Meratus adalah tandun air Kalimantan Selatan.
Kawasan hutan Meratus merupakan salah satu daerah lembab dan basah di Pulau Kalimantan. Struktur tajuk vegetasi yang rapat dan berlapis meningkatkan kelembaban lingkungan sekitarnya. Kelembaban ini dicirikan dengan banyaknya tumbuhan anggrek dan lumut yang menempel di batang pohon. Besarnya pasokan air yang diserap oleh lantai hutan hujan trofis di pegunungan Meratus, jauh lebih besar dari curah hujan yang diterima dari wilayah tersebut, bahkan bisa lebih tinggi 20 % pada musim hujan dan bisa mencapai 100% pada musim kemarau. Karena itu, hutan Meratus dapat dikatakan sebagai tandun air atau menara air yang sanggup mensuplai air di wilayah Kalimantan Selatan disaat musim kemarau.
Pergerakan awan yang melintas dan berada di atas hutan Meratus kelihatan seolah awan itu tertahan dan sebagian lagi tersedot ke bawah sehingga sebagian kawasan tersebut menjadi tertutup awan. Kondisi demikian mengakibatkan sebagian awan yang mengandung air tertahan dan terkumpul. Awan tersebut mengalami kondensasi dan setelah beberapa saat kemudian biasanya diikuti dengan turunnya hujan dengan kuntinuitas tertentu secara terus menerus. Kondisi tersebut menunjukan bahwa kawasan hutan Meratus berfungsi sebagai penangkap awan yang bergerak melintas di atasnya. Kejadian ini, berlangsung terus-menerus dan menyebabkan kawasan hutan Meratus menjadi lembab dan basah atau disebut dengan hutan awan (cloud forest) atau hutan lumut (mossy forest). Kondisi tersebut menjadikan kawasan hutan Meratus berfungsi sebagai tandon air yang mensuplai air bersih bagi masyarakat dan irigasi persawahan di wilayah sekitar hutan Meratus.
Semoga hutan Meratus yang merupakan tandun air atau menara air yang sudah banyak sekali memberi manfaat untuk kehidupan manusia, khususnya yang tinggal di KALIMANTAN SELATAN ini tidak lagi dihancur ataupun dirusak lagi. Sehingga anak cucu kita nanti bisa hidup aman dan nyaman.
Amin ya rabbal'alamin.
Menyelematkan Hutan Meratus Menyelamatkan Kehidupan.
#savemeratus
Sumber : copy by bang Incus Srilah Fatih
Editor : Muhammad Edwan Ansari
COPYRIGHT © Sahabat Edwan Ansari, Barabai, Kalimantan Selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari