jika paradigma dogma kehidupan yg ingin mengejar materil yg menjadi tolak ukur seperti itu yg terus terbangun maka hilanglah sudah tahta tertinggi dari seorang anak manusia
Ia seakan menyerah terhadap nasip, terhadap kezaliman, terhadap kesewenang-wenangan
yg haq dan yg bathil akan tercampur
Air yg jernih yg selama ini mampu menjadi pelepas dahaga, pengobat rasa sakit ketertindasan rakyat akan menjadi keruh bahkan bisa menjadi racun
kita mungkin bisa hidup tenang tanpa harus melawan penguasa, kita mungkin akan hidup tenang tanpa harus peduli terhadap lingkungan, terhadap sesama.....
Apa artinya ketenangan bagi rakyat yg tertindas
Apa artinya ketenangan bagi yg terpinggirkan
Tp kita tidak akan bisa hidup tanpa udara
Tanpa air
Jika alam ini rusak dan ia marah maka kekayaan, ketenangan yg selama ini kadang bagi sebagian orang menjadi tolak ukur hidup seseorang ...maka ia akan sirna,....
Bencana yg akan turun tidak akan bisa engkau hadang dgn koper uang mu,,,
Udara yg kotor tidak akan bisa engkau bersihkan dgn Mobil mewah maupun hartamu
Air yg kering tidak bisa engkau alirkan dgn pangkat dan jabatan yg engkau mengemis selama ini karena ny
Ancaman kematian yg akan datang kapan saja tidak akan bisa engkau tunda dgn kata-kata kesombongan dan ketidakpedulian mu selama ini
Sungguh kita semua akan mati, bercampur tanah, busuk dimakan cacing dan ulat..
Kebermanfaatan umurmu yg akan engkau bawa,
Lembaran kebaikan yg akan engkau bawa ke sana
Bukan harta, pangkat jabatan yg menentukan luas kuburmu, indahnya kain kafanmu
Atau mewahnya peti kematianmu yg jua akan Busuk d makan tanah
jika semua orang lari, tumbang, patah
Maka biarlah tangan kecil ini
yg kan terus mengengam kepalan tangan perlawanan
maka biarlah mulut dan lidah yg jarang menikmati makanan yg enak ni yg akan terus berteriak
Kaki yg gemetar ini yg tak pernah menginjakkan kaki berpangkat tinggi ini yg akan terus menopang berdirinya perlawanan
Teruntuk saudara-saudaraku
Jangan pernah padamkan perjuangan itu,
Sejarah Meratus adalah sejarah rakyat mencintai negeri ini, tanah ini, tumpah darah negeri Pertiwi
Menrawat Meratus
mencintai Indonesia
semoga tuhan meridhoi perjuangan kita,
Karena tiada daya daya dan upaya yg kita lakukan, selembar daun yg jatuh ke bumi pun atas kehendak sang pencipta...
dlm perjuangan ada do'a yg menjadi senjata hati akan penguasa diri dlm setiap sujud kepadanya
(Muhammad Edwan Ansari)
Batang Alai Utara, sepertiga malam 21 Maret 2018
#CatatanRakyatJelata
#SaveMeratus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari