Sebuah catatan kecil untuk sekedar dikenang dan orang tau bahwa aku pernah Hidup. Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia!” semoga dengan catatan kecil ini dapat bermanfaat dan menebarkan kebaikan Apa yang dikatakan akan lenyap, apa yang ditulis akan abadi. Aku melintasi kehidupan Kuberanikan diri menulis catatan ini untuk mengabadikan momen hidup (Muhamad Edwan Ansari)
Kamis, Desember 26, 2013
STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM ) DALAM UPAYA MENGANTISIPASI PERKEMBANGAN IPTEK 1. Latar belakang masalah Pertama, bahwa Pembangunan Nasional kita yang berhakikat bersasaran jangka panjang untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia adalah Strategi pembangunan yang bersifat Integralistik kolosal, meliputi segala bidang kehidupan bangsa, termasuk kehidupan beragam. Bangsa Indonesia berwatak Sosialistik-relegius ber cita –cita meraih keshidupan yang seimbang, serasi dan selaras antara kehidupan batiniah, mental spritual dengan kehidupan lahiriah, fisik materiil, diman nilai nilai keagamaan menjadi dasar atau sumber motivasinya. Tuntunan agama Islam pada khususnya, sejak awal penyebarannya di dunia ini telah mengajak dan mendorong umat manusia agar bekerja keras mencari kesejahttraan hidup di dunia dan kebahagian di akhirat secara simultan. Antara etos kerja keras untuk duniawi dan ukhrawimya tidak boleh di pisahkan, melainkan menjadi etos kerja yang terintegrasikan, yang satu sama lain saling berkaitan secara kontinue, termasuk etos ilmiah yang mendorong ke arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Etos ilmiah di kalangan masyarakat dunia Islam pada masa keemasan dari abad ke-8 masehi sampai abad ke -14 M. di kawasan timur tengah, Afrika Utara, dan Spanyol ( Islam ) di bawah bendera bani umayyah dan bani di timur tengah di kawaasan Irak, benar- benar mampu mendorong kemajuan dalam bidang filsafat, ilmu dan teknologi sehingga peradaban Islam menampakkan karateristiknya dalam perkembangan nilai-nilai intrinsik dan ektrinsik dalam konfigurasinya yang islami dalam rentangannya yang luas. Etos ilmiah dan kerja keras tersebut mendapatkan dorongan motivasi dari dalam kandungan ayat-ayat suci alqur’an dan Sunah Nabi Saw. Kedua, Sumber motivasi dari Alqur’an. Jika kita pelajari secara mendalam berbagai ayat kitab suci alqur’an seperti yang tercantum dalam surah Ali- Imran, Surah Saba’, Surah Ar-Rahman, dan sebagainya maka dapat kita temukan perintah atau ajakan Allah untuk berfikir secara Kritis, analistis, dan sintetis tentang ciptaan Allah di langit dan di langit dan di kawasan planet dengan kandungan isi kejayaannya. Berfikir atau memikirkan tentang fenomena ciptatann allah tersebut harus di barengi dengan zikir kepada-Nya (Qs.Ali Imran :190-191) Disamping itu, jika kita pahami ayat-ayat dalam surah saba’maka akan kita temui, bahwa Allah memberikan kemampuan kpada Nabi Daud teknik mengecor besi (QS. Saba’: )dan Teknik membuat baju besi dengan ukuran anyamannya yang tepat untuk di gunakan berperang melawan Jalut dan Thalut yang lalim (QS. Saba’: 10) Begitu pula Allah telah memberikan kemampuan Teknologis kepad nabi Sulaiman as.untuk menaklukkan angin sehingga ia mampu menempuh perjalanan yang melebihi kecepatan angin. Begitu pula Allah telah memberikan pengetahuan kepad Sulaiman untuk mencairkan tembaga serta menaklukan jin untuk mengerjakan bangunan- bangunan gedung pencakar langit, membuat patung dan jembatan-jembatan besar serta periuk-periuk besar di atas tungku-tungku ukuran besar ( QS.Saba’:12-13 ) Adalah bukti bahwa Alquran secara nyata memberikan dorongan kepada manusia agar menganalisis dan mengembangkan ilmu dan teknologi bangunan dari besi dan tembaga, serta teknologi transportasi byang mampu berjalan dengan kecepatan tinggi yang sekarang di wujudkan menjadi kapal terbang supersonik dan pesawat ruang angkasa dan sebagainya. Bahkan, tuhan pun telah menunjukkan bahwa teknologi mengatur ekosistem yang serba I ndah dan nyaman bagi permukiman manusia, seperti yang pernah di ciptakan oleh kaum Saba’ dalam mengatur pertanaman di lingkungan permukiman mereka (QS. Saba : 15) Di samping itu, secara simbolis Allah juga telah menjabarkan berbagai model teknologi pembuatan kapal terbang dengan meniru pola atau rancang bangun struktur burung di angkasa (QS. Al- Mulk : 19 ) Para ahli peneliti kandungan Alquran dari aspek ilmu dan teknologi ; antara lain Prof. Afzallurrahman dan Prof. Dr. Maurice Bucaile mendapatkan kesimpulan - kesimpulan bahwa kitab suci alquran memberi dorongan daya cipta umat manusia dalam berpikir dan menganalisis serta mengembangjkan fenomena semesata alam ciptaan Allah yang bergerak secara sistematis dsn bertujuan itu, menjadi benda- benda atau alat –alat teknologis yang tepat guna bagi kesejahteraan hidup manusia, sejak dari ilmu dan teknologi pertanian, irigasi, botani, perkebunan biokimia, arsitektur, arkeologi, astronomi, fisika, matematika sampai kepada ilmu dan teknologi ruang angkasa dan kedokteran. Ayat- ayat Alquran yang menjelaskan hal –hal tersebut di atas dapat kita telaah dalam Surah Al- An’am : 99 dan Qaaf : 9, Abasa : 26-27, Al-Baqarah : 226, An-Nahl : 15, dan sebagainya. Surat Qaaf : 9-11 untuk botani ; Surat Fathir : 11 dan Yaasin : 36. surat Ar-Rahman : 33 untuk teknologi ruang angkasa. Menurut Prof. Afzalulrrahman, Alquran adalah sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari sumber inilah di kembangkan menjadi 27 jenis ilmu dan teknologi dasar Maurice Bucaille salah seorang dokter bedah prancis ia mengatakan “ bahwa kitab suci Alquran mengajak kepada memperdalam sains. Alquran memuat berbagai macam pemikiran tentang fenomena alam dengan perencanaan yang menerangkan hal –hal yang secara pasti cocok dengan sains modern. Hal-hal serupa itu tidak terdapat dalam kitab agama Yahudi dan Kristen Ketiga, Pendidikan Islam yang tugas pokoknya menelaah dan menganalis serta mengembangkan pemikiran, informasi, dan fakta-fakta kependidikan yang sebangun dengan nilai- nilai ajaran Islam harus mampu mempertengahkan perencanaan program- program kegiatan- kegiatan operasional kependidikan terutama yang berkaitan dengan pengembangan dan pemanfaatan Iptek modern dalam bidang kehidupan sosial dan keagamaan umat. Strategi pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan modernisasi berkat kemajuan Iptek itu mencakup ruang lingkup sebagai berikut. 1. Motivasi Kreativitas anak didik ke arah pengembangan iptek itu sendiri, di mana nilai-nilai Islami menjadi sumber acuannya. 2. Mendidik keterampilan memanfaatkan produk Iptek bagi kesejahteraan hidup umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya. 3. Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan iptek, dan hubungan yang akrab dengan para ilmuan yang memegang otoritas iptek dalam bidang masing-masing. 4. Menciptakan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia. Firman Allah dan sabda Nabi saw. berikut mengajak ke arah sikap dan ketajaman wawasan tersebut • • • Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.( Al-Hasyr :18 )
STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM ) DALAM UPAYA MENGANTISIPASI PERKEMBANGAN IPTEK
1. Latar belakang masalah
Pertama, bahwa Pembangunan Nasional kita yang berhakikat bersasaran jangka panjang untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia adalah Strategi pembangunan yang bersifat Integralistik kolosal, meliputi segala bidang kehidupan bangsa, termasuk kehidupan beragam.
Bangsa Indonesia berwatak Sosialistik-relegius ber cita –cita meraih keshidupan yang seimbang, serasi dan selaras antara kehidupan batiniah, mental spritual dengan kehidupan lahiriah, fisik materiil, diman nilai nilai keagamaan menjadi dasar atau sumber motivasinya.
Tuntunan agama Islam pada khususnya, sejak awal penyebarannya di dunia ini telah mengajak dan mendorong umat manusia agar bekerja keras mencari kesejahttraan hidup di dunia dan kebahagian di akhirat secara simultan. Antara etos kerja keras untuk duniawi dan ukhrawimya tidak boleh di pisahkan, melainkan menjadi etos kerja yang terintegrasikan, yang satu sama lain saling berkaitan secara kontinue, termasuk etos ilmiah yang mendorong ke arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Etos ilmiah di kalangan masyarakat dunia Islam pada masa keemasan dari abad ke-8 masehi sampai abad ke -14 M. di kawasan timur tengah, Afrika Utara, dan Spanyol ( Islam ) di bawah bendera bani umayyah dan bani di timur tengah di kawaasan Irak, benar- benar mampu mendorong kemajuan dalam bidang filsafat, ilmu dan teknologi sehingga peradaban Islam menampakkan karateristiknya dalam perkembangan nilai-nilai intrinsik dan ektrinsik dalam konfigurasinya yang islami dalam rentangannya yang luas.
Etos ilmiah dan kerja keras tersebut mendapatkan dorongan motivasi dari dalam kandungan ayat-ayat suci alqur’an dan Sunah Nabi Saw.
Kedua, Sumber motivasi dari Alqur’an. Jika kita pelajari secara mendalam berbagai ayat kitab suci alqur’an seperti yang tercantum dalam surah Ali- Imran, Surah Saba’, Surah Ar-Rahman, dan sebagainya maka dapat kita temukan perintah atau ajakan Allah untuk berfikir secara Kritis, analistis, dan sintetis tentang ciptaan Allah di langit dan di langit dan di kawasan planet dengan kandungan isi kejayaannya. Berfikir atau memikirkan tentang fenomena ciptatann allah tersebut harus di barengi dengan zikir kepada-Nya (Qs.Ali Imran :190-191)
Disamping itu, jika kita pahami ayat-ayat dalam surah saba’maka akan kita temui, bahwa Allah memberikan kemampuan kpada Nabi Daud teknik mengecor besi (QS. Saba’: )dan Teknik membuat baju besi dengan ukuran anyamannya yang tepat untuk di gunakan berperang melawan Jalut dan Thalut yang lalim (QS. Saba’: 10)
Begitu pula Allah telah memberikan kemampuan Teknologis kepad nabi Sulaiman as.untuk menaklukkan angin sehingga ia mampu menempuh perjalanan yang melebihi kecepatan angin. Begitu pula Allah telah memberikan pengetahuan kepad Sulaiman untuk mencairkan tembaga serta menaklukan jin untuk mengerjakan bangunan- bangunan gedung pencakar langit, membuat patung dan jembatan-jembatan besar serta periuk-periuk besar di atas tungku-tungku ukuran besar ( QS.Saba’:12-13 )
Adalah bukti bahwa Alquran secara nyata memberikan dorongan kepada manusia agar menganalisis dan mengembangkan ilmu dan teknologi bangunan dari besi dan tembaga, serta teknologi transportasi byang mampu berjalan dengan kecepatan tinggi yang sekarang di wujudkan menjadi kapal terbang supersonik dan pesawat ruang angkasa dan sebagainya. Bahkan, tuhan pun telah menunjukkan bahwa teknologi mengatur ekosistem yang serba I ndah dan nyaman bagi permukiman manusia, seperti yang pernah di ciptakan oleh kaum Saba’ dalam mengatur pertanaman di lingkungan permukiman mereka (QS. Saba : 15)
Di samping itu, secara simbolis Allah juga telah menjabarkan berbagai model teknologi pembuatan kapal terbang dengan meniru pola atau rancang bangun struktur burung di angkasa (QS. Al- Mulk : 19 )
Para ahli peneliti kandungan Alquran dari aspek ilmu dan teknologi ; antara lain Prof. Afzallurrahman dan Prof. Dr. Maurice Bucaile mendapatkan kesimpulan - kesimpulan bahwa kitab suci alquran memberi dorongan daya cipta umat manusia dalam berpikir dan menganalisis serta mengembangjkan fenomena semesata alam ciptaan Allah yang bergerak secara sistematis dsn bertujuan itu, menjadi benda- benda atau alat –alat teknologis yang tepat guna bagi kesejahteraan hidup manusia, sejak dari ilmu dan teknologi pertanian, irigasi, botani, perkebunan biokimia, arsitektur, arkeologi, astronomi, fisika, matematika sampai kepada ilmu dan teknologi ruang angkasa dan kedokteran. Ayat- ayat Alquran yang menjelaskan hal –hal tersebut di atas dapat kita telaah dalam Surah Al- An’am : 99 dan Qaaf : 9, Abasa : 26-27, Al-Baqarah : 226, An-Nahl : 15, dan sebagainya. Surat Qaaf : 9-11 untuk botani ; Surat Fathir : 11 dan Yaasin : 36. surat Ar-Rahman : 33 untuk teknologi ruang angkasa.
Menurut Prof. Afzalulrrahman, Alquran adalah sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari sumber inilah di kembangkan menjadi 27 jenis ilmu dan teknologi dasar Maurice Bucaille salah seorang dokter bedah prancis ia mengatakan “ bahwa kitab suci Alquran mengajak kepada memperdalam sains. Alquran memuat berbagai macam pemikiran tentang fenomena alam dengan perencanaan yang menerangkan hal –hal yang secara pasti cocok dengan sains modern. Hal-hal serupa itu tidak terdapat dalam kitab agama Yahudi dan Kristen
Ketiga, Pendidikan Islam yang tugas pokoknya menelaah dan menganalis serta mengembangkan pemikiran, informasi, dan fakta-fakta kependidikan yang sebangun dengan nilai- nilai ajaran Islam harus mampu mempertengahkan perencanaan program- program kegiatan- kegiatan operasional kependidikan terutama yang berkaitan dengan pengembangan dan pemanfaatan Iptek modern dalam bidang kehidupan sosial dan keagamaan umat. Strategi pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan modernisasi berkat kemajuan Iptek itu mencakup ruang lingkup sebagai berikut.
1. Motivasi Kreativitas anak didik ke arah pengembangan iptek itu sendiri, di mana nilai-nilai Islami menjadi sumber acuannya.
2. Mendidik keterampilan memanfaatkan produk Iptek bagi kesejahteraan hidup umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
3. Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan iptek, dan hubungan yang akrab dengan para ilmuan yang memegang otoritas iptek dalam bidang masing-masing.
4. Menciptakan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.
Firman Allah dan sabda Nabi saw. berikut mengajak ke arah sikap dan ketajaman wawasan tersebut
• • •
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.( Al-Hasyr :18 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari