Makam Pahlawan Datu Gusti Aminin bin Pangeran Suryanapati.
Letak: Jalan Pulau Sewangi, Desa Pulau Sugara RT. 02, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.
Datu Gusti Aminin adalah putra Pangeran Suryanapati bin Raden Jaya Diwangsa, tidak diketahui secara pasti kapan beliau dilahirkan. Namun jika dihitung dari tahun wafatnya sekitar 1845 M dan saat meninggal diperkirakan usianya tidak kurang dari 100 tahun, maka berarti beliau dilahirkan sekitar tahun 1745 M.
Bersama Datu Khayan dan Datu Kapitan, Datu Gusti Aminin memimpin masyarakat Alalak menyerang kapal-kapal Belanda. Sejumlah pertempuran di perairan Sungai Barito pun sudah sering diikuti olehnya. Beliau terkenal sakti, bahkan tembakan musuh tidak bisa bersarang di tubuhnya.
Dikisahkan, sekitar abad ke-18 M terjadi pertempuran hebat di Muara Mantuil Banjarmasin. Karena persenjataan dan kekuatan musuh lebih banyak, Datu Gusti Aminin memerintahkan mundur. Namun karena Datu Kapitan tidak mau mundur dan terus maju, Datu Kapitan pun akhirnya gugur. Melihat Datu Kapitan tewas bersimbah darah, Datu Gusti Aminin mengamuk dengan mandau di tangan. Pihak musuh banyak yang tewas akibat serangan Datu Gusti Aminin yang membabi buta tersebut. Sementara peluru yang dimuntahkan Belanda, tidak satu pun mampu menembus tubuhnya. Serangan Datu Gusti Aminin ini juga menewaskan seluruh isi kapal Belanda termasuk kapten kapal.
Namun tidak lama setelah kejadian itu, Datu Gusti Aminin jatuh sakit. Sejumlah peluru yang tidak berhasil menembus tubuhnya ternyata membuat luka dalam. Datu Gusti Aminin pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya sekitar tahun 1845 M. Datu Gusti Aminin sebelumnya dimakamkan di Desa Berangas, namun pada tahun 1977 M makam beliau dipindahkan oleh cucunya yang bernama Muhammad Yusuf ke Pulau Sugara. Usia Muhammad Yusuf saat pemindahan makam tersebut dikabarkan sudah mencapai 165 tahun.
Al Fatihah...
رب فانفعنا ببركتهم واهدنا الحسنى بحرمتهم وأمتنا في طريقتهم ومعافاة من الفتن.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari