Rabu, September 25, 2024

MENGENANG & MENGENAL LEBIH DEKAT ABUYA KH.UCI TURTUSI (MURSYID TQN) BIN ABUYA DIMYATI CILONGKOK BANTEN"

 "MENGENANG & MENGENAL LEBIH DEKAT ABUYA KH.UCI TURTUSI (MURSYID TQN) BIN ABUYA DIMYATI CILONGKOK BANTEN"



KH. Uci Turtusi atau yang kerap disapa dengan panggilan Abuya Uci Turtusi lahir di Pondok Pesantren Al Istiqlaliyah, di Kampung Cilongok, Pasar Kemis, Tangerang, Banten. Beliau merupakan putra dari Abuya Dimyathi al-Bantani.


PENDIDIKAN


KH. Uci Turtusi memulai pendidikannya dengan belajar langsung kepada ayahnya, Abuya Dimyathi al-Bantani. Setelah selesai belajar dengan ayahnya, beliau melanjutkan pendidikannyan dengan belajar kepada 32 orang guru di berbagai pesantren, yang beliau tempuh selama 32 tahun.


Ketika beliau belajar di pesantren, beliau termasuk orang yang sering pindah-pindah. Paling lama waktu belajar, beliau tempuh selama 3 tahun lebih bahkan ada yang hanya 1 hari kemudian beliau pindah lagi. Hal tersebut dikarenakan ketika pengasuh pesantren mengetahui bahwa beliau adalah anak Abuya Dimyathi al-Bantani, maka kebanyakan para kiai justru tidak berani menerimanya sebagai murid.


PENGASUH PESANTREN


Setelah wafat ayahandanya, Abuya Dimyathi al-Bantani, kepengasuhan Pondok Pesantren Salafiyah Al-Istiqlaliyah yang berdiri sejak tahun 1957 M dilanjutkan oleh putra beliau, KH. Uci Turtusi.


Pondok pesantren tersebut berada di kampung Cilongok, Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, berdiri di atas lahan seluas ± 4,5 ha.


Saat ini, di lingkungan komplek pesantren terdapat empat masjid, tiga masjid berada di dalam pesantren dan satu lagi berada di luar pesantren. Dengan berdirinya empat masjid, menjadi hal menarik karena pondok pesantren ini berbeda dari pondok pesantren pada umumnya, yang hanya memilik satu masjid.


MAJELIS AKBAR KH. UCI TURTUSI


Setiap hari Ahad ba’da Subuh, Pesantren Salafiyah Al-Istiqlaliyah selalu mengadakan majelis akbar bagi masyarakat luas yang langsung dipimpin oleh KH. Uci Turtusi.


Tradisi ini telah berlangsung lama sejak masa kepemimpinan Abuya Dimyathi al-Bantani. Jumlah jamaah yang mengikuti pengajian inipun sangat banyak, tidak kurang dari 5.000 orang datang dari sekitar wilayah Tangerang, Banten, Bogor, Bekasi dan juga Jakarta.


Pada majelis akbar tersebut, materi yang diberikan lebih mengarah kepada bimbingan kerohanian, etika keagamaan dan nasehat-nasehat yang menenangkan bagi masyarakat. Hal ini menjadi kebutuhan spiritual bagi masyarakat luas terutama di wilayah Tangerang.


Tidak hanya sekedar untuk mengaji, kehadiran masyarakat pada saat majelis akbar tersebut juga tidak lepas dari kebesaran sosok Abah Uci sebagai ulama kharismatik yang dikenal memiliki kedalaman ilmu agama dan keberkahan sebagai seorang ulama.


Tidak jarang setelah pengajian selesai, para tamu yang hadir meminta keberkahan untuk didoakan dan menyampaikan persoalan-persoalan mereka untuk diberi bimbingan dan jalan keluar oleh Abah Uci.


Selain acara pengajian mingguan, ada beberapa acara besar yang diselengarakan tahunan, yaitu acara Maulid Nabi, Haul Tuan Syekh Abdul Qadir Al-Zaelani. Acara tersebut dihadiri ratusan jamaah, para pejabat, Alm Gus Dur (semasa hidup), Bupati, para ulama di luar pulau jawa, ulama dari mancanegara, para Habaib dan para tokoh besar lainnya.


TEMAN BAIK PRESIDEN KE-4


Almarhum Gus Dur dan Habib Luthfi bin Yahyamerupakan sahabat dekat dari KH. Uci Turtusi, Sebelum Almarhum Gus Dur Meninggal beliau ditanya oleh KH. Uci Turtusi, "Gus apa yang paling diinginkan oleh Gus apa? Baik di kala jadi presiden atau setelah lengser jadi presiden," jawaban Gus Dur "Saya inginkan adalah ketika saya wafat, istri, anak, teman-teman dan sekitarnya mengirimkan Al Fatihah buat saya," kata Abuya menirukan Gus Dur.


KAROMAH


KH. Uci Turtusi adalah tokoh ulama besar yang sangat dihormati dan disegani oleh semua kalangan masyarakat, beliau sangat berjasa besar karena telah mengharumkan bangsa Indonesia terutama Kabupaten Tangerang Banten. Dengan ke istimewaan dan karomah yang diberikan Allah SWT kepada KH. Uci Turtusi, hati umat islam merasa rindu untuk bertemu dan silaturahmi dengan sosok sang ulama ini, dengan kepiawaiannya menyampaikan dan mengajarkan ilmu agama dengan ikhlas, sehingga tausiyah yang disampaikan sangat jelas dan mudah dipahami oleh para jamaah.


أَلَآ إِنَّ أَوْلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ


"SEPENGGAL KISAH ABUYA UCI TURTUSI 

ANTARA BANTEN BANYUWANGI & PURWAKARTA"


beberapa hari sebelum meninggal yang di ceritakan oleh seorang kiyai dari banyuwangi jawa timur, beliau berkunjung ke cilongok pasar kemis tangerang untuk sowan kepada alm abuya uci. beliau bersilaturahmi dengan tujuan meminta do'a agar berkah dan meminta di bimbing agar merasakan kenikmatan ibadah. namun abuya hanya tersenyum dan berkata jangan ke saya, kalo sama saya enggak bakalan beres soalnya saya nanti mau pergi, nanti kiyai berenti tengah jalan kan susah ya sambil tertawa tersenyum.

Tetapi sang kiyai tetap memaksa agar bisa di bimbing oleh abuya, lalu abuya terdiam sejenak dan terus berbicara : ini saya kasih do'a ya cara nya gini gini gini (tidak di jelaskan oleh kiyai), tapi kalo nanti kiyai  ngelanjutin lagi terus enggak ketemu saya berarti lagi pergi. nanti kiyai lanjutin saja dan cari /temui santri saya yang ada di purwakarta jawa barat namanya habib faisal aljufri. orang nya biasa saja cuma tukang son sama pakaian juga enggak rapi, kan banyak ya orang pakaian nya rapi tapi kerjaan nya korupsi melulu sambil abuya tertawa. jangan lihat dzohir saja kiyai nanti susah jadi wali nya sambil abuya tersenyum. iya pokonya nanti kiyai cari aja di purwakarta ya nanti juga ketemu. enggak usah jauh jauh kesini.

Lalu kiyai pun melanjutkan ngobrol dan di akhiri dengan pamitan.

Dan satu hari kemudian kiyai tersebut beranjak dari hotel tempat kiyai menginap dan melanjutkan perjalanan ke kota PURWAKARTA untuk mencari HABIB sang murid dari ABUYA tersebut. sesampainya di kota purwakarta kiyai tersebut kebingungan harus ke arah mana melanjutkan perjalanan, lalu kiyai tersebut beristirahat di sebuah masjid sehingga tertidur lelap, dalam tidurnya kiyai tersebut bermimpi berjumpa dengan abuya dan abuya berkata coba cari makam mama sempur dan berziarah lah disana. sehingga kiyai tersebut terbangun dan langsung tergesa gesa bertanya kepada orang orang dimana makam mama sempur, lalu kiyai tersebut pergi menuju makam mama sempur dan berziarah disana.


Ada beberapa KEANEHAN ketika berziarah di makam MAMA SEMPUR, seketika terlihat bayangan ABUYA UCI didepan saya seperti memimpin berziarah dan terdengar bisikan jalankan ZUHUD yang benar, dan sebentar lagi akan bertemu dengan SANTRI SAYA. salamkan saya kepadanya !


 sesudahnya berziarah lalu kiyai tersebut nampak masih kebingungan mencari HABIB sang murid ABUYA. dan kiyai kembali beristirahat di sebuah warung makan sehingga melihat ada beberapa anak santri sedang ngopi dan bertanya kepada mereka, nak apakah kalian ada yang tau di purwakarta katanya ada habib tukang son terus juga murid ABUYA UCI?

lalu mereka menjawab setau kami ada sih pak di daerah sukatani namanya HABIB FAISAL ALJUFRI beliau punya son pak, suka ada pengajian malam kamis pak. itu juga tau habib yang itu tau bukan, tapi setiap HABIB ngaji suka nyebut nyebut nama ABUYA UCI. lalu kiyai tersenyum bahagia karena menemukan apa yang di tuju nya, dan kiyai pun meminta bantu ke anak santri tersebut agar diantar menuju tempat tujuan tersebut. sehingga sampailah kiyai tersebut ke tempat tujuan dan bertemu dengan sang habib benar saja hanya berpakaian biasa masih muda dan sedang mengotak atik sebuah son. dan kiyai tersebut langsung mengucap salam lalu di suruh masuk ke rumah dan kiyai pun berkata bahwa saya di suruh kesini atas arahan abuya uci, dan habib pun langsung tertunduk dan meneteskan air mata hanya berkata ABAH UCI guru ku mau berangkat jauh 😥 waktu itu sang kiyai belum memahami ucapan sang habib. namun sang kiyai baru memahami ketika dua hari kemudian ada kabar duka bahwa abuya t'lah pergi meninggalkan kita semua 😭

ketika kiyai tersebut sowan dan ngobrol kesana kemari dengan sang habib barulah mendapatkan kemantapan untuk melangkah kepada sesuatu hal (tidak bisa disebutkan)

Lalu sang habib berkata : kiyai coba sebelum pulang ke banyuwangi ziarah dulu ke cianjur, namanya GENTUR

Kiyai : saya enggak tau bib dimana cianjur gentur

Habib : lah nanti juga ketemu kok, kan ulama sekarang pada punya android, sambil tertawa

Kiyai : oh iya sudah saya pamit

Habib : iya kiyai, do'akan saya juga ya biar berkah manfa'at, saya kan cuma tukang son sambil tertawa.

Kiyai : iya amin bib, tukang son juga beda kelas


Ketika perjalanan ke cianjur saya bingung harus ziaraha ke siapa, saking cape nya saya kembali tertidur didalam mobil lalu bermimpi bertemu abuya uci dan berkata ziarah lah lah ke picung. kemudian saya terbangun sambil kebingungan dan akhir nya hampir disetiap perempatan jalan saya seperti melihat abuya memberikan arah jalan dan alhamdulillah saya sampai di tujuan lanjut berziarah kemudian tengah malam pulang menuju saya kembali

Tidak banyak yang bisa saya ceritakan, namun saya baru sekarang mendapatkan sesuatu yang begitu istimewa diluar dugaan saya. semoga abuya selalu membimbing kita walaupun tak terlihat oleh mata dzohir

🤲


mungkin hanya sekilas cerita ini, tidak bisa di ceritakan semuanya.

tetapi ada hikmah di balik semua ini

diantaranya bahwa benar beliau alm abuya uci turtusi adalah ahli zuhud, tidak sia-sia kita berguru kepada ahli alloh. dan ada ikatan batin antara murid dan guru, semoga kita semua diakui menjadi murid beliau.

dan jangan selalu memandang seseorang hanya dari pandangan mata dzohir saja 😓

yang jadi pr adalah bagaimana cara kita agar diakui menjadi murid beliau? seorang ulama besar dari kota tangerang. maka ikuti jejak langkah murid muridnya yang sudah di akui🤲


Mintalah do'a kepada para ulama, habaib & kiyai, ikutilah jejak langkah sang wali. ketika sang wali secara dzohir sudah tidak nampak maka akan ada penerus dari ulama & wali wali tersebut


Kejadian ini saya alami skitar 2/3 hari sebelum abuya meninggal

اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ


الهمجئل قبرهم رودلتا من رياضيل جينان


Nasab dan silsilah  


Abah Uci nasabnya sampai Sunan Gunung Jati dari Maulana Hasanudin Banten.


Silsilah Abah Uci Turthusi


Silsilah Abah Uci yang bersambung dengan Nabi Muhammad S.A.W

Berikut ini adalah Silsilah beliau yang kami dapatkan dari keluarga beliau 

Oleh Hasanudin. B


34. K.H. Uci Turtusi (Cilongok Pasar Kemis)

33. K.H. Dimyati

32. K.H Romli

31. K.H. Ahmad Khaerun

30. Raden Cimang

29. Raden Data Saen

28. Tumenggung Kamil (Wulung Cilik)

27. Pangerang Surya Bajra (Pangeran Surya Ningrat)

26. Pangeran Yuda Negara

25. Sultan Maulana Hasanuddin (Banten)

24. Raden Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati – Cirebon)

23. Abdullah (Raja Cempa Aceh)

22. Ali Nur’alam (Syam)

21. Jamaluddin Husein

20. Ahmad Jalaluddin

19. Abdullah

18. Abdul Malik

17. Alwi (Amil Faqih)

16. Muhammad Shohib Marbad

15. Ali Khola’ Ghosam

14. Alwi

13. Muhammad

12. Alwi Alawiyyin

11. Ubaidillah

10. Ahmad Al-Muhajir

9. Isa Arumi

8. Muhammad An-Naghieb

7. Ali Uraidy

6. Ja’far Shodiq

5. Muhammad Al-Baghir

4. Ali Zainal Abidin

3. Sayyidina Husein

2. Sayyidati Fatimah Az-Zahro dan Sayyidina Ali Karromallahu wajhah

1. Nabi Muhammad S. A. W


Alfatihah untuk beliau.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari