Rabu, Oktober 31, 2018

Jeritan meratus

Jeritan anak kalimantan. Ketika warga mengambil emas tempat klahiran mreka mncari sesuap nasi. Aparat melarang dgn alasan pencemaran limbah. Saat warga mnebang kayu guna membangun rumah atau alat lainya. Aparat bertindak dgn alasan ilegal loging. Bila warga membakar hutan untuk membikin ladang. Aparat juga melarang bahkan bertindak sampai memasukan dlm penjara dgn alasan, pencemaran udara serta penyebab banjir. Tapi ktika prusaan tambang batu bara menggali bahkan pencemaran limbahnya distiap rawa2 bahkan brapa puluh juta kayu yg mati akibat limbah. Aparat syah syah saja. Ktika pertamina mengambil minya isi perut bumi. Aparat diam diam saja. Ktika lahan sawit menggundul hutan dgn skiat ribu hektar,aparat tenang tenang saja. Dimana keadilan pancasila yg sllu dibanggakan, apakah tidak boleh rakyat jelata mnikmati hak mreka. Memiliki kekayaan mreka, bukan kch warga kalimantan juga warga indonesia.....!!! Apakah kita orng kalimantan hanya akan jd penonton di tanah kita sendiri..? Atau kalian krna sdh menikmati bantuan dan iming2 dr perusahaan lalu kalian hanya bisa diam, tanpa suara dan tindakan..? 50 tahun kdepan, kalimantan akan hancur tanpa msyakatnya sempat mnikmati milik mreka. "Sisakan kami 1 permata Hutan Meratus" #Savemeratus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari