Sebuah catatan kecil untuk sekedar dikenang dan orang tau bahwa aku pernah Hidup. Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia!” semoga dengan catatan kecil ini dapat bermanfaat dan menebarkan kebaikan Apa yang dikatakan akan lenyap, apa yang ditulis akan abadi. Aku melintasi kehidupan Kuberanikan diri menulis catatan ini untuk mengabadikan momen hidup (Muhamad Edwan Ansari)
Rabu, Desember 25, 2013
GEJELA GEJALA KEJIWAAN MANUSIA NORMAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia harus hidup, tidak hanya secara fisik, namun juga psikis. Dia perlu mempertahankan keseimbangan psikis tertentu kalau tidak ingin kehilangan kemampuan untuk berperan serta sebagaimana mestinya. Segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan psikisnya sama pentingnya dengan yang ia butuhkan untuk menjaga keseimbangan fisiknya. Manusia adalah satu kesatuan, yang terjadi dengan kondisi fisik manusia akan mempengaruhi pula kondisi psikologis dan rohaninya. Psikologi umum sebagai ilmu pengetahuan mengkhususkan diri untuk menyelidiki atau mempelajari dan menerangkan kegiatan kegiatan psikis atau gejala-gejala kegiatan yang umumnya terdapat pada manusia manusia normal.
BAB II
PEMBAHASAN
GEJELA GEJALA KEJIWAAN MANUSIA NORMAL
A. Pengertian Manusia Normal
Dalam kehidupan nyata pada dasarnya manusia menyadari bahwa perilakunya akan menimbulkan akibat. Dibandingkan makhluk lain manusia mampu berfikir dan meningkatkan sifat adaptif dengan cara-cara yang masuk akal. Maka, Manusia normal merupaka manusia yang memiliki kesadaran diri, merenungkan masa lalu, masa depan, kehidupan, kematian serta manusia yang memiliki rasa moral, dalam artian manusia adalah makhluk yang beretika. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. (GG.Simpson).
B. Pembagian kelompok dan gejala gejala kejiwaan manuisa normal
Pada tiap individu manusia yang normal pada umumnya memiliki gejala-gejala kejiwaan atau pernyataan-pernyataan jiwa yang secara garis besarnya dalam psikologi umum dibagi menjadi 4, diantaranya :
1) Gejala pengenalan (kognisi)
yang termasuk kegiatan psikis pengenalan/kognisi ini adalah gejala-gejala jiwa seperti: pengamatan, tanggapan, ingatan, assosiasi, fantasi, berpikir, dan intelligensi.
2) Gejala jiwa perasaan (emosi)
Bigot dkk membagi gejala jiwa perasan ini menjadi 2 yaitu:
1). perasaan rendah/jasmaniah yaitu perasaan pengindraan & perasaan vital perasaan luhur/rohaniah (perasaan keindahan, sosial, kesusilaan, ketuhanan, diri dan intelektual).
2). Gejala jiwa kehendak (konasi)
ada dua macam gejala jiwa kehendak yaitu:
1). gejala kehendak yang indriah seperti tropisme, refleks, instink, automatisme, nafsu, kebiasaan, keinginaan, dan kecendrungan. Gejala kehendak ini tidak dipengaruhi akal pikiran.
2). gejala kehendak rohaniah (kemauan).
3). Gejala campuran, diantarnya ialah minat dan perhatian, kelelahan dan sugesti.
Gejala gejala ini ditujukan untuk memudahkan orang dalam mempelajari gejala gejala kejiwaan pada manusia yang normal, karena setiap individu manusia yang normal dan berbudaya dimanapun berada pada dirinya terdapat ke-4 jenis gejala gejala kejiwaan tersebut.
C. Arti dan fungsi perhatian.
Untuk dapat memuaskan kebutuhan kebutuhannya yang dapat melaksanakan tujuannya, maka individu perlu mengenali dan kemudian menguasai lingkungan hidupnya, tak jarang sebagai akibat kekurangan dalam hal kemampuannya untuk memperhatikan. Maka proses perhatian merupakan hal yang sangat penting dalam mempelajari psikologi.
Perhatian merupakan reaksi umum yang menyebabkan bertambahnya aktifitas daya konsentrasi dan fokus terhadap satu objek, yang mempunyai tugas selektif terhadap rangsangan rangsangan yang mengenai / sampai kepada individu . Dapat disimpulakan bahwa perhatian adalah pengarahan aktivatas/pemusatan kesadaran jiwa terhadap suatu objek, baik dalam dirinya maupun diluar dirinya. Perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran terhadap sesuatu, tapi tidak semua unsur/objek yang besamaan timbul menjadi sasaran kesadaran, tetapi ada unsur-unsur/objek yang dikesampingkan.
Fungsi perhatian antara lain :
Berperan penting dalam cara manusia bertingkahlaku terhadap lingkungannya.
Menghindari terjadinya pembauran dari rangsangan-rangsangan yang mengenai diri yang mengganggu effektifitas pengenalan kitaa
Memilih rangsangan rangsangan yang berguna atau yang kita perlukan., Menselektifkan aktifitas dalam milieu / lingkungan hidup.
Perhatian dan kesadaran sangat berkaitan erat, timbulnya perhatian sejalan dengan makin meningginya derajat kesadaran, kesadaran harus terjaga keutuhannya dalam menghadapi rangsangan rangsangan yang banyak timbul dari lingkungan’ dalam hal ini perhatianlah yang erat dengan tugas tersebut. Selain kesadaran, perhatian juga erat hubungannya dengan perasaan dan kehendak kita, begitu juga dengan ingatan.
D. Jenis dan tipe perhatian
Jenis perhatian menurut sifatnya:
Konsentratif yaitu perhatian yang tertuju atau terpusat pada satu objek, terbatas. Lawannya distributive; yaitu perhatian yang terbagi atas beberapa tokoh objek.
Statis yaitu dengan suatu perangsangan saja sudah dapat menimbulkan perhatian dalam waktu yang cukup tercurah pada satu objek saja. Lawannya dinamis; yaitu perangsangan berkali kali agar perhatian terus berlangsung.
Pasif yaitu ketertarikan kita pada suatu objek yang diluar kehendak, lawanya aktif; kesengajaan (dibawah pengaruh kehendak) yang mencurahkan perhatian pada suatu hal.
Perhatian sembarangan ( random attention ) adalah perhatian yang tidak tetap, dan tidak tahan lama.
Jenis-jenis perhatian menurut typenya
Type terpusat (Fixerend), Yaitu orang yang mudah memusatkan perhatianya dan sebaliknya sukar mengalihkan perhatian dan sebaliknya sukar mengalihkan perhatian kepada hal yang baru / lainnya
Type tersebar (Fluctuerend), Yaitu orang yang mudah mengalihkan perhatianya dari suatu objek kepada objek lainya, perhatianya mudah dibelokkan kearah yng lain.
Dari type terpusat dan tersebar terdapat dua type yaitu: Perseverasi orang yang sukar melepaskan perhatiannya dari suatu hal/peristiwa, ia masih terus melekat pada suatu peristiwa atau kesan yang lalu, Adaptasi, Orang yang mudah menyesuaikan diri dengan hal-hal yang baru, dia dengan mudah mengalihkan perhatian kepadanya, Habitual
Seorang ahli kehutanan, seorang pedagang kayu, dan seorang pelukis akan berbeda arah dan objek perhatiannya ketika mereka sedang mengamati suau pemandangan hutan kayu.
E. Upaya mengkonsentrasikan perhatian.
Aktivitas total dari pada individu dapat dibedakan dalam tiga lapangan konsentris :
1. Lapangan pusat perhatian dengan kesadaran yang penuh
2. Lapangan peralihan dengan kesadaran yang diffus (samar-samar).
3. Lapangan parifeer (batas) dengan ketidak sadaran penuh.
Diantara ketiga lapangan itu tidak terdapat batas-batas yang tegas. Jadi luas sempitnya lapangan itu juga tidak tetap, pada lapangan pusat perhatian misalnya terjadi perbedaan luas pada waktu melihat panorama.
Ada 3 hal yang harus yang harus diperhatikan agar perhatian mencapai hasil, yaitu :
1. Inhibisi ialah atau melingkungi aktivitas kejiwaan.
2. Appersepsi ialah penyempurnaan dan penyesuaian kesan yang baru dengan bantuan kesan kesan yang sudah ada.
3. Adaptsi ialah kemampuan umum dari suatu makhluk hidup/manusia untuk menyesuaikan dengan lingkungannya.
Namun demikian ketiga syarat tersebut tidak cukup untuk mencegah supaya perhatian kita mencapai hasil. Ada 2 hal yang dapat membantu supaya perhatian mencapai hasil yaitu :
a) Adanya perasaan tertentu pada suatu objek, karena perasaan membantu stabilitas perhatian kita.
b) Adanya kemauan yang kuat dan kebutuahan.
F. Hal hal yang berhubungan dengan perhatian dalam praktek pendidikan dan pengajaran .
Hal hal yang berhubungan dengan perhatian dalam praktek pendidikan dan pengajaran, Dalam belajar usahakanlah anak dapat memusatkan jiwanya kepada ajaran yang sedang dipelajari.
Hindarkanlah segala sesuatu yang mungkin dapat menganggu perhatian anak.Bahan pelajaran yang meningkat yang setingkat dengan kemajuan anak akan menarik perhatian.
Jangan memaksa sesuatu yang menjadi perhatian guru, padahal belum tentu menarik perhatian anak, Hargailah anak dengan semestinya, termasuk apa yang menjadi perhatiannya.
Bimbinglah apa yang menjadi perhatian anak, Hal-hal yang menjadi kebutuhanya/kehidupannya akan menarik perhatiannya. Maka usahakanlah bahan-bahan yang sesuai dengan kebutuhannya dan bawalah kedalam kegiatan-kegiatan yang sedapat mungkin sesuai dengan kehidupannya.
Usahakanlah pergantian dengan selang seling, agar anak tidak mudah bosan, Hubungkanlah pelajaran yang disajikan dengan pengetahuan-pengetahuan yang telah dimilikinya bahan-bahan pelajaran yang lain.
Daya tangkap dan daya penyesuaian anak tidak sama dengan orang dewasa, maka jangan memnuntut berjalan cepat. Berilah waktu atau kesempatan secukupnya untuk anak melakukan penyesuaian diri., Kelelahan dapat mengendurkan perhatian, maka usahakanlah supaya anak jangan sampai lelah dalam melakukan sesuatu.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Setiap individu manusia normal terdapat gejala-gejala kejiwaan seperti gejala pengenalan, gejala perasaan, gejala kehendak dan gejala campuran. Gejala-gejala tersebut banyak dipopulerkan oleh pakar psikolog eropa guna memudahkan orang dalam mempelajarinya.
Psikologi umum sebagai suatu ilmu pengetahuan mengkhususkan diri untuk menyelidiki atau mempelajari dan menerangkan kegiatan-kegiatan psikis atau gejala-gejala kejiwaan yang umumnya terdapat pada manusia-manusia yang normal.
SUMBER PUSTAKA
• Drs. M. Alisuf Sabri. Pengantar Psikologi Umum & Perkembangan. Jakarta:Pedoman Ilmu Jaya.CET.ke-4 2006
• Dr. Kartini kartono. Psikolog Umum. Bandung: CV Mandar Maju.1990
• http://www.slideshare.net/guest45be8c/perhatian-tugas-pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari