh • Mensos: Salim Segaf Al-Jufri • Menag: Suryadharma Ali • Menbudpar: Jero Wacik • Menkominfo: Tifatul Sembiring • Mensesneg: Sudi Silalahi • Menristek: Suharna Surapranata • Menkop UKM: Syarief Hasan • Menteri LH: Gusti Muhammad Hatta • Menteri PPPA: Linda Amalia Sari • Menteri PANRB: E.E. Mangindaan • Menteri PDT: Helmy Faishal Zaini • Menteri PPN/Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana • Menteri BUMN: Mustafa Abubakar • Menpera: Suharso Monoarfa • Menpora: Andi Mallarangeng • Jaksa Agung: Hendarman Supandji, Darmono (Plt.), Basrief Arief • Panglima TNI: Djoko Santoso, Agus Suhartono • Kapolri: Bambang Hendarso Danuri, Timur Pradopo • Kepala UKP4: Kuntoro Mangkusubroto


Sekretaris Kabinet: Dipo Alam


Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Suswono"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1959 | Tokoh dari Tegal | Tokoh Islam Indonesia | Tokoh PKS | Tokoh HMI | Menteri Indonesia | Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II | Anggota DPR 2009-2014 | Anggota DPR 2004-2009 | Alumni Institut Pertanian Bogor
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• English
• Basa Jawa
• Polski
• Halaman ini terakhir diubah pada 14:19, 18 Agustus 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Yahya Zaini
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari


Yahya Zaini
Muhammad Yahya Zaini, SH (lahir di Bawean, Gresik, Jawa Timur, 24 April 1964; umur 47 tahun) adalah mantan politikus dan mantan Anggota DPR-RI. Ia berasal dari daerah pemilihan Jawa Timur dan Golkar sejak tahun 1997. Di tengah masa bakti 2004-2009, ia mengundurkan diri pada 7 Desember 2006. Empat hari sebelumnya, ( tepatnya 4 Desember 2006), ia telah mundur dari posisinya dalam kepengurusan pusat Partai Golkar.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Awal Hidup
• 2 Karier politik
• 3 Skandal seks
• 4 Referensi
• 5 Catatan kaki
• 6 Pranala luar

[sunting] Awal Hidup
Lahir di Dusun Teluk Jati (Desa Teluk Jati Dawang, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur), ia adalah putra dari KH Zaini dan Ny Khosniyah. Dusun yang terpencil di Jawa Timur itu terletak di wilayah yang berbukit. Ketika berusia tiga tahun, ibu kandungnya meninggal dan ikut dirawat oleh pamannya, H. Mukim. Sepeninggal istrinya, ayahnya menikahi Hj. Hawa. Pernikahan kedua ayahnya melahirkan empat anak yang salah satunya bermukim di Malaysia.
Semenjak kecil, ia dikenal alim dan terpelajar. Sewaktu banyak anak seusianya tidak bersekolah, ia sudah bersekolah dan tergolong murid cerdas. Apalagi orangtuanya termasuk kiai terpandang. Yahya juga pernah mengucurkan sebagian rezekinya ke kampungnya, seperti membantu membiayai warga kurang mampu yang kuliah.
[sunting] Karier politik
Selepas menyandang gelar sarjana hukum dari Unair pada 1990, Yahya menjadi Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Akbar Tandjung hingga 1993. Periode 1992-1994, ia tampil sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Yahya terus mengikuti kesuksesan Akbar, yang kala itu menjabat Menteri Perumahan Rakyat (1993-1998). Ia pernah memimpin Komite Nasional Pemuda Indonesia (1996-1999). Aktivitasnya di HMI dan Komite Nasional Pemuda Indonesia serta kedekatannya dengan Akbar menggiringnya masuk gedung parlemen pada 1997-1999.
Dalam kabinet pengurus pusat Golkar periode 1998-2004 yang dipimpin Akbar Tandjung, ia menjadi Wakil Ketua Departemen Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan. Kariernya di parlemen berlanjut setelah Golkar menjadi pemenang Pemilihan Umum 2004. Setelah melalui KNPI, ia kariernya di bidang politik semakin bersinar hingga menjadi Anggota DPR-RI pada periode 2004-2009.
Nasib baik Yahya memang tak bisa dilepaskan dari campur tangan Akbar, seniornya di HMI. Tapi, pada Musyawarah Nasional Golkar 2004, Yahya mengambil peranan dalam menggagalkan ambisi Akbar mempertahankan kursi ketua umum. Ia berpihak ke kubu lawan, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua DPR-RI Agung Laksono. Kerja kerasnya mengegolkan Kalla berbuah jabatan baru di Golkar sebagai koordinator bidang agama dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat.
Zaini menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Partai Golkar dan merupakan anggota Komisi II di DPR. Ia juga pernah terlibat dalam Pansus RUU Partai Politik sebagai ketua.
[sunting] Skandal seks
Yahya menikah dengan Ir. Sharmila dan ayah tiga orang anak. Pada akhir November 2006 beredar video hubungan mesum antara Zaini dengan seorang penyanyi dangdut bernama Maria Eva. Seiring beredarnya video mesum tersebut, karier politik yang dirintisnya dengan penuh perjuangan seperti meredup. Bahkan, karier politiknya cenderung merosot setelah beredarnya rekaman video mesum lewat telepon seluler dan surat elektronik. Bahkan, stasiun televisi swasta sudah menayangkan 42 detik adegan ranjang dirinya dan pasangannya yang direkam pada 2004. Ia menghindari pers sejak pulang dari kunjungan dinas ke Australia pada 1 Desember 2006.
Menurut pengakuan Maria Eva, hubungan tersebut dilakukan tanpa pernikahan dan ia sempat mengandung janin bayi hasil hubungan tersebut, yang kemudian digugurkan.[1]
Setelah menjadi bulan-bulanan pers, ia memutuskan mundur dari jabatan kepartaian. Ia mengundurkan diri sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Bidang Kerohanian. Surat pengunduran diri tertanggal 4 Desember 2006 diterima Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono.
[sunting] Referensi
• Tempo, 5 Desember 2006
• Tempo, 9 Desember 2006
• Berita Kota, 5 Desember 2006
• Berita Kota, 9 Desember 2006
• Warta Kota, 8 Desember 2006
• Warta Kota, 9 Desember 2006
• Kompas, 9 Desember 2006
• Pos Kota, 9 Desember 2006
[sunting] Catatan kaki
1. ^ berita terkait di detik.com
[sunting] Pranala luar
• (Indonesia) Biodata tokoh-tokoh Forum Politisi (format PDF)
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Yahya_Zaini"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1964 | Anggota DPR | Tokoh Golkar | Alumni Universitas Airlangga | Tokoh HMI
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
• Halaman ini terakhir diubah pada 13:50, 19 Februari 2010.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Mobile view



Abdillah Toha
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini tidak memiliki referensi sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa diverifikasi.
Bantulah memperbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak.
Artikel yang tidak dapat diverifikasikan dapat dihapus sewaktu-waktu oleh Pengurus.

Abdillah Toha (lahir di Solo, Jawa Tengah, Indonesia, 29 April 1942; umur 69 tahun) adalah Anggota DPR RI, wakil Daerah pemilihan Banten 2, periode 2004-2009 asal PAN.
[sunting] Pendidikan
Pendidikan terakhirnya sarjana jurusan Commerce, lulus dengan First Class Honors, pada Faculty of Economics and Commerce, University of Western Australia, bersamaan dengan Men koordinator Perekonomian Prof. Dr Boediono, yang lulus pada jurusan Ekonomi di Universitas yang sama pada tahun 1966.Seusai studinya, Abdillah mengajar mata pelajaran Operations Research dan melakukan riset marketing di fakultas yang sama. Abdilah juga merupakan alumnus Asia Pacific Center for Security Studies (APC-SS), Honolulu, Hawai.
[sunting] Jabatan Politik
Pada 1998 saat terjadi gerakan reformasi dan setelah turunnya Soeharto, bersama dengan Amien Rais, Abdillah mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN), dan menjadi salah seorang formatir pertama dan ketua DPP PAN. Saat ini ia menjabat sebagai anggota Majlis Penasihat Partai.
Saat ini dia bekedudukan sebagai anggota Komisi 1 DPR dan Ketua Fraksi PAN.Abdillah juga menjabat sebagai ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI dan Vice President Executive Committee dari Inter-Parliamentary Union (IPU) yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss.
[sunting] Pengalaman Kerja
Dalam bidang usaha, Abdillah bergerak dalam bidang penerbitan sebagai Komisaris Utama Kelompok Penerbit Mizan, dan dalam bidang property, trading dan management consultancy sebagai Direktur Utama Baraka Group. Pengalaman kerja sebelumnya termasuk Assistant Manager Bank of Amerika, Managing Director Touche Ross Indonesia, Chief Executive Officer (CEO) Jan Darmadi Corporation, President Direktur Investrade Group, dan Managing Director Setdco Group. Pengalaman organisasi termasuk pengurus HMI, pengurus ICMI, pengurus Ikatan Financial Executive Indonesia (IFEI), ketua Australia Indonesia Association, dan pendiri serta anggota Dewan Pembina Yayasan Paramadina. Diluar itu, kini ia juga menjabat sebagai Executive Director Institute for Socio-Economic and Political Studies (In-SEP), Pendiri dan pengurus kelompok Pusat Pengembangan Agribisnis, serta pendiri dan pengurus Yayasan Rumah Sakit Mata AINI.
Abdillah Toha beristri Ning Salma dengan tiga anak,yaitu Riza, Karima, dan Nadia.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Abdillah_Toha"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1942 | Tokoh Islam Indonesia | Anggota DPR | Tokoh PAN | Tokoh HMI | Tokoh ICMI | Tokoh dari Surakarta
Kategori tersembunyi: Artikel yang tidak memiliki referensi | Artikel yang tidak memiliki referensi Mei 2010
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
• Halaman ini terakhir diubah pada 07:25, 24 Mei 2010.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Munir Said Thalib
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Halaman ini memerlukan pemutakhiran informasi.
Anda dapat membantu memutakhirkan informasi yang ada dan menghapus templat ini setelah selesai
Munir Said Thalib


Lahir 8 Desember 1965
Malang

Meninggal 7 September 2004 (umur 38)
Jakarta-Amsterdam

Kewarganegaraan Indonesia
Pekerjaan aktivis HAM

Munir Said Thalib (lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965 – meninggal di Jakarta jurusan ke Amsterdam, 7 September 2004 pada umur 38 tahun) adalah pria keturunan Arab yang juga seorang aktivis HAM Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.
Saat menjabat Dewan Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus. Setelah Soeharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota tim Mawar.
Jenazah Munir dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kota Batu.
Istri Munir, Suciwati, bersama aktivis HAM lainnya terus menuntut pemerintah agar mengungkap kasus pembunuhan ini.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Pembunuhan
• 2 Film dokumenter
• 3 Peringatan
• 4 Biografi
o 4.1 Karier terpenting
o 4.2 Organisasi
o 4.3 Penghargaan terpenting
o 4.4 Kasus-kasus penting yang pernah ditangani
• 5 Pranala luar
• 6 Rujukan

[sunting] Pembunuhan
Malam hari, sepasang suami istri berbincang di depan pintu keberangkatan internasional Bandara Soekarno-Hatta. Keduanya akan berpisah setahun setelah hidup bersama sembilan tahun. Sang suami, Munir Said Thalib, akan melanjutkan studi S2 bidang hukum humaniter di Universitas Utrecht, Belanda. Pukul 21.30 WIB. Melalui pengeras suara, seluruh penumpang pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 974 tujuan Amsterdam dipersilakan petugas bandara naik ke pesawat.
Rombongan orang kulit putih bergegas, banyak dari mereka adalah warga negara Belanda. Munir juga akan menggunakan jasa maskapai andalan bangsanya itu. Saat akan memasuki pintu pesawat, Munir bertemu Pollycarpus Budihari Priyanto, pilot Garuda yang biasa dipanggil Polly. Status Polly dalam penerbangan ini adalah extra crew, yaitu kru yang terbang sebagai penumpang dan akan bekerja untuk tugas lain. Mereka bertemu di dekat pintu masuk kelas bisnis. Sebagai penumpang kelas ekonomi, Munir sebenarnya akan lebih dekat dengan tempat duduknya bila masuk melalui pintu belakang. Diawali percakapan dengan Polly, Munir berakhir di tempat duduk kelas bisnis, nomor 3K. Kursi 3K adalah tempat duduk Polly, sementara milik Munir adalah 40G. Polly selanjutnya naik ke kokpit di lantai dua untuk bersalaman dan mengobrol dengan awak kokpit yang bertugas. Saat pesawat mundur dan siap tinggal landas, Polly dipersilakan oleh purser Brahmanie untuk duduk di kelas premium karena banyak tempat duduk yang kosong di kelompok termahal itu. Purser adalah pimpinan kabin yang bertanggung jawab atas kenyamanan seluruh penumpang, termasuk kepindahan tempat duduk mereka. Lelaki berseragam pilot kemeja putih dan celana biru dongker itu pun duduk di 11B.
Ada dua cerita tentang kepindahan Munir ke kelas bisnis itu, yaitu menurut kisah brahmanie dan polly. Dalam sidang PN (Pengadilan Negeri) Jakarta Pusat, Brahmanie bersaksi, “Saat sedang di depan toilet bisnis, saya berpapasan dengan Saudara Polly. Lalu, Saudara Polly, sambil memegang boarding pass warna hijau, bertanya dalam bahasa Jawa, ‘Mbak, nomer 40G nang endi? Mbak, aku ijolan karo kancaku,’ (Mbak, nomor 40G di mana? Mbak, saya bertukar tempat dengan teman saya.) tanpa menyebutkan nama temannya. Karena nama temannya tidak disebutkan, saya ingin tahu siapa teman Saudara Polly. Lalu, saya datangi nomor 3K, dan ternyata yang duduk di sana Saudara Munir, yang lalu saya salami. Saudara Polly tidak duduk di 40G, tapi di premium class nomor 11B atas anjuran saya karena banyak tempat duduk yang kosong.” Sementara itu, dalam wawancara di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, Polly bercerita, “Saya ketemu Munir di pintu pesawat Garuda Indonesia, di bandara Jakarta. Dia tanya di pintu bisnis, ‘Tempat duduk ini di mana?’ Saya bilang, ‘Wah Bapak ini di ekonomi, cuma tempat duduknya yang mana saya tidak hafal.’ Kemudian, itu kan antre, ada banyak penumpang lain mau masuk, saya persilakan duluan. Saya sebagai kru lebih baik ngalah, toh sama-sama naik pesawat, nggak mungkin ditinggal. Setelah itu, karena saya mau masuk ke ruang bisnis, mau melangkah ke dalam pesawat, saya bilang kepada Munir, ‘Saya duduk di bisnis, kalau Bapak mau di sini, ya Bapak tanya dulu sama pimpinan kabin, kalau diizinkan ya silakan, bila tidak ya mohon maaf.’ Bahasa saya seperti itu. Sudah, itu saja.” Sebelum pesawat tinggal landas, di kelas bisnis, Yeti Susmiarti menyajikan welcome drink. Penumpang diminta mengambil gelas berisi sampanye, jus jeruk, atau jus apel. Munir memilih jus jeruk. Selesai minuman pembuka, pramugari senior itu membagikan sauna towel (handuk panas), yang biasa digunakan untuk mengelap tangan, lalu memberikan surat kabar kepada penumpang yang ingin membacanya. Semua layanan itu disajikan Yeti sendiri, dengan bantuan Oedi Irianto, pramugara senior, yang menyiapkan segala keperluannya di pantry. Pukul 22.02 WIB pesawat yang dikendalikan Kapten Pilot Sabur Muhammad Taufik itu tinggal landas. Untuk mengukur waktu tinggal landas dan mendarat secara tepat, industri penerbangan menggunakan istilah block off dan block on. Block off adalah waktu yang menunjukkan saat ganjal roda pesawat di bandara dilepas dan pesawat mulai bergerak untuk terbang. Block on digunakan sebagai penanda waktu kedatangan pesawat di bandara tujuan, yaitu saat ganjal roda pesawat dipasang.
Sekitar 15 menit setelah tinggal landas, pramugari menawarkan beberapa pilihan makanan dalam kemasan yang masih panas di atas nampan. Di kursi 3K, Munir memilih mi goreng. Selesai mi, Yeti kembali memberi tawaran minuman, kali ini lebih banyak pilihan daripada welcome drink. Pilihannya adalah minuman beralkohol (wiski, gin, vodka, red wine, white wine, dan bir), soft drink, jus apel serta jus jeruk Buavita, jus tomat Berry, susu putih Ultra, air mineral Aqua, teh, dan kopi. Munir kembali memilih jus jeruk. Setelah mengarungi langit pulau Jawa, Sumatera, dan laut di sekitarnya selama 1 jam 38 menit, pesawat GA 974 mendarat di Bandara Changi, Singapura pukul 00.40 waktu setempat. Zona waktu Singapura satu jam lebih awal ketimbang WIB. Awak kabin memberi penumpang waktu untuk jalan-jalan atau kegiatan apa saja di Bandara Changi selama 45 menit.
Karena keluar dari pintu bisnis, Munir pun lebih cepat mencapai Coffee Bean dibanding jika keluar dari pintu ekonomi. Usai singgah di kedai itu, dia kembali menuju ke pesawat melaui gerbang D 42. Di perjalanan menuju pintu Garuda, dia disapa oleh seorang laki-laki. “Anda Pak Munir, ya?” “Iya, Pak.” “Saya dr. Tarmizi dari Rumah Sakit Harapan Kita. Pak Munir ngapain ke Belanda?” “Saya mau belajar, mau nge-charge satu tahun.” “Di mana?” “Utrecht.” “Wah, Indonesia kehilangan, dong. Anda kan orang penting?” komentar dr. Tarmizi. “Ya… ini perlu untuk saya, Pak,” timpal Munir sambil tersenyum. “Anda ‘kan pernah nulis tentang Aceh. Bagaimana sih, bisa beres nggak tuh?” tanya dokter lagi, sambil keduanya berjalan. “Ah, itu tergantung niat, Dok.” “Maksudnya?” “Kalau niatnya membereskan, tiga bulan juga beres.” Kemudian, dokter kelahiran Sumatera Barat itu mengeluarkan dompet dan memberi Munir kartu namanya sambil berkata, “Kapan-kapan, bila perlu, silakan menghubungi saya.” Munir menerima kartu nama dr. Tarmizi Hakim, lalu keduanya berpisah. Si dokter masuk ke kelas bisnis, Munir menuju pintu bagian belakang pesawat dan duduk di kursi 40G kelas ekonomi, sebagaimana tercantum di boarding pass-nya. Karena Polly hanya sampai Singapura, Munir pun kembali ke tempat duduk aslinya untuk penerbangan Singapura-Amsterdam. Total waktu transit di Changi (antara block on dan block off) adalah 1 jam 13 menit, jumlah waktu yang digunakan pesawat untuk pengisian bahan bakar, penggantian seluruh awak kokpit dan kabin, serta penambahan penumpang dari Singapura.
Pesawat tinggal landas dari Changi pukul 01.53 waktu setempat. Penerbangan menuju Schipol ini dipimpin oleh Kapten Pantun Matondang, dengan purser Madjib Nasution sebagai penanggung jawab pelayanan penumpang. Sebelum pesawat mengangkasa, pramugari Tia mengecek kesiapan penumpang untuk tinggal landas. Saat melakukan kewajibannya, dia dipanggil oleh Munir yang meminta obat Promag. Pramugari bernama lengkap Tia Dewi Ambara itu meminta Munir menunggu sebentar karena pesawat akan tinggal landas dan seluruh awak kabin harus duduk di tempat masing-masing. Kira-kira 15 menit kemudian, setelah pesawat di ketinggian aman, Tia mulai membagikan selimut dan earphone, dilanjutkan dengan makanan pengantar tidur. Saat Tia sampai di 40G, lelaki berkaus abu-abu dan bercelana jins hitam itu sedang tidur. Tia membangunkannya dan bertanya, “Apa Bapak sudah dapat obat dari teman saya?” “Belum.” “Maaf, kami tidak punya obat.” Tia lalu menawarkan makanan, yang ditolak oleh Munir. Namun, lelaki ini meminta teh hangat. Tia pun menyajikan teh panas yang dituangkan dari teko ke gelas di atas troli. Munir menerima uluran minuman itu, lengkap dengan gula 1 sachet. Ketika Tia melanjutkan melayani penumpang lain, Munir melewatinya di gang menuju toilet. Ini kali pertama Munir pergi ke toilet, sekitar 30 menit setelah tinggal landas.
Tiga jam sudah pesawat besar itu terbang dan sedang berada di langit India saat Munir semakin sering pergi ke toilet. Ketika berjalan di gang kabin yang hanya diterangi oleh lampu baca, dia berpapasan dengan pramugara Bondan Hernawa. Dia mengeluhkan sakit perut dan muntaber kepada Bondan, serta memintanya memanggilkan dr. Tarmizi yang duduk di kelas bisnis. Munir juga memberinya kartu nama dokter itu. Sesuai prosedur untuk situasi semacam ini, Bondan pun melapor kepada purser Madjib Nasution yang berada di Purser Station. “Bang, ini Pak Munir penumpang kita sakit. Buang-buang air, muntah-muntah. Ini ada kawannya, dokter, tapi saya tidak tahu duduk di mana. Tolong carikan tempat duduknya,” ujar Bondan sambil menyerahkan kartu nama dr. Tarmizi. Madjib mencari penumpang atas nama dr. Tarmizi Hakim di Passenger Manifest dan menemukannya di kursi nomor 1J. Belum sempat dia beranjak, Munir sudah berada di depan Purser Station. Sambil memegangi perut, Munir berkata, “Saya sudah buang-buang air, pakai muntah juga. Mungkin maag saya kambuh. Seharusnya tadi tidak minum jeruk waktu dari Jakarta-Singapura.” Munir pun melanjutkan perjalanannya ke toilet. Madjib dan Bondan lalu mendatangi 1J dan mendapati dr. Tarmizi sedang tidur di 1K, kursi sebelah kanannya yang, karena dekat jendela dan dia dapati kosong, lalu dia duduki. “Dokter, dokter…,” Madjib berusaha membangunkan. Keduanya mengulanginya beberapa kali dengan suara lebih keras, tapi tidur dokter bedah itu tetap tak terusik. Madjib kembali berjumpa Munir di gang dan memintanya membangunkan dr. Tarmizi sendiri, sementara Bondan pergi ke pantry untuk melaksanakan tugas terjadwalnya. Akhirnya, dr. Tarmizi bangun. Munir menjelaskan kondisi tubuhnya yang saat itu tampak sangat lemah dengan berkata, “Saya sudah muntah dan buang air besar enam kali sejak terbang dari Singapura.” Dr. Tarmizi mengusulkan kepada Madjib supaya Munir pindah tempat duduk ke nomor 4 karena tempat itu kosong dan dekat dengannya. Munir pun duduk di kursi 4D. Dr. Tarmizi mengambil posisi di samping kirinya. “Pak Munir makan apa saja dua hari terakhir ini?” tanya dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular itu. Munir hanya diam, mungkin akibat nyeri perutnya. Pertanyaan itu disambut oleh Madjib, “Pak Munir tadi sempat minum air jeruk, padahal Pak Munir tidak kuat minum jeruk karena punya maag.” Munir tetap diam, tidak berkomentar. “Kalau maag tidak begini,” kata si dokter, yang lalu bertanya kepada Munir, “Anda makan apa?” “Biasa saja.” “Kemarin?” “Biasa saja.” “Kemarinnya lagi?” “Biasa saja.” Dokter itu melakukan pemeriksaan secara umum dengan membuka baju pasiennya. Dia lalu mendapati nadi di pergelangan tangan Munir lemah. Dokter berpendapat Munir menunjukkan gejala kekurangan cairan akibat muntaber.
Munir kembali lagi ke toilet, diikuti dokter, pramugara, dan pramugari. Setelah muntah dan buang air, dia pulang ke kursi 4D, sambil terus batuk-batuk berat. Dr. Tarmizi meminta seorang pramugari mengambilkan Doctor’s Emergency Kit yang dimiliki setiap pesawat terbang. Kotak itu dalam keadaan tersegel. Setelah melihat isinya, dia berpendapat obat yang tersedia sangat minim, terutama untuk kebutuhan Munir. Dr. Tarmizi memerlukan infus, tapi tidak ada. Tidak ada obat khusus untuk sakit perut mulas, juga obat muntaber biasa. Si dokter pun mengambil obat dari tasnya sendiri. Dia memberi Munir obat diare New Diatabs serta obat mual dan perih kembung Zantacts dan Promag. Dua tablet untuk yang pertama dan masing-masing satu tablet untuk dua terakhir. Dr. Tarmizi lalu meminta seorang pramugari membuatkan teh manis dengan sedikit tambahan garam di dalamnya. Namun, lima menit setelah meminum teh hangat itu, Munir kembali ke toilet. Munir rampung setelah lima menit dan membuka pintu. Dr. Tarmizi lalu membimbing Munir berjalan menyusuri gang sambil berkomentar kepada purser Madjib, “Mengapa infus saja tidak ada padahal perjalanan sejauh ini?” Di kotak obat pesawat terdapat cairan Primperam, obat antimual dan muntah, yang kemudian disuntikkan dr. Tarmizi ke tubuh Munir sejumlah 5 ml (dosis 1 ampul). Injeksi di bahu kiri ini cukup berpengaruh karena Munir kemudian tidur. Penderitaannya reda selama 2-3 jam.
Munir bangun dan kembali masuk ke toilet. Dia cukup lama berada di dalamnya, kira-kira 10 menit, dan pintunya pun tidak tertutup dengan sempurna. Madjib memberanikan diri melongok lewat celah yang ada dan mengetuk pintu, tapi tidak ada respons dari orang yang sedang menderita di dalam sana. Madjib membuka pintu lebih lebar dan melihat laki-laki 38 tahun itu sedang bersandar lemas di dinding toilet. Purser Madjib langsung memanggil dokter yang selama setengah jam terakhir paling tahu kondisi penumpangnya itu. Dr. Tarmizi mengajak Madjib dan pramugara Asep Rohman mengangkat Munir kembali ke kursi 4D. Setelah didudukkan di kursi, Munir menjalani pemeriksaan oleh dr. Tarmizi, dalam gelapnya kabin pesawat yang hanya diterangi lampu baca. Kegelapan ini keadaan yang tak bisa mereka atasi sebab demikianlah aturan penerbangan. Pertama pergelangan tangan, lalu perut. Saat perutnya diketuk oleh si dokter, Munir mengeluh, “Aduh, sakit,” sambil memegang perut bagian atas. Madjib menyarankannya untuk ber-Istighfar, disambut Munir dengan menyebut, “Astaghfirullah Haladzim, La Illaha Illa Llah,” sambil tetap memegangi perut. Pramugari Titik Murwati yang berada di dekat situ berinisiatif memberi balsem gosok, tindakan yang dia harap bisa membantu meredakan derita penumpangnya. Atas persetujuan dr. Tarmizi, Titik menggosok perut Munir dengan balsem yang bisa memberikan rasa hangat. Munir berkata dia ingin istirahat karena capek. Dr. Tarmizi membuka kotak obat lagi dan mengambil obat suntik Diazepam. Kali ini, dokter menyuntikkan 5 mg di bahu kanan, juga dengan bantuan purser Madjib. Jarak antara kedua suntikan sekitar 4-5 jam. Sesudah suntikan obat penenang itu, Munir masih merasakan mulas di perut. Lima belas menit berlalu dan Munir ke toilet lagi, ditemani dokter, purser, serta pramugari. Di dalamnya, Munir muntah, diikuti buang air. Kembali ke tempat duduk, Munir berkata dirinya ingin tidur telentang. Purser dan seorang anak buahnya membentangkan sebuah selimut sebagai alas di lantai depan kursi 4D-E dan sebuah bantal di atasnya. Dia pun berbaring di sana, dengan dua selimut lagi diletakkan di atas tubuhnya agar hangat. Dr. Tarmizi berkata kepada awak kabin itu supaya Munir dijaga, dan bahwa dirinya ingin istirahat karena besok kerja (dia akan melakukan operasi jantung di rumah sakit di Swole), sambil minta dibangunkan bila terjadi apa-apa dengan Munir. Juga, dia berpesan agar mereka memastikan dokter dari Amsterdam yang besok masuk ke pesawat membawa infus. Setelahnya, si dokter kembali ke kursi di 1K dan tidur. Munir kembali bisa tidur, tapi sering berubah posisi, dan posisi itu selalu miring, tidak pernah telentang atau tengkurap. Madjib terus setia menjaga Munir sampai sekitar 3 jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Schipol, saat awak kabin menyiapkan makan pagi penumpang.Madjib berjalan ke tempat duduk dr. Tarmizi dan bertanya apakah perlu dirinya membangunkan Munir untuk sarapan, yang dijawab dengan anjuran untuk membiarkan Munir tetap istirahat. Madjib pun melakukan tugas rutinnya mengawasi lingkungan pesawat.
Sekitar dua jam sebelum pesawat mendarat, jam 05.10 GMT atau 12.10 WIB, ketika sarapan masih berlangsung dan lampu kabin masih menyala, Madjib kembali melangkahkan kaki mengunjungi “tempat tidur” Munir. Di depan kursi 4D-E, dia melihat tubuh Munir dalam posisi miring menghadap kursi, mulutnya mengeluarkan air liur tidak berbusa, dan telapak tangannya membiru. Dia memegang tangan Munir dan mendapati rasa dingin. Madjib yang kaget bergegas menuju kursi sang dokter. Dokter memegang pergelangan tangan Munir sambil dengan tangan satunya menepuk-nepuk punggung. Dia berulang-ulang berujar, “Pak Munir… Pak Munir….“ Akhirnya, memandang purser Madjib, dr. Tarmizi berkata pelan, “Purser, Pak Munir meninggal… Kok secepat ini, ya…. Kalau cuma muntaber, manusia bisa tahan tiga hari.” Purser Madjib meminta Bondan dan Asep membantunya mengangkat tubuh kaku Munir ke tempat yang lebih baik: lantai depan kursi 4J-K. Munir berbaring di atas dua lembar selimut, kedua matanya dipejamkan oleh Bondan, tubuhnya ditutupi selimut.
Bondan dan Asep membaca surat Yassin di depan jenazah Munir Said Thalib, empat puluh ribu kaki di atas tanah Rumania.
Pada tanggal 12 November 2004 dikeluarkan kabar bahwa polisi Belanda (Institut Forensik Belanda) menemukan jejak-jejak senyawa arsenikum setelah otopsi. Hal ini juga dikonfirmasi oleh polisi Indonesia. Belum diketahui siapa yang telah meracuni Munir, meskipun ada yang menduga bahwa oknum-oknum tertentu memang ingin menyingkirkannya.
Pada 20 Desember 2005 Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi vonis 14 tahun hukuman penjara atas pembunuhan terhadap Munir. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik di makanan Munir, karena dia ingin mendiamkan pengkritik pemerintah tersebut. Hakim Cicut Sutiarso menyatakan bahwa sebelum pembunuhan Pollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah telepon yang terdaftar oleh agen intelijen senior, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. Selain itu Presiden Susilo juga membentuk tim investigasi independen, namun hasil penyelidikan tim tersebut tidak pernah diterbitkan ke publik.
Pada 19 Juni 2008, Mayjen (purn) Muchdi Pr, yang kebetulan juga orang dekat Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, ditangkap dengan dugaan kuat bahwa dia adalah otak pembunuhan Munir[1]. Beragam bukti kuat dan kesaksian mengarah padanya[2].Namun demikian, pada 31 Desember 2008, Muchdi divonis bebas. Vonis ini sangat kontroversial dan kasus ini tengah ditinjau ulang, serta 3 hakim yang memvonisnya bebas kini tengah diperiksa[3].
[sunting] Film dokumenter
Untuk memperingati satu tahun kepergian Munir, diluncurkan film dokumenter karya Ratrikala Bhre Aditya dengan judul Bunga Dibakar di Goethe-Institut, Jakarta Pusat, 8 September 2005. Film ini menceritakan perjalanan hidup Munir sebagai seorang suami, ayah, dan teman. Munir digambarkan sosok yang suka bercanda dan sangat mencintai istri dan kedua anaknya. Masa kecil Munir yang suka berkelahi layaknya anak-anak lain dan tidak pernah menjadi juara kelas juga ditampilkan. Munir dibunuh di era demokrasi dan keterbukaan serta harapan akan hadirnya sebuah Indonesia yang dia cita-citakan mulai berkembang. Semangat inilah yang ingin diungkapkan lewat film ini.
Sebuah film dokumenter lain juga telah dibuat, berjudul Garuda's Deadly Upgrade hasil kerja sama antara Dateline (SBS TV Australia) dan Off Stream Productions.
Pada peringatan tahun kedua, 7 September 2006, di Tugu Proklamasi diluncurkan film dokumenter berjudul "His Strory". Film ini bercerita tentang proses persidangan Pollycarpus dan fakta-fakta yang terungkap di pengadilan.
[sunting] Peringatan
Sejak 2005, tanggal kematian Munir 7 September, oleh para aktivis HAM dicanangkan sebagai Hari Pembela HAM Indonesia.
[sunting] Biografi
• Lahir: Malang, 8 Desember 1965
• Jabatan: Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau HAM Indonesia Imparsial
• Pendidikan: S1 FH Universitas Brawijaya(Unibraw) (1990)
[sunting] Karier terpenting
• Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau HAM Indonesia Imparsial
• Ketua Dewan Pengurus KONTRAS (2001)
• Koordinator Badan Pekerja KONTRAS (16 April 1998-2001)
• Wakil Ketua Dewan Pengurus YLBHI (1998)
• Wakil Ketua Bidang Operasional YLBHI (1997)
• Sekretaris Bidang Operasional YLBHI (1996)
• Direktur LBH Semarang (1996)
• Kepala Bidang Operasional LBH Surabaya (1993-1995)
• Koordinator Divisi Pembunuhan dan Divisi Hak Sipil Politik LBH Surabaya (1992-1993)
• Ketua LBH Surabaya Pos Malang
• Relawan LBH Surabaya (1989)
[sunting] Organisasi
• Sekretaris BPM FH Unibraw (1998)
• Ketua Senat Mahasiswa FH Unibraw (1989)
• Anggota HMI
• Sekretaris Al Irsyad Kabupaten Malang (1988)
• Divisi Legal Komite Solidaritas untuk Marsinah
• Sekretarsi Tim Pencari Fakta Forum Indonesia Damai.
[sunting] Penghargaan terpenting
• Right Livelihood Award 2000, Penghargaan pengabdian bidang kemajuan HAM dan kontrol sipil terhadap militer (Swedia, 8 Desember 2000)
• Mandanjeet Singh Prize, UNESCO, untuk kiprahnya mempromosikan Toleransi dan Anti-Kekerasan (2000)
• Salah satu Pemimpin Politik Muda Asia pada Milenium Baru (Majalah Asiaweek, Oktober 1999)
• Man of The Year versi majalah Ummat (1998).
• Suardi Tasrif Awards, dari Aliansi Jurnalis Independen, (1998) atas nama Kontras
• Serdadu Awards, dari Organisasi Seniman dan Pengamen Jalanan Jakarta (1998)
• Yap Thiam Hien Award (1998)
• Satu dari seratus tokoh Indonesia abad XX, majalah Forum Keadilan
[sunting] Kasus-kasus penting yang pernah ditangani
• Penasehat Hukum dan anggota Tim Investigasi Kasus Fernando Araujo, dkk, di Denpasar yang dituduh merencanakan pemberontakan melawan pemerintah secara diam-diam untuk memisahkan Timor-Timur dari Indonesia; 1992
• Penasehat Hukum Kasus Jose Antonio De Jesus Das Neves (Samalarua) di Malang, dengan tuduhan melawan pemerintah untuk memisahkan Timor Timur dari Indonesia; 1994
• Penasehat Hukum Kasus Marsinah dan para buruh PT. CPS melawan KODAM V Brawijaya atas tindak kekerasan dan pembunuhan Marsinah, aktifis buruh; 1994
• Penasehat Hukum masyarakat Nipah, Madura, dalam kasus permintaan pertanggungjawaban militer atas pembunuhan tiga petani Nipah Madura, Jawa Timur; 1993
• Penasehat Hukum Sri Bintang Pamungkas (Ketua Umum PUDI) dalam kasus subversi dan perkara hukum Administrative Court (PTUN) untuk pemecatannya sebagai dosen, Jakarta; 1997
• Penasehat Hukum Muchtar Pakpahan (Ketua Umum SBSI) dalam kasus subversi, Jakarta; 1997
• Penasehat Hukum Dita Indah Sari, Coen Husen Pontoh, Sholeh (Ketua PPBI dan anggota PRD) dalam kasus subversi, Surabaya;1996
• Penasehat Hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan dalam kasus perburuhan PT. Chief Samsung; 1995
• Penasehat Hukum bagi 22 pekerja PT. Maspion dalam kasus pemogokan di Sidoarjo, Jawa Timur; 1993
• Penasehat Hukum DR. George Junus Aditjondro (Dosen Universitas Kristen Satyawacana, Salatiga) dalam kasus penghinaan terhadap pemerintah, Yogyakarta; 1994
• Penasehat hukum Muhadi (seorang sopir yang dituduh telah menembak polisi ketika terjadi bentrokan antara polisi dengan anggota TNI AU) di Madura, Jawa Timur; 1994
• Penasehat Hukum dalam kasus hilangnya 24 aktivis dan mahasiswa di Jakarta; 1997-1998
• Penasehat Hukum dalam kasus pembunuhan besar-besaran terhadap masyarakat sipil di Tanjung Priok 1984; sejak 1998
• Penasehat Hukum kasus penembakan mahasiswa di Semanggi, Tragedi Semanggi I dan II; 1998-1999
• Anggota Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM di Timor Timur; 1999
• Penggagas Komisi Perdamaian dan Rekonsiliasi di Maluku
• Penasehat Hukum dan Koordinator Advokat HAM dalam kasus-kasus di Aceh dan Papua (bersama KontraS)
[sunting] Pranala luar
• (Indonesia) Munir.or.id
• (Indonesia) KontraS
• (Indonesia) Munir di Tokoh Indonesia
• (Inggris) "Man Convicted in Indonesian Activist Death", Forbes
• (Inggris) http://www.rightlivelihood.org/recip/munir.htm
• (Indonesia) catatan persidangan kasus pembunuhan Munir
• (Indonesia) foto-foto peringatan kematian Munir
• (Indonesia) Kliping Kasus Pembunuhan Munir, i-library.org
http://pembunuhanmunir.blogspot.com/
[sunting] Rujukan
1. ^ http://hukum-kriminal.infogue.com/kronologi_muchdi_pr_jadi_tersangka_pembunuhan_munir
2. ^ http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2009/01/01/brk,20090101-153381,id.html
3. ^ http://nasional.vivanews.com/news/read/63937-3_hakim_kasus_muchdi_pr_diperiksa_ky
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Munir_Said_Thalib"
Kategori: Kelahiran 1965 | Kematian 2004 | Aktivis Indonesia | Pejuang HAM | Tokoh dari Malang | Tokoh Islam Indonesia | Arab-Indonesia | Tokoh yang dibunuh | Tokoh HMI | Alumni Universitas Brawijaya
Kategori tersembunyi: Artikel yang perlu pemutakhiran
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• Deutsch
• English
• Français
• Basa Jawa
• Nederlands
• Svenska
• Halaman ini terakhir diubah pada 13:26, 30 September 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Akbar Tanjung
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Akbar Tanjung


________________________________________
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ke-12

Masa jabatan
1999–2001

Presiden Abdurahman Wahid

Pendahulu Harmoko

Masa jabatan
2001–2004

Presiden Megawati Soekarnoputri

Pengganti Agung Laksono

________________________________________
Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia ke-6

Masa jabatan
21 Mei 1998–26 Oktober 1999

Presiden Baharuddin Jusuf Habibie

Pendahulu Saadilah Mursjid

Pengganti Alirahman

________________________________________
Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia ke-3

Masa jabatan
17 Maret 1993–21 Mei 1998

Presiden Soeharto

Pendahulu Siswono Yudohusodo

Pengganti Theo L. Sambuaga

________________________________________
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia ke-5

Masa jabatan
21 Maret 1988–17 Maret 1993

Presiden Soeharto

Pendahulu Abdul Gafur

Pengganti Hayono Isman

________________________________________
Lahir 14 Agustus 1945 (umur 66)
Sibolga, Sumatera Utara, Hindia Belanda

Agama Islam

Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 14 Agustus 1945; umur 66 tahun) adalah seorang politikus Indonesia dan mantan Ketua DPR-RI.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Pendidikan
• 2 Organisasi
• 3 Karier Pemerintahan dan Politik
• 4 Kehidupan pribadi
• 5 Organisasi dunia
• 6 Kasus
• 7 Buku dan karya
• 8 Pranala luar

[sunting] Pendidikan
Ia meniti pendidikan di SR Muhammadiyah, Sorkam (Tapanuli Tengah). Ia juga belajar di SD Nasrani, Jalan Seram, Medan (Sumatera Utara). Setelah menamatkan di SMP Perguruan Tinggi Cikini (Jakarta), ia melanjutkannya ke SMA Kolese Kanisius (Jakarta). Ia lulus Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan Pascasarjana Doktoral Universitas Gadjah Mada.
[sunting] Organisasi
Pada 1966, ia menjadi aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia Universitas Indonesia (KAMI-UI) dan LASKAR AMPERA Arief Rahman Hakim. Pada 1967-1968, ia menjabat Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Pada 1968, ia aktif dalam Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Indonesia. Pada 1969-1970, ia menjabat Ketua Umum HMI Cabang Jakarta. Pada 1972, ia turut mendirikan Forum Komunikasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Universiter (GMNI, GMKI, PMKRI, PMII, dan HMI) dengan nama Kelompok Cipayung. Periode 1972-1974, ia menjabat Pengurus Besar HMI.
Pada 1973, ia turut mendirikan Komite Nasional Pemuda Indonesia atau disingkat KNPI. Pada 1978, ia turut mendirikan Angkatan Muda Pembaruan Indonesia atau disingkat AMPI, yang kemudian menjabat Ketua Dewan Pimpinan Pusat AMPI (1978-1980). Pada 1983-1988, ia menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. Pada 1988-1993, ia menjadi anggota Dewan Pembina DPP Golkar. Pada 1993-1998, ia menjabat Sekretaris Dewan Pembina Golkar. Ia menjabat Ketua Umum Partai Golkar pada periode 1998-2004.
[sunting] Karier Pemerintahan dan Politik
Pada 1977-1988, ia menjadi anggota FKP DPR-RI yang mewakili Provinsi Jawa Timur. Pada 1982-1983, ia menjabat Wakil Sekretaris FKP DPR. Pada 1987-1992 dan 1992-1997, ia menjabat Sekretaris FKP-MPR dan anggota Badan Pekerja MPR-RI. Akbar pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olahraga pada periode 1988-1993, Menteri Negara Perumahan Rakyat (1993-1998), Menteri Negara Perumahan dan Pemukiman (1998). Pada 1997-1998, ia menjabat Wakil Ketua FKP MPR. Ia menjabat Menteri Sekretaris Negara (1998-1999). Pada 1997-1999, ia menjabat Wakil Ketua FKP MPR dan Wakil Ketua PAH II Badan Pekerja MPR. Pada 1999-2004, ia menjabat Ketua DPR-RI.
Semasa menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar, ia pernah menjadi sorotan publik ketika lolos dari jerat hukum setelah Mahkamah Agung menerima permohonan kasasinya. Hal ini sekaligus memungkinkannya ikut serta sebagai calon presiden dalam Pemilu 2004, namun ia akhirnya tidak dicalonkan partainya sendiri karena dikalahkan oleh Wiranto dalam Konvensi Calon Presiden Golkar. Selanjutnya Akbar Tanjung juga kehilangan jabatan sebagai ketua Umum Partai Golkar setelah dikalahkan oleh Jusuf Kalla yang telah menjadi Wakil Presiden, seterusnya belajar di Universitas Gadjah Mada dan mendirikan Akbar Tanjung Institute.
[sunting] Kehidupan pribadi
Akbar memiliki seorang istri bernama Krisnina Maharani dan pernikahannya telah dianugerahi empat orang anak, semuanya perempuan.
[sunting] Organisasi dunia
Pada 2002-2003, ia menjabat President of AIPO (Asean Inter Parliamentary Organization). Pada 2003-2004, ia menjabat President of PUOICM (Parliamentary Union of OIC Members).
[sunting] Kasus
Akbar Tanjung pernah dituduh melakukan penggelapan dana berjumlah 40 miliar rupiah atau 3,8 juta dolar yang seharusnya untuk penduduk miskin di Indonesia ketika krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1999.[rujukan?]
Ketika itu, Akbar Tanjung adalah seorang pengurus Partai Golkar. Partai Golkar merupakan partai utama saat zaman pemerintahan Presiden Soeharto saat itu.[rujukan?]
Akbar Tanjung menyatakan dana tersebut disalurkan kepada Yayasan Kebajikan Islam untuk bantuan makanan kepada penduduk kampung yang miskin di Jawa.[rujukan?]
Dana itu dicurigai digunakan untuk membiayai kampanye Akbar maupun Partai Golkar pada Pemilihan Umum 1999. Penyelewengan terjadi ketika era bekas Presiden B.J Habibie, dan Akbar Tanjung ketika itu menjabat jabatan sebagai Sekretaris Negara.[rujukan?]
[sunting] Buku dan karya
• The Golkar Way Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2007
[sunting] Pranala luar
• (Indonesia) Profil di TokohIndonesia.com
• (Indonesia) Website Akbar Tanjung
• (Indonesia) Profil Akbar Tanjung di pemiluindonesia.com
Didahului oleh:
Harmoko
Ketua DPR
1999–2004 Digantikan oleh:
Agung Laksono

Didahului oleh:
Harmoko
Ketua Umum Golkar
1998–Desember 2004
Digantikan oleh:
Jusuf Kalla

Didahului oleh:
Saadilah Mursjid
Menteri Sekretaris Negara
1998–1999 Digantikan oleh:
Muladi

Didahului oleh:
Siswono Yudohusodo
Menteri Negara Perumahan Rakyat
1993–1998 Digantikan oleh:
Theo L. Sambuaga

Didahului oleh:
Abdul Gafur
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga
1988–1993 Digantikan oleh:
Hayono Isman

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Akbar_Tanjung&oldid=4806392"
Kategori:
• Orang hidup
• Kelahiran 1945
• Orang hidup berusia 66
• Menteri Indonesia
• Ketua Golkar
• Ketua DPR
• Alumni Kolese Kanisius
• Alumni Universitas Indonesia
• Tokoh Islam Indonesia
• Tokoh ICMI
• Tokoh HMI
• Tokoh dari Sibolga
• Marga Tanjung
Kategori tersembunyi:
• Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
• Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan Oktober 2011
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• English
• Basa Jawa
• Bahasa Melayu
• Русский
• Halaman ini terakhir diubah pada 12.50, 6 Oktober 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Muhammad Jusuf Kalla
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Yusuf Kalla)
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla



________________________________________
Wakil Presiden Indonesia ke-10

Masa jabatan
20 Oktober 2004–20 Oktober 2009

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Pendahulu Hamzah Haz

Pengganti Boediono

________________________________________
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia ke-9

Masa jabatan
9 Agustus 2001–22 April 2004

Presiden Megawati Soekarnoputri

Pendahulu Basri Hasanuddin

Pengganti Abdul Malik Fadjar (ad-interim)

________________________________________
Menteri Perdagangan Republik Indonesia ke-27

Masa jabatan
26 Oktober 1999–24 Agustus 2000

Presiden Abdurahman Wahid

Pendahulu Rahardi Ramelan

Pengganti Luhut Binsar Panjaitan

________________________________________
Ketua Umum Palang Merah Indonesia

Petahana

Mulai menjabat
2009
Pendahulu Mar'ie Muhammad

________________________________________
Lahir 15 Mei 1942 (umur 69)
Watampone, Sulawesi Selatan, Masa Pendudukan Jepang

Kebangsaan Indonesia

Partai politik Partai Golkar

Suami/Istri Mufidah Miad Saad
Profesi Pengusaha

Agama Islam

Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (lahir di Watampone, Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942; umur 69 tahun), atau sering ditulis Jusuf Kalla saja atau JK, adalah mantan Wakil Presiden Indonesia yang menjabat pada 2004 – 2009 dan Ketua Umum Partai Golongan Karya pada periode yang sama. JK menjadi capres bersama Wiranto dalam Pilpres 2009 yang diusung Golkar dan Hanura.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Awal kehidupan dan karier
• 2 Pendidikan
• 3 Menjelang Pemilu Presiden 2009
• 4 Referensi
• 5 Pranala luar

[sunting] Awal kehidupan dan karier
Jusuf Kalla lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada tanggal 15 Mei 1942 sebagai anak ke-2 dari 17 bersaudara[1] dari pasangan Haji Kalla dan Athirah, pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group. Bisnis keluarga Kalla tersebut meliputi beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industri. Tahun 1968, Jusuf Kalla menjadi CEO dari NV Hadji Kalla. Di bawah kepemimpinannya, NV Hadji Kalla berkembang dari sekedar bisnis ekspor-impor, meluas ke bidang-bidang perhotelan, konstruksi, pejualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi. Di Makassar, Jusuf Kalla dikenal akrab disapa oleh masyarakat dengan panggilan Daeng Ucu.
Pengalaman organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan Jusuf Kalla antara lain adalah Pelajar Islam Indonesia (PII) Cabang Sulawesi Selatan 1960 - 1964, Ketua HMI Cabang Makassar tahun 1965-1966, Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) 1965-1966, serta Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tahun 1967-1969. Sebelum terjun ke politik, Jusuf Kalla pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Sulawesi Selatan. Hingga kini, ia pun masih menjabat Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) di alamamaternya Universitas Hasanuddin, setelah terpilih kembali pada musyawarah September 2006.
Jusuf Kalla menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid (Presiden RI yang ke-4), tetapi diberhentikan dengan tuduhan terlibat KKN. Jusuf Kalla kembali diangkat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri (Presiden RI yang ke-5). Jusuf Kalla kemudian mengundurkan diri sebagai menteri karena maju sebagai calon wakil presiden, mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan kemenangan yang diraih oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI yang ke-6, secara otomatis Jusuf Kalla juga berhasil meraih jabatan sebagai Wakil Presiden RI yang ke-10. Bersama-sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono, keduanya menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama kali dipilih secara langsung oleh rakyat.
Ia menjabat sebagai ketua umum Partai Golongan Karya menggantikan Akbar Tanjung sejak Desember 2004 hingga 9 Oktober 2009. Pada 10 Januari 2007, ia melantik 185 pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan Kekaryaan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golongan Karya di Slipi, Jakarta Barat, yang mayoritas anggotanya adalah cendekiawan, pejabat publik, pegawai negeri sipil, pensiunan jenderal, dan pengamat politik yang kebanyakan bergelar master, doktor, dan profesor.
Jusuf Kalla menikah dengan Hj. Mufidah Jusuf, dan dikaruniai seorang putra dan empat putri, serta sembilan orang cucu.
Saat ini, melalui Munas Palang Merah Indonesia ke XIX, Jusuf Kalla terpilih menjadi ketua umum Palang Merah Indonesia periode 2009-2014.
Pada tanggal 10 September 2011, Jusuf Kalla mendapat penganugerahan doktor Honoris Causa dari Universitas Hasanuddin, Makassar.[2]
[sunting] Pendidikan
• Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (1967)
• The European Institute of Business Administration, Perancis (1977)
[sunting] Menjelang Pemilu Presiden 2009
Setelah tidak berkomitmen untuk koalisi dengan Partai Demokrat, ia ditetapkan dalam Rapat Pimpinan Nasional Khusus Partai Partai Golkar sebagai Calon Presiden dalam Pemilihan Presiden 2009. Dalam perkembangan terakhir, JK memutuskan menggandeng Ketua Umum Partai Hanura Wiranto sebagai cawapresnya. Namun JK dinyatakan kalah dalam quick count (hitung cepat) yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei maupun hasil tabulasi Komisi Pemilihan Umum.
[sunting] Referensi
1. ^ http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/j/jusuf-kalla/biografi/bio-02.shtml
2. ^ Harian Surya edisi Minggu, 11 September 2011. Kallanomics Antar JK Raih Gelar Doktor HC.
[sunting] Pranala luar

Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan:
Muhammad Jusuf Kalla


Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:
Muhammad Jusuf Kalla


Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Muhammad Jusuf Kalla

• (Indonesia) Profile Jusuf Kalla di Pemiluindonesia.com
• (Indonesia) Blog Jusuf Kalla di Kompasiana
Jabatan politik
Didahului oleh:
Hamzah Haz
Wakil Presiden Indonesia
20 Oktober 2004 - 20 Oktober 2009
Digantikan oleh:
Boediono

Didahului oleh:
Basri Hasanuddin
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat
2001 – 2004
Digantikan oleh:
Abdul Malik Fadjar

Didahului oleh:
Rahardi Ramelan
Menteri Perindustrian dan Perdagangan
1999 – 2000
Digantikan oleh:
Luhut Binsar Panjaitan

Jabatan politik partai
Didahului oleh:
Akbar Tandjung
Ketua Umum Partai Golkar
Desember 2004 – 9 Oktober 2009
Digantikan oleh:
Aburizal Bakrie

Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Rahardi Ramelan
Kepala Bulog
1999 – 2000
Digantikan oleh:
Rizal Ramli

[sembunyikan]
l • b • s
Wakil Presiden Indonesia



Hatta
1945–1956
HB IX
1973–1978
Adam Malik
1978–1983
Umar W.
1983–1988
Soedharmono
1988–1993
Try Sutrisno
1993–1998
B. J. Habibie
1998
Megawati
1999–2001
Hamzah Haz
2001–2004
Jusuf Kalla
2004–2009
Boediono
Sejak 2009



Artikel bertopik biografi tokoh Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Jusuf_Kalla"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1942 | Orang hidup berusia 69 | Tokoh Indonesia | Wakil Presiden Indonesia | Menteri Indonesia | Ketua Golkar | Tokoh Sulawesi Selatan | Alumni Universitas Hasanuddin | Politikus Indonesia | Tokoh dari Bone
Kategori tersembunyi: Rintisan biografi Indonesia
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• Deutsch
• English
• Suomi
• Français
• 日本語
• Basa Jawa
• Bahasa Melayu
• Nederlands
• ‪Norsk (bokmål)‬
• Polski
• Русский
• Basa Sunda
• Halaman ini terakhir diubah pada 04:05, 12 September 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Mobile view



Burhanuddin Abdullah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Burhanuddin Abdullah


________________________________________
Gubernur Bank Indonesia ke-12

Masa jabatan
17 Mei 2003–16 Mei 2008

Presiden Megawati Soekarnoputri
Susilo Bambang Yudhoyono

Pendahulu Syahril Sabirin

Pengganti Boediono

________________________________________
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ke-8

Masa jabatan
12 Juni 2001–9 Agustus 2001

Presiden Abdurahman Wahid

Pendahulu Rizal Ramli

Pengganti Dorodjatun Kuntjoro-Jakti

________________________________________
Lahir 10 Juli 1947 (umur 64)
Garut, Jawa Barat, Indonesia

Agama Islam

Burhanuddin Abdullah (lahir di Garut, Jawa Barat, 10 Juli 1947; umur 64 tahun) adalah gubernur Bank Indonesia saat ini. Ia menjabat Gubernur BI sejak 17 Mei 2003. Ia juga pernah menjadi Menko Perekonomian pada masa pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid.
[sunting] Pranala luar
• (Indonesia) Profil di situs BI
• (Indonesia) Profil di TokohIndonesia.com
Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Syahril Sabirin
Gubernur Bank Indonesia
2003–2008 Digantikan oleh:
Boediono

Jabatan politik
Didahului oleh:
Rizal Ramli
Menteri Koordinator bidang Perekonomian
2001 Digantikan oleh:
Dorodjatun Kuntjoro-jakti


Artikel bertopik biografi tokoh Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Burhanuddin_Abdullah"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1947 | Orang hidup berusia 64 | Tokoh Indonesia | Alumni Universitas Padjadjaran | Menteri Indonesia | Gubernur Bank Indonesia | Tokoh dari Garut | Tokoh ICMI
Kategori tersembunyi: Rintisan biografi Indonesia
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
• Halaman ini terakhir diubah pada 17:32, 20 Juli 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Taufiq Effendi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Taufiq Effendi


________________________________________
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia ke-12

Masa jabatan
21 Oktober 2004–1 Oktober 2009

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Pendahulu Muhammad Feisal Tamin

Pengganti Widodo Adi Sutjipto
(ad-interim)
________________________________________
Lahir 12 April 1941 (umur 70)
Barabai, Hindia Belanda

Kebangsaan Indonesia

Agama Islam

Brigjen Pol. (Purn) Drs. Taufiq Effendi, MBA. (lahir di Barabai, Hindia Belanda, 12 April 1941; umur 70 tahun) adalah Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Pencapaian Akademik/Pendidikan Umum
• 2 Pendidikan Kepolisian/ABRI
• 3 Pendidikan Luar Negeri
• 4 Perjalanan Karier
• 5 Karya Tulis
• 6 Rujukan

[sunting] Pencapaian Akademik/Pendidikan Umum
• Workshop on Strategic Management, Crisis and Public Relation, Institut Bisnis Manajemen Jayakarta, Jakarta, 1996.
• Master Business Administration (MBA), Institut Bisnis Manajemen Jayakarta, Jakarta, 1993.
• Sarjana Ilmu Hubungan Internasional dari Fakultas Sosial Politik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1965.
• Lulus SMA Negeri 6 Yogyakarta, 1960.
[sunting] Pendidikan Kepolisian/ABRI
• Kursus Tenaga Inti Sosial Politik ABRI, Seskogab, Bandung, 1988.
• Sekolah Staf dan Komando ABRI bagian Kepolisian, 1978.
• Sekolah Komando Kepolisian, 1976.
• Sekolah Bentukan Dasar Perwira Kepolisian, 1971.
[sunting] Pendidikan Luar Negeri
• Airport Safety and Security, Sydney, Australia, 1983.
• Advance Narcotics Course, Washington DC, USA, 1977.
• International Police Academy, Washington DC, USA, 1975.
[sunting] Perjalanan Karier
• Anggota DPR-RI, 2009-2014.[1]
• Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu, 2004-2009.
• Anggota DPR-RI (Wakil Ketua Fraksi Demokrat), 2004
• Direktur Utama PT. Nawakara Bangun Nusantara, 1998-2003.
• Senior Scientist/ Kepala Divisi Proyek Khusus UPT Industri Hankam, BPPT, 1993-1998.
• Staf Ahli Kapolri, 1992-1993.
• Ka-set Deputi Operasi Kapolri, 1990-1992.
• Kasubdit Ramarda Bimmas, Mabes Polri, 1989-1990.
• Kepala Direktorat Pembinaan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah, Semarang, 1987-1989.
[sunting] Karya Tulis
• Jati Diri Bangsa Indonesia Menuju Indonesia Jaya (2008).
• Menuju Demokrasi Yang Waras (2006).
• Menulis Kembali Republik (2006).
• Agenda Strategis Revitalisasi Birokrasi (2005).
[sunting] Rujukan
1. ^ (Indonesia) Santoso, F. Harianto (2010). Wajah DPR & DPD 2009-2014: latar belakang pendidikan dan karier. Penerbit Buku Kompas. ISBN 9797094715. http://books.google.co.id/books?id=i5UP5the_QkC&lpg=PA135&dq=taufiq%20effendi%20DPR&pg=PA135#v=onepage&q=taufiq%20effendi%20DPR&f=false.ISBN 9789797094713
[sembunyikan]
l • b • s
Kabinet Indonesia Bersatu (2004–2009)


Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono | Wakil Presiden: Muhammad Jusuf Kalla


Menko Polhukam: Widodo Adi Sutjipto • Menko Perekonomian: Aburizal Bakrie, Boediono, Sri Mulyani (Plt.) • Menko Kesra: Alwi Shihab, Aburizal Bakrie • Mensesneg: Yusril Ihza Mahendra, Hatta Rajasa • Mendagri: Mohammad Ma'ruf, Widodo Adi Sutjipto (ad-interim), Mardiyanto • Menlu: Hassan Wirajuda • Menhan: Juwono Sudarsono • Menkumham: Hamid Awaluddin, Andi Matalatta • Menkeu: Jusuf Anwar, Sri Mulyani • Menteri ESDM: Purnomo Yusgiantoro • Menperin: Andung A. Nitimiharja, Fahmi Idris • Mendag: Mari Elka Pangestu • Mentan: Anton Apriyantono • Menhut: M. S. Kaban • Menhub: Hatta Rajasa, Jusman Syafii Djamal • Menteri KP: Freddy Numberi • Mennakertrans: Fahmi Idris, Erman Soeparno • Menteri PU: Djoko Kirmanto • Menkes: Siti Fadilah Supari • Mendiknas: Bambang Sudibyo • Mensos: Bachtiar Chamsyah • Menag: Muhammad Maftuh Basyuni • Menbudpar: Jero Wacik, Mohammad Nuh (ad-interim) • Menkominfo: Sofyan Djalil, Mohammad Nuh • Mennegristek: Kusmayanto Kadiman • Menneg KUKM: Suryadharma Ali, Mari Elka Pangestu (ad-interim) • Menneg LH: Rachmat Witoelar • Menneg PP: Meutia Hatta • Menneg PAN: Taufiq Effendi, Widodo Adi Sutjipto (ad-interim) • Menneg PDT: Saifullah Yusuf, Muhammad Lukman Edy, Djoko Kirmanto (ad-interim) • Menneg PPN/Kepala Bappenas: Sri Mulyani, Paskah Suzetta • Menneg BUMN: Soegiharto, Sofyan Djalil • Mennegpera: Muhammad Yusuf Asy'ari • Mennegpora: Adhyaksa Dault • Jaksa Agung: Abdul Rahman Saleh, Hendarman Supandji • Panglima TNI: Endriartono Sutarto, Djoko Suyanto, Djoko Santoso • Kapolri: Da'i Bachtiar, Sutanto, Bambang Hendarso Danuri


Sekretaris Kabinet: Sudi Silalahi



Artikel bertopik biografi tokoh Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Taufiq_Effendi"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1941 | Tokoh Indonesia | Tokoh Polri | Menteri Indonesia | Tokoh Islam Indonesia | Tokoh ICMI | Tokoh Kalimantan Selatan | Tokoh dari Hulu Sungai Tengah | Anggota DPR 2009-2014 | Tokoh Banjar
Kategori tersembunyi: Rintisan biografi Indonesia
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• Basa Jawa
• Halaman ini terakhir diubah pada 13:19, 27 September 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Bacharuddin Jusuf Habibie
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
"Habibie" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain dari Habibie, lihat Habibie (disambiguasi).
Prof. Dr. -Ing.
Bacharuddin Jusuf Habibie


________________________________________
Presiden Indonesia ke-3

Masa jabatan
21 Mei 1998–20 Oktober 1999

Wakil Presiden Tidak ada,kosong
Pendahulu Soeharto

Pengganti Abdurrahman Wahid

________________________________________
Wakil Presiden Indonesia ke-7

Masa jabatan
11 Maret 1998–21 Mei 1998

Presiden Soeharto

Pendahulu Try Sutrisno

Pengganti Megawati Sukarnoputri

________________________________________
Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia ke-1

Masa jabatan
29 Maret 1978–16 Maret 1998

Presiden Soeharto

Pendahulu Tidak ada
Pengganti Rahardi Ramelan

________________________________________
Lahir 25 Juni 1936 (umur 75)
Parepare, Sulawesi Selatan, Hindia Belanda

Kebangsaan Indonesia
Jerman (Kehormatan)

Partai politik Golkar

Suami/Istri Hasri Ainun Habibie

Anak Ilham Akbar
Thareq Kemal
Almamater Institut Teknologi Bandung
Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule Aachen

Profesi Insinyur

Agama Islam

Bacharuddin Jusuf Habibie (lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936; umur 75 tahun) adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Keluarga dan pendidikan
• 2 Pekerjaan dan karier
• 3 Masa Kepresidenan
• 4 Masa Pascakepresidenan
• 5 Publikasi
o 5.1 Karya Habibie
o 5.2 Mengenai Habibie
• 6 Lihat pula
• 7 Referensi
• 8 Pranala luar

[sunting] Keluarga dan pendidikan
Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Alwi Abdul Jalil Habibie lahir pada tanggal 17 Agustus 1908 di Gorontalo dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo lahir di Yogyakarta 10 November 1911. Ibunda R.A. Tuti Marini Puspowardojo adalah anak seorang spesialis mata di Yogya, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo bertugas sebagai pemilik sekolah. B.J. Habibie adalah salah satu anak dari tujuh orang bersaudara.[1]
B.J. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962, dan dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.[2]
Sebelumnya ia pernah berilmu di SMAK Dago.[3] Ia belajar teknik mesin di Institut Teknologi Bandung tahun 1954. Pada 1955-1965 ia melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima gelar diplom ingineur pada 1960 dan gelar doktor ingineur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.
[sunting] Pekerjaan dan karier
Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman, sehingga mencapai puncak karier sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi. Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan mantan presiden Suharto.
Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum menjabat Presiden (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 - 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto.
Ia diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), pada masa jabatannya sebagai menteri.
[sunting] Masa Kepresidenan
Habibie mewarisi kondisi kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto akibat salah urus di masa orde baru, sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir seluruh wilayah Indonesia. Segera setelah memperoleh kekuasaan Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.
Pada era pemerintahannya yang singkat ia berhasil memberikan landasan kokoh bagi Indonesia, pada eranya dilahirkan UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan yang paling penting adalah UU otonomi daerah. Melalui penerapan UU otonomi daerah inilah gejolak disintergrasi yang diwarisi sejak era Orde Baru berhasil diredam dan akhirnya dituntaskan di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tanpa adanya UU otonomi daerah bisa dipastikan Indonesia akan mengalami nasib sama seperti Uni Soviet dan Yugoslavia.
Di bidang ekonomi, ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih berkisar antara Rp 10.000 – Rp 15.000. Namun pada akhir pemerintahannya, terutama setelah pertanggungjawabannya ditolak MPR, nilai tukar rupiah meroket naik pada level Rp 6500 per dolar AS nilai yang tidak akan pernah dicapai lagi di era pemerintahan selanjutnya. Selain itu, ia juga memulai menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi perekonomian.
Salah satu kesalahan yang dinilai pihak oposisi terbesar adalah setelah menjabat sebagai Presiden, B.J. Habibie memperbolehkan diadakannya referendum provinsi Timor Timur (sekarang Timor Leste), ia mengajukan hal yang cukup menggemparkan publik saat itu, yaitu mengadakan jajak pendapat bagi warga Timor Timur untuk memilih merdeka atau masih tetap menjadi bagian dari Indonesia. Pada masa kepresidenannya, Timor Timur lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi negara terpisah yang berdaulat pada tanggal 30 Agustus 1999. Lepasnya Timor Timur di satu sisi memang disesali oleh sebagian warga negara Indonesia, tapi disisi lain membersihkan nama Indonesia yang sering tercemar oleh tuduhan pelanggaran HAM di Timor Timur.
Kasus inilah yang mendorong pihak oposisi yang tidak puas dengan latar belakang Habibie semakin giat menjatuhkan Habibie. Upaya ini akhirnya berhasil dilakukan pada Sidang Umum 1999, ia memutuskan tidak mencalonkan diri lagi setelah laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR.
Pandangan terhadap pemerintahan Habibie pada era awal reformasi cenderung bersifat negatif, tapi sejalan dengan perkembangan waktu banyak yang menilai positif pemerintahan Habibie. Salah pandangan positif itu dikemukan oleh L. Misbah Hidayat Dalam bukunya Reformasi Administrasi: Kajian Komparatif Pemerintahan Tiga Presiden.[4]
“ Visi, misi dan kepemimpinan presiden Habibie dalam menjalankan agenda reformasi memang tidak bisa dilepaskan dari pengalaman hidupnya. Setiap keputusan yang diambil didasarkan pada faktor-faktor yang bisa diukur. Maka tidak heran tiap kebijakan yang diambil kadangkala membuat orang terkaget-kaget dan tidak mengerti. Bahkan sebagian kalangan menganggap Habibie apolitis dan tidak berperasaan. Pola kepemimpinan Habibie seperti itu dapat dimaklumi mengingat latar belakang pendidikannya sebagai doktor di bidang konstruksi pesawat terbang. Berkaitan dengan semangat demokratisasi, Habibie telah melakukan perubahan dengan membangun pemerintahan yang transparan dan dialogis. Prinsip demokrasi juga diterapkan dalam kebijakan ekonomi yang disertai penegakan hukum dan ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Dalam mengelola kegiatan kabinet sehari-haripun, Habibie melakukan perubahan besar. Ia meningkatkan koordinasi dan menghapus egosentisme sekotral antarmenteri. Selain itu sejumlah kreativitas mewarnai gaya kepemimpinan Habibie dalam menangani masalah bangsa.[5] Untuk mengatasi persoalan ekonomi, misalnya, ia mengangkat pengusaha menjadi utusan khusus. Dan pengusaha itu sendiri yang menanggung biayanya. Tugas tersebut sangat penting, karena salah satu kelemahan pemerintah adalah kurang menjelaskan keadaan Indonesia yang sesungguhnya pada masyarakat internasional. Sementara itu pers, khususnya pers asing, terkesan hanya mengekspos berita-berita negatif tentang Indonesia sehingga tidak seimbang dalam pemberitaan. ”
[sunting] Masa Pascakepresidenan
Setelah ia turun dari jabatannya sebagai presiden, ia lebih banyak tinggal di Jerman daripada di Indonesia. Tetapi ketika era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, ia kembali aktif sebagai penasehat presiden untuk mengawal proses demokratisasi di Indonesia lewat organisasi yang didirikannya Habibie Center.
[sunting] Publikasi


Habibie ketika disumpah menjadi presiden pada tanggal 21 Mei 1998.
[sunting] Karya Habibie
• Proceedings of the International Symposium on Aeronautical Science and Technology of Indonesia / B. J. Habibie; B. Laschka [Editors]. Indonesian Aeronautical and Astronautical Institute; Deutsche Gesellschaft für Luft- und Raumfahrt 1986
• Eine Berechnungsmethode zum Voraussagen des Fortschritts von Rissen unter beliebigen Belastungen und Vergleiche mit entsprechenden Versuchsergebnissen, Presentasi pada Simposium DGLR di Baden-Baden,11-13 Oktober 1971
• Beitrag zur Temperaturbeanspruchung der orthotropen Kragscheibe, Disertasi di RWTH Aachen, 1965
• Sophisticated technologies : taking root in developing countries, International journal of technology management : IJTM. - Geneva-Aeroport : Inderscience Enterprises Ltd, 1990
• Einführung in die finite Elementen Methode,Teil 1, Hamburger Flugzeugbau GmbH, 1968
• Entwicklung eines Verfahrens zur Bestimmung des Rißfortschritts in Schalenstrukturen, Hamburger Flugzeugbau GmbH, Messerschmitt-Bölkow-Blohm GmbH, 1970
• Entwicklung eines Berechnungsverfahrens zur Bestimmung der Rißfortschrittsgeschwindigkeit an Schalenstrukturen aus A1-Legierungen und Titanium, Hamburger Flugzeugbau GmbH, Messerschmitt-Bölkow-Blohm GmbH, 1969
• Detik-detik Yang Menentukan - Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi, 2006 (memoir mengenai peristiwa tahun 1998)
[sunting] Mengenai Habibie
• Hosen, Nadirsyah, Indonesian political laws in Habibie Era : Between political struggle and law reform, ,Nordic journal of international law, ISSN 0029-151X, Bd. 72 (2003), 4, hal. 483-518
• Rice, Robert Charles, Indonesian approaches to technology policy during the Soeharto era : Habibie, Sumitro and others, Indonesian economic development (1990), hal. 53-66
• Makka, Makmur.A, The True Life of HABIBIE Cerita di Balik Kesuksesan, PUSTAKA IMAN, ISBN 978-979-3371-83-2, 2008
[sunting] Lihat pula
• Daftar Presiden Indonesia
• Daftar Wakil Presiden Indonesia
[sunting] Referensi
1. ^ Makka, Makmur.A, The True Life of HABIBIE Cerita di Balik Kesuksesan, PUSTAKA IMAN, 2008
2. ^ http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/biography/index.asp?presiden=habibie
3. ^ http://regional.kompas.com/read/2011/07/19/17264542/Ruth.Sahanaya.Pernah.di.SMAK.Dago
4. ^ Reformasi Administrasi: Kajian Komparatif Pemerintahan Tiga Presiden
5. ^ Suryo B. Sulistyo.1999."Kebijakan ekonominya mengandalkan kekuatan pasar", dalam Badaruddin et.al. Kepemimpinan BJ. Habibie. Visi, Misi, dan Stategi, Jakarta: Yayasan Bina Profesi dan Wirausaha
[sunting] Pranala luar

Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan:
Bacharuddin Jusuf Habibie

• Kepustakaan Presiden-presiden Republik Indonesia - Naskah pidato - B.J. Habibie
• GVK - Common Union Catalogue - 2.1: Katalog karya tulis B.J. Habibie
• GVK - Common Union Catalogue - 2.1: Katalog karya tulis mengenai B.J. Habibie
Jabatan politik
Didahului oleh:
Soeharto
Presiden Republik Indonesia
1998–1999 Digantikan oleh:
Abdurrahman Wahid

Didahului oleh:
Try Sutrisno
Wakil Presiden Republik Indonesia
1998 Digantikan oleh:
Megawati Sukarnoputri

Didahului oleh:
Tidak ada Menteri Negara Riset dan Teknologi
1978–1998 Digantikan oleh:
Rahardi Ramelan

[tampilkan]
l • b • s
Bacharuddin Jusuf Habibie





Orang tua Alwi Abdul Jalil Habibie (ayah) dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo (ibu)

Pasangan dan saudara Ainun Habibie (istri)


Generasi ke 2 Ilham (anak) • Thareq (anak) • Adrie (keponakan)











[tampilkan]
l • b • s
Presiden Indonesia



Soekarno
1945–1967
Soeharto
1967–1998
B. J. Habibie
1998–1999
Abdurrahman Wahid
1999–2001
Megawati Soekarnoputri
2001–2004
Susilo Bambang Yudhoyono
Sejak 2004





[tampilkan]
l • b • s
Wakil Presiden Indonesia



Hatta
1945–1956
HB IX
1973–1978
Adam Malik
1978–1983
Umar W.
1983–1988
Soedharmono
1988–1993
Try Sutrisno
1993–1998
B. J. Habibie
1998
Megawati
1999–2001
Hamzah Haz
2001–2004
Jusuf Kalla
2004–2009
Boediono
Sejak 2009


Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Bacharuddin_Jusuf_Habibie"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1936 | Orang hidup berusia 75 | Presiden Indonesia | Wakil Presiden Indonesia | Menteri Indonesia | Tokoh ICMI | Tokoh dari Parepare
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• العربية
• Беларуская
• ‪Беларуская (тарашкевіца)‬
• Català
• Cymraeg
• Dansk
• Deutsch
• English
• Español
• Suomi
• Français
• Galego
• हिन्दी
• Ido
• Italiano
• 日本語
• Basa Jawa
• 한국어
• Basa Banyumasan
• मराठी
• Bahasa Melayu
• Nederlands
• ‪Norsk (bokmål)‬
• Occitan
• Polski
• Português
• Русский
• Simple English
• Basa Sunda
• ไทย
• Winaray
• Yorùbá
• 中文
• Halaman ini terakhir diubah pada 08:58, 2 Oktober 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



M. S. Kaban
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
M. S. Kaban


________________________________________
Menteri Kehutanan Republik Indonesia ke-9

Masa jabatan
20 Oktober 2004–22 Oktober 2009

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Pendahulu Mohamad Prakosa

Pengganti Zulkifli Hasan

________________________________________
Lahir 5 Agustus 1958 (umur 53)
Binjai, Sumatera Utara, Indonesia

Kebangsaan Indonesia

Malem Sambat (MS) Kaban SE MSi, (lahir di Binjai, Sumatera Utara, 5 Agustus 1958; umur 53 tahun) merupakan Menteri Kehutanan (Menhut) di Kabinet Indonesia Bersatu. Pada 1 Mei 2005, ia diangkat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB).
[sunting] Biografi
Ka'ban adalah putra dari pasangan S. Tarigan, seorang ibu rumah tangga, dan A.M. Kaban (alm), seorang pedagang. Ia menikah dengan Nurmala Dewi, dan memiliki tujuh anak. Kaban dikenal sebagai anggota DPR dan MPR, dan salah satu petinggi PBB sebelum diangkat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menhut.
Selain itu, dia pernah terlibat dalam pengembangan sumber daya manusia di Jakarta Public Relation, dan terjun meneliti potensi ekonomi wilayah Taman Nasional Gunung Leuser pada 1992. Dia juga Ketua tim Penelitian Potensi Ekonomi Lemah di tahun 1993, serta menjadi peneliti muda pada studi pengkajian Strategi Pengusahaan Anak Perusahaan Joint Venture Pertamina pada 1994. Sebagai orang yang berjiwa pejuang, sewaktu muda beliau berjuang untuk bangsa ini melalui organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) sebagai aktivis.
Namanya dikaitkan dalam kasus penyimpangan aliran dana BLBI ketika menjadi anggota Komisi VI DPR RI periode 1999 - 2004. Selain itu, ia juga dikaitkan dengan kasus korupsi pengusaha kayu ternama Sumatera Utara, Adelin Lis. Meski desakan mundur tarhadapnya cukup kencang namun Kaban tetap bertahan di kabinet karena menurutnya dirinya mundur jika presiden menghendakinya.
[sunting] Pengalaman akademik
• Dosen, Universitas Ibnu Khaldun, Bogor
• Dosen, Universitas Islam As Syafiiyah
Jabatan politik partai
Didahului oleh:
Yusril Ihza Mahendra
Ketua Umum Partai Bulan Bintang
2005—sekarang Petahana
Jabatan politik
Didahului oleh:
Mohamad Prakosa
Menteri Kehutanan
21 Oktober 2004–22 Oktober 2009
Digantikan oleh:
Zulkifli Hasan

[sembunyikan]
l • b • s
Kabinet Indonesia Bersatu (2004–2009)


Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono | Wakil Presiden: Muhammad Jusuf Kalla


Menko Polhukam: Widodo Adi Sutjipto • Menko Perekonomian: Aburizal Bakrie, Boediono, Sri Mulyani (Plt.) • Menko Kesra: Alwi Shihab, Aburizal Bakrie • Mensesneg: Yusril Ihza Mahendra, Hatta Rajasa • Mendagri: Mohammad Ma'ruf, Widodo Adi Sutjipto (ad-interim), Mardiyanto • Menlu: Hassan Wirajuda • Menhan: Juwono Sudarsono • Menkumham: Hamid Awaluddin, Andi Matalatta • Menkeu: Jusuf Anwar, Sri Mulyani • Menteri ESDM: Purnomo Yusgiantoro • Menperin: Andung A. Nitimiharja, Fahmi Idris • Mendag: Mari Elka Pangestu • Mentan: Anton Apriyantono • Menhut: M. S. Kaban • Menhub: Hatta Rajasa, Jusman Syafii Djamal • Menteri KP: Freddy Numberi • Mennakertrans: Fahmi Idris, Erman Soeparno • Menteri PU: Djoko Kirmanto • Menkes: Siti Fadilah Supari • Mendiknas: Bambang Sudibyo • Mensos: Bachtiar Chamsyah • Menag: Muhammad Maftuh Basyuni • Menbudpar: Jero Wacik, Mohammad Nuh (ad-interim) • Menkominfo: Sofyan Djalil, Mohammad Nuh • Mennegristek: Kusmayanto Kadiman • Menneg KUKM: Suryadharma Ali, Mari Elka Pangestu (ad-interim) • Menneg LH: Rachmat Witoelar • Menneg PP: Meutia Hatta • Menneg PAN: Taufiq Effendi, Widodo Adi Sutjipto (ad-interim) • Menneg PDT: Saifullah Yusuf, Muhammad Lukman Edy, Djoko Kirmanto (ad-interim) • Menneg PPN/Kepala Bappenas: Sri Mulyani, Paskah Suzetta • Menneg BUMN: Soegiharto, Sofyan Djalil • Mennegpera: Muhammad Yusuf Asy'ari • Mennegpora: Adhyaksa Dault • Jaksa Agung: Abdul Rahman Saleh, Hendarman Supandji • Panglima TNI: Endriartono Sutarto, Djoko Suyanto, Djoko Santoso • Kapolri: Da'i Bachtiar, Sutanto, Bambang Hendarso Danuri


Sekretaris Kabinet: Sudi Silalahi



Artikel bertopik biografi tokoh Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/M._S._Kaban"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1958 | Orang hidup berusia 53 | Tokoh Indonesia | Politikus Indonesia | Menteri Indonesia | Tokoh ICMI | Tokoh dari Binjai
Kategori tersembunyi: Rintisan biografi Indonesia
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• English
• Basa Jawa
• Halaman ini terakhir diubah pada 14:19, 25 September 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Ginandjar Kartasasmita
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Ginandjar Kartasasmita


________________________________________
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden

Petahana

Mulai menjabat
25 Januari 2010

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

________________________________________
Ketua Dewan Perwakilan Daerah ke-1

Masa jabatan
1 Oktober 2004–1 Oktober 2009

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Pendahulu Tidak ada, lembaga baru
Pengganti Irman Gusman

________________________________________
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ke-4

Masa jabatan
17 Maret 1993–21 Mei 1998

Presiden Soeharto

Pendahulu Saleh Afif

Pengganti Boediono

________________________________________
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ke-5

Masa jabatan
14 Maret 1998–21 Mei 1998

Presiden Soeharto

Pendahulu Saleh Afif

Masa jabatan
21 Mei 1998–15 Juli 1999

Presiden Baharuddin Jusuf Habibie

Pengganti Kwik Kian Gie

________________________________________
Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia ke-8

Masa jabatan
21 Maret 1988–17 Maret 1993

Presiden Soeharto

Pendahulu Soebroto

Pengganti Ida Bagus Sudjana

________________________________________
Lahir 9 April 1941 (umur 70)
Bandung, Jawa Barat, Hindia Belanda

Suami/Istri Ratjih Natawidjaja
Anak Gita
Gumiwang
Galih
Gaya
Almamater Tokyo University of Agriculture and Technology (Chemical Engineering)
STIA-LAN
Agama Islam

Marsekal Madya TNI (Purn.). Prof. Dr. Ir. Ginandjar Kartasasmita (lahir di Bandung, Jawa Barat, 9 April 1941; umur 70 tahun) adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 25 Januari 2010. Sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah periode 2004—2009.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Keluarga
• 2 Pendidikan
• 3 Karier
• 4 Penghargaan
• 5 Buku
• 6 Pranala luar

[sunting] Keluarga
Ginandjar memiliki ayah bernama Husen Kartasasmita dan ibu bernama Ratjih Natawidjaja. Ia menikah dengan Yultin Harlotina, dan memperoleh empat orang anak, yaitu: Gita, Gumiwang, Galih, dan Gaya.
[sunting] Pendidikan
1. SD, Jakarta
2. SMP Kolese Kanisius, Jakarta (1953—1956)
3. SMA Kolese Kanisius, Jakarta (1956—1959)
4. ITB, Bandung (1959-1960)
5. Tokyo University of Agriculture and Technology (Chemical Engineering), Tokyo, Jepang (1960—1965)
6. STIA-LAN, Jakarta (1970—1980)
7. Sekolah Dasar Perwira (1966—1967)
8. Sekolah Ilmu Siasat (1968)
9. Sekolah staf komando Angkatan Udara (1974)
Doktor HC dalam bidang ekonomi dari Takushoku University, Tokyo. Orasi "Indonesia Menyongsong Abad Ke-21" (10 Mei (1994) Doktor HC dalam bidang jasa publik dari Northeastern University, Boston (18 Juni 1994) Doktor HC dalam bidang ilmu administrasi pembangunan dari Universitas Gadjah Mada dengan orasi "Pembangunan Menuju Bangsa yang Maju dan Mandiri" (15 April 1995) Universitas Brawijaya (Profesor) (1995)
[sunting] Karier
1. G-5 Koti (1965-1966)
2. Staf Direktorat Jenderal Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara TNI AU (1967)
3. Kepala Bagian Penelitian Biro Analisa dan Perundang-undangan Sekretariat Kabinet (1968-1971)
4. Kepala Bagian Evaluasi Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri Sekretariat Kabinet (1971-1972)
5. Kepala bagian Antarnegara Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri Sekretariat Kabinet (1972-1976)
6. Anggota Dewan Komisaris PT Nurtanio (sekarang IPTN) (1976-)
7. Asisten Sekretaris Negara Urusan Administrasi Pemerintahan (1976-1978)
8. Asisten Menteri/Sekretaris Negara Urusan Administrasi Pemerintahan dan Administrasi Lembaga Pemerintahan Non-departemen (1978-1983)
9. Manggala GBHN (1978 -)
10. Sekretaris Sub Team GBHN, Team Pembina Penatar dan Bahan Penataran Pegawai RI (1978-)
11. Sekretaris Tim GBHN, Manggala GBHN
12. Anggota Tim Pengendali Pengadaan Barang/Peralatan Pemerintah
13. Menteri Muda Urusan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (1983-1988)
14. Ketua BKPM (1985-1988)
15. Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (1987-1991)
16. Menteri Pertambangan dan Energi (1988-1993)
17. Anggota MPR/Badan Pekerja MPR (1982-1987, 1987-1992, 1993-1988) dengan catatan :
o Ketua Panitia Ad Hoc I GBHN, BP MPR Tahun 1987/1988, 1992/1993
o Ketua Komisi A, GBHN, Sidang Umum MPR Tahun 1988, 1993/Badan Pekerja MPR/RI (1982)
18. Guru Besar Ilmu administrasi Universitas Brawijaya
19. Anggota Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (1993-)
o Penasihat Pimpinan Paripurna Dewan Koperasi Indonesia 1993-1998
20. Marsekal Madya TNI-AU (Purn.) (26 Januari 1994)
21. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS (1993-1998)
22. Wakil Ketua Dewan Pembina Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
23. Ketua Kehormatan Dewan Pengurus Yayasan Angkatan Udara (YASAU)
24. Ketua Dewan Pembina Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia (PERKEMI)
25. Ketua Kehormatan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI)
26. Anggota Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka
27. Anggota dan Pj. Ketua Dewan Penyantun Universitas Pancasia
28. Anggota Dewan Kurator Sekolah Tinggi Teknologi Dirgantara (STTD)
29. Ketua Dewan Penyantun Universitas Pajajaran
30. Anggota Dewan Penyantun Universitas Dharma Persada
31. Anggota Dewan Penyantun Universitas Siliwangi
32. Sekretaris Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila
33. Ketua Fraksi ABRI di MPR (1997-2002)
34. Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Kabinet Pembangunan VII, merangkap Kepala Bappenas (16 Maret 1998-21 Mei 1998)
35. Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Kabinet Reformasi Pembangunan (22 Mei 1998-)
36. Wakil Ketua MPR RI
37. Ketua DPD
[sunting] Penghargaan
1. Satya Lancana Wirakarya (1973)
2. Satya Lancana Kesetiaan 8 Tahun (1978)
3. Order of Kuwait Fourth Class, Kuwait (1978)
4. Third Class of the Order of the Republic, Mesir (1978)
5. Bintang Jasa Pratama (1982)
6. Satya Lancana Kesetiaan 16 Tahun (1983)
7. Grosse Goldene Ehrenzeinchen (Comander's Cross), Australia (1986)
8. Bintang Maha Putra Adipradana (1987)
9. Ordre National du Merite, France (1987)
10. Order of Diplomatic Service Merit Gwang Hwa Medal, Korea Selatan (1988)
11. Orden del Libertador Gran Cordon, Republik Venezuela (1988)
12. Satya Lancana Kesetiaan 24 Tahun (1990)
13. Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya (1992)
14. Bintang Legiun Veteran RI (1993)
15. Bintang Dharma Yudha Pratama (1995)
16. Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama (1996)
17. Bintang RI Indonesia Utama (14 Agustus 1998)
18. Grand Cordon of The Order of The Rising Sun, Jepang(2008)
[sunting] Buku
1. Pembangunan untuk Rakyat (1996)
2. Administrasi Pembangunan: Perkembangan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesia (1997)
[sunting] Pranala luar
• (Indonesia) Profil pada situs TokohIndonesia.com.
Didahului oleh:
Tidak ada, lembaga baru Ketua DPD
2004–2009 Digantikan oleh:
Irman Gusman


Artikel bertopik biografi tokoh Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Ginandjar_Kartasasmita"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1941 | Orang hidup berusia 70 | Tokoh Indonesia | Menteri Indonesia | Alumni Kolese Kanisius | Alumni Institut Teknologi Bandung | Tokoh ICMI | Anggota DPD 2004-2009 | Anggota DPD 2009-2014 | Ketua DPD | Tokoh dari Bandung | Tokoh Sunda
Kategori tersembunyi: Rintisan biografi Indonesia
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• English
• Halaman ini terakhir diubah pada 17:35, 1 Oktober 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Mohammad Mahfud
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Untuk orang lain yang juga bernama Mahfud, lihat Mahfud.
Prof. Dr. Mohammad Mahfud M.D., S.H., S.U.


________________________________________
Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia ke-2

Petahana

Mulai menjabat
19 Agustus 2008

Pendahulu Jimly Asshiddiqie

________________________________________Hakim Konstitusi Republik Indonesia
Petahana

Mulai menjabat
1 April 2008

________________________________________
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia ke-24

Masa jabatan
20 Juli 2001–9 Agustus 2001

Presiden Megawati Soekarnoputri

Pendahulu Marsilam Simanjuntak

Pengganti Yusril Ihza Mahendra

________________________________________
Menteri Pertahanan Republik Indonesia ke-22

Masa jabatan
26 Agustus 2000–9 Agustus 2001

Presiden Abdurrahman Wahid

Pendahulu Juwono Sudarsono

Pengganti Matori Abdul Djalil

________________________________________
Lahir 13 Mei 1957 (umur 54)
Sampang, Madura, Indonesia

Kebangsaan Indonesia

Almamater UGM (1993)

Pekerjaan Dosen, politikus

Agama Islam

Prof. Dr. Mohammad Mahfud M.D., S.H., S.U. (lahir di Sampang, Madura, Jawa Timur, 13 Mei 1957; umur 54 tahun) adalah Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2011 dan Hakim Konstitusi periode 2008-2013. Sebelumnya ia adalah anggota DPR dan Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional. Ia meraih gelar doktor pada tahun 1993 dari Universitas Gadjah Mada. Sebelum diangkat sebagai menteri, ia adalah pengajar di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.
Didahului oleh:
??? Anggota DPR untuk Jawa Timur
2004-31 Maret 2008
Digantikan oleh:
???
Didahului oleh:
Marsilam Simanjuntak
Menteri Kehakiman
2001 Digantikan oleh:
Yusril Ihza Mahendra

Didahului oleh:
Jimly Asshiddiqie
Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
2008 - 2013 Digantikan oleh:
Sedang menjabat

Artikel bertopik biografi tokoh Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Mohammad_Mahfud"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1957 | Tokoh Indonesia | Tokoh ICMI | Alumni Universitas Gadjah Mada | Hakim Konstitusi periode 2008-2013 | Tokoh dari Sampang | Menteri Pertahanan Indonesia | Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia
Kategori tersembunyi: Rintisan biografi Indonesia
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• English
• Basa Jawa
• Halaman ini terakhir diubah pada 06:33, 27 Oktober 2010.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Hidayat Nur Wahid
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Hidayat Nur Wahid


________________________________________
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ke-11

Masa jabatan
2004–2009

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Pendahulu Amien Rais

Pengganti Taufiq Kiemas

________________________________________
Lahir 8 April 1960 (umur 51)
Klaten, Jawa Tengah

Partai politik PKS

Suami/Istri Hj. Kastian Indriawati (almh)
dr. Diana Abbas Thalib

Anak Pernikahan dengan dari Hj. Kastian Indriawati:
Inayatu Dzil Izzati
Ruzaina
Alla Khairi
Hubaib Shidiqi
Pernikahan dengan dari dr. Diana Abbas Thalib:
Daffa Muhammad Hidayat dan Daffi Muhammad Hidayat (kembar)
Dr. Haji Muhammad Hidayat Nur Wahid, M.A. (lahir di Klaten, Jawa Tengah, 8 April 1960; umur 51 tahun) adalah Ketua MPR RI untuk periode 2004-2009 dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera dari 21 Mei 2000 hingga 11 Oktober 2004.
Hidayat Nur Wahid menjadi Ketua MPR RI periode 2004-2009 setelah mengalahkan saingannya, Sucipto dengan selisih dua angka yang diusung Koalisi Kebangsaan.
Dari pernikahannya dengan Almarhum Hj. Kastian Indriawati, Hidayat mempunyai empat anak: Inayatu Dzil Izzati, Ruzaina, Alla Khairi, dan Hubaib Shidiqi. Setelah istri pertamanya tersebut wafat, Hidayat Nur Wahid menikahi seorang janda dr. Diana Abbas Thalib pada tanggal 11 Mei 2008 di TMII.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Pendidikan
• 2 Pekerjaan
• 3 Organisasi
• 4 Seminar dan karya ilmiah
• 5 Acara Televisi
• 6 Kata Pengantar buku-buku terjemahan
• 7 Pranala luar

[sunting] Pendidikan
• SDN Kebondalem Kidul I, Prambanan Klaten, 1972
• Pondok Pesantren Wali Songo, Ngabar Ponorogo, 1973
• Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, 1978
• IAIN Sunan Kalijogo, Yogyakarta ( Fakultas Syari'ah), 1979
• Fakultas Dakwah & Ushuluddin Universitas Islam Madinah Arab Saudi, 1983
• Judul Skripsi Mauqif Al-Yahud Min Islam Al Anshar
• Program Pasca Sarjana Universitas Islam Madinah Arab Saudi, jurusan Aqidah, 1987
• Judul Skripsi Al Bathiniyyaun Fi Indonesia,Ardh wa Dirosah
• Program Doktor Pasca Sarjana Universitas Islam Medina, Arab Saudi, Fakultas Dakwah & Ushuludiin, Jurusan Aqidah, 1992
• Judul Disertasi Nawayidh lir Rawafidh Lil Barzanji, Tahqiq wa Dirosah
[sunting] Pekerjaan
1. Dosen Pasca Sarjana Magister Studi Islam, UMJ
2. Dosen Pasca Sarjana Magister Ilmu Hukum, UMJ
3. Dosen Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Dosen Fakultas Ushuluddin (Program Khusus) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Dosen Pasca Sarjana Universitas Asy-Syafiiyah, Jakarta
6. Ketua LP2SI (Lembaga Pelayanan Pesantren dan Studi Islam) Yayasan Al-Haramain, Jakarta
7. Dewan Redaksi Jurnal Ma'rifah
8. Ketua Forum Dakwah Indonesia
[sunting] Organisasi
• Anggota PII (Pelajar Islam Indonesia), 1973
• Andalan Koordinator Pramuka Gontor bidang kesekretariatan, 1977-1978
• Training HMI IAIN Yogyakarta, 1979
• Sekretaris MIP PPI Madinah, Arab Saudi, 1981-1983
• Ketua PPI Arab Saudi, 1983-1985
• Peneliti LKFKH (Lembaga Kajian Fiqh dan Hukum) Al Khairot
• Anggota Pengurus badan Wakaf Pondok Modern Gontor, 1999
[sunting] Seminar dan karya ilmiah
1. Menghadiri undangan MASG di IIlinois, AS, 1994 (Menyampaikan prasaran)
2. Menghadiri undangan International Islamic Student Organisation di Istambul, Turki, 1996
3. Seminar Internasional madrasah wak Tanjung Al-Islamiyyah, Singapore, 1998 (Menyampaikan makalah).
4. Menghadiri undangan Seminar International dari Moslem Association of Britain di Manchester dan London.
5. Seminar mahasiswa Indonesia di Malaysia, 1999 (Menyampaikan makalah).
6. Seminar Internasional dari LIPIA dari Universitas Imam Muhammad bin Saud Riyadh, di Jakarta (Menyampaikan makalah), 1999 bersama KH. Irfan Zidny, MA, Prof.Ismail Sunni dan KH. Abdullah Syukri Zarkasi, MA.
7. Menghadiri seminar Internasional di Universitas Ibnu Khaldun, Bogor, bekerjasama dengan Universitas Imam Muhammad Saud, Jakarta 1999.
8. Menghadiri undangan festival nasional dan seminar internasional Janadriyah, Riyad, Arab Saudi (tahun 2000) bersama Prof. Dr. Nurcholis Madjid dan Prof. Dr. Amien Rais.
9. Menghadiri undangan seminar Perkembangan Islam di Eropa dari Islamiska Forbundet I Sverige, Stockholm, Swedia.
10. Menjadi Pembicara pada Seminar Mahasiswa Indonesia se - Timur Tengah dan Sekitarnya di Rabat - Maroko pada tanggal 28 - 29 Juli 2006.
11. Berbagai seminar di dalam negeri
12. Membimbing dan menguji tesis master mahasiswa pasca sarjana Universitas Muhammadiyah dan IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
[sunting] Acara Televisi
Sejak bulan Juli 2005, Hidayat Nur Wahid merupakan narasumber tetap dalam program Titian Semangat dalam Hikmah Fajar di RCTI. Acara ini ditayangkan setiap hari Sabtu pukul 04.30 hingga 05.00 WIB.
[sunting] Kata Pengantar buku-buku terjemahan
• Prinsip-prinsip Islam untuk kehidupan oleh Prof. Sholeh Shawi
• Ensiklopedia Figh wanita oleh Prof. Abdul Karim Zaid (cetakan Rabbani Pres)
• Pengantar studi Islam oleh Ust. Prof. Yusuf Al Qordhowi (cetakan Al-Kautsar)
• As-Sunnah sebagai sumber ilmu dan kebudayaan oleh Ust. Prof. Yusuf Al Qordhowi (cetakan Al-Kautsar)
• Fitnah Kubro, klarifikasi sikap para sahabat oleh Prof. Amhazun (cetakan Al-Haramain)
• Kajian atas kajian Hadits Misogini (dalam buku Feminisme)
• Tadabbur Surah Al Kahfi (dalam bulletin Tafakkur)
• Tadabbur Surah Yasin (dalam bulletin Tafakur)
• Editor terjemah tafsir Ibnu Katsir
• Menulis rubrik HIKMAH di harian REPUBLIKA
• Beberapa makalah diseminar-seminar
• Tajdid sebagai sebuah harakah (jurnal Ma'rifah)
• Revivalisme Islam dan Fundamentalisme sekuler dalam sorotan sejarah (dalam buku menggugat gerakan pembaharuan Islam)
• Inklusivisme Islam dalam literatur klasik (dalam jurnal Profetika)
[sunting] Pranala luar

Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan:
Hidayat Nur Wahid

• (Indonesia) Situs Resmi Hidayat Nur Wahid
• Situs Facebook Hidayat Nur Wahid
• (Indonesia) Profil Hidayat Nur Wahid di Situs pemiluindonesia.com
Jabatan politik
Didahului oleh:
Amien Rais
Ketua MPR
2004—2009 Digantikan oleh:
Taufiq Kiemas

Jabatan politik partai
Didahului oleh:
Nurmahmudi Isma'il
Presiden Partai Keadilan Sejahtera
2000—2004 Digantikan oleh:
Tifatul Sembiring


Artikel bertopik biografi tokoh Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Hidayat_Nur_Wahid"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1960 | Orang hidup berusia 51 | Tokoh Indonesia | Politikus Indonesia | Anggota DPR 2004-2009 | Anggota DPR 2009-2014 | Tokoh ICMI | Tokoh PKS | Ketua MPR | Tokoh dari Klaten
Kategori tersembunyi: Rintisan biografi Indonesia
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• العربية
• English
• Basa Jawa
• Bahasa Melayu
• Halaman ini terakhir diubah pada 17:35, 20 Juli 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Dawam Rahardjo
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Prof. Drs. Dawam Rahardjo (Solo, Jawa Tengah, 20 April 1942 adalah seorang ekonom Indonesia. Ia mendapatkan gelar sarjana S1 dari Fakultas Ekonomi UGM (1969)
[sunting] Pekerjaan
• Pemimpin jurnal ilmiah Prisma (1980 - 1986)
• Direktur LP3ES (1980 - 1986)
• Guru besar ilmu ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang (1993)
• Pengajar Universitas 45 Bekasi
• Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Pusat (1995 - 2000)
• Dekan Universitas As Syafi'yah
• Direktur pelaksana Yayasan Wakaf Paramadina (1988 - 1990)
• Diruktur pusat pengembangan agribisnis (1992)
• Ketua tim penasihat presiden BJ Habibie (1999)
• Rektor Universitas 45 (1994 - 2004)
• Ketua dewan direktur Lembaga Studi Agama dan Filsafat.
[sunting] Buku
• Esai-esai ekonomi politik (1983)
• Deklarasi Mekah: Esai-esai ekonomi Islam (1987)
• Etika bisnis dan manajemen (1990)
• Habibienomics: Telaah pembangunan ekonomi (1995)
• Paradigma Alquran: Metodologi dan kritik sosial (2005)
• Nalar Politik Ekonomi Indonesia (2011)
[sunting] Pranala luar
• (Indonesia) Rahardjo di Sinarharapan
• (Indonesia) Situs Jaringan Islam Liberal

Artikel bertopik biografi tokoh Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Dawam_Rahardjo"
Kategori: Tokoh Indonesia | Kelahiran 1942 | Ekonom Indonesia | Alumni Universitas Gadjah Mada | Tokoh ICMI
Kategori tersembunyi: Rintisan biografi Indonesia
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
• Halaman ini terakhir diubah pada 13:33, 21 Juli 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Mobile view



Amien Rais
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Amien Rais


________________________________________
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ke-10

Masa jabatan
1999–2001

Presiden Abdurrahman Wahid

Pendahulu Harmoko

Masa jabatan
1991–2004

Presiden Megawati Soekarnoputri

Pengganti Hidayat Nur Wahid

________________________________________
Lahir 26 April 1944 (umur 67)
Solo, Jawa Tengah

Partai politik PAN

Suami/Istri Kusnasriyati Sri Rahayu
Anak Ahmad Hanafi, Hanum Salsabiela, Ahmad Mumtaz, Tasnim Fauzia, Ahmad Baihaqi

Prof. Dr. H. Amien Rais (lahir di Solo, Jawa Tengah, 26 April 1944; umur 67 tahun) adalah politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Ketua MPR periode 1999 - 2004. Jabatan ini dipegangnya sejak ia dipilih oleh MPR hasil Pemilu 1999 pada bulan Oktober 1999.
Namanya mulai mencuat ke kancah perpolitikan Indonesia pada saat-saat akhir pemerintahan Presiden Soeharto sebagai salah satu orang yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan Pemerintah. Setelah partai-partai politik dihidupkan lagi pada masa pemerintahan Presiden Habibie, Amien Rais ikut mendeklarasikan Partai Amanat Nasional (PAN). Ia menjabat sebagai Ketua Umum PAN dari saat PAN berdiri sampai tahun 2005.
Sebuah majalah pernah menjulukinya sebagai "King Maker". Julukan itu merujuk pada besarnya peran Amien Rais dalam menentukan jabatan presiden pada Sidang Umum MPR tahun 1999 dan Sidang Istimewa tahun 2001. Padahal, perolehan suara partainya, PAN, tak sampai 10% dalam pemilu 1999.
[sunting] Awal karier
Lahir di solo pada 26 April 1944, Amien dibesarkan dalam keluarga aktivis Muhammadiyah yang fanatik. Orangtuanya, aktif di Muhammadiyah cabang Surakarta. Masa belajar Amien banyak dihabiskan di luar negeri. Sejak lulus sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada 1968 dan lulus Sarjana Muda Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta (1969), ia melanglang ke berbagai negara dan baru kembali tahun 1984 dengan menggenggam gelar master (1974) dari Universitas Notre Dame, Indiana, dan gelar doktor ilmu politik dari Universitas Chicago, Illinois, Amerika Serikat.
Kembali ke tanah air, Amien kembali ke kampusnya, Universitas Gadjah Mada sebagai dosen. Ia bergiat pula dalam Muhammadiyah, ICMI, BPPT, dan beberapa organisasi lain. Pada era menjelang keruntuhan Orde Baru, Amien adalah cendekiawan yang berdiri paling depan. Tak heran ia kerap dijuluki Lokomotif Reformasi.
[sunting] Terjun ke politik
Akhirnya setelah terlibat langsung dalam proses reformasi, Amien membentuk Partai Amanat Nasional (PAN) pada 1998 dengan platform nasionalis terbuka. Ketika hasil pemilu 1999 tak memuaskan bagi PAN, Amien masih mampu bermain cantik dengan berhasil menjadi ketua MPR.
Posisinya tersebut membuat peran Amien begitu besar dalam perjalanan politik Indonesia saat ini. Tahun 1999, Amien urung maju dalam pemilihan presiden. Tahun 2004 ini, ia maju sebagai calon presiden dan meraih hampir 15% suara nasional.
Pada 2006 Amien turut mendukung evaluasi kontrak karya terhadap PT. Freeport Indonesia. Setelah terjadi Peristiwa Abepura, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar secara tidak langsung menuding Amien Rais dan LSM terlibat dibalik peristiwa ini. Tapi hal ini kemudian dibantah kembali oleh Syamsir Siregar.[1]
Pada Mei 2007, Amien Rais mengakui bahwa semasa kampanye pemilihan umum presiden pada tahun 2004, ia menerima dana non bujeter Departemen Kelautan dan Perikanan dari Menteri Perikanan dan Kelautan Rokhmin Dahuri sebesar Rp 200 juta. Ia sekaligus menuduh bahwa pasangan calon presiden dan wakil presiden lainnya turut menerima dana dari departemen tersebut, termasuk pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla yang kemudian terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.[2][3]
[sunting] Referensi
1. ^ BIN Tak Sepatutnya Cari Kambing Hitam, Suara Merdeka CyberNews, Rabu, 22 Maret 2006. Diakses 31 maret 2010.
2. ^ [1]
3. ^ [2]
Didahului oleh:
Harmoko
Ketua MPR
1999—2004 Digantikan oleh:
Hidayat Nur Wahid

Didahului oleh:
tidak ada Ketua Umum PAN
1998—2005 Digantikan oleh:
Soetrisno Bachir

Didahului oleh:
KHA. Azhar Basyir, M.A.
Ketua Umum Muhammadiyah
1995—2000 Digantikan oleh:
Ahmad Syafii Ma'arif

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Amien_Rais"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1944 | Tokoh Islam Indonesia | Alumni Universitas Gadjah Mada | Alumni Universitas Notre Dame | Alumni Universitas Chicago | Ilmuwan politik | Arab-Indonesia | Tokoh Muhammadiyah | Tokoh PAN | Anggota DPR | Tokoh dari Surakarta | Ketua MPR | Tokoh ICMI
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• English
• Basa Jawa
• Bahasa Melayu
• Nederlands
• Halaman ini terakhir diubah pada 14:19, 16 Juni 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler



Hatta Rajasa
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Ir. Muhammad Hatta Rajasa



________________________________________
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ke-13

Petahana

Mulai menjabat
22 Oktober 2009

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Pendahulu Sri Mulyani Indrawati (Plt.)

________________________________________
Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia ke-12

Masa jabatan
9 Mei 2007–22 Oktober 2009

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Pendahulu Yusril Ihza Mahendra

Pengganti Sudi Silalahi

________________________________________
Menteri Perhubungan Republik Indonesia ke-27

Masa jabatan
20 Oktober 2004–9 Mei 2007

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Pendahulu Agum Gumelar

Pengganti Jusman Syafii Djamal

________________________________________
Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia ke-5

Masa jabatan
9 Agustus 2001–20 Oktober 2004

Presiden Megawati Soekarnoputri

Pendahulu AS Hikam

Pengganti Kusmayanto Kadiman

________________________________________
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional

Petahana

Mulai menjabat
9 Januari 2010

Pendahulu Soetrisno Bachir

________________________________________
Lahir 18 Desember 1953 (umur 57)
Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia

Partai politik PAN

Anak Siti Ruby Aliya Rajasa
Almamater Institut Teknologi Bandung

Pekerjaan Politikus

Agama Islam

Ir. M. Hatta Rajasa (lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 18 Desember 1953; umur 57 tahun) adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (2007-2009), Menteri Perhubungan (2004-2007), dan Menteri Negara Riset dan Teknologi(2001-2004).
Masa jabatannya sebagai Menteri Perhubungan ditandai dengan beberapa kecelakaan transportasi yang menonjol, di antaranya musibah Mandala Airlines Penerbangan 91, Kecelakaan KM Digoel, Musibah KM Senopati Nusantara, Adam Air Penerbangan 574, dan Garuda Indonesia Penerbangan 200.
Pria ramah yang pernah aktif di organisasi PII (Pelajar Islam Indonesia) sewaktu mudanya dulu, Pada 9 Januari 2010, secara aklamasi, Hatta Rajasa terpilih sebagai Ketua Umum DPP PAN periode 2010-2015 menggantikan Soetrisno Bachir.
[sunting] Pendidikan


Hatta Rajasa di INAICTA 2010.
• Insinyur Teknik Perminyakan angkatan 1973 Institut Teknologi Bandung (ITB)
• Studi Pembangunan Institut Teknologi Bandung (ITB) selama setahun, akan tetapi tidak dilanjutkan karena sibuk di partai politik dan menjadi Menristek
[sunting] Karier
• 2010-sekarang: Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional
• 2009-sekarang: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II
• 2007-2009: Menteri Sekretaris Negara Kabinet Indonesia Bersatu
• 2004-2007: Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu
• 2001-2004: Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Gotong Royong
• 2000-2005: Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (DPP-PAN)
• 1999-2000: Ketua Fraksi Partai Reformasi DPR-RI.
• 1982-2000: Presiden Direktur Arthindo
• 1980-1983: Wakil Manager teknis PT. Meta Epsi
• 1977-1978: Teknisi Lapangan PT. Bina Patra Jaya
Jabatan politik
Didahului oleh:
Sri Mulyani Indrawati
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia
22 Oktober 2009—sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Soetrisno Bachir
Ketua Umum PAN
2005—2010
Digantikan oleh:
sedang menjabat
Didahului oleh:
Yusril Ihza Mahendra
Menteri Sekretaris Negara Indonesia
2007 – 2009
Digantikan oleh:
Sudi Silalahi

Didahului oleh:
Agum Gumelar
Menteri Perhubungan Indonesia
2004 – 2007
Digantikan oleh:
Jusman Syafii Djamal

Didahului oleh:
AS Hikam
Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia
2001 – 2004
Digantikan oleh:
Kusmayanto Kadiman

[tampilkan]
l • b • s
Kabinet Indonesia Bersatu II (Sejak 2009)











[tampilkan]
l • b • s
Kabinet Indonesia Bersatu (2004–2009)











Artikel bertopik biografi tokoh Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Hatta_Rajasa"
Kategori: Orang hidup | Kelahiran 1953 | Tokoh Indonesia | Menteri Indonesia | Menteri Kabinet Indonesia Bersatu | Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II | Tokoh PAN | Tokoh ICMI | Alumni Institut Teknologi Bandung | Tokoh dari Palembang | Tokoh Melayu Indonesia
Kategori tersembunyi: Rintisan biografi Indonesia
Akun
• Masuk log / buat akun
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Halaman
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
• ↑
Pencarian


Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh versi PDF
• Versi cetak
Peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• English
• Basa Jawa
• Halaman ini terakhir diubah pada 11:58, 30 Juli 2011.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
• Kebijakan privasi
• Tentang Wikipedia
• Penyangkalan
• Tampilan seluler

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari