Sebuah catatan kecil untuk sekedar dikenang dan orang tau bahwa aku pernah Hidup. Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia!” semoga dengan catatan kecil ini dapat bermanfaat dan menebarkan kebaikan Apa yang dikatakan akan lenyap, apa yang ditulis akan abadi. Aku melintasi kehidupan Kuberanikan diri menulis catatan ini untuk mengabadikan momen hidup (Muhamad Edwan Ansari)
Rabu, Desember 25, 2013
PERAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meskipun barangkali sebagian diantara kita mengetahui tentang apa itu pendidikan, tetapi ketika pendidikan tersebut diartikan dalam suatu batasan tertentu maka terdapatlah bermacam-macam pengertian yang diberikan.
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan keluarga dalam pendidikan?
2. Bagaimana peranan masyarakat dalam pendidikan?
3. Bagaimana hubungan keluarga dan masyarakat dalam pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui peranan keluarga dalam pendidikan
2. Untuk mengetahui peranan masyarakat dalam pendidikan
3. Untuk mengetahui hubungan keluarga dan masyarakat dalam pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
PERAN KELUARGA DAN MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN
A.Peran keluarga terhadap pendidikan
Keluarga adalah tempat atau lingkungan yang pertama dan utama bagi individu. Kita sejak lahir hingga saat ini di besarkan di lingkungan keluarga, sebab itu pendidikan pertama dan utama kita peroleh dari lingkungan keluarga itu sendiri, dalam hal ini peran keluarga atau khususnya orang tua sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Demikian pula halnya dengan sekolah yang merupakan rumah ke dua bagi siswa sedangkan tenaga pendidik adalah orang tua atau keluarga ke dua bagi siswa, begitu pula dengan pemahaman tentang diri anak, guru dapat “memahami” siswanya ke dua setelah keluarga. Guru dapat memahami bagaimana lingkungan sosial, belajar maupun keperibadiannya hanya saja ada perbedaan pola asuh. Dilihat dari segi pendidikan, kelurga merupakn satu kesatuan hidup (sistem sosial), dan kelurga menyediakan situasi belajar.
Sebagai suatu kesatun hidup bersama (sistem sosial), keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ikataan kekeluargaan membatu anak dalam mengembangkan sifat persahabatan, cinta kasih, hubungan antara pribadi kerja sama, disiplin, tingkah laku yang baik serta pengakuan akan kewibawaan.
Sementara itu,yang berkenaan dengan kelurga menyediakan situasi belajar, dapat di lihat bahwa bayi dan anak-anak sangat bergantung kepada orang tua, baik karena keadaan jasmaniahnya maupun itelektual, sosial, dan moral. Bayi dan anak belajar menerima dan meniru apa yang di ajarkan oleh orang tua.
Sumbangan kelurga bagi pendidikan anak adalah sebagai berikut:
1. Cara orang tua melatih anak untuk menguasai cara-cara mengurus diri, seperti cara makan, buang air, berbicara,berjalan,berdoa sungguh-sungguh membekas dalam diri anak karena berkaitan erat dengan perkembangan dirinya sebagai pribadi.
2. Sikap orang tua sangat mempengaruhi perkembangan anak. Sikap menerima atau menolak,sikap kasih sayang atau acuh tak acuh sikap sabar atau tergesa-gesa sikap melindungi atau membiarkan secara langsung mempengaruhi reaksi emosianal anak.
Dilihat dari segi pendidikan, keluarga merupakan suatu kesatuan hidup (sistem sosial) dan keluarga menyediakan situasi belajar.
Menurut Hasbullah: “Adanya kesadaran akan tanggung jawab mendidik dan membina anak secara kontinyu perlu dikembangkan kepada setiap orang tua sehingga pendidikan yang dilakukan tidak lagi berdasarkan kebiasaan yang dilihat dari orang tua, tetapi telah didasari oleh teori-teori”
Sifat dan tabiat seorang anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya, dan dari anggota keluarga yang lain.
B. Peranan Masyarakat Terhadap Pendidikan
Masyarakat merupakan lembaga pendidikan, dalam konteks penyelenggaraan pendidikan sangat besar peranannya.
Menurut Fuad Ihsan: Kemajuan dan keberadaan suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh peran serta masyarakat yang ada” Tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat, jangan diharapkan pendidikan dapat berkembang dan tumbuh sebagaimana yang diharapkan.
Sebagaimana yang dikemukakan terdahulu masyarakat yang merupakan lembaga ketiga sebagai lembaga pendidikan, Dalam konteks penyelenggaraan pendidikan itu sendiri besar sekali perannya. Bagaimanapun kemajuan an keberadaan suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh peran serta masyarakat yang ada. Berikut ini adalah beberapa peran dari masyarakat terhadap pendidikan (sekolah).
1. Masyarkat berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah.
2. Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu danmendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat.
3. Masyarakatlah yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung-gedung meseum, perpustakaan, panggung-panggung kesenian, kebun binatang dan sebagainya.
4. Masyarakatlah yang meyediakan berbagai sumber untuk sekolah. Mereka dapat diundang ke sekolah untuk memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu masalah yang sedang dipelajari anak didik.
Orang-orang yang mempunyai keahlian khusus banyak sekali terhadap di masyarakat, seperti petani, peternak, saudagar, polisi, dokter dan sebagainya.
5. Masyarakat sebagai sumber pelajaran atau laboratorium tempat belajar.
Disamping buku-buku pelajaran, masyarakat memberi bahan pelajaran yang banyak sekali, antara lain seperti aspek alami industri, perumahan, transportasi, perkebunan, petambangan dan sebagainya.
Dengan demikian, jelas seklai bahwa peran masyarakat sangatlah besar terhadap pendidikan sekolah. Untuk itu, sekolah perlu memanfaatkannya sebaik-baiknya, paling tidak bahwa pendidikan harus dapat mempergunakan sumber pengetahuan yang ada di masyarakat dengan alas an sebagai berikut.
1.Dengan melihat apa yang terjadi di masyarakat, anak didik akan mendapatkan pengalaman langsung (first hand experience) sehingga mereka dapat memiliki pengalaman yang konkret dan mudah di ingat.
2. Pendidikan membina anak-anak yang berasal dari masyarakat, dan akan kembali ke masyarakat.
3. Di masyarakat banyak sumber pengetahuan yang mungkin guru sendiri belum mengetahuinya.
4. Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat membutuhkan orang-orang yang terdidik dan anak didik pun membutuhkan masyarakat.
C. Hubungan Keluarga dan Masyarakat dalam Pendidikan
Antara keluarga dan masyarakat sangat erat kaitannya dalam hal pendidikan, kedua hal tersebut tidak dapat terpisahkan dasar bagi seseorang, dimana apabila pendidikan keluarga berjalan dengan baik dan hasil tersebut didukung pula dengan pendidikan masyarakat yang baik maka seseorang sangat cepat berkembang dan memiliki kepribadian yang baik pula.
Menurut Abu Ahmad: “Pendidikan nasional dikembangkan secara terpadu dan serasi baik antar berbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan, maupun antara sektor pendidikan, maupun antara sektor pendidikan dengan sektor pembangunan lainnya serta antara daerah, keluarga dan masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam menyelenggarakan pendidikan nasional”.
Didalam UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 10 ayat 4 dinyatakan bahwa : Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan. Sementara itu, dalam GBHN 1993 dinyatakan :
“Pendidikan Nasional dikembangkan secara terpadu dan serasi baik antar berbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan, maupun antara sektor pendidikan dengan sektor pembangunan lainnya serta antar daerah. Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaran pendidikan nasional.”
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Sekolah hanyalah pembantu kelanjutan pendidikan dalam keluarga sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam keluarga. Peralihan bentuk kependidikan jalur luar sekolah ke jalur pendidikan sekolah (formal) memerlukan “Kerja Sama” antara orang tua dan sekolah (Pendidik).
Sikap anak terhadap sekolah terutama akan dipengaruhi oleh sikap orang tuanya. Begitu juga sanga di perlukan kepercayaan orang tua terhadap sekolah (pendidik) yang menggantikan tugasnya selama diruang sekolah. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, mengingat akhir-akhir ini sering terjadinya tindakan-tindakan kurang terpuji dilakukan anak didik, sementara orang tua seolah-olah tidak mau tahu, bahkan cenderung menimpahkan kesalahan kepada sekolah.
Orang tua harus memperhatikan sekolah anaknya yaitu dengan memperhatikan pengalaman-pengalamannya dan menghargai segala usahanya. Begitu juga orang tua harus menunjukkan kerja samanya dalam mengarahkan cara anak belajar di rumah, membuat pekerjaan rumahnya, tidak disita waktu anak dengan mengerjakan pekerjaan rumah tangga, orang tua harus berusaha memotivasi dan membimbing anak dalam belajar.
Berdasarkan hasil riset bahwa pekerjaan guru di sekolah akan lebih efektif apabila dia mengetahui latar belakang dan pengalaman anak didik di rumah tangganya. Anak didik yang kurang maju dalam pelajaran, berkat kerja sama orang tua anak didik dengan pendidik, banyak kekurangan anak didik yang dapat diatasi, lambat laun juga orang tua menyadari bahwa pendidikan atau keadaan lingkungan rumah tangga dapat membantu kesukaran anak di sekolah.
Pada dasarnya cukup banyak cara yang dapat ditempuh untuk menjalin kerja sama antara keluarga dengan sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Segi pendidikan sangat berpengaruh terhadap keluarga, karena ikatan keluarga membantu anak dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga bila ia telah dewasa mampu berdiri sendiri dan membantu orang lain.
2. Masyarakat berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah dan berperan dalam mengawasi pendidikan.
3. Di dalam keluarga dan masyarakat sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Karena apabila pendidikan keluarga berjalan dengan baik dan didukung dengan pendidikan masyarakat yang baik maka kepribadian seseorang akan baik pula.
4. Keluarga dan masyarakat sangat berperan dalam hal pendidikan, maka hal itu perlu adanya kesadaran diri sendiri. Keluarga dan masyarakat betapa pentingnya pendidikan.
5. Dengan adanya pendidikan, seseorang dapat mengetahui dan menguasai dunia, oleh karena itu kita harus tanamkan betapa pentingnya peranan pendidikan dalam keluarga maupun masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu. Ilmu pendidikan, semarang: Rineka Cipta 2001
Hasbullah. Dasar-dasar Pendidikan. Edisi Revisi Jakarta: PT. Grafindo Persada. 1996.
Ihsan, Fuad. Ilmu Pendidikan Cet. III; Semarang: Rineka Cipta, 2003.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari