SKRIPSI TARBIYAH JURUSAN PAI Y
1. PENDIDIKAN KELUARGA DALAM ISLAM (SUATU KAJIAN TEOLITIK) ( 1999 )
2. ASPEK-ASPEK PSIKO RELIGIUS REMAJA DALAM AKTIVITAS PENGAJIAN DI DESA LORGO KEC TAWANG SARI KAB SUKOHARJO ( 2001 )
3. AKTIVITAS MAJELIS TA’LIM NURUL QUR’AN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI IBU RUMAH TANGGA DI KEC GPETE SELATAN CILANDAK JAKSEL ( 1998 )
4. AKTIVITAS PEMIRSA KULIAH SUBUH DI TELEVISI SWASTA & PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KLAS III SLTP N I NEGO SARI ( 2000 )
5. AMAL USAHA RANTING MUHAMMADIYAH PANGKAT REJO BIDANG PENDIDIKAN KEC SEKARAN KAB LAMONGAN THN 1952-1963 ( 1992)
6. ANALISIS KUALITAS TES MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS III A SMU ASSALAM DI PONDOK
7. ASPEK-ASPEK KECERDASAN SPIRITUAL DALAM KONSEP PENDIDIKAN LUQMAN (TELAAH SURAT LUQMAN AYAT 12-19) ( 2002)
8. STUDI TENTANG EFEKTIFITAS BELAJAR MANDIRI DALAM BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP TERBUKA SUSUKAN BANJAR NEGARA ( 1998 )
9. BEBERAPA FAKTOR PENYEBAB & AKIBATNYA ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH LANJUTAN PERTAMA & UPAYA ORANG TUA SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBINAAN PENYALURAN LEWAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI DESA SIDOHARJO KAB SRAGEN ( 91/92)
10. BIAS GENDER DALAM PENDIDIKAN FORMAL (KAJIAN TEO & PRAKTIK) GENDER BIAS IN TORIYAL EDUCATION (THEORITIKAL AND PRAETICAL STUDI) ( 1999 )
11. BIMBINGAN ORTU & PRESTASI BELAJAR SISWA MADRASAH TSANAWIYAH MUALIMIN SIRAY KEC KEMRAWJEN KAB BANYUMAS (STUDI KORELASI) ( 1998)
12. DAUROH SEBAGAI LEMBAGA KURIKULER PEMHAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH MATHATI’UL FALAH KAJEN MARGOYOSO PATI ( 1990)
13. DEMOKRATISASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM (TELAAH ATAS TEORI PENDIDIKAN ANDRA BOBI) ( 1997 & 1998)
14. DIMENSI MORAL KLAIM DALAM BUKU SASMITA TUHAN KEMENANGAN SUARA MORAL KARSA M SOBARY ( 2000 )
15. EFEKTIFITAS METODE MUSYAWARAH DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AL- MUNAWIR KRAPYAK YOGYAKARTA ( 99)
16. EFEKTIFITAS PENGAJARAN FISIKA KURIKULUM 1984 DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BOYOLALI (STUDI EVALUASI PENERAPAN STRATEGI (BSA BIDANG STUDI FISIKA) ( 1993)
17. EFEKTIFITAS PENGGUNAAN NILAI EBTANAS MURNI (NEM) SEBAGAI ALAT SELEKSI PENERIMAAN SISWA DI SMA MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ( 1989)
18. EFEKTIVITAS METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK-ANAK SEKOLAH LUAR BIASA (BAGIAN C) (CACAT MENTAL) NEGERI 2 YOGYAKARTA ( 1999)
19. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KEBERHASILAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN FISIKA DI MTSN LASEM KAB REMBANG ( 1993)
20. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DI SMA MUH I PRAMBANAN SLEMAN ( 1993)
21. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN ANAK PUTUS SEKOLAH PADA SEKOLAH LANJUTAN PERTAMA DI DESA TRIWIDADI PAJANGAN BANTUL ( 91)
22. FUNGSI BANTUAN PEMBANGUNAN DESA & PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMABNGUNAN BIDANG PENDIDIKAN DI DESA CEMANI KEC GROGOL KAB SUKOHARJO ( 1991)
23. HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGAJARAN DAN ITENSITAS IBADAH PADA IBU-IBU PESERTA PENGAJIAN AISYIYAH DI POTORONO BANGUN TAPAN BANTUL YOGYAKARTA ( 1993)
24. HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI ...
Find True Love in God
...DALAM KELUARGA & PENYESUAIAN DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II & III SMU UN YOGYAKARTA TH AJARAN 2000/01 ( 2000 )
25. HUBUNGAN KETRAMPILAN MENYIMAK BAHASA ARAB DENGAN EXPRESI TULIS SISWA PENDIDIKAN GURU AGAMA NEGRI (PGAN) YOGYAKARTA ( 1988)
26. HUBUNGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PRAKTEK-PRAKTEK TAHAYUL DI DESA MARGO MULYO KEC KEREK KAB TUBAN ( 2000 )
27. HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II SMP 3 DEPOK SLEMAN
28. HUBUNGAN PRESTASI MAHASISWA TENTANG PELAYANAN & PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA ( 1998 )
29. HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN KESEHATAN MENTAL PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA ( 2001
30. ISTANA PONDOK PESANTREN AN NAWAWI BERJAN PURWOREJO DALAM MENINGKATKAN SDM ( 1997)
31. KAJIAN TENTANG BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMEA MA’ARIF TEMON KAB KULON PROGO (TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PENDUKUNG DAN PEMECAHANNYA) ( 92)
32. KARAKTERISTIK PENGAJARAN AGAMA ISLAM PADA PONDOK PESNTREN AL-FITRAH JEJERAN BANTUL YOGYAKARTA ( 1983)
33. KECENDERUNGAN EMOSI REMAJA IMPUKASINYA TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK (PENDEKATAN PSIKOLOGIS) ( 2000 )
34. KEHARMONISAN DALAM KELUARGA HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MTS N BANGSAL MOJOKERTO ( 1999 )
35. KEMAMPUAN BAHASA ARAB MAHASISWA FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA ( 2002 )
36. KITAB MAKNUL TASHRIF UNTUK PENGAJARAN SHARAF TINGKAT PEMULA ( 1988)
37. KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PENDIDIKAN ISLAM (TELAAH EVALUATIF TERHADAP PROGRESIVISME) (98)
38. KONSEP MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI DAN NAFSIOLOGI ( 2002 )
39. KONSEP PENDIDIKAN BUDI PEKERTI MENURUT KI HAJAR DEWANTARA & PENDIDIKAN AKHLAK DALAM ISLAM
40. KONSEP PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEMIKIRAN KIAI HAJI HASYIM ASY’ARI DAN TELAAH TERHADAP PROGRESIVISME (SEBUAH KAJIAN KOMPERATIF) ( 2000 )
41. KONSEP PENDIDIKAN ISLAM TENTANG UPAYA MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN ANAK ( 2000 )
42. KONSEP PSIKOTERAPI MENURUT ISLAM DAN IMPLEMENTASINYA DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN (THE CONCERPT OF ISLAMIC PSICOTHERAPI AND IT’S IMPLEMENTATION ON EDUCATIONAL INSTUTIONAL) ( 2000)
43. KONSEP TRI CON KI HAJAR DEWANTARA DALAM PRESPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM ( 1996)
44. KOPERASI UNIT DESA (KUD) SUMBER RAHARJO (STUDI KASUS TENTANG MENGENAI KEHIDUPAN KUD DI DESA PLAYEN) ( 1983)
45. KORELASI ANTARA AKTIVITAS KEAGAMAAN & KESEHATAN MENTAL PADA KLEIN / REMAJA DI SASANA REHABILITAS ANAK NAKAL “AMONG PUTRA” MAGELANG ( 1995)
46. KORELASI PENGUASAAN MUFRODAT DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KLAS II DI MTS NEGERI YOGYAKARTA II ( 1998 )
47. MEDIA ELEKTRONIK DALAM PERSPEKTIF PENGAJARAN BAHASA ARAB (KAJIAN TENTANG TUJUAN & MATERI) ( 1991)
48. METODE BELAJAR MENGAJAR AL-QUR’AN DI PONDOK HUFFADH KANAK-KANAK YAN’ BUL’UL QUR’AN KEC KOTA KAB KUDUS ( 96)
49. METODE DAN EVALUASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DISASANA TRESNA WERDHA (STW) ABIYASA DUWET SARI PAKEM BIWANGUN PAKEM SLEMAN ( 1999)
50. METODE PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PONDOK PESANTREN ASSALAFIYYAH MLANGI GAMPING KAB SLEMAN ( 1998)
51. METODE PENGAJARAN BAHASA ARAB DI SMU YOGYAKARTA ( 2000 )
52. METODE TRANSFER NILAI-NILAI KEISLAMAN DALAM CERITA WAYANG KULIT (STUDI TENTANG LAKON DEWA RUCI) ( 1999 )
53. METODE-METODE PENDIDIKAN DALAM AL-QUR’AN SEBAGAI ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM ( 1998)
54. MOTIVASI SISWA DALAM PENGAMBILAN JURUSAN BIOLOGI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI YOGYAKARTA III ( 1993)
55. NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL-NOVEL MATINYA BUSSYE (KAJIAN TENTANG TUJUAN & MATERI) ( 1997)
56. NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SERAT WEDHA TAMAKARYA KEPA MANGKUNEGARA IV ( 1998 )
57. NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUKU KI AGENG KARANG LOR (KUMPULAN CERITA RAKYAT INDONESIA) SUTINGAN Y.B SUPARIAN ( 1999 )
58. NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM IBADAH PUASA (SUATU TINJAUAN PSIKOLOGIS) ( 2000 )
59. NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM YANG TERKANDUNG DALAM KISAH NABI MUH AL DIM AL-QUR’AN ( 99)
60. PANDANGAN AL-MAWARDI TENTANG ILMU PENGETAHUAN DALAM KITAB ADABU ADI DUNYA WAAD DIIN (SUATU TINJAUAN PSIKOLOGIS PAEDAGAGAS) ( 2000 )
61. PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI DESA SUMUR PANCING KODYA TANGERANG ( 2000 )
62. PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ...
...ISLAM LUAR SEKOLAH DI KELURAHAN TONGGAUAN KLATEN TENGAH ( 2000 )
63. PELAKSANAAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN “SUBULUK SALAAM” KEPUN BENER PEJOSARI KEBON SARI MADIUN ( 2000 )
64. PELAKSANAAN HOZARIYYATU AL-FURU DALAM PENGAJARAN BAHASA ARAB DI SMP SALAFIYAH PEKALONGAN ( 1992)
65. PELAKSANAAN KURIKULUM LOKAL DI MA YAPIMNGAGEL DUKUH SETI PATI JATENG ( 2000 )
66. PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN PRA SEKOLAH TERHADAP PERKEMBANGAN USIA ANAK DI KELOMPOK BERMAIN BUDI MULIA 2 BLIMBING SARI YOGYA ( 2001 )
67. PELAKSANAAN MANAJEMEN ISLAM PERSONIL DALAM PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN YOGYAKARTA ( 2000)
68. PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM PADA SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI CIAMIS JABAR ( 2000 )
69. PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MTS NEGERI PEKALONGAN (TINJAUAN TENTANG TUJUAN MATERI & METODE) ( 1998)
70. PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM LINGKUNGAN KELUARGA PEDAGANG MUSLIM DI KOTA DELANGGU KAB KLATEN (STUDI TENTANG MATERI & METODE YANG DIGUNAKAN) ( 1986)
71. PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAM TEMPUR SARI NGAWEN KLATEN (TINJAUAN TENTANG MATERAI & METODE) ( 1999)
72. PELAKSANAAN PROSES ADMINISTRASI PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI I YOGYA ( 1992)
73. PEMBAHARUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH DI MALAYSIA (TINJAUAN TENTANG PENINGKATAN PENERAPAN NILAI-NILAI ISLAM) ( 1995)
74. PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM (STUDI ATAS PEMIKIRAN FAZLUR RAHMAN) ( 1996)
75. PEMBARUAN PENDIDIKAN ISLAM KAJIAN TENTANG PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA ( 2000 )
76. PEMBINAAN AGAMA DI PONDOK PESANTREN BAGI SISWA PGAN SUKAMANAH TASIKMALAYA ( 1991)
77. PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP WANITA BINAAN SOSIAL DI PANTI SOSIAL KARYA WANITA “SILIH ASIH” CIREBON ( 2000 )
78. PEMBINAAN KELUARGA BERENCANA DI KEC GUNUNG WUNGKAL KAB PATI JATENG ( 92)
79. PEMBINAAN MENTAL AGAM ISLAM KARYAWAN PT PINPAD (PERSERO) BANDUNG JABAR ( 1996 )
80. PEMBINAAN MENTAL AGAMA PADA MASYARAKAT TRANSMIGRASI DI KEC KETAHUN BENGKULU UTARA ( 1988)
81. PEMBINAAN PEMASYARAKATAN BAGI NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS II B KAB TEMANGGUNG
82. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI REMAJA DALAM ORGANISASI IRMAS DUSUN SLEMAN DESA NGADIREJO KEC SECANG KAB MAGELANG ( 1998 )
83. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANGGULANGI PENGARUH NEGATIF ERA GLOBALISASI PADA REMAJA (TINJAUAN JUVENILE PELINGUHES) ( 99)
84. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KALANGAN REMAJA MUSLIM DI DESA KARANG SARI KAB KULON PROGO (STUDI TENTANG PROBLEMATIKA DAN PEMECAHANNYA) ( 1992)
85. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PANTI ASUHAN YATIM PUTRA ISLAM GIWANGAN YOGYAKARTA (SUATU TINJAUAN & METODE) ( 1999 )
86. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PERMAINAN PADA ANAK ( 2001 )
87. PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA DI PERUMAHAN SUMAMPIR INDAH PURWOKERTO UTARA ( )
88. PENDIDIKAN AKHLAK BAGI PESERTA DIDIK DI TINGKAT PENDIDIKAN DASAR ( 2001 )
89. PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SERAT WULANG REH KARSA SRI SIYUHUNAN PAKU BUWONO IV ( 1999 )
90. PENDIDIKAN AL-QUR’AN BAGI ANAK-ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DESA MARGO LINDUK KEC DEMAK ( 2000 )
91. PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA MUSLIM (TELAAH TERHADAP MA WADDAH WA RAHMAH) ( 1999 )
92. PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN ISLAM BAGI ANAK-ANAK DALAM LINGKUNGAN KELUARGA NELAYAN MUSLIM PROPAG KIDUL KAB BREBES (STUDI TENTANG FAKTOR PENDIDIK & ANAK DIDIK)
93. PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMECAHKAN FAKTOR PENGHAMBAT AKTUALISASI POTENSI PEREMPUAN ( 2000)
94. PENDIDIKAN MORAL DALAM SERAT WEDHATAMA (KAJIAN DARI SENI NORMA PENDIDIKAN ISLAM) ( 93)
95. PENDIDIKAN SEKS MENURUT AL-QUR’AN ( 1997)
96. PENERAPAN CBSA DALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP AL-MA’ARIF JEPARA ( 1993)
97. PENERAPAN KURIULUM 1984 BIDANG STUDI SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI KELAS II MAN BREBES JATENG TAHUN 1991/1992 ( 1993)
98. PENERAPAN MANAJEMEN OPERATIF DALAM PENGELOLAAN SMP MUHAMMADIYAH VIII YOGYAKARTA ( 1993)
99. PENERAPAN METODE HUBUNGAN DALAM MENANGGULANGI PERILAKU PENYIMPANGAN DI PONDOK MODERN ARISALAH BAKALAN PONOROGO 9 99)
100. PENERAPAN NOZARIYATUL WAHDAH DALAM PENGAJARAN BAHASA ARAB DI MTS AL HUDA II JEMPONG KEC JENAWI KAB KARANG ANYAR ( 1997)
1 STUDI PERBANDINGAN ANTARA KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 1984 DENGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH MENENGAH UMUM TAHUN 1994
2 SIKAP DAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA-SISWI KELAS I SMU GAMA (TIGA MARET) YOGYAKARTA/2001
3 PENGAJARAN AL QUR"AN PADA TAMAN PENDIDIKAN AL BAROKAH DI KEC. PRAMBANAN KAB. SLEMAN/1999
4 PENDIDIKAN SEKS MENURUT AL QUR'AN/1997
5 STUDI KOMPARATIF ANTARA KONSEP PENDIDIKAN MENURUT AL GHOZALI DENGAN KONSEP PENDIDIKAN MENURUT JOHN DEWEY/1998
6 METODE-METODE PENDIDIKAN DALAM AL QUR'AN SEBAGAI ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM/1998
7 PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIKAP KERJA KARYAWAN DI MALL MALIOBORO MATAHARI YOGYAKARTA/1998
8 STUDI TENTANG PERANAN PAI DALAM MENGATASI KENAKALAN REMAJA DI DESA SARIPAN KAB.JEPARA/1996
9 STUDI KORELASI ANTARA KEMAMPUAN BACA TULIS AL QUR'AN DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI SISWA KELAS I DAN II MTs HASYIM AS'ARI KARANGJATI TARUB TEGAL/1999
10 PERANAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA PADA ERA GLOBALISASI KEBUDAYAAN/1998
11 STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DAN AKIBAT KENAKALAN SISWA SERTA UPAYA MENANGGULANGINYA DI SEKOLAH TEKNIK MENENGAH VETERAN KLATEN/1992
12 EFEKTIVITAS METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK-ANAK SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN C (CACAT MENTAL) NEGERI 2 YOGYAKARTA/1999
13 PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM PADA SISWA DI MTs NEGERI CIAMIS JAWA BARAT/1998
14 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PERMAINAN PADA ANAK/2000
15 SIKAP DAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA-SISWI KELAS 1 SMU GAMA (TIGA MARET) YOGYAKARTA
16 PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMECAHKAN FAKTOR PENGHAMBAT AKTUALISASI POTENSI PEREMPUAN/2000
17 FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN ANAK PUTUS SEKOLAH PADA SEKOLAH LANJUTAN PERTAMA DI DESA TRIWIDADI PAJANGAN BANTUL/1991
18 PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PAI DI DESA SUMUR PACING KODYA TANGERANG/2000
19 KONSEP PENDIDIKAN BUDI PEKERTI MENURUT KI HADJAR DEWANTARA DAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM ISLAM (SEBUAH KAJIAN KOMPARATIF)/1997
20 BIMBINGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MTS MUALIMIN SIRAU KEC. KEMRAJEN KAB. BANYUMAS (STUDI KORELASI)/1998
21 PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MTS NEGERI PEKALONGAN (TINJAUAN TENTANG TUJUAN, MATERI DAN METODE)/1997
22 PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ANAK PADA SISWA SMU NEGERI I BANTUL/2000
23 STUDI TENTANG EFEKTIVITAS BELAJAR MANDIRI DALAM BIDANG STUDI PAI DI SMP TERBUKA SUSUKAN BANJARNEGARA/1998
24 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANGGULANGI PENGARUH NEGATIF ERA GLOBALISASI PADA REMAJA (TINJAUAN JUVENILE DELINQUENCY)
25 NILAI - NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM IBADAH PUASA(SUATU TINJAUAAN PSIKOLOGIS)
26 ASPEK-ASPEK KECERDASAN SPIRITUAL DALAM KONSEP PENDIDIKAN LUQMAN: TELAAH SURAT LUQMAN AYAT 12 - 19)
27 PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA MUSLIM (CHIL EDUCATIN IN MOSLEM FAMILY
28 IDDAH MENURUT MAZHAB HANAFI DAN MAZHAB SYAFI'I RELEVANSINYA DENGAN TEKNONOGI MODERN
29 ZAKAT TANAH SEWAAN (STUDI KASUS KOMPARASI ANTARA PENDAPAT MAHMUD SYALTUT DAN YUSUF AL-QARADAWI)
30 KONSEP PENDIDIKAN ISLAM TENTANG UPAYA MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN ANAK
31 KONSEP PSIKOTERAPI MENURUT ISLAM DAN IMPLEMENTASIYA DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN
32 PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA DI PERUMAHAN SUMAMPIR INDAH PURWOKERTO UTARA
33 BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK (RSKIA) PKU MUHAMMADIYAH BANTUL, YOGYAKARTA, 99
34 PERAN KUD TANI MAKMUR SEBAGAI WADAH PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DUSUN BIBIS KECAMATAN KASIHAN KAB. BANTUK, 05
35 PENDIDIKAN AL QUR'AN MELALUI METODE AL QIRA'AH AL- MUYASSAROH DI TPQ PLUS ALI MAKSUSM YOGYAKARTA, 06
36 PEMBANGUNAN RUMAH IBADAH DALAM MASYARAKAT PLURAL AGAMA DI DUSUN PLUMBAN KECAMATAN BANGUNTPAN KAB BANTUL YOGYAKARTA ,06
37 KONSEP PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEMIKIRAN KIAI HAJI HASYIM ASY'ARI DAN TELAAH TERHADAP PROGRESSIVISME (SEBUAH KAJIAN KOMPARATIF), 00
38 PENDIDIKAN AKHLAQ SISWA KELAS II DI SMK MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA, 04
39 PESAN DAKWAH DALAM BAIT-BAIT SYIIRAN KIAI-KIAI (STUDI ANALISIS ISI PESAN SYIIRAN KIAI-KIAI YAYASAN KODAMA YOGYAKARTA), 03
40 POLA PEMBENTUKAN PERILAKU KEBERAGAMAN SANTRI PONDOK PESANTREN AN-NUR NGRUKEM PENDOWOHARJO SEWON BANTUL YOGYAKARTA, 04
41 STRATEGI KOMUNIKASI TOKOH AGAMA DALAM MEMERANGI PENYAKIT MASYARAKAT DI DESA WONOKROMO PLERET BANTUL YOGYAKARTA, 04
42 HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PELAKSANAAN DAKWAH DI KODAMA YOGYAKARTA, 03
43 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEDISIPLINAN SHALAT DENGAN KECEMASAN TERHADAP KEMATIAN PADA USIA LANJUT (LANSIA) DI DUSUN SOROWAJAN BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA, 03
44 PELAKSANAAN DAKWAH GERAKAN PEMUDA (GP) ANSOR ANAK CABANG PIYUNGAN KABUPATEM BANTUL, 03
45 PELAKSANAAN PEMBINAAN MENTAL GURU BP TERHADAP SISWA YANG TERLIBAT MINUM-MINUMAN KERAS DAN OBAT-OBATAN TERLARANG DI SMA UII YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2003/2004, 04
46 POLA KOMUNIKASI PONDOK PESANTREN PUTRI AL-MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA, 03
47 AKTIVITAS IKATAN REMAJA MUHAMMADIYAH (IRM) DI KABUPATEN BANTUL 1992-2002, 04
48 AKTIVITAS DAKWAH ISLAMIYAH PESANTREN AL-AZIZIYAH BEDUKAN PLERET BANTUL, 03
49 YAUM AL-HISAB DALAM TAFSIR JAMI' AL-BAYAN DAN TAFSIR AL-MIZAN, 05
50 KONSEP KEJUJURAN DAN KEIKHLASAN DALAM PERPEKTIF KONSELING ISLAM, 03
1. PENDIDIKAN KELUARGA DALAM ISLAM (SUATU KAJIAN TEOLITIK) ( 1999 )
2. ASPEK-ASPEK PSIKO RELIGIUS REMAJA DALAM AKTIVITAS PENGAJIAN DI DESA LORGO KEC TAWANG SARI KAB SUKOHARJO ( 2001 )
3. AKTIVITAS MAJELIS TA’LIM NURUL QUR’AN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI IBU RUMAH TANGGA DI KEC GPETE SELATAN CILANDAK JAKSEL ( 1998 )
4. AKTIVITAS PEMIRSA KULIAH SUBUH DI TELEVISI SWASTA & PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KLAS III SLTP N I NEGO SARI ( 2000 )
5. AMAL USAHA RANTING MUHAMMADIYAH PANGKAT REJO BIDANG PENDIDIKAN KEC SEKARAN KAB LAMONGAN THN 1952-1963 ( 1992)
6. ANALISIS KUALITAS TES MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS III A SMU ASSALAM DI PONDOK
7. ASPEK-ASPEK KECERDASAN SPIRITUAL DALAM KONSEP PENDIDIKAN LUQMAN (TELAAH SURAT LUQMAN AYAT 12-19) ( 2002)
8. STUDI TENTANG EFEKTIFITAS BELAJAR MANDIRI DALAM BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP TERBUKA SUSUKAN BANJAR NEGARA ( 1998 )
9. BEBERAPA FAKTOR PENYEBAB & AKIBATNYA ANAK PUTUS SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH LANJUTAN PERTAMA & UPAYA ORANG TUA SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBINAAN PENYALURAN LEWAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI DESA SIDOHARJO KAB SRAGEN ( 91/92)
10. BIAS GENDER DALAM PENDIDIKAN FORMAL (KAJIAN TEO & PRAKTIK) GENDER BIAS IN TORIYAL EDUCATION (THEORITIKAL AND PRAETICAL STUDI) ( 1999 )
11. BIMBINGAN ORTU & PRESTASI BELAJAR SISWA MADRASAH TSANAWIYAH MUALIMIN SIRAY KEC KEMRAWJEN KAB BANYUMAS (STUDI KORELASI) ( 1998)
12. DAUROH SEBAGAI LEMBAGA KURIKULER PEMHAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH MATHATI’UL FALAH KAJEN MARGOYOSO PATI ( 1990)
13. DEMOKRATISASI DALAM PENDIDIKAN ISLAM (TELAAH ATAS TEORI PENDIDIKAN ANDRA BOBI) ( 1997 & 1998)
14. DIMENSI MORAL KLAIM DALAM BUKU SASMITA TUHAN KEMENANGAN SUARA MORAL KARSA M SOBARY ( 2000 )
15. EFEKTIFITAS METODE MUSYAWARAH DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AL- MUNAWIR KRAPYAK YOGYAKARTA ( 99)
16. EFEKTIFITAS PENGAJARAN FISIKA KURIKULUM 1984 DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BOYOLALI (STUDI EVALUASI PENERAPAN STRATEGI (BSA BIDANG STUDI FISIKA) ( 1993)
17. EFEKTIFITAS PENGGUNAAN NILAI EBTANAS MURNI (NEM) SEBAGAI ALAT SELEKSI PENERIMAAN SISWA DI SMA MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ( 1989)
18. EFEKTIVITAS METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK-ANAK SEKOLAH LUAR BIASA (BAGIAN C) (CACAT MENTAL) NEGERI 2 YOGYAKARTA ( 1999)
19. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KEBERHASILAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN FISIKA DI MTSN LASEM KAB REMBANG ( 1993)
20. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DI SMA MUH I PRAMBANAN SLEMAN ( 1993)
21. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN ANAK PUTUS SEKOLAH PADA SEKOLAH LANJUTAN PERTAMA DI DESA TRIWIDADI PAJANGAN BANTUL ( 91)
22. FUNGSI BANTUAN PEMBANGUNAN DESA & PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMABNGUNAN BIDANG PENDIDIKAN DI DESA CEMANI KEC GROGOL KAB SUKOHARJO ( 1991)
23. HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGAJARAN DAN ITENSITAS IBADAH PADA IBU-IBU PESERTA PENGAJIAN AISYIYAH DI POTORONO BANGUN TAPAN BANTUL YOGYAKARTA ( 1993)
24. HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI DALAM KELUARGA & PENYESUAIAN DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II & III SMU UN YOGYAKARTA TH AJARAN 2000/01 ( 2000 )
25. HUBUNGAN KETRAMPILAN MENYIMAK BAHASA ARAB DENGAN EXPRESI TULIS SISWA PENDIDIKAN GURU AGAMA NEGRI (PGAN) YOGYAKARTA ( 1988)
26. HUBUNGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN AGAMA DENGAN PRAKTEK-PRAKTEK TAHAYUL DI DESA MARGO MULYO KEC KEREK KAB TUBAN ( 2000 )
27. HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II SMP 3 DEPOK SLEMAN
28. HUBUNGAN PRESTASI MAHASISWA TENTANG PELAYANAN & PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA ( 1998 )
29. HUBUNGAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN KESEHATAN MENTAL PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA ( 2001
30. ISTANA PONDOK PESANTREN AN NAWAWI BERJAN PURWOREJO DALAM MENINGKATKAN SDM ( 1997)
31. KAJIAN TENTANG BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMEA MA’ARIF TEMON KAB KULON PROGO (TINJAUAN FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PENDUKUNG DAN PEMECAHANNYA) ( 92)
32. KARAKTERISTIK PENGAJARAN AGAMA ISLAM PADA PONDOK PESNTREN AL-FITRAH JEJERAN BANTUL YOGYAKARTA ( 1983)
33. KECENDERUNGAN EMOSI REMAJA IMPUKASINYA TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK (PENDEKATAN PSIKOLOGIS) ( 2000 )
34. KEHARMONISAN DALAM KELUARGA HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MTS N BANGSAL MOJOKERTO ( 1999 )
35. KEMAMPUAN BAHASA ARAB MAHASISWA FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA ( 2002 )
36. KITAB MAKNUL TASHRIF UNTUK PENGAJARAN SHARAF TINGKAT PEMULA ( 1988)
37. KONSEP KEBEBASAN MANUSIA DALAM PENDIDIKAN ISLAM (TELAAH EVALUATIF TERHADAP PROGRESIVISME) (98)
38. KONSEP MANUSIA MENURUT PSIKOLOGI DAN NAFSIOLOGI ( 2002 )
39. KONSEP PENDIDIKAN BUDI PEKERTI MENURUT KI HAJAR DEWANTARA & PENDIDIKAN AKHLAK DALAM ISLAM
40. KONSEP PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEMIKIRAN KIAI HAJI HASYIM ASY’ARI DAN TELAAH TERHADAP PROGRESIVISME (SEBUAH KAJIAN KOMPERATIF) ( 2000 )
41. KONSEP PENDIDIKAN ISLAM TENTANG UPAYA MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN ANAK ( 2000 )
42. KONSEP PSIKOTERAPI MENURUT ISLAM DAN IMPLEMENTASINYA DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN (THE CONCERPT OF ISLAMIC PSICOTHERAPI AND IT’S IMPLEMENTATION ON EDUCATIONAL INSTUTIONAL) ( 2000)
43. KONSEP TRI CON KI HAJAR DEWANTARA DALAM PRESPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM ( 1996)
44. KOPERASI UNIT DESA (KUD) SUMBER RAHARJO (STUDI KASUS TENTANG MENGENAI KEHIDUPAN KUD DI DESA PLAYEN) ( 1983)
45. KORELASI ANTARA AKTIVITAS KEAGAMAAN & KESEHATAN MENTAL PADA KLEIN / REMAJA DI SASANA REHABILITAS ANAK NAKAL “AMONG PUTRA” MAGELANG ( 1995)
46. KORELASI PENGUASAAN MUFRODAT DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KLAS II DI MTS NEGERI YOGYAKARTA II ( 1998 )
47. MEDIA ELEKTRONIK DALAM PERSPEKTIF PENGAJARAN BAHASA ARAB (KAJIAN TENTANG TUJUAN & MATERI) ( 1991)
48. METODE BELAJAR MENGAJAR AL-QUR’AN DI PONDOK HUFFADH KANAK-KANAK YAN’ BUL’UL QUR’AN KEC KOTA KAB KUDUS ( 96)
49. METODE DAN EVALUASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DISASANA TRESNA WERDHA (STW) ABIYASA DUWET SARI PAKEM BIWANGUN PAKEM SLEMAN ( 1999)
50. METODE PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PONDOK PESANTREN ASSALAFIYYAH MLANGI GAMPING KAB SLEMAN ( 1998)
51. METODE PENGAJARAN BAHASA ARAB DI SMU YOGYAKARTA ( 2000 )
52. METODE TRANSFER NILAI-NILAI KEISLAMAN DALAM CERITA WAYANG KULIT (STUDI TENTANG LAKON DEWA RUCI) ( 1999 )
53. METODE-METODE PENDIDIKAN DALAM AL-QUR’AN SEBAGAI ALAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM ( 1998)
54. MOTIVASI SISWA DALAM PENGAMBILAN JURUSAN BIOLOGI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI YOGYAKARTA III ( 1993)
55. NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL-NOVEL MATINYA BUSSYE (KAJIAN TENTANG TUJUAN & MATERI) ( 1997)
56. NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SERAT WEDHA TAMAKARYA KEPA MANGKUNEGARA IV ( 1998 )
57. NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM BUKU KI AGENG KARANG LOR (KUMPULAN CERITA RAKYAT INDONESIA) SUTINGAN Y.B SUPARIAN ( 1999 )
58. NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM IBADAH PUASA (SUATU TINJAUAN PSIKOLOGIS) ( 2000 )
59. NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM YANG TERKANDUNG DALAM KISAH NABI MUH AL DIM AL-QUR’AN ( 99)
60. PANDANGAN AL-MAWARDI TENTANG ILMU PENGETAHUAN DALAM KITAB ADABU ADI DUNYA WAAD DIIN (SUATU TINJAUAN PSIKOLOGIS PAEDAGAGAS) ( 2000 )
61. PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI DESA SUMUR PANCING KODYA TANGERANG ( 2000 )
62. PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ISLAM LUAR SEKOLAH DI KELURAHAN TONGGAUAN KLATEN TENGAH ( 2000 )
63. PELAKSANAAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN “SUBULUK SALAAM” KEPUN BENER PEJOSARI KEBON SARI MADIUN ( 2000 )
64. PELAKSANAAN HOZARIYYATU AL-FURU DALAM PENGAJARAN BAHASA ARAB DI SMP SALAFIYAH PEKALONGAN ( 1992)
65. PELAKSANAAN KURIKULUM LOKAL DI MA YAPIMNGAGEL DUKUH SETI PATI JATENG ( 2000 )
66. PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN PRA SEKOLAH TERHADAP PERKEMBANGAN USIA ANAK DI KELOMPOK BERMAIN BUDI MULIA 2 BLIMBING SARI YOGYA ( 2001 )
67. PELAKSANAAN MANAJEMEN ISLAM PERSONIL DALAM PENDIDIKAN DI PONDOK PESANTREN YOGYAKARTA ( 2000)
68. PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM PADA SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI CIAMIS JABAR ( 2000 )
69. PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MTS NEGERI PEKALONGAN (TINJAUAN TENTANG TUJUAN MATERI & METODE) ( 1998)
70. PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM LINGKUNGAN KELUARGA PEDAGANG MUSLIM DI KOTA DELANGGU KAB KLATEN (STUDI TENTANG MATERI & METODE YANG DIGUNAKAN) ( 1986)
71. PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAM TEMPUR SARI NGAWEN KLATEN (TINJAUAN TENTANG MATERAI & METODE) ( 1999)
72. PELAKSANAAN PROSES ADMINISTRASI PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI I YOGYA ( 1992)
73. PEMBAHARUAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH DI MALAYSIA (TINJAUAN TENTANG PENINGKATAN PENERAPAN NILAI-NILAI ISLAM) ( 1995)
74. PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM (STUDI ATAS PEMIKIRAN FAZLUR RAHMAN) ( 1996)
75. PEMBARUAN PENDIDIKAN ISLAM KAJIAN TENTANG PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA ( 2000 )
76. PEMBINAAN AGAMA DI PONDOK PESANTREN BAGI SISWA PGAN SUKAMANAH TASIKMALAYA ( 1991)
77. PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP WANITA BINAAN SOSIAL DI PANTI SOSIAL KARYA WANITA “SILIH ASIH” CIREBON ( 2000 )
78. PEMBINAAN KELUARGA BERENCANA DI KEC GUNUNG WUNGKAL KAB PATI JATENG ( 92)
79. PEMBINAAN MENTAL AGAM ISLAM KARYAWAN PT PINPAD (PERSERO) BANDUNG JABAR ( 1996 )
80. PEMBINAAN MENTAL AGAMA PADA MASYARAKAT TRANSMIGRASI DI KEC KETAHUN BENGKULU UTARA ( 1988)
81. PEMBINAAN PEMASYARAKATAN BAGI NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS II B KAB TEMANGGUNG
82. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI REMAJA DALAM ORGANISASI IRMAS DUSUN SLEMAN DESA NGADIREJO KEC SECANG KAB MAGELANG ( 1998 )
83. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANGGULANGI PENGARUH NEGATIF ERA GLOBALISASI PADA REMAJA (TINJAUAN JUVENILE PELINGUHES) ( 99)
84. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KALANGAN REMAJA MUSLIM DI DESA KARANG SARI KAB KULON PROGO (STUDI TENTANG PROBLEMATIKA DAN PEMECAHANNYA) ( 1992)
85. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PANTI ASUHAN YATIM PUTRA ISLAM GIWANGAN YOGYAKARTA (SUATU TINJAUAN & METODE) ( 1999 )
86. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PERMAINAN PADA ANAK ( 2001 )
87. PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA DI PERUMAHAN SUMAMPIR INDAH PURWOKERTO UTARA ( )
88. PENDIDIKAN AKHLAK BAGI PESERTA DIDIK DI TINGKAT PENDIDIKAN DASAR ( 2001 )
89. PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SERAT WULANG REH KARSA SRI SIYUHUNAN PAKU BUWONO IV ( 1999 )
90. PENDIDIKAN AL-QUR’AN BAGI ANAK-ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DESA MARGO LINDUK KEC DEMAK ( 2000 )
91. PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA MUSLIM (TELAAH TERHADAP MA WADDAH WA RAHMAH) ( 1999 )
92. PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN ISLAM BAGI ANAK-ANAK DALAM LINGKUNGAN KELUARGA NELAYAN MUSLIM PROPAG KIDUL KAB BREBES (STUDI TENTANG FAKTOR PENDIDIK & ANAK DIDIK)
93. PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMECAHKAN FAKTOR PENGHAMBAT AKTUALISASI POTENSI PEREMPUAN ( 2000)
94. PENDIDIKAN MORAL DALAM SERAT WEDHATAMA (KAJIAN DARI SENI NORMA PENDIDIKAN ISLAM) ( 93)
95. PENDIDIKAN SEKS MENURUT AL-QUR’AN ( 1997)
96. PENERAPAN CBSA DALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP AL-MA’ARIF JEPARA ( 1993)
97. PENERAPAN KURIULUM 1984 BIDANG STUDI SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI KELAS II MAN BREBES JATENG TAHUN 1991/1992 ( 1993)
98. PENERAPAN MANAJEMEN OPERATIF DALAM PENGELOLAAN SMP MUHAMMADIYAH VIII YOGYAKARTA ( 1993)
99. PENERAPAN METODE HUBUNGAN DALAM MENANGGULANGI PERILAKU PENYIMPANGAN DI PONDOK MODERN ARISALAH BAKALAN PONOROGO 9 99)
100. PENERAPAN NOZARIYATUL WAHDAH DALAM PENGAJARAN BAHASA ARAB DI MTS AL HUDA II JEMPONG KEC JENAWI KAB KARANG ANYAR ( 1997)
Sebuah catatan kecil untuk sekedar dikenang dan orang tau bahwa aku pernah Hidup. Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia!” semoga dengan catatan kecil ini dapat bermanfaat dan menebarkan kebaikan Apa yang dikatakan akan lenyap, apa yang ditulis akan abadi. Aku melintasi kehidupan Kuberanikan diri menulis catatan ini untuk mengabadikan momen hidup (Muhamad Edwan Ansari)
Minggu, Maret 14, 2010
Sifat-Sifat Allah swt.
Sifat-Sifat Allah swt.
Sifat-sifat Allah terdiri atas 3, yaitu sifat wajib, sifat mustahil dan sifat jaiz.
1. Sifat Wajib Bagi Allah swt.
Sifat wajib adalah sifat yang harus ada pada Dzat Allah swt. sebagai kesempurnaan bagi-Nya. Sifat-sifat wajib Allah tidak dapat diserupakan dengan sifat-sifat makhluk-Nya maka sifat Allah wajib diyakini dengan akal (wajib aqli) dan berdasarkan Al Qur’an dan hadits Nabi saw. (wajib naqli).
Menurut para ulama kalam sifat wajib bagi Allah itu ada 20 sifat, sebagai berikut.
1) Wujud artinya Ada
2) Qidam artinya Dahulu
3) Baqa’ artinya Kekal
4) Mukhallafatu lil Hawaditsi artinya Berbeda dari Semua Makhluk
5) Qiyamuhu Binafsihi artinya Berdiri Sendiri
6) Wahdaniyah artinya Esa
7) Qudrat artinya Maha Kuasa
8) Iradat artinya Berkehendak
9) Ilmu Maha Mengetahui
10) Hayat artinya Hidup
11) Sama’ artinya Mendengar
12) Bashar artinya Melihat
13) Kalam artinya Berfirman
14) Qadiran artinya Mahakuasa
15) Muridan artinya Maha Berkehendak
16) ‘Aliman artinya Maha Mengetahui
17) Hayyan artinya Mahahidup
18) Sami’an artinya Maha Mendengar
19) Bashiran artinya Maha Melihat
20) Mutakalliman artinya Maha Berkata-kata
Kedua puluh sifat wajib Allah ini dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu sifat nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah.
a. Sifat Nafsiyah adalah sifat yang hanya berkaitan dengan Zat Allah semata-mata. Sifat ini terdapat dalam sifat wujud.
b. Sifat Salbiyah adalah sifat yang hanya dimiliki oleh Allah, sedangkan makhluk tidak memilikinya. Sifat ini terdapat dalam lima sifat Allah, yaitu qidam, baqa, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniyah.
c. Sifat Ma’ani adalah sifat-sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Sifat ini terdapat pada tujuh sifat Allah, yakni qudrat, iradat, ‘ilmu, hayat, sama’, basher, dan kalam.
d. Sifat Ma’nawiyah adalah keumuman/kelaziman dari sifat ma’ani. Sifat ini tidak dapat berdiri sendiri karena setiap ada sifat ma’ani tentu ada sifat ma’nawiyah. Sifat-sifat yang termasuk ma’nawiyah ada tujuh, yaitu qadiran, muridan, ‘aliman, hayyan, sami’an, bashiran, mutakalliman.
2. Sifat Mustahil Bagi Allah swt.
Sifat mustahil bagi Allah swt. adalah sifat yang tidak layak dan tidak mungkin ada pada Allah swt. Sifat-sifat mustahil ini merupakan kebalikan dari sifat wajib bagi Allah sehingga jumlahnya sama. Sifat-sifat mustahil bagi Allah adalah sebagai berikut.
1) ‘Adam artinya tidak ada
2) Huduts artinya baru atau permulaan
3) Fana artinya binasa atau rusak
4) Mumatsalatu lil Hawaditsi artinya menyerupai yang baru
5) Ihtiyaju li ghairihi artinya membutuhkan sesuatu selain dirinya
6) Ta’adud artinya berbilang lebih dari satu
7) ‘Ajzun artinya lemah
8) Karahah artinya terpaksa
9) Jahlun artinya bodoh
10) Mautun artinya mati
11) Shamamun artinya tuli
12) ‘Umyun artinya buta
13) Bukmun artinya bisu
14) ‘Ajizan artinya Mahalemah
15) Mukrahan artinya Maha terpaksa
16) Jahilan artinya Mahabodoh
17) Mayyitan artinya Mahamati
18) Ashamma artinya Mahatuli
19) A’ma artinya Mahabuta
20) Abkama artinya Mahabisu
3. Sifat Jaiz Bagi Allah swt.
Allah swt selain memiliki sifat wajib dan mustahil juga memiliki sifat jaiz. Menurut arti bahasa jaiz artinya boleh. Yang dimaksud dengan sifat jaiz bagi Allah swt. yaitu sifat yang boleh ada dan boleh tidak ada pada Allah. Sifat jaiz ini tidak menuntut pasti ada atau pasti tidak ada. Sifat Jaiz Allah hanya ada satu yaitu Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu, artinya memperbuat sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya. Maksudnya Allah itu berwenang untuk menciptakan dan berbuat sesuatu atau tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
Sifat ma'ani yaitu sifat yang ada pada dzat Allah yang sesuai dengan kesem-purnaan Allah. Sedang sifat ma'nawiyah adalah sifat yang selalu tetap ada pada dzat Allah dan tidak mungkin pada suatu ketika Allah tidak bersifat demikian. Sebagai contoh: Kalau dinyatakan bahwa Allah itu bersifat "qudrah” yang berarti "maha kuasa”, maka sifat ini disebut sifat "ma'ani”, artinya mungkin pada suatu ketika Allah itu tidak lagi Maha Kuasa. Tetapi setelah dinyatakan "kaunuhu Qadiran”, dan sifat ini adalah sifat "ma'nawiyah”, maka artinya adalah: Keadaan Allah itu selalu Maha Kuasa, sehingga tidak mungkin pada suatu ketika tidak Maha Kuasa.
Dasar Pengambilan
Jala'ul Afham, Muhammad Ihya' Ulumuddin, Nurul Haramain, tt., hal 26
صفات المعاني: وَسُمِيَتْ بِالمَعَانِى لأَنَّهَا أَثْبَتَتْ للهِ تَعَالَى مَعَانِي وُجُودِيَةً قَائِمَةً بِذَاتِهِ لاَئِقَةً بِكَمَالِهِ... صِفَاتُ مَعْنَوِيَةٌ: نِسْبَةٌ لِلسَّبْعِ المَعَانِي التِّى هِىَ فَرْعٌ مِنْهَا وَسُمِيَتْ مَعْنَوِيَة لأَنَّهَا لاَزِمَةٌ لِلْمَعَانِى...وَهِيَ كَوْنُهُ تَعَالَى قَادِرًا وَمُرِيْدًا, وَعَالِمًا وَحَيًّا وَسَمِيْعًا َوبَصِيْرًا وَمُتَكَلِّمًا. وَحِكْمَةُ ذِكْرِ هذِهِ الصِّفَاتِ الْمَعْنَوِيَّةِ مَعَ كَوْنِهَا دَاخِلَةً فِي صِفَاتِ الْمَعَانِي الْمَذْكُوْرَةِ مَا يَلِي : (ا) ذِكْرُ الْعَقَائِدِ عَلَى وَجْهِ التَّفْصِيْلِ لأَنَّ خَطْرْ َالْجَهْلِ فِيْهِ عَظِيْمٌ. (ب) اَلرَّدُّ عَلَى الْمُعْتَزِلَةِ فَإِنَّهُمْ أَنْكَرُوْهَا, فَقَالُوْا إِنَّهُ تَعَالَى قَادِرٌ بِذَاتِهِ مُرِيْدٌ بِذَاتِهِ مِنْ غَيْرِ قُدْرَةٍ وَلاَ إِرَادَةٍ وَهكَذَا إِلَى آخِرِهَا, وَقَصَدُوْا بِذَلِكَ التَّنْــزِيْهُ ِللهِ تَعَالَى, وَقَالُوْا : وَصَفْنَاهُ تَعَالَى بِهذِهِ الصِّفَاتِ. فَإِمَّا أَنْ تَكُوْنَ حَادِثَةً وَإِمَّا أَنْ تَكُوْنَ قَدِيْمَةً. فَإِذَا كَانَتْ حَادِثَةً اسْتَحَالَتْ عَلَى اللهِ تَعَالَى أَوْ قَدِيْمَةً تَعَدَّدَتْ الْقُدَمَاءُ فَانـْتَفَتْ الْوَحْدَاِنيَّةُ. وَالْجَوَابُ عَنْ ذلِكَ أَنْ نَقُوْلَ : إِنَّ هذِهِ الصِّفَاتِ لَيْسَتْ مُسْتَقِلَّةً عَنِ الذَّاتِ, وَإِنَّمَا هِيَ تَابِعَةٌ لَهَا فَهِيَ صِفَةٌ وُجُوْدِيَّةٌ قَائِمَةٌ بِهَا.
"Sifat-sifat ma'ani: Sifat-sifat itu disebut sifat ma'ani, karena sesungguhnya telah tetap bagi Allah ta'ala pengertian-pengertian yang ada lagi tegak pada dzat Allah serta sesuai dengan kesempurnaan-Nya.
Sifat-sifat ma'nawiyah adalah pembangsaan bagi sifat ma'ani yang tujuh yang dia adalah cabang dari sifat-sifat ma'ani.
Dinamakan sifat ma'nawiyah, karena sifat tersebut adalah harus ada dan pengertian-nya terus-menerus ada pada dzat Allah; yaitu keadaan Allah ta'ala adalah Dzat Yang Maha Kuasa, Dzat Yang Maha Berkehendak, Dzat Yang Maha Mengetahui, Dzat Yang Maha Hidup, Dzat Maha Mendengar, Dzat Yang Maha Melihat, dan Dzat Yang Maha Berbicara.
Adapun hikmah dari penuturan dari sifat-sifat ma'nawiyah ini beserta keada-annya adalah masuk pada sifat-sifat ma'ani yang telah disebutkan adalah sebagai berikut:
Menuturkan akidah-akidah secara terperinci, karena sesungguhnya bahaya dari kebodohan terhadap hal tersebut adalah besar.
Menolak faham Mu'tazilah, karena orang-orang Mu'tazilah itu mengingkarinya. Mereka berkata: "Sesungguhnya Allah ta'ala itu adalah Maha Kuasa dengan Dzat-Nya sendiri, Maha berkehendak dengan dzat-Nya sendiri tanpa kekuasaan dan tanpa kehendak, dan seterusnya. Mereka bermaksud dengan demikian itu adalah untuk mensucikan Allah ta'ala. Dan mereka berkata: Kita telah mensifati Allah ta'ala dengan sifat-sifat ini. Maka kemungkinan sifat-sifat tersebut keadaannya didahului oleh ketiadaan dan mungkin sedia tanpa permulaan. Jika sifat-sifat itu keadaannya adalah didahului oleh ketiadaan, maka mustahil bagi Allah ta'ala. Atau jika keadaannya tidak didahului oleh ketiadaan, maka hal yang qadim (sedia tanpa permulaan) itu menjadi banyak, sehingga hilanglah ke-esa-an Allah. Kami menjawab: Sesungguhnya sifat-sifat ini tidaklah berdiri sendiri, tetapi mengikuti dzat-Nya, yaitu sifat yang ada dan tegak pada dzat-Nya.
Sifat-sifat Allah terdiri atas 3, yaitu sifat wajib, sifat mustahil dan sifat jaiz.
1. Sifat Wajib Bagi Allah swt.
Sifat wajib adalah sifat yang harus ada pada Dzat Allah swt. sebagai kesempurnaan bagi-Nya. Sifat-sifat wajib Allah tidak dapat diserupakan dengan sifat-sifat makhluk-Nya maka sifat Allah wajib diyakini dengan akal (wajib aqli) dan berdasarkan Al Qur’an dan hadits Nabi saw. (wajib naqli).
Menurut para ulama kalam sifat wajib bagi Allah itu ada 20 sifat, sebagai berikut.
1) Wujud artinya Ada
2) Qidam artinya Dahulu
3) Baqa’ artinya Kekal
4) Mukhallafatu lil Hawaditsi artinya Berbeda dari Semua Makhluk
5) Qiyamuhu Binafsihi artinya Berdiri Sendiri
6) Wahdaniyah artinya Esa
7) Qudrat artinya Maha Kuasa
8) Iradat artinya Berkehendak
9) Ilmu Maha Mengetahui
10) Hayat artinya Hidup
11) Sama’ artinya Mendengar
12) Bashar artinya Melihat
13) Kalam artinya Berfirman
14) Qadiran artinya Mahakuasa
15) Muridan artinya Maha Berkehendak
16) ‘Aliman artinya Maha Mengetahui
17) Hayyan artinya Mahahidup
18) Sami’an artinya Maha Mendengar
19) Bashiran artinya Maha Melihat
20) Mutakalliman artinya Maha Berkata-kata
Kedua puluh sifat wajib Allah ini dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu sifat nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah.
a. Sifat Nafsiyah adalah sifat yang hanya berkaitan dengan Zat Allah semata-mata. Sifat ini terdapat dalam sifat wujud.
b. Sifat Salbiyah adalah sifat yang hanya dimiliki oleh Allah, sedangkan makhluk tidak memilikinya. Sifat ini terdapat dalam lima sifat Allah, yaitu qidam, baqa, mukhalafatu lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniyah.
c. Sifat Ma’ani adalah sifat-sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Sifat ini terdapat pada tujuh sifat Allah, yakni qudrat, iradat, ‘ilmu, hayat, sama’, basher, dan kalam.
d. Sifat Ma’nawiyah adalah keumuman/kelaziman dari sifat ma’ani. Sifat ini tidak dapat berdiri sendiri karena setiap ada sifat ma’ani tentu ada sifat ma’nawiyah. Sifat-sifat yang termasuk ma’nawiyah ada tujuh, yaitu qadiran, muridan, ‘aliman, hayyan, sami’an, bashiran, mutakalliman.
2. Sifat Mustahil Bagi Allah swt.
Sifat mustahil bagi Allah swt. adalah sifat yang tidak layak dan tidak mungkin ada pada Allah swt. Sifat-sifat mustahil ini merupakan kebalikan dari sifat wajib bagi Allah sehingga jumlahnya sama. Sifat-sifat mustahil bagi Allah adalah sebagai berikut.
1) ‘Adam artinya tidak ada
2) Huduts artinya baru atau permulaan
3) Fana artinya binasa atau rusak
4) Mumatsalatu lil Hawaditsi artinya menyerupai yang baru
5) Ihtiyaju li ghairihi artinya membutuhkan sesuatu selain dirinya
6) Ta’adud artinya berbilang lebih dari satu
7) ‘Ajzun artinya lemah
8) Karahah artinya terpaksa
9) Jahlun artinya bodoh
10) Mautun artinya mati
11) Shamamun artinya tuli
12) ‘Umyun artinya buta
13) Bukmun artinya bisu
14) ‘Ajizan artinya Mahalemah
15) Mukrahan artinya Maha terpaksa
16) Jahilan artinya Mahabodoh
17) Mayyitan artinya Mahamati
18) Ashamma artinya Mahatuli
19) A’ma artinya Mahabuta
20) Abkama artinya Mahabisu
3. Sifat Jaiz Bagi Allah swt.
Allah swt selain memiliki sifat wajib dan mustahil juga memiliki sifat jaiz. Menurut arti bahasa jaiz artinya boleh. Yang dimaksud dengan sifat jaiz bagi Allah swt. yaitu sifat yang boleh ada dan boleh tidak ada pada Allah. Sifat jaiz ini tidak menuntut pasti ada atau pasti tidak ada. Sifat Jaiz Allah hanya ada satu yaitu Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu, artinya memperbuat sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya. Maksudnya Allah itu berwenang untuk menciptakan dan berbuat sesuatu atau tidak sesuai dengan kehendak-Nya.
Sifat ma'ani yaitu sifat yang ada pada dzat Allah yang sesuai dengan kesem-purnaan Allah. Sedang sifat ma'nawiyah adalah sifat yang selalu tetap ada pada dzat Allah dan tidak mungkin pada suatu ketika Allah tidak bersifat demikian. Sebagai contoh: Kalau dinyatakan bahwa Allah itu bersifat "qudrah” yang berarti "maha kuasa”, maka sifat ini disebut sifat "ma'ani”, artinya mungkin pada suatu ketika Allah itu tidak lagi Maha Kuasa. Tetapi setelah dinyatakan "kaunuhu Qadiran”, dan sifat ini adalah sifat "ma'nawiyah”, maka artinya adalah: Keadaan Allah itu selalu Maha Kuasa, sehingga tidak mungkin pada suatu ketika tidak Maha Kuasa.
Dasar Pengambilan
Jala'ul Afham, Muhammad Ihya' Ulumuddin, Nurul Haramain, tt., hal 26
صفات المعاني: وَسُمِيَتْ بِالمَعَانِى لأَنَّهَا أَثْبَتَتْ للهِ تَعَالَى مَعَانِي وُجُودِيَةً قَائِمَةً بِذَاتِهِ لاَئِقَةً بِكَمَالِهِ... صِفَاتُ مَعْنَوِيَةٌ: نِسْبَةٌ لِلسَّبْعِ المَعَانِي التِّى هِىَ فَرْعٌ مِنْهَا وَسُمِيَتْ مَعْنَوِيَة لأَنَّهَا لاَزِمَةٌ لِلْمَعَانِى...وَهِيَ كَوْنُهُ تَعَالَى قَادِرًا وَمُرِيْدًا, وَعَالِمًا وَحَيًّا وَسَمِيْعًا َوبَصِيْرًا وَمُتَكَلِّمًا. وَحِكْمَةُ ذِكْرِ هذِهِ الصِّفَاتِ الْمَعْنَوِيَّةِ مَعَ كَوْنِهَا دَاخِلَةً فِي صِفَاتِ الْمَعَانِي الْمَذْكُوْرَةِ مَا يَلِي : (ا) ذِكْرُ الْعَقَائِدِ عَلَى وَجْهِ التَّفْصِيْلِ لأَنَّ خَطْرْ َالْجَهْلِ فِيْهِ عَظِيْمٌ. (ب) اَلرَّدُّ عَلَى الْمُعْتَزِلَةِ فَإِنَّهُمْ أَنْكَرُوْهَا, فَقَالُوْا إِنَّهُ تَعَالَى قَادِرٌ بِذَاتِهِ مُرِيْدٌ بِذَاتِهِ مِنْ غَيْرِ قُدْرَةٍ وَلاَ إِرَادَةٍ وَهكَذَا إِلَى آخِرِهَا, وَقَصَدُوْا بِذَلِكَ التَّنْــزِيْهُ ِللهِ تَعَالَى, وَقَالُوْا : وَصَفْنَاهُ تَعَالَى بِهذِهِ الصِّفَاتِ. فَإِمَّا أَنْ تَكُوْنَ حَادِثَةً وَإِمَّا أَنْ تَكُوْنَ قَدِيْمَةً. فَإِذَا كَانَتْ حَادِثَةً اسْتَحَالَتْ عَلَى اللهِ تَعَالَى أَوْ قَدِيْمَةً تَعَدَّدَتْ الْقُدَمَاءُ فَانـْتَفَتْ الْوَحْدَاِنيَّةُ. وَالْجَوَابُ عَنْ ذلِكَ أَنْ نَقُوْلَ : إِنَّ هذِهِ الصِّفَاتِ لَيْسَتْ مُسْتَقِلَّةً عَنِ الذَّاتِ, وَإِنَّمَا هِيَ تَابِعَةٌ لَهَا فَهِيَ صِفَةٌ وُجُوْدِيَّةٌ قَائِمَةٌ بِهَا.
"Sifat-sifat ma'ani: Sifat-sifat itu disebut sifat ma'ani, karena sesungguhnya telah tetap bagi Allah ta'ala pengertian-pengertian yang ada lagi tegak pada dzat Allah serta sesuai dengan kesempurnaan-Nya.
Sifat-sifat ma'nawiyah adalah pembangsaan bagi sifat ma'ani yang tujuh yang dia adalah cabang dari sifat-sifat ma'ani.
Dinamakan sifat ma'nawiyah, karena sifat tersebut adalah harus ada dan pengertian-nya terus-menerus ada pada dzat Allah; yaitu keadaan Allah ta'ala adalah Dzat Yang Maha Kuasa, Dzat Yang Maha Berkehendak, Dzat Yang Maha Mengetahui, Dzat Yang Maha Hidup, Dzat Maha Mendengar, Dzat Yang Maha Melihat, dan Dzat Yang Maha Berbicara.
Adapun hikmah dari penuturan dari sifat-sifat ma'nawiyah ini beserta keada-annya adalah masuk pada sifat-sifat ma'ani yang telah disebutkan adalah sebagai berikut:
Menuturkan akidah-akidah secara terperinci, karena sesungguhnya bahaya dari kebodohan terhadap hal tersebut adalah besar.
Menolak faham Mu'tazilah, karena orang-orang Mu'tazilah itu mengingkarinya. Mereka berkata: "Sesungguhnya Allah ta'ala itu adalah Maha Kuasa dengan Dzat-Nya sendiri, Maha berkehendak dengan dzat-Nya sendiri tanpa kekuasaan dan tanpa kehendak, dan seterusnya. Mereka bermaksud dengan demikian itu adalah untuk mensucikan Allah ta'ala. Dan mereka berkata: Kita telah mensifati Allah ta'ala dengan sifat-sifat ini. Maka kemungkinan sifat-sifat tersebut keadaannya didahului oleh ketiadaan dan mungkin sedia tanpa permulaan. Jika sifat-sifat itu keadaannya adalah didahului oleh ketiadaan, maka mustahil bagi Allah ta'ala. Atau jika keadaannya tidak didahului oleh ketiadaan, maka hal yang qadim (sedia tanpa permulaan) itu menjadi banyak, sehingga hilanglah ke-esa-an Allah. Kami menjawab: Sesungguhnya sifat-sifat ini tidaklah berdiri sendiri, tetapi mengikuti dzat-Nya, yaitu sifat yang ada dan tegak pada dzat-Nya.