Rabu, Oktober 31, 2018

SaveMeratus

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته ... ☆☆☆☆☆☆☆ BARABAISCHE ELECTRICITEIT MAATSCHAPPIJ (BEM) Atas usulan Plaatselijke Raad atau Dewan Daerah (DPRD di masa Hindia Belanda) agar Onderafdeeling Barabai juga memiliki layanan listrik untuk umum seperti kota-kota besar, maka pada tahun 1925 pemerintah kolonial mendirikan sebuah pembangkit listrik tenaga diesel di kota Barabai yang pengelolaannya diserahkan kepada sebuah perusahaan milik pemerintah lokal yang bernama Regentschaps Elekticiteit Bedrijven. Di kemudian hari perusahaan ini berubah nama menjadi "Barabaische Electriciteit Maatschappij" dengan singkatan "BEM". Setelah Indonesia merdeka, sebelum PLN masuk ke kota Barabai, perusahaan ini beralih nama menjadi "Perusahaan Listrik Daerah" atau PLD. ☆☆☆☆☆☆☆ Kemudian dalam perkembangannya, pada tanggal 16 Juli 1927, jalan-jalan di kota Barabai mulai dipasangi lampu penerang jalanan. Peresmian pemasangan lampu jalanan ini dimeriahkan dengan menggelar acara "Nontong Bareng" bersama Controleur G.L. Tichelman, pejabat pemerintah, anggota dewan daerah dan tokoh masyarakat serta undangan di bioskop Juliana Theater Barabai. Seiring dengan bertambahnya populasi penduduk dan kian membaiknya tarap perekonomian masyarakat, membuat kebutuhan akan listrik di kota Barabai semakin meningkat, maka pada tahun 1929, atas persetujuan Plaatselijke Raad, pemerintah lokal memutuskan untuk membeli sebuah mesin listrik Deutz Dieselmotor 80 PK dengan generator 50 KW untuk menambah pasokan listrik ke rumah-rumah penduduk. Hingga pada tahun 1939 jumlah bangunan yang teraliri listrik di kota Barabai sebanyak 319 buah dan daya listrik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan semua pelanggan tersebut sebesar 207 KWh. "SELAMAT HARI LISTRIK NASIONAL" Keterangan Foto : Bangunan pembangkit listrik tenaga diesel (tahun 1929) yang dikelola oleh perusahaan daerah " Barabaische Electriciteit Maatschappij" atau BEM berlokasi di (sekarang) Lorong Listrik Komplek P.U Barabai Selatan. Karenanya, sampai sekarang orang-orang tua di kota Barabai masih menyebut Komplek P.U dengan sebutan "BEM".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari