MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia di dalam hidupnya di samping sebagai mahluk Tuhan, mahluk individu, juga merupakan mahluk sosial. Di mana dalam kehidupannya dibebani tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan.
Sebenarnya, materi tanggung jawab ini bukan materi yang sulit, namun pelaksanaannya yang sulit. Saya hanya ingin menghimbau kepada saudara-sekalian untuk melaksanakan tanggung jawab ini dengan lebih baik lagi di semua sudut kehidupan kita. Karena Mahasiswa sebagai pemuda yang sempat duduk di perguruan tinggi, mempunyai kewajiban yang lebih untuk menyumbangkan tenaganya kepada masyarakat. Kalau tidak lebih mendalam, maka Mahasiswa pada garis besarnya mempunyai peranan sebagai Agent of change, Agent of development, dan Agent of modernization . Ilmu pengatetahuan yang lebih, berarti memiliki tanggung jawab yang lebih pula..
BAB II
PEMBAHASAN
A. TANGGUNG JAWAB
1. Pengertian Tanggung Jawab
Pengertian Tanggung jawab menurut Ensiklopedi umum adalah : kewajiban dalam melakukan tugas tertentu.
Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang. Seperti wewenang tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang.
Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan, dibalas, dan sebagainya.
Dengan demikian kalau terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib menanggung segala sesuatunya. Oleh karena itu manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang dapat menyatukan diri sendiri bahwa tindakannya itu baik dalam arti menurut norma umum, sebab baik menurut seseorang belum tentu baik menurut pendapat orang lain atau apa yang dikatakan baik menurut pendapat dirinya ternyata ditolak oleh orang lain.
2. Macam-Macam Tanggung Jawab
Sesuai dengan eksisitensi manusia sebagai mahluk Tuhan, Mahluk individu dan mahluk sosial, maka tanggung jawab dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Tanggung Jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi bukanlah tanpa tanggung jawab. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama
b. Tanggung jawab Individu
Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati. Pada hakekatnya manusia dilahirkan di dunia dalam keadaan suci, bersih tanpa dosa. Dalam hidupnya manusia mempunyai tanggung jawab kepada dirinya. Misalnya : Manausia mencari makan/bekerja karena mempunyai kewajiban kepada dirinya untuk melangsungkan hidup.
c. Tanggug Jawab terhadap keluarga
Sebagai anggota keluarga kita tentu mempunyai kewajiban terhadap keluarga kit. Misalnya seorang ayah harus berani bertanggung jawab mengantarkan keturunannya lagi secara layak ke tingkat hidup yang lebih tinggi bagi generasi berikutnya, agar keluarga tersebut mempunyai “harga” baik secara individu, terhadap masyarakat maupun terhadap Tuhan sebagai penciptanya. Untuk memenuhi tuntutan tanggung jawab dalam keluarga tersebut kadang-kadang manusia memerlukan pengorbanan.
d. Tanggung Jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial.
e. Tanggung Jawab terhadap Bangsa dan Negara
Sebagai warga negara, manusia mempunyai hak dan kewajiban. Negara mempunyai hukum-hukun yang harus dipatuhi.
Namun demikian, masih banyak kewajiban kita sebagai manusia, tidak terbatas pada lima hal tersebut saja.
B. HAK DAN KEWAJIBAN
Hak_Menurut Austin Fogothey, hak adalah wewenang moral untuk mengerjakan, meninggalkan, memiliki, mempergunakan, atau menuntut sesuatu. Oleh karena orang-orang yang dapat memilih dengan suka rela dan hidup bersusila, maka hanya manusialah yang dapat mempunyai hak-hak, bukan binatang.
Hak mempunyai 4 unsur penting :
a. Subyek hak-hak bukan hanya seseorang, tetapi golongan-golongan yang dapat merupakan badan hukum. misalnya : lembaga perkumpulan, perseroan dsb.
b. Yang bersangkut paut dengan hak, karena ada hak berarti ada yangberkewajiban memenuhi hak tersebut.
c. Materi hak, yaitu tujuan atau obyek hak manusia.
d. Asas hak atau alasan untuk hak konkrit. Asas hak itu adalah suatu kenyataan, bahwa orang bersifat manusia (kepribadian, hak bawaan) atau peristiwa sejarah yang bersifat kebetulan (hak yang diperoleh).
Tidak mengakui segala hak berarti pula mengingkari segala hukum, oleh karena itu kalau tidak ada hak, tidak dapat ada hukum dan sebaliknya kalau tidak ada hukum, tidak ada hak.
Hak-ahak itu diaturkan dari satu atau lebih sumber seperti : dari negara, kontrak, kebebasan atau kebiasaan.. tetapi jika sumber-sumber itu dijadikan sebagai dasar hak, maka yang muncul hanyalah alasan-alasan yang negative.
Oleh Karena Tuhan menciptakan hukum alam, maka Tuhan juga merupakan sumber hak-hak asasi. Dengan demikian juga disebut hak-hak pemberian tuhan.
Jika bidang hak dipisahkan dari bidang moral, maka hak hanya dapat berpegang pada kekuasaan fisik. Dengan demikian maka kekuasaan fisik juga disamakan dengan hak. Tetapi hak dan kekuasaan tidak sama. Hak adalah pelindung tentang kekuasaan yang sewenang-wenang.
Kewajiban_ dapat diartikan subyektif dan dapat diartikan obyektif. Kewajiban dalam arti subyektif adalah keharusan moral untuk melakukan sesuatu atau meninggalkannya. Kewajiban dalam arti obyektif adalah sesuatu yang harus dilakukan atau ditinggalkan.
Hak dibatasi oleh kewajiban; tidak ada hak tanpa kewajiban dan tidak ada kewajiban tanpa hak. Tetapi Tuhan hanya mempunyai hak, dan yang berkewajiban hayalah mahlukNya.
Adanya Kewajiban karena adanya tanggung jawab, maka kewajiban manusia dibedakan menjadi
a. kewajiban terhadap Tuhan YME.
b. Kewajiban terhadap hidup sendiri (Individu)
c. Kewajiban terhadap Masyarakat
d. Kewajiban terhadap Bangsa dan Negara
C. PENGABDIAN / PENGORBANAN
1. Pengertian Pengabdian
Pengertian pengabdian menurut WJS. Poerwodarminto adalah hal-hal yang berhubungan dengan mengabdi.
Mengabdi adalah suatu penyerahan diri kepada “suatu” yang dianggap lebih, biasanya dilakuka dengan ikhlas, bahkan diikuti pengorbanan. Dimana pengorbanan berarti suatu pemberian untuk menyatakan kebaktian, yang dapat berupa materi, perasaan, jiwa raga.
Macam-macam Pengabdian
Munculnya pengabdian karena ada Tanggung Jawab, maka pengabdian dibedakan :
a. Pengabdian terhadap Tuhan YME., yaitu penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawab yang diikuti oleh pengorbanan.Misalnya : shalat
b. Pengabdian kepada Masyarakat, karena manusia hidup dan dibesarkan di dalam masyarakat sehingga pengabdian dan pengorbanan sebagai perwujudan tanggng jawab terhadap masyarakat.
c. Pengabdian kepada Raja, yaitu suatu penyerahan diri kepada raja yang melindunginya.
d. Pengabdian Kepada Negara, pengabdian yang timbul karena seseorang merasa iktu bertanggung jawab terhadap kelestarian negara dan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
e. Pengabdian kepada harta, karena seseorang menganggap harta yang menghidupinya. Sehinggga tindakannya semata-mata demi harta, bahkan rela berkorban untuk mempertahankan hartanya.
Jadi, hakekat pengabdian adalah merupakan usaha untuk memikul tanggung jawab dan melaksanakan kewajiban sebagai manusia.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
1. Manusia sebagai mahluk Tuhan, mahluk individu dan mahluk sosial mempunyai tanggung jawab. Adanya tanggung jawab berarti adanya Hak, Kewajiban dan
Pengabdian / Pengorbanan.
2. Secara garis besar, Manusia mempunyai kewajiban terhdap Tuhan, Individu, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
SUMBER PUSTAKA
Mustopo, M. Habib. Ilmu Budaya Dasar, Kumpulan Essay Manusia dan Budaya. Surabaya : Usaha Nasional, 1988.
Ahnadi, H. Abu. Ilmu Sosial Dasar, Mata Kuliah Dasar Umum. Jakarta : PT Rineka Cipta, 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin;
Copyright @Catatan Edwan Ansari